04 May 2017

SOAL OGN 2017 TEORI DAN GENRE SASTRA INDONESIA

BAHAN PERSIAPAN OLIMPIADE GURU NASIONAL 2017
MATERI TEORI DAN GENRE SASTRA : PUISI, PROSA, DRAMA

     1.  Cermatilah kutipan cerpen berikut ini.

Tiba-tiba, aku ingat lagi pada Kakek dan kedatangan Ajo Sidi kepadanya. Apakah Ajo

Sidi telah membuat bualan tentang Kakek? Dan bualan itulah yang mendurjakan Kakek? Aku ingin tahu. Lalu aku tanya Kakek lagi.

"Apa ceritanya, Kek?”

"Siapa?"

"Ajo Sidi."

"Kurang ajar dia," Kakek menjawab Iesu.

Ada berapa warna suara yang diperlukan dalam membacakan penggalan cerita di atas?

(Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis)

A.      dua warna suara

B.      tiga warna suara

C.     empat warna suara

D.     lima warna suara

2. Bacalah puisi di bawah inil

Puisi 4

(Tengsoe Tjahjono)

Graffiti kutorehkan di dinding tanpa batas :

inilah puisi terakhir yang didaraskan seusai dzikir panjang itu

rohnya hidupi

gairah tualang

senja yang nguning

Intonasi yang indah untuk membacakan larik pertama (Graffiti kutorehkan di dinding tanpa batas) puisi di atas adalah...

A.  nada rendah dan tempo lambat

B.  nada sedang dan tempo cepat

C. nada tinggi dan tempo sedang

D. nada tinggi dan tempo lambat

3. Perhatikan kutipan resensi sastra di bawah ini!

Judul Buku : Laskar Pelangi

Pengarang: Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Teba! Buku : 534 halaman

Hal yang menarik dari novel ini adalah dapat membangkitkan kita agar tidak mudah putus asa jika ingin meraih mimpi; mengajarkan kita agar baik terhadap teman sesama dan mau untuk saling membantu.... Namun, dengan segala keindahan dan kelebihannnya, novel ini membuat para pembacanya mendapat sedikit kesulitan karena adanya bahasa Melayu, adanya ungkapan, dan khiasan dalam kalimat membuat cerita

ini sedikit terasa sulit. Walaupun begitu, cerita ini tetap memikat dan penuh dengan muatan pesan yang dapat direnungkan dan diterjemahkan dengan lebih dalam. (http://denyisapri.blogspot.com/2011/04/resensi-novel-laskar-pelangi.html)

Aspek yang menjadi kelemahan novel Laskar Pelangi yang diungkapkan dalam resensi di atas adalah aspek

A.pesan

B.bahasa

C.  cerita

D.  gaya
4. Perhatikan kritik sastra di bawah ini!

(1) Secara keseluruhan, novel Sang Pemimpi ini bisa dikatakan luar biasa. (2) Alur cerita disuguhkan begitu menarik dan awal hingga akhir. (3) Di setiap peristiwa, Andrea dengan cerdas menggambarkan karakteristik dan deskripsi yang begitu kuat pada tiap karakter tokoh-tokohnya. (4) Pembaca menyambut kehadiran ini dengan suka cita, terbukti novel ini dicetak ulang beberapa kali dalam waktu singkat.

Pernyataan di atas mencoba mengkritik mutu karya sastra Sang Pemimpi, kecuali pernyataan

A.   1

B.   2

C.   3

D.   4

5. Bahasa kritik sastra yang santun tampak pada pernyataan...

A.        merupakan kecerobohan bila sastrawan menggunakan sudut pandang orang ketiga

B.        tidak sepatutnya sastrawan melakukan kesalahan pada deskripsi latar budaya yang sudah dipahami oleh orang awam

C.       tema yang diangkat sudah basi. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan sastrawan untuk memilih masalah yang diangkat di novelnya.

