A. Pengertian
Prosa Lama
Istilah
prosa berasal dari bahasa latin oratio provorsa yang berarti ucapan langsung
bahasa percakapan sehingga prosa berarti bahasa bebas, bercerita, dan ucapan
langsung. Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose yang berarti bahasa
tertulis atau tulisan.
Prosa
sastra disebut juga dengan istilah prosa fiksi. Kata fiksi berasal dari fiction
(bahasa Inggeris) yang berarti ‘rekaan’. Dengan demikian, dapatlah disimpulkan
bahwa prosa fiksi adalah cerita rekaan dimana tokoh, peristiwa dan latar di
dalamnya bersifat imajiner.
Prosa lama adalah
karya sastra yang berbentuk cerita atau narasi; berbeda dengan pantun,
gurindam, dan sebagainya. Disebut prosa lama karena produk sastra ini selalu
bersifat anonim (tanpa nama penulis), sangat statis, dan selalu dianggap milik
bersama. Karena dianggap milik bersama, hampir semua produk prosa lama disebut
cerita rakyat.
B. Ciri-Ciri Prosa Lama
Ciri-ciri Prosa
Lama :
1)
Dipengaruhi oleh sastra Hindu atau Arab.
2)
Ceritanya anonim “tanpa nama”
3)
Milik bersama.
4)
Bersifat statis, sesuai dengan kondisi masyarakat waktu itu.
5)
Berbentuk hikayat, tambo, dongeng”pembaca di bawa ke alam imajinasi”
B. Jenis
Prosa Lama
William R. Bascom dalam James
Danandjaja (2007 : 50) membagi cerita rakyat ke dalam tiga kelompok, yaitu
mite, legenda, dan dongeng.
1. Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani mythos
yang berarti cerita yakni cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan yang
dipuja-puja. Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa suci yang mendukung sistem
kepercayaan atau agama (religi), contohnya adalah cerita-cerita yang
menerangkan asal usul dunia, kehidupan manusia dan kegiatan-kegiatan hidup
seperti bercocok tanam, misalnya tentang kepercayaan Dewi Sri atau adat
istiadat yang lain (Suripan Sadi Hutomo, 1991 : 63).
Contoh
cerita tentang dewa-dewi adalah Dewi Sri. Menurut cerita mite jenazahya menitis
menjadi padi, sehingga Dewi Sri dipercaya sebagai Dewi Padi dan lambang
kesuburan.
Mite
yang berkembang luas dalam kehidupan masyarakat Jawa adalah Nyi Roro Kidul, Ki Ageng Sela, dan
sebagainya.
2. Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul
satu tempat atau peristiwa zaman silam. Menurut Sudjiman (1986: 29) legenda
adalah cerita rakyat tentang tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang
mencampurkan fakta historis dan mitos. Sudikan (1985: 43) berpendapat bahwa
legenda adalah sebuah cerita yang dihubungkan dengan keajaiban alam. Misalnya;
Jaka Tingkir di Jawa Tengah, cerita Panji di Jawa Timur, dan sebagainya.
Legenda setempat adalah legenda yang berhubungan dengan asal mula suatu tempat,
nama tempat dan topografi, yaitu bentuk permukaan suatu daerah yang
berbukitbukit, berjurang, dan sebagainya (James Danandjaja, 2007: 75-83).
Contoh legenda adalah Candi Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan sebagainya.
3. Dongeng Menurut Sudjiman (1986: 15) adalah cerita
tentang makhluk khayalis. Makhluk khayali yang menjadi tokoh-tokoh cerita
semacam itu biasanya ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kebijaksanaan
untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam cara. Bascom dalam James
Danandjaja ( 2007:50) menyatakan bahwa dongeng adalah cerita prosa rakyat yang
dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita, dan dongeng
tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak
benar-benar terjadi terutama pada zaman dahulu.
Sumber
Pustaka
Umar,
Azhar. 2016. Teori dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan
POSTINGAN
TERKAIT
1. KISI-KISI
SOAL OGN BAHASA INDONESIA BACA DI SINI
2. SOAL
OGN 2017 PROSA LAMA BACA DI SINI
0 komentar:
Post a Comment