18 April 2017

PANTUN


MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

GENRE SASTRA PUISI



PANTUN

Pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Dalam kesusastraan, pantun pertama kali muncul dalam Sejarah Melayu dan hikayat-hikayat populer yang sezaman. Kata pantun sendiri mempunyai asal-usul yang cukup panjang dengan persamaan dari bahasa Jawa yaitu kata parik yang berarti pari, artinya paribasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu. Arti ini juga berdekatan dengan umpama dan seloka yang berasal dari India.

Menurut H. Overbeck, yang terpengaruh oleh pendapat Abdullah Munsyi, pasangan atau dua baris pertama pada pantun memang tidak mempunyai arti; tidak memiliki hubungan pikiran sama sekali, atau hanya untuk menjadi penentu sanjak (rima) pada pasangan atau dua baris kedua pantun. Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.

Pantun memiliki ciri-ciri bentuk sebagai berikut: (1) Setiap bait terdiri atas empat baris, (2) Baris pertama dan kedua berfungsi sebagai sampiran, (3) Baris ketiga dan keempat merupakan isi, (4) Bersajak a – b – a – b, (5) Setiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata, dan (5) Berasal dari daerah atau masyarakat Melayu Indonesia).

Contoh Pantun:

(1) Ada pepaya ada mentimun (a)

Ada mangga ada salak (b)

Daripada duduk melamun (a)

Mari kita membaca sajak (b)



Sungguh elok asam belimbing (g: sajak a)

Tumbuh dekat limau lungga (a: sajak b)

Sungguh elok berbibir sumbing (g: sajak a)

Walau marah tertawa juga (a: sajak b)



Sumber Pustaka:

Umar, Azhar. 2016. Teori dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta:  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan

POSTINGAN TERKAIT

Baca soal dan pembahasan kompetensi profesional bahasa Indonesia DI SINI


0 komentar:

Post a Comment