05 May 2017

OGN 2017 BAHASA INDONESIA MATERI RESENSI KARYA SASTRA


RESENSI

Resensi ialah sebuah bentuk tulisan yang berupa uraian atau ulasan mengenai nilai (mutu) sebuah buku yang berisi pertimbangan baik buruknya sebuah buku. Tujuan resensi ialah untuk memberi rangsangan kepada pembaca agar membaca dan memiliki buku tertentu. Resensi dapat membantu penerbit atau pengarang memperkenalkan buku yang baru diterbitkan.

1.      Susunan resensi:
Identitas buku, meliputi: judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun terbit, dan tebal buku.

2.      Latar belakang buku, dimulai dengan: mengemukakan tema buku secara singkat dengan dilengkapi deskripsi isi buku. Deskripsi buku menyangkut isi atau atau ringkasan buku. Penulis resensi dapat pula memperkenalkan pengarang buku serta hasil karya-karyanya.

3.      Macam atau jenis buku. Penulis harus mengklasifikasikan jenis buku, apakah ia termasuk fiksi, atau nonfiksi.

4.      Keunggulan buku dan kelemahan buku . Meliputi  organisasi atau kerangka karangan, isi, bahasa, serta teknik penulisan buku yang digunakan.

5.      Nilai buku. Nilai sebuah buku baru akan makin jelas bila dibandingkan dengan karya-karya lainnya, baik ditulis oleh pengarang itu sendiri atau orang lainnya.

Petunjuk: tulislah kelebihan dan atau kekurangan buku berdasarkan kutipan resensi berikut ini.

NO
Resensi
Kelebihan
Kekurangan
1
Percampuran bahasa Melayu dan Belanda yang ada memang cukup memusingkan, apalagi bagi anak remaja dan dewasa zaman sekarang. Bahasa Melayu sudah sangat jarang dipakai. Namun, sesungguhnya tak ada kesalahan dalam roman ini. Abdoel Moeis memang seorang penulis yang imajinatif. Awal roman yang indah, jalan cerita yang menarik, ditutup dengan akhir yang tragis namun dengan bahasa yang indah, sehingga seolah-olah pembaca tidak merasa bahwa Hanafi melakukan perbuatan dosa. Novel ini diakhiri dengan penyesalan Hanafi yang telah menyia-nyiakan Rapiah, istri pilihan ibunya
Roman ini diawali dengan cara yang indah, jalan cerita yang menarik, ditutup dengan akhir yang tragis namun dengan bahasa yang indah.
Percampuran bahasa Melayu dan Belanda yang terdapat pada novel ini  cukup memusingkan, apalagi bagi anak remaja dan dewasa zaman sekarang.
2
Novel "Bekisar Merah" dengan tokoh Sasi mengisahkan kehidupan
penduduk Karangsoga yang miskin. Pemaparan alam pedesaan sangat kuat. Tokoh cerita digambarkan melalui suara batinnya. Penulisannya sangat akrab dengan situasi pedesaan dan kemiskinan.
Penulis yang akrab dengan alam pedesaan mampu mengangkat desa miskin Karangsoga melalui batin pelakunya dalam sebuah novel.

3
Novel Memory in Sorong mengisahkan seorang gadis (Ajeng) mengemban misi "penyelamatan keluarga" setelah tahu bahwa ibunya (Retno) ditinggal kawin lagi oleh ayahnya (Himawan). Sambil menjalankan tugas sebagai jurnalis televisi, Ajeng terbang ke Sorong untuk mencari Anneke—selingkuhan sang ayah. Penyajian alur cerita terasa sangat biasa sehingga

membaca novel ini tidak memberikan sesuatu yang mendorong keingintahuan tentang peristiwa-peristiwa berikutnya. Dengan kata lain, pembaca seakan bisa menebak kisah-kisah yang akan dilakukan si tokoh sebagai lazimnya "perselingkuhan".

Alur cerita terasa biasa dan mudah ditebak si pembaca kelanjutan ceritanya.

4
Kisah yang diuraikan dalam buku karya Agatha Christie ini menggunakan alur maju dengan beberapa kali flashback ini cukup mengasyikkan untuk dibaca. Di dalamnya, banyak hal-hal tak terduga yang terjadi, antara lain mengenai karakter tokoh yang sulit ditebak, dan juga pelaku pembunuhan yang misterius. Setiap babak selalu memunculkan hal-hal yang baru, sehingga dapat membangun suasana yang berbeda-beda. Cerita ini menggunakan bahasa percakapan sehari-hari yang dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Istilah-istilah khusus hanya dipakai sesekali dalam cerita. Hanya saja, kadang tokoh cerita menyampaikan sesuatu dengan kalimat yang panjang, seperti pada dialog antara Miss Marple dan Tuan Rafiel, sehingga membosankan pembaca.
mengasyikkan untuk dibaca. Di dalamnya, banyak hal-hal tak terduga yang terjadi, antara lain mengenai karakter tokoh yang sulit ditebak, dan juga pelaku pembunuhan yang misterius. Setiap babak selalu memunculkan hal-hal yang baru, sehingga dapat membangun suasana yang berbeda-beda
kadang tokoh cerita menyampaikan sesuatu dengan kalimat yang panjang, sehingga membosankan pembaca.
5
Bab pertama novel Sang Pemimpi karya  Andrea Hirata menceritakan bahwa dirinya yang dipanggil Ikal dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang begitu nakalnya sehingga mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam buku ini.  Namun,  pada bab-bab berikutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah yang seperti berdiri sendiri, sehingga seolah-olah Andrea hanya membuat cerpen-cerpen dalam satu buku. Tapi sebenarnya pada setiap bab, mulai awal hingga akhir, memiliki hubungan yang sangat erat. Seperti mozaik-mozaik dalam kehidupan. Novel yang disajikan dengan bahasa yang cantik ini mampu menyihir pembaca sehingga pembaca bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat keputusasaan ,dan kesedihan.
Novel ini  disajikan dengan bahasa yang cantik sehingga  mampu menyihir pembaca. Dengan demikian pembaca bisa ikut merasakan kebahagiaan, semangat keputusasaan ,dan kesedihan.
Dalam novel ini penyajiannya terdiri atas potongan-potongan kisah yang seperti berdiri sendiri, sehingga seolah-olah Andrea hanya membuat cerpen-cerpen dalam satu buku.
6
Dalam buku Hujan Kepagian ini bisa dilihat banyak sisi  yang  lebih  manusiawi.  Pengarangnya sendiri juga terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan saat menjadi anggota tentara pelajar.

Pengalaman-pengalaman selama revolusi ini sangat menarik.
Dalam buku ini, antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya terdapat keterkaitan. Isi ceritanya sangat unik dan menarik. Bahasa yang digunakan pengarang sederhana, tetapi memikat. Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara runtut sehingga mudah dipahami.
Isi ceritanya sangat unik dan menarik. Bahasa yang digunakan pengarang sederhana, tetapi

memikat. Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara runtut sehingga mudah dipahami.





0 komentar:

Post a Comment