KOMPETENSI PEDAGOGIK I : PEMAHAMAN
PESERTA DIDIK SECARA MENDALAM: PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA
DIDIK, PRINSIP-PRINSIP KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK, DAN BEKAL AJAR AWAL PESERTA
DIDIK.
1.
Apakah
yang dimaksud dengan kognitif?
Jawab:
Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk
menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran,
ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh
pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses
psikologis yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan,
mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya.
(Desmita, 2009)
2.
Ada
berapa tahapkah perkembangan kognitif menurut Piaget? Jelaskan secara singkat!
Jawab
:
Ada empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget, yaitu:
1.
tahap sensori motor (0–2 tahun)
Pada tahap sensori motor (0-2 tahun)
seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan mengatur kegiatan fIsik dan
mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman
anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera
mereka.
2.
tahap pra-operasional (2–7 tahun)
Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun),
seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang didapat dari
pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk melihat
hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten
3.
tahap operasional konkret (7–11 tahun)
Pada tahap Operasional konkret (7-11
tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan di sekolah dasar. Di tahap ini,
seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau dengan
menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu
situasi nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).
4.
tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun)
Pada tahap operasional formal (lebih
dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti menggunakan benda
nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif.
3.
Ada
berapa tahapkah perkembangan moral menurut Teori Kohlberg? Jelaskan secara
singkat!
Jawab: Ada tiga tahap
perkembangan moral menurut Teori Kohlberg, yaitu: Penalaran prakovensional,
konvensional, dan pascakonvensional.
a. Tingkat
Satu: Penalaran Prakonvesional
Penalaran prakonvensional adalah tingkat
yang paling rendah dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini,
anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral
dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.
Contoh dalam dunia pendidikan: Peserta
didik mau belajar kalau mendapatkan hadiah uang.
b.
Tingkat Dua: Penalaran Konvensional
Penalaran konvensional adalah tingkat
kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan moral Kohlberg. Seorang
menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak mentaati
standar-standar (internal) orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.
Contoh: siswa di satu kesempatan mau
belajar dengan tekun karena kesadaran sendiri tetapi tidak mau menaati perintah
orang tua yang mengharuskan belajar dari pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00
c. Tahap
Tiga: Penalaran Pascakonvensional
Penalaran pascakonvensional adalah
tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini,
moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada
standar-standar orang lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif,
menjajaki
pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan
berdasarkan suatu kode moral pribadi.
Contoh : Anak dengan penuh kesadaran
menaati tata tertib sekolah baik diawasi atau tidak, ada sanksi atau tidak.
4.
Apakah
yang dimaksud dengan bekal ajar awal siswa?
Jawab:
Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry
behavior)
adalah kemampuan
yang yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh kemampuan
terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan
keterampilan peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang
yang diinginkan guru agar tercapai oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini
dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.
5.
Apakah
yang dimaksud dengan kesulitan belajar siswa?
Jawab:
Menurut Hamalik kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan di mana
peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Wood (2007:33) menyatakan
kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh
adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar.
Hambatan-hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik maupun luar diri peserta didik.
6.
Ada
berapa jeniskah kesulitan belajar siswa? Jelaskan secara singkat!
Jawab:
ada empat jenis kesulitan/gangguan belajar dalam perkembangan seorang anak,
yaitu:
a. Kesulitan belajar akademis, meliputi
kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan berhitung.
b. Gangguan simbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk dapat
memahami suatu obyek sekalipun ia tidak memiliki kelainan pada organ tubuhnya.
c. Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan
anak untuk memahami isi pelajaran karena ia mengalami kesulitan untuk mengulang
kembali apa yang telah dipelajarinya.
d. Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan
yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri anak.
7.
Apa sajakah faktor penyebab kesulitan belajar siswa ?
Jawab:
Penyebab kesulitan belajar antara lain sebagai berikut.
a. Faktor
intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas;
b. Faktor
kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi
pada ibu hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit
persalinan;
c. Faktor sosial,seperti
pengaruh teman bermain, pergaulan dan lingkungan sekitar;
d. Faktor
keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan
belajar dari orang tua.
8.
Bagaimanakah cara mengatasi kesulitan belajar siswa ?
Jawab:
Cara mengatasi mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut.
a. pengaturan tempat duduk
siswa
Anak yang
mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi
tempat duduk bagian depan.
b. mengatasi gangguan
kesehatan
Anak yang
mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap
memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.
c. Program
remedial
Siswa yang gagal
mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan
melaksanakan program remedial.
d. Bantuan media
dan alat peraga
Penggunaan alat
peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang mengalami
kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya,
karena materi pelajaran bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa.
e. Suasana
belajar menyenangkan
Suasana belajar
yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami hambatan
dalam menerima materi pelajaran.
PEMBAHASAN LENGKAP SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK I BACA DI SINI
TANYA JAWAB SOAL PEDAGOGIK II BACA DI SINI
BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK III DAN V
BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK IV
BACA JUGA BEST PRACTICE FINAL OGN DI SINI DAN DI SINI
BACA JUGA RISALAH AKADEMIK BABAK FINAL OGN DI SINI
BREAKING NEWS BACA PETUNJUK PKB GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI
MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI
PEMBAHASAN LENGKAP SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK I BACA DI SINI
BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK III DAN V
BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK IV
BACA JUGA BEST PRACTICE FINAL OGN DI SINI DAN DI SINI
BACA JUGA RISALAH AKADEMIK BABAK FINAL OGN DI SINI
BREAKING NEWS BACA PETUNJUK PKB GURU PEMBELAJAR TAHUN 2017
MODUL, LEMBAR KERJA, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI
MODUL, LK, LATIHAN SOAL TES AKHIR PKB 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI
Sumber Pustaka
Doyin, Mukh dan
Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa
Indonesia 2015. Semarang: Bandungan Institute
Wibowo, Hari
dkk. 2016. Karakteristik Peserta Didik.
Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Hemm...pak...ada link untuk downloadnya?
ReplyDelete