D.       gaya bahasa yang digunakan bisa lebih baik lagi bila kosa kata yang berkenaan dengan budaya lokal tidak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

6. Cermatilah kutipan cerita berikut ini.

Kakiku menapak tanah dunia kupu-kupu ini lagi, masih tanah yang sama 

seperti dulu ……………….Telingaku menangkap sebuah irama yang riuh dan merdu, masih air terjun dan sungai yang dulu. Kulit dan napasku dibuai kedamaian, masih udara yang dulu, Masih bisa kurasakan alur kenangan dulu. kenangan masa lalu. Bantimurung. Ini aku!

Gambaran latar pada kutipan di atas menjadi lengkap bila bagian yang rumpang dilengkapi dengan pernyataan

A.        Mataku menyimak sekeliling tempat ini, masih tembok tebing-tebing tinggi dan menakutkan seperti dulu.

B.        Mataku menyimak sekeliling sungai ini, masih tembok tebing-tebing tinggi dan sepi seperti dulu.

C.       Mataku menyimak sekeliling tempat parkir ini, masih tembok tinggi dan keindahan seperti dulu.

D.       Mataku menyimak sekeliling tempat ini, masih tembok tebing-tebing tinggi dan keindahan seperti dulu.

7. Cermatilah kutipan cerpen berikut ini.       

Tahun ini, aku dipromosikan untuk menjadi kepala sekolah. Segala tes dan penataran sudah aku lakoni. Sekarang tinggal blanko kesediaan untuk menjadi kepala sekolah yang harus aku isi. Seandainya saja waktu itu tidak aku beritahukan kepala Mas Tono, barangkali surat pernyataan ini sudah aku isi. Dugaanku benar. Setelah aku minta pendapatnya, kata-kata pertama yang keluar dari mulutnya adalah jangan.

"Kalau kamu ingin nikmat menjadi guru, jangan menjadi kepala sekolah",          

(Di Kaki Panderman, W. Siswanto)

Pernyataan yang tepat untuk petunjuk tokoh dalam dialog cerita pendek yang dirumpangkan di atas adalah

A.   "Kalau kamu ingin nikmat menjadi guru, jangan menjadi kepala sekolah", begitu kataku.

B.   "Kalau kamu ingin nikmat menjadi guru, jangan menjadi kepala sekolah", begitu kata Mas Tono.

C.   "Kalau kamu ingin nikmat menjadi guru, jangan menjadi kepala sekolah", begitu kata suaminya.

D.   "Kalau kamu ingin nikmat menjadi guru, jangan menjadi kepala sekolah", begitu kata istrinya.

8. Bagian kutipan cerpen di atas bila diubah sudut pandangnya menjadi sudut pandang orang ketiga serba tahu akan menjadi

A.   Seandainya saja waktu itu tidak aku beritahukan kepada Mas Tono, barangkali surat pernyataan ini sudah aku isi.

B.   Seandainya saja waktu itu tidak dia beritahukan kepada suaminya, surat pernyataan itu sudah ia isi.

C.   Seandainya saja waktu itu tidak aku beritahukan kepada suamiku, surat pernyataan ini sudah aku isi.

D.   Seandainya saja waktu itu tidak diberitahukan kepada Mas Tono, barangkali surat pernyataan ini sudah aku isi.

Bacalah kutipan cerita pendek di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 9-11!

"Kak Galang...! teriak mereka dari depan tangga rumah panggung.

Aku berdiri di puncak tangga. Bukan hanya murid-muridku yang datang, tapi juga orangtuanya, beserta oleh-oleh untukku. Bawang merah, kol, kentang, wortel, dan banyak lagi jenis sayuran lain. Telah berdiri satu karung penuh isi, masih tersisa beberapa sayuran lagi yang belum masuk dalam karung. Kutatap satu per satu. Dua puluh tujuh orang.

