23 December 2017

RPP TEKS KARYA ILMIAH KELAS XI SEMESTER 2


CONTOH RPP TEKS KARYA ILMIAH KELAS XI SEMESTER 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



Sekolah/Satuan Pendidikan      :

Mata Pelajaran                         : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester                        : XI/4

Pertemuan Ke                           : 5, 6, dan 7

Alokasi Waktu                            : 3 Pertemuan (3 X 4 Jam Pelajaran x 45 menit)

Materi Pokok                             : Teks Karya Ilmiah

        
A.   Kompetensi Inti




       Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompe-
                 tensi yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3)
                 kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan
                 kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dia-
                 nutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disi-
                 plin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)santun, res-
                 ponsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
                 permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
                 serta  dalam menempatkan diri  sebagai cerminan bangsa  dalam pergaulan dunia”,
                 dicapai melalui  pembelajaran tidak langsung  (indirect teaching), yakn keteladanan,
                 pembiasaan,  dan budaya sekolah,  dengan memperhatikan karakteristik mata pela- 
                 jaran serta  kebutuhan dan kondisi peserta didik.  Penumbuhan dan pengembangan
                 kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan digu-
                 nakan sebagai dasar bagi gurudalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter
                 peserta didik lebih lanjut.

       

                     KI 1 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
                             prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, tek-   
                             nologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,
                             dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pro-
                             sedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecah-
                             kan masalah
                     KI 2 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
                             dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak se-
                             cara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.


      B.  Kompetensi Dasar dan Indikator 


Kompetensi Dasar
Indikator
3.14   Mengidentifikasi informasi, tujuan dan
          esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.
4.14   Merancang informasi, tujuan, dan
          esensi yang harus disajikan dalam karya
          ilmiah.
·      Menentukan informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.
·      Merancang karya ilmiah sesuai dengan unsur-unsur dan isi karya ilmiah.
·      Mempresentasikan menanggapi, dan merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.
3.15  Menganalisis sistematika dan kebaha-
         saan karya ilmiah.
4.15  Mengonstruksi sebuah karya ilmiah
         dengan memerhatikan isi, sistematika,
         dan kebahasaan.

·      Mengumpulkan dan mengidentifikasi data berkenaan dengan informasi yang akan disusun dalam bentuk karya ilmiah.
·      Menulis karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.
·      Mempresentasikan, menanggapi, merevisi,menilaikarya ilmiah hasil kerja dalam diskusi kelas.


   C.    Materi Pembelajaran


Buku Fiksi:

·      isi buku fiksi;

·      bagian-bagian dalam buku fiksi; dan

·      ulasan terhadap buku fiksi.


Karya Ilmiah:

·      unsur-unsur karya ilmiah;

·      isi dankebahasaan dalam karya ilmiah;

·      tujuan dan esensi karya ilmiah; dan

·      membuat karya ilmiah.


Karya Ilmiah:

·      kebahasaan karya ilmiah;

·      kalimat baku;

·      penggunaan EYD (penomoran bab, penulisan judul); dan

·      menyusun karya ilmiah.

  D.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran     


Pendahuluan: 3 X 10 menit

(Membangun Konteks)

1.  Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan  pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi tenting hal-hal yang Akan dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran teks karya ilmiah.





          Kegiatan Inti: 3 X 150 menit

          (Menelaah Model)



             
1.  Peserta didik membaca 2 atau 3 teks karya ilmiah yang bertema sama.
2.  Peserta didik mencermati struktur teks dari 2 atau 3 teks karya ilmiah yang telah dibacanya.
3.  Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks karya ilmiah.
4.  Peserta didik mencermati isi pokok dalam 2 atau 3 teks karya ilmiah.
5.  Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang variasi struktur teks dari 2 atau 3 teks karya ilmiah.
6.  Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang ciri kebahasaan yang digunakan dalam 2 atau 3 teks karya ilmiah.
7.  Peserta didik mengajukan pertanyaan isi pokok dari 2 atau 3 teks karya ilmiah.
8.  Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah model teks karya ilmiah.
 9.  Peserta didik melakukan klasifikasi dan deskripsi hubungan antarkomponen yang ditemukan berdasarkan telaah model teks karya ilmiah.
         10. Peserta didik menyimpulkan struktur teks karya ilmiah.
         11. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks karya lmiah.
         12. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau teks karya ilmiah.
         13. Peserta didik mempresentasikan hasil  pengamatan tentang struktur, ciri bahasa, dan isi pokok dari 2 atau 3 teks karya ilmiah.










