04 November 2017

PENULISAN NAMA GEORAFI, KATA BERIMBUHAN, DAN KATA ULANG

PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMP/MTs.
MEMPERBAIKI KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN 
Kunci Jawaban: A
Pembahasan



Soal di atas menanyakan perbaikan penulisan ejaan pada teks.  Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMP/MTs. termasuk dalam ruang lingkup materi menyunting ejaan dan tanda baca level kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji  memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan.


Penulisan ejaan , kata, kata bentukan, kata ulang, dan sebagainya diatur dalam pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
Perbaikan penulisan ejaan pada teks tersebut sebagai berikut.

No
Penulisan yang salah
Penulisan yang benar
1
Tari tanggai
Tari Tanggai
2
Dewa
dewa
3
di pentaskan
dipentaskan
4
kasih-sayang
kasih sayang
5
jari tangan-jari tangan
jari-jari tangan
6
di tarikan
ditarikan

  RINGKASAN MATERI

A.    Penulisan Nama Geografi
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun

Catatan:

1.      Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf capital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau

2.      Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf capital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranean)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbedaContoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.

B.     Penulisan Kata Berimbuhan
1.    Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
berjalan
berkelanjutan.
Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
sukuisme seniman

2.      Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya:

adibusana

aerodinamika
Catatan:
a. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal capital atau singkatan yang berupa huruf
kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme

b. Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat
Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal capital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.

c. Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat
Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.

C.     Bentuk Ulang 
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-anak biri-biri lauk-pauk berjalan-jalan
buku-buku cumi-cumi mondar-mandir mencari-cari
Catatan:
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Misalnya:
surat kabar Ă  surat-surat kabar
kapal barang Ă   kapal-kapal barang
rak buku Ă   rak-rak buku
kereta api cepat Ă  kereta-kereta api cepat.

0 komentar:

Post a Comment