("Sekolah Kundang", S. Gegge Mappangewa)

9. Siapakah tokoh Kak Galang pada cerita pendek di atas?

A.  Guru yang disayangi murid dan orang tua murid

B.  Wali murid yang menghormati guru anaknya

C.  Kakak yang disayangi murid-muridnya

D.  Kakak yang berperan sebagai guru

10. Di manakah cerita "Sekolah Kundang" itu terjadi?

A.  Perbatasan desa

B.  Perkebunan

C.  Sawah dan kebun

D.  Di antara sawah dan ladang

11. Siapakah yang bercerita dalam cerpen itu?

A.  Orang pertama yang bertindak sebagai pengarang

B.  Orang pertama yang serba tahu

C.  Orang pertama yang bertindak sebagai tokoh

D.  Orang pertama yang bertindak sebagai pengamat.

12. Perhatikan kutipan cerpen di bawah inn

Aku bahagia hidup bersama Mas. Dia bekerja di kantor telekomunikasi dengan gaji besar, Ditambah dengan gajiku sebagai guru, kami bisa hidup nyaman. Kebutuhan hidup kami terpenuhi. Tapi, tentu saja semuanya belum bisa kami miliki. Masih ada yang hampa.

Kami sering mengunjungi Bantimurung, terutama untuk berlibur. Tak jarang pula Mas atau aku berangkat sendiri. Aku ke sana biasanya sekali sebulan. Sementara Mas mengunjungi tempat itu lebih sering, paling tidak selalu sekali dalam seminggu. Aku mengerti dia tumbuh di tanah ini dan amat mencintainya.

Kutipan cerita pendek itu cocok bila diletakkan pada bagian....

A. penyelesaian

B. peleraian

C. konflik

D. perkenalan

Bacalah teks drama di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 13-16!

Di perkampungan kumuh di pinggir sungai, Margono berjalan sedikit sempoyongan sambil memegangi perutnya karena lapar. Sehari penuh ia menarik becak, tidak satu pun penumpang mau menggunakan jasanya. Di ujung jalan ada Dono menunggunya di bawah tiang listrik yang bayangannya memanjang ke timur dan mulai redup.

Dono          : "Ini dia. Sudah hampir menghabiskan satu sepatu aku mencarimu, Mar.

Kucari kamu di pangkalan becak, tidak ketemu. Di rumah, tidak ketemu. Kamu mau sembunyi, ya?"

Margono : "Sembunyi?"

Dono          : "Ya. Kamu memang perlu diberi pelajaran, Mar. Di kampung ini tinggal

kamu seorang yang belum setor uang untuk dana Tsunami Jepang, dana untuk menolong saudara-saudara kita di Jepang. Jangan mengelak lagi, ini hari terakhir. Aku tak mau pusing hanya memikirkanmu."

Margono : Ha,... (Margono hanya sayup-sayup mendengar suara Dono. Detak jantung semakin keras. Tanpa terasa Margono tersenyum)

Dono          : "He, malah tersenyuml Ayo cepat bayar. Kalau tidak, akan aku laporkan

pada Pak Lurah, nanti"

Margono : Ha, ha, ...

Dono          : "Kamu menghina pegawai kelurahan ya, Mar?"

Margono : "0, tidak, tidak, Pak. Tidak."

Dono          : "Kalau tidak, kenapa senyum-senyum? Mana uangnya, cepat? Kasihan

teman-teman kita yang kelaparan di Jepang"

Dono          : Ha, ha, ha, ha, .... (Margono tidak hanya tersenyum, tetapi justru tertawa

terbahak-bahak. Tiba-tiba badannya ambruk, jatuh, dan tidak bergerak lagi)

13. Seandainya drama di atas digunakan untuk mendidik siswa, bagaimanakah cerita sebelumnya?

A.   Margono akan makan di warung nasi tetapi tidak ada warung yang buka

B.   Margono baru pulang dari kantor desa untuk membayar dana Tsunami

C.   Margono menunggu penumpang, tetapi tidak ada satu pun yang mau naik becak

D.   Margono menghindari Dono karena pernah menghina Dono

14. Pesan yang bisa kita dapatkan dari penggalan drama di atas adalah

A.  jangan menghina pada orang lain

B.  jangan bersembunyi dari orang lain

C. jangan pelit terhadap orang lain

D. jangan memaksakan kehendak kepada orang lain

15. Tema drama di atas adalah

A.  kemiskinan

B.  keramahan

C. kedermawanan

D. kemalasan

16. Peristiwa di dalam drama itu terjadi pada...

A. pagi

B. siang

C. petang

D. malam

17. COBAN RONDO

Rupanya, is penasaran dengan kejernihan air itu. Ia ingin mencari mata aimya. Ia segera menelusuri sungal itu.