  (Mengonstruksi Terbimbing)

14. Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan guru untuk mengembangkan kompetensi (seperti latihan kata, kalimat, dan paragraf) yang sesuai dengan jenis teks karya ilmiah:
a. latihan kosa kata teknis, sinonim
b. latihan penulisan unsur serapan
c. latihan pengembangan teks karya ilmiah: klasifikasi-deskripsi
d. latihan pengembangan kekohesian

   15. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku atau berpasangan untuk menentukan topik dan menyusun kerangka karangan. Latihan pengembangan topik dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web) atau teknik lain yang dapat digunakan.




  (Mengonstruksi Mandiri)

16.  Peserta didik menentukan topik teks karya ilmiah dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web).
  17.  Peserta didik menyusun kerangka teks karya ilmiah.
  18.  Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik yang telah dipilih.
  19.  Peserta didik menyusun teks karya ilmiah. berdasarkan kerangka yang telah disusun dengan memperhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI.
  20.  Peserta didik mempresentasikan teks karya ilmiah yang telah disusun.
  21.  Peserta didik menanggapi teks karya ilmiah.
  22.  Peserta didik merevisi teks karya ilmiah berdasarkan masukan dari teman.
  23.  Peserta didik memasukkan lembar coretan kerja dan semua draf hingga draf final ke  bendel portofolio masing-masing.



.
Penutup: 3 X 20 menit



 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
 2. Peserta didik melaksanakan penilaian pembelajaran yang diberikan pendidik.
 3. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah dicapai.
 4. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam





         E.   Penilaian 

      KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)


Kompetensi Dasar
Indikator
3.14   Mengidentifikasi informasi, tujuan dan  esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.
3.15   Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah.


·      Menentukan informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.
·      Mengumpulkan dan mengidentifikasi data berkenaan dengan informasi yang akan disusun dalam bentuk karya ilmiah.


Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak kegiatan menelaah Model dan mengonstruksi terbimbing.

Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut dapat dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran: ketekunan, kerja sama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis    : Tulis
Bentuk : Uraian

Contoh instrumen:
a.  Tuliskan informasi sebuah karya ilmiah yang Anda
     baca!
b. Tuliskan tujuan sebuah karya ilmiah yang Anda baca!
c. Tuliskan esensi sebuah karya ilmiah yang Anda baca!




       KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)


Kompetensi Dasar
Indikator
4.14   Merancang informasi, tujuan, dan
          esensi yang harus disajikan dalam   karya ilmiah.
4.15  Mengonstruksi sebuah karya ilmiah          dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.

·      Merancang karya ilmiah sesuai dengan unsur-unsur dan isi karya ilmiah.
·      Mempresentasikan menanggapi, dan merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.

·      Menulis karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.
·      Mempresentasikan, menanggapi, merevisi,menilaikarya ilmiah hasil kerja dalam diskusi kelas.



Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak kegiatan Mengonstruksi Terbimbing dan Mengonstruksi Mandiri.

Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut dapat dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas (bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis   :  Menulis
Bentuk:  Uraian

Contoh Instrumen
Susunlah teks karya ilmiah berdasarkan informasi yang Anda dapat darikehidupan sehari-hari dengan memerhatikan hal di bawah ini!
a.  Tentukan topik karya ilmiah!
b.  Buatlah kerangka sesuai dengan struktur karya ilmiah!
c.  Kembangkan kerangka tersebut menjadi karya ilmiah
     dengan memerhatikan struktur teks, ciri kebahasaan,
     dan EBI.




Portofolio

Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi proses dan produk yang tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:

(a)   draf final (produk) berbobot 40%;

(b)   bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;

(c)   bukti catatan tentang apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot 10%; dan

(d)   catatan reflektif berbobot 25%. 


Sikap

     Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan mengisi jurnal.


Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran

Nama Satuan pendidikan       :

Tahun pelajaran                      :

Kelas/Semester                      :

Mata Pelajaran                        : Bahasa dan Sastra Indonesia



No.
Waktu
Nama
Kejadian/ Perilaku
Butir sikap
Positif/ Negatif
Tindak Lanjut
1.
20 Maret 2018
Panji
Memainkan HP ketika berdiskusi  tentang struktur teks eksplanasi
disiplin
-
Dipanggil dan disuruh menganalisis teks eksplanasi yang lain
2.
21 Maret
2018
Yuyun
Mengerjakan tugas dengan serius, tepat waktu, dan hasilnya sangat baik
Tanggung jawab
+
Diberi pujian atau apresiasi


Pedoman Penskoran

a.  Pengetahuan

Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
a.   Peserta didik menuliskan informasi teks karaya ilimiah dengan sangat tepat
4
b.   Peserta didik menuliskan informasi teks karaya ilimiah dengan tepat
3
c.   Peserta didik menuliskan informasi teks karaya ilimiah dengan kurang tepat
2
d.  Peserta didik menuliskan informasi teks karaya ilimiah dengan tidak tepat
1



Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
2
a.    Peserta didik menuliskan tujuan teks karaya ilimiah dengan sangat tepat
4
b.    Peserta didik menuliskan tujuan teks karaya ilimiah dengan tepat
3
c.    Peserta didik menuliskan tujuan teks karaya ilimiah dengan kurang tepat
2
d.   Peserta didik menuliskan tujuan teks karaya ilimiah dengan tidak tepat
1



Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
3
a.       Peserta didik munuliskan esensi teks karaya ilimiah dengan sangat tepat
4
b.      Peserta didik munuliskan esensi teks karaya ilimiah dengan tepat
3
c.       Peserta didik munuliskan esensi teks karaya ilimiah dengan kurang tepat
2
d.      Peserta didik munuliskan esensi teks karaya ilimiah dengan tidak tepat
1


         Keterangan


         Nilai = Perolehan skor     

                    Jumlah soal


     Contoh
     Nilai =  10  x 100 = 83,33

                   12

b. Keterampilan


Bait
Aspek yang Dinilai
Skor
1
a.       Peserta didik menentukan topik teks karya ilmiah sangat sesuai isi teks
4
b.      Peserta didik menentukan topik teks karya ilmiah sesuai isi teks
3
c.       Peserta didik menentukan topik teks karya ilmiah kurang sesuai isi teks
2
d.      Peserta didik menentukan topik teks karya ilmiah tidak sesuai isi teks
1
2
a.       Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik
4

b.      Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah lengkap dan sesuai dengan topik
3

c.       Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah kurang lengkap dan kurang dengan topik
2

d.      Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks
1
3
a.       Peserta didik menulis teks karya ilmiah sangat sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
4

b.      Peserta didik menulis teks karya ilmiah sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
3

c.       Peserta didik menulis teks karya ilmiah kurang  sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
2

d.      Peserta didik menulis teks karya ilmiah tidak sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
1

         

Nilai = Perolehan skor                     

                     Jumlah kreteria/soal           

Contoh:

          Nilai  =  11   x 100  = 91,66

                        12


F.   Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan, Sumber)

      1. Penyajian komputer (laptop) dengan program powerpoint.

2. Bahan ajar otentik buku karya ilmiah (hasil penelitian atau media massa).

3. Buku teks dan buku ensiklopedia.

4. Arsip dokumen karya ilmiah sekolah.

5. Internet.




Mengetahui,                                                                     ....................., .........

Kepala................                                                             Guru Mata Pelajaran,





.............                                                                            ..............


RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)

1.       RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)


2.       RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15, 4.15)


3.       RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)


4.       RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)


5.       RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)






LAMPIRAN MATERI

Karya ilmiah 

Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.14 Mengidentifikasi informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca



4.14 Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah
3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah
4.15 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.


A. Contoh Teks (Fakta)

KARYA ILMIAH



RINTISAN SEKOLAH BERBASIS BUDAYA DAN PARIWISATA

(DENGAN SALTO MERAIH PRESTASI)

SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN

Oleh : Kristya Mintarja (Kapela SMAN Turi )


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah,

Setiap manusia memiliki potensi dan kelebihan masing-masing, sebagaimana disebutkan oleh Gadner dan Roger ada delapan kecerdasan yang meliputi kecerdasan (1) Logika Matematika, (2) Bahasa, (3) Intrapersonal, (4) Interpersonal, (5) Kinestis Jasmani, (6) Visual Ruang, (7) Musikal, dan (8) Naturalis. Setiap individu akan memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda dari delapan kecerdasan tersebut. Dengan kata lain tidak ada manusia yang bodoh, karena setiap individu yang mampu mengoptimalkan potensi kecerdasan yang dimiliki sesuai dengan potensi kecerdasan akan menghasilkan karya-karya yang luar biasa.

Secara filosofi kita telah memiliki konsep Pendidikan seperti dimuat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujuudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14)

Namun, dalam praktiknya ibarat jauh panggang dari api, tataran filosofi yang begitu ideal masih jauh dari realita implementasi yang ada.  Sampai saat ini sistem pendidikan belum sepenuhnya memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi sesuai kecerdasan dominan yang dimiliki. Kondisi ini diperparah oleh presepsi masyarakat yang masih menganggap anak yang cerdas adalah anak-anak yang berprestasi di bidang akademik, anak IPA lebih superior dari anak IPS, bagi anak-anak yang tidak berprestasi di bidang akademik dianggap kelas kedua, meskipun mampu berprestasi di bidang yang lain.

