PERKEMBANGAN
MORAL PESERTA DIDIK
KOMPETENSI INTI GURU :
MENGUASAI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DARI ASPEK FISIK, MORAL, SOSIAL,
KULTURAL, EMOSIONAL, DAN INTELEKTUAL
1.
Seorang peserta didik mau menaati tata
tertib sekolah karena ia takut mendapat hukuman dari pihak sekolah. Peserta
didik yang lain menaati tata tertib sekolah untuk mendapatkan pujian dan nilai
yang baik dari gurunya.
Hal
ini merupakan contoh perilaku moral-spiritual pada tahapan….
A. penalaran prakonvensional
B. penalaran
konvensional
C. penalaran
pascakonvensional
D. penalaran
interkonvensional
Jawab: B
2. Seorang peserta didik menaati nilai-nilai yang
ia yakini benar, tetapi tidak menaati nilai-nilai dan standar moral orang tua
dan masyarakat.
Hal
ini merupakan contoh perilaku pada tahapan . . .
A. penalaran
prakonvensional
B. penalaran konvensional
C. penalaran
pascakonvensional
D. penalaran
nonkonvensional
Jawab: B
3.
Seorang peserta didik selalu menaati tata tertib sekolah. Dia mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki
pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi. Dia
juga memiliki moralitas yang benar-benar
telah diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain.
Hal
ini merupakan contoh perilaku moral-spritual pada tahapan ...
A. penalaran
prakonvensional
B. penalaran
konvensional
C. penalaran
pascakonvensional
D. penalaran
interkonvensional
Jawab:
C
Pembahasan
soal nomor 1-3
Teori
Kohlberg menyatakan bahwa perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran
moral dan berkembang secara bertahap yaitu: penalaran prakovensional,
konvensional, dan pascakonvensional.
1. Tingkat
Satu: Penalaran Prakonvesional
Penalaran
prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan
moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi
nilai-nilai moral, penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan
hukuman eksternal.
2. Tingkat
Dua: Penalaran Konvensional
Penalaran
konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan
moral Kohlberg. Internalisasi individu pada tahap ini adalah menengah. Seorang
menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak menaati
standar-standar (internal) orang lain, seperti orang tua atau masyarakat.
3. Tahap
Tiga: Penalaran Pascakonvensional
Penalaran
pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral
Kohlberg. Pada tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak
didasarkan pada standar-standar orang lain. Seorang mengenal tindakan moral
alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan
suatu kode moral pribadi (Mudini, 2016).
Penjelasan tentang teori penalaran yang sangat baik dan mudah di fahami
ReplyDeleteTerima kasih, alhamdulillah
Deletepenjelasanx sngat mudah d pahami...semoga ilmux bermanfaat aamiin
ReplyDeleteAamiin yra,terima kasih juga, semoga sukses
DeleteHoby Main TOGEL/POKER/BOLA? Ayo Gabung di HALOTOTO
ReplyDelete* Bonus New Depo 10 rb
* Bonus TO 0.5%
* Bonus Reff 20%
* Discount Togel
4D : 66 % |X3000
3D : 59 % |X400
2D : 29 % |X70
* HOT PROMO BERLAKU SEMUA PASARAN
PROMO JP NOMOR HP :
4D NO HP : 3000.000
3D NO HP : 500.000
2D NO HP : 100.000
LINK DAFTAR Togel : WW W. REJEKIKITA .COM
LINK DAFTAR POKER : WWW. HLOQQ. INFO
Info Lanjut :
WA:+62 853-1157-2784
BBM:E35CCA80
Yang nomor 1 jawabanya A atau B ?
ReplyDeletemksihh, trus berkarya. smga mndpt berkah
ReplyDeleteContoh tindakan moral alternatif ini apa ya kak?
ReplyDeleteterimakasih, sukses selalu.
ReplyDelete