Raden Baron Kusumo terkesima cukup lama. Tidak tahan melihat pemandangan yang indah itu, ia pun mandi di situ. Sungguh segar. Kalau saja pembantunya tidak mengingatkannya, la barangkali lupa diri. Akhimya ia kembali dengan membawa air minum yang diminta istrinya

Pernyataan yang tepat untuk melengkapi bagian latar dongeng yang dirumpangkan di atas adalah

A.        Sungai itu sangat deras dan bergelombang. Tiba-tiba ada seekor ikan besar tampak di tepi sungai.

B.   Tidak berapa lama, terdengar suara gemericik dan berdesis. Makin lama suara itu makin keras. Temyata air itu berasal dari sebuah air terjun yang cukup tinggi.

C.        Angin bertiup lembut di atas sungal. Pohon-pohon bergoyang berirama. Udara terasa segar.

D.        Tampak pohon-pohon cemara bergoyang-goyang ditiup angin. Di muka deretan cemara ada pohon pisang yang daunnya seperti tangan besar melambai-lambai.

18.       Asal Mula Pulai Si Kantan

Betapa hancur hati ibunya menerima perlakuan anaknya seperti itu. Dengan perasaan kecewa, sesal, dan sedih, ibunya berkata ketika kapal si Kantan akan bertolak, "Kalau aku bukan ibumu, biarlah air susuku ini menjadi ombak lautan yang akan menghancurkanmu Biarlah Tuhan yang akan menentukan kekuasaannya kepadamu ..."

Seketika, dengan kekuasaan Tuhan yang berlaku, turuniah hujan dan topan yang amat kencang disertai ombak yang amat kencang menghancurkan kapal si Kantan. Pada saat itu, sadarlah si Kantan. la memanggil-manggil ibunya, tapi badai yang dahsyat telah menghancurkan kapalnya. Lama kelamaan pada tempat si Kantan tenggelam itu muncullah sebuah pulau yang kemudian dinamakan Pulau Si Kantan.

Jika kita ingin menuliskan tanggapan terhariap hal-hal yang menarik pada tokoh dongeng di atas, maka tanggapan yang sesuai adalah....

A.   nama tokoh cerita itu khas dan tidak ada di dalam kehidupan nyata

B.   tokohnya batu dan pulau

C.   ada peristiwa yang luar biasa yang menimpa pada diri tokoh

D.   tokohnya akhirnya insyaf dan sadar

19. Perhatikan baris-baris puisi yang sudah diacak di bawah ini!

Hujan Bulan Juni

(1) tak ada yang lebih bijak

(2) yang ragu-ragu di jalan itu

(3) dari hujan bulan Juni

(4)   dihapusnya jejak-jejak kakinya

•••••

Baris-baris yang telah diacak di atas bisa disusun menjadi bagian dari puisi

"Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono dengan urutan

A. 1,  2,  3, 4

B. 1, 3, 4,2

C. 1, 4,  3,2

D. 1,  2,  4, 3

Bacalah puisi di bawah ini untuk menjawab soal nomor 20-22!

AKU INGIN

(Sapardi Djoko Damono)

aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

20. Dalam puisi di atas, Sapardi Djoko Damono menggunakan imaji visual. Dengan imaji ini, pembaca seakan-akan dapat membayangkan apa yang dilihat /dibayangkan oleh penyair. Imaji visual yang terdapat dalam puisi "Aku Ingin" di atas ditunjukkan oleh

A.  aku ingin mencintaimu dengan sederhana

B.  dengan kata yang tak sempat diucapkan

C.   kayu kepada api yang menjadikannya abu

D.   dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

21. Pesan yang bisa diambil dari puisi di atas adalah

A.   jangan mencintai orang berlebihan, karena cinta itu bersifat sementara

B.   cinta tidak bisa diduga karena datangnya bisa cepat sekali

C.   cinta itu ada yang palsu, seperti kayu yang bisa menjadi abu

D.   cinta terkadang tidak bisa diungkapkan dengan kata atau isyarat

22. Tema puisi di atas adalah

A.  bahasa alam

B.  bahasa isyarat

C. sikap sederhana

D. cinta sejati

23. Bacalah puisi di bawah ini

KEMARAU PANAS

musim kemarau panas

rumput-rumput tidur ... (1)

kepala-kepala berpayung tangan berlari… (2)

tanah mengeriput memberi ruang udara ... (3)