Dengan kata lain,  pendidikan kita belum membebaskan anak-anak bangsa untuk menjadi dirinya sendiri sehingga tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang merdeka dan bermartabat.

B.     Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi SMAN 1 Turi adalah :

1.        Input akademik  lulusan SMP/MTs yang masuk ke SMAN 1 Turi rendah, ranking 15 dari 17 SMA Negeri yang ada di Sleman

2.        Prestasi akademiknya rendah

3.        Ada Peserta didik yang memerlukan bimbingan dan perhatian khusus berkaiatn dengan perilakunya

4.        Secara umum semangat belajarnya rendah

5.        Daya juang, rasa percaya diri dan motivasi  kompetitifnya rendah, hal ini diindikasikan adanya rasa minder saat tampil dan lomba

6.        Lemahnya kemampuan mengorganisasi diri, hal ini tampak saat mengikuti perlombaan sangat tergantung dari guru pembimbing atau pendamping, belum mampu mengatasi permasalahan yang bersifat situasional dan darurat

7.        Potensi nonakademik lebih menonjol dari pada potensi akademik

C.    Strategi Pemecahan Masalah

Deskripsikan strategi Pemecahan Masalah Yang Dipilih

Berdasarkan data input pesert didik dengan kualifikasi rendah, maka dilakukan pengembangan sekolah yang lebih mengarah pada bidang nonakademik untuk optimalisasi pencapaian prestasi. Langkah yang diambil mengembangkan sekolah berbasis budaya dan pariwisata.

Menjadikan sekolah sebagai pusat pengembangan budaya dan tujuan (obyek) wisata pendidikan.

Jelaskan Tahapan Operasional Pelaksanaannya

1.       Rapat koordinasi untuk menjaring aspirasi dan permasalahan yang ada

2.      Pembentukan tim pengelola untuk merancang dan menyusun konsep program sekolah berbasis budaya

3.      Sosialisasi program kepada seluruh stakeholder ( guru, karyawan, peserta didik, komite, orang tua, masyarakat sekitar dan muspika Turi)

4.      Pembuatan maskot untuk membangun pencitraan diri

5.      Pencanangan program sekolah berbasis budaya dan pariwisata

6.      Pelaksanaan program melalui berbagai kegiatan, antara lain :

a.     Integrasi dalam pembelajaran pada mata pelajaran PKn, sejarah, Bahasa  Jawa, Seni budaya, Penjasorkes, Bahasa indonesia, Agama

b.      Kegiatan Ektrakurikuler Tari, Hadroh, KIR, Olahraga, Pramuka

c.     Program pendukung :

1.    Konsep Pendidikan dalam Budaya Jawa

Untuk merialisasikan konsep pendidikan dalam budaya jawa, maka disusun langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :

No
Nama Kegiatan
Diskripsi
1
Video penggunaan ragam bahasa Jawa
Siswa membuat video tentang ragam bahasa Jawa, yaitu : Ngoko, Ngoko Alus, Krama,  Krama Alus,
2
Wajib Berbahasa Jawa
Seluruh guru, karyawan, dan peserta didik SMAN 1 Turi berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa
3
Video unggah – ungguh/tata krama dalam kehisupan sehari – hari.
Siswa membuat video tentang penerapan unggah – ungguh  /tata krama: Berjalan, Makan, Bertamu dan menerima tamu, Bertegur sapa, Berkendaraan
5
Pemilihan duta  Bahasa Jawa   SMAN 1 Turi
Siswa melakukan kompetisi pengetahuan bahasa, sastra, kebudayaan, dan pariwisata di sekitar
6
Berbusana Jawa
Seluruh guru, karyawan, dan peserta didik SM N 1 Turi mengenakan busana Jawa, terutama yang bertema budaya.


2.    Konsep Budaya dalam Kegiatan Kesenian

Salah satu komponen budaya adalah aktualisasi melalui artefak yang meliputi

No
Nama Kegiatan
Diskripsi
1.
Tari Rampak Salto
Tarian hasil cipta SMA Negeri 1 Turi, menggambarkan tentang potensi lokal berupa penanaman salak hingga panen.
2.
Permainan Dakon
Permainan tradisional dakon dengan seribu dakon,
3.
Pagelaran dan Pameran Seni Tradisi
Pagelaran dan pameran seni tradisi dilaksanakan sebagai semesteran sebagai refresh untuk siswa pada akhir semester pembelajaran.
4
Permainan Gamelan, Hadroh dan alat musik
Pelatihan dan pementasan gamelan dan hadroh

3.    Penanaman Nilai Budaya

Sedangkan budaya dalam kontek pendidikan karakter dilaksanakan sebagai berikut :

No
Nama Kegiatan
Diskripsi
1
Pendidikan bela negara dan disiplin
Latihