31 March 2017

Menulis Terbatas


RINGKASAN MATERI UN 2017 BAHASA INDONESIA SMA



MENULIS TERBATAS

Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai (Tarigan, 1986:15).

Mengacu ke Kisi-Kisi Ujian Nasional SMA  tahun 2016/2017 untuk kemampuan menulis yang diujikan adalah menulis terbatas. Sebagai bahan tulisan, teks dibedakan menjadi teks nonsastra dan teks sastra. Teks nonsastra adalah karangan ilmiah yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Contoh berita, eksposisi, deskripsi, argumentasi, narasi,  prosedur, editorial, ulasan/resensi, dan biografi. Adapun teks sastraa adalah tulisan yang berisi cerita rekaan dengan bahasa, gaya, dan citra yang indah. Yang termasuk jenis teks sastra adalah teks puisi, teks naratif/prosa, dan teks drama.

Berikut ini disajikan kompetensi menulis terbatas sesuai dengan level kognitifnya.

No
Level Kognitif
Kompetensi Menulis Terbatas
1
Pengetahuan dan Pemahaman
melengkapi kalimat/paragraf dengan istilah/ kata/ ungkapan/peribahasa
2
Aplikasi
1.      melengkapi unsur teks (eksposisi, deskripsi, argumentasi, narasi, ulasan biografi, prosedur)
2.      melengkapi teks sastra (prosa, puisi, drama)
3.      menggabungkan kalimat
4.      mengurutkan unsur teks
3
Penalaran
1.      memvariasikan kata yang bermakna sama
2.      memvariasikan kalimat yang bertujuan sama
3.      menggabungkan beberapa kalimat dengan konjungsi yang sesuai
4.      memvariasikan unsur teks
5.      mengubah bentuk teks lain



  1. Level Pengetahuan dan Pemahaman
    Level pengetahuan dan pemahaman dikategorikan level rendah dalam keterampilan menulis. Pada level ini, peserta didik dituntut melengkapi kalimat atau paragraf dengan istilah/ kata/ ungkapan/peribahasa.

  1. Melengkapi kalimat/paragraf dengan istilah/kata
    Melengkapi kalimat/paragraf berarti melengkapi kalimat/paragraf yang dirumpangkan kata-katanya. Melengkapi kalimat/paragraf dengan kata/istilah harus mempertimbangkan informasi utuh kalimat/paragraf tersebut. Selain itu, perlu mempertimbangkan kata/istilah  yang digunakan.
  2. Melengkapi kalimat/paragraf dengan ungkapan/peribahasa
    Melengkapi kalimat/paragraf berarti melengkapi kalimat/paragraf yang dirumpangkan kata-katanya. Melengkapi kalimat/paragraf dengan ungkapan/peribahasa harus mempertimbangkan informasi utuh kalimat/paragraf tersebut. Selain itu, perlu mempertimbangkan ungkapan/peribahasa yang digunakan.
    Ungkapan adalah Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
    Contoh
    Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
    Peribahasa adalah kata-kata yang tetap susunanya dan mengiaskan maksud tertentu.
    Contoh
    Bagai aur dengan tebing
    Artinya : Dua Hal yang tak mungkin untuk dipisahkan (selalu berdampingan)

  1. Level Aplikasi
    Level aplikasi merupakan Keterampilan penguasaan konsep dan penerapannya untuk memahami teks. Peserta didik dituntut kemampuan melengkapi unsur teks nonsastra (eksposisi, deskripsi, argumentasi, narasi, ulasan biografi, prosedur), melengkapi teks sastra (prosa, puisi, drama), menggabungkan kalimat, dan mengurutkan unsur teks.