Puisi di atas akan menjadi puisi yang indah bila kata-kata yang rumpang dilengkapi dengan kata-kata berima

A.  (1) malu, (2) sayu, (3) keliru

B.  (1) mengenas, (2) bergegas, (3) bermalas

C. (1) suri, (2) lari, (3) lagi

D. (1) mati, (2) lari, (3) berseri

24. Bacalah puisi di bawah inil

Tanah Air 

(Rustam Efendi)

O, tanah airku yang sangat kaya

Bergoa penyompan logam

Berkolam penerang malam

Lautan menyimpan harta mutiara

 O, tanah airku yang sangat kaya

….

Pilihan dan makna kata yang sesuai dengan untuk melengkapi puisi di atas adalah

A.  bersungai berbatu ratna

B.  bertikar bersawah pada

C. berladang berkebun kopi

D. berharta di dalam hutan


Bacalah puisi di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 25-26!

Embun Pagi

andaikan engkau kristal hari

akan kutengok dalam jendela cahaya pagi

tentang tirai malam menyelimuti hari

tentang parade malaikat pembagi rizki

atau mungkin seorang hamba sedang rindu Kekasih tapi di mana embun pagi akan kucari

bila tiba-tiba engkau rindu matahari

25. Apakah arti dari larik "bila tiba-tiba engkau rindu matahari"?

A.  orang yang rindu cinta kasih

B.  orang yang ingin melihat matahari

C.  matahari yang rindu embun pagi

D.  embun yang menguap karena sinar matahari

26. Majas personifikasi pada puisi "Embun Pagi" di atas terdapat pada baris ....

A.  andaikan engkau kristal hari

B.  akan kutengok dalam jendela cahaya pagi

C.  tentang tirai malam menyelimuti hari

D.  tentang parade malaikat pembagi rizki

Bacalah kutipan novel di bawah ini untuk menjawab soal nomor 27-28!

Sebenarnya Pak Mustar adalah orang penting. Tanpa dia, kampung kami tak 'kan pernah punya SMA. la salah satu perintisnya. Akhirnya, kampung kami memiliki Sebuah SMA, sebuah SMA Negeri! Bukan main! Dulu kami harus sekolah SMA ke Tanjong Pandan, 120 kilometer jauhnya. Sungguh hebat SMA kami itu, sebuah SMA Negeri! Benar-benar bukan main! Namun, Pak Mustar berubah menjadi monster karena justru anak lelaki satu-­satunya tak diterima di SMA Negeri itu. Bayangkan, anaknya ditolak di SMA yang susah payah diusahakannya, sebab NEM anak manja itu kurang 0,25 dari batas minimal. Bayangkan lagi, 0,25! Syaratnya 42, NEM anaknya hanya 41,75.

…….

(Andrea Hirata-Sang Pemimpi)

27. Bila hanya didasarkan pada kutipan novel di atas, tema apakah yang bisa disimpulkan?

A.  orang harus diperlakukan adil meskipun berjasa

B.  orang berjasa harus diperlakukan istimewa

C.  orang berjasa harus diperlakukan terhormat

D.  orang penting harus diberi jasa

28. Dari kutipan novel Sang Pemimpi di atas, kita mendapatkan pesan yang berharga yaitu....

A.  setiap orang harus menjadi orang penting

B.  setiap orang harus sabar menghadapi ujian

C. setiap orang harus jujur dan tegas

D. setiap orang harus menjadi perintis

POSTINGAN TERKAIT
PEMBAHASAN / MATERI TEORI DAN GENRE SASTRA BACA DI SINI
SOAL MATERI EJAAN   BACA DI SINI
SOAL MATERI 4 KETERAMPILAN BERBAHASA BACA DI SINI
SOAL PERKEMBANGAN BAHASA BACA DI SINI
SOAL KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA BACA DI SINI
SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI


0 komentar:

Post a Comment