  1. Melengkapi Unsur Teks Nonsastra (Eksposisi, Deskripsi, Argumentasi, Narasi, Ulasan Biografi, Prosedur)
    Dalam melengkapi unsur teks, hal yang yang harus diperhatikan adalah keutuhan sebuah teks.
    Di bawah ini disajikan tujuan dan struktur beberapa teks nonsastra.
    ISI DAN POLA PENYAJIAN BERBAGAI TEKS

Jenis Teks
Tujuan
Struktur
1.      Berita
Menyampaikan suatu informasi/berita
1.      orientasi 
2.      peristiwa
3.      sumber berita.
2.      eksposisi
Memaparkan informasi yang dilengkapi gagasan atau usulan berdasarkan sudut pandang tertentu
1.      pernyataan pendapat (tesis)
2.      argumentasi 
3.      penegasan ulang pendapat.
3.      prosedur
Memaparkan cara melakukan sesuatu dengan baik dan benar
1.      tujuan yang akan dicapai
2.      langkah-langkah.
4.      editorial
Mengemukakan pendapat atau pandangan suatu media tentang suatu fenomena sosial
1.      pernyataan pendapat (thesis statement)
2.      argumentasi (arguments) 
3.      pernyataan ulang pendapat (reiteration).
5.      Ulasan/resensi
Mengevaluasi/menilai daya tarik suatu karya
1.      Orientasi
2.      tafsiran isi
3.      evaluasi rangkuman.





  1. Melengkapi Teks Sastra (Prosa, Puisi, Drama)

  1. Melengkapi Teks Prosa
    Teks cerpen dan novel merupakan karya sastra yang berbentuk prosa. Teks cerpen dan teks novel terkadang disajikan tidak lengkap atau rumpang. Untuk melengkapi teks cerpen
    dan teks novel tersebut adalah dengan memahami isi teks cerpen dan teks novel yang disajikan. Kalimat tepat untuk melengkapi teks cerpen dan teks novel adalah kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelum dan sesudahnya. Cara melengkapi teks cerpen dan novel tersebut adalah dengan menemukan kata kunci yang bisa dijadikan jembatan untuk menghubungkan maksud cerita.
  2. Melengkapi Teks Puisi
    Puisi adalah karya sastra yang tidak terikat rima dan jumlah suku kata. Puisi disusun sesuai ekspresi penyair. Penyair sering menggunakan kata-kata simbolik, kias, dan berlambang. Melengkapi puisi rumpang dapat dilakukan dengan cara memahami isi puisi, menentukan kata kunci, dan memilih diksi tepat.
    Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama. Pantun terkadang disajikan dalam bentuk rumpang baik bagian sampiran yang dirumpangkan maupun bagian isinya. Untuk melengkapi pantun rumpang dapat dilakukan dengan memahami makna tersurat dalam pantun. Bagian sampiran dan bagian isi harus berkaitan satu sama lain. Anda juga harus memahami tujuan pantun tersebut untuk menyindir, bersenda gurau, atau memberi nasihat.
  3. Melengkapi Teks Drama
    Teks drama merupakan karya sastra yang berbentuk dialog. Teks drama terkadang disajikan tidak lengkap atau rumpang. Untuk melengkapi teks drama tersebut dapat dilakukan dengan

  1. memahami isi teks drama;
  2. memperhatikan kalimat sebelum dan sesudah kalimat rumpang. Kalimat untuk melengkapi dialog yang rumpang adalah kalimat yang sesuai dengan kalimat sebelum dan sesudahnya.

  1. Menggabungkan kalimat dan Mengurutkan Unsur Teks
    Untuk menyusun paragraf dari beberapa data dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

    1. Cermati data yang disajikan. Data dapat berupa angka, fakta, gambaran objek ruang dan waktu, langkah-langkah, serta berbagai peristiwa.
    2. Berdasarkan data yang disajikan, temukan jenis paragraf yang akan disusun. Data berupa fakta dan angka termasuk jenis paragraf eksposisi. Data berupa gambaran objek ruang dan waktu termasuk jenis paragraf deskripsi. Data berupa langkah-langkah termasuk paragraf prosedur. Data berupa urutan peristiwa termasuk paragraf narasi.
  1. Berdasarkan data dan penentuan jenis paragraf, Anda dapat menyusun menjadi paragraf padu.
  2. Pilihlah data yang bersifat umum dan memuat gagasan utama. Gunakan data tersebut sebagai kalimat utama.
  3. Susun data yang disajikan menjadi paragraf padu.

  1. Level Penalaran
    Level penalaran dikategorikan level tinggi dalam keterampilan menulis. Pada level ini mengharuskan peserta didik untuk melakukan analisis, evaluasi, sintesis, dan mengkreasi berbagai jenis teks.

    1. Memvariasikan kata yang bermakna sama
      Kata adalah unsur yang membentuk kalimat. Beberapa jenis kata tersebut memiliki variasi kata yang bermakna sama yang disebut dengan bersinonim. Sinonim adalah beberapa kata yang memiliki bentuk berbeda, tetapi memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinonim disebut juga persamaan kata atau padanan kata. Contoh:
      bohong = dusta
      haus = dahaga
      pakaian = baju
      bertemu = berjumpa
    2. Memvariasikan kalimat yang bertujuan sama
      Kalimat adalah deretan kata yang mengandung satu pengertian lengkap. Setiap kata memiliki jabatan yang berbeda. Ada yang jabatannya subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Jabatan--jabatan kata dalam kalimat tersebut membentuk pola kalimat.
      Berikut pola kalimat utama dalam bahasa Indonesia.

    1. Pola Subjek-Predikat (S-P) Contoh: Rosi       rajin.
    2. Subjek-Predikat-Objek (S-P-O) Contoh: Kusri membeli burung merpati.
    3. Subjek-Predikat-Keterangan (S-P-K) Contoh: Marina menangis tersedu-sedu.
    4. Subjek-Predikat-Pelengkap (S-P-Pel.) Contoh: Kemeja berwarna merah
    5. Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap (S-P-O-Pel.) Contoh: Ibu menjahit baju seragam olahraga.
    6. Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (S-P-O-K) Contoh: Pasukan tentara itu menyandang senapan di bahunya.
    7. Keterangan-Subjek-Predikat Contoh: Kemarin Susi kecelakaan.


  1. Menggabungkan Beberapa Kalimat dengan Konjungsi yang Sesuai

Konjungsi atau kata penghubung merupakan kata yang menghubungkan kata, frasa, atau kalimat.

a. kata penghubung antarklausa

1).   Konjungsi Koordinatif Contoh: dan, serta, tetapi, sedangkan, melainkan, atau

2).   Konjungsi korelatif Contoh:

    1. Baik…maupun
    2. Tidak…tetapi
    3. Bukan…melainkan
    4. Sedemikian…sehingga.
    5. Entah…entah
    6. jangankan …        pun
      3).   Konjungsi Subordinatif

    1. Subordinatif waktu, Contoh: ketika, sejak, sambil, selagi, sesudah, sebelum
    2. Subordinatif syarat, Contoh: jika, kalau, jikalau, asal, bila, manakala
    3. Subordinatif tujuan. Contoh: agar, supaya, biar
    4. Subordinatif pengandaian, Contoh: andaikata, seandainya. umparna.nya
    5. Subordinatif konsesif, Contoh: biarpun. walaupun, meskipun
    6. Subordinatif  pembandingan, Contoh: seperti, bagai, seolah-olah, seakan-akan
    7. Subordinatif sebab, Contoh: oleh karena itu, oieh sebab itu, sebab, karena
    8. Subordinatif hasi/akibat, Contoh: sehingga, sampai, maka
    9. Subordinatif atributif, Contoh: yang
    10. Subordinatif perbandingan, Contoh: sama dengan, lebih,  daripada .
    11. Subordinatif komplementatif, Contoh: bahwa
      b. Konjungsi Antarkalimat
      Contoh: oleh karena itu, walaupun demikian, akan tetapi. bahwasanya, sebaliknya, selain itu, kecuali itu, lagi pula

  1. Mengubah teks ke bentuk lain
    Yang dimaksud dengan mengubah teks ke dalam bentuk lain adalah mengubah suatu teks ke bentuk teks lain. Misalnya, mengubah teks wawancara menjadi teks eksposisi, teks puisi ke prosa, teks drama ke teks prosa, dan sebagainya.

3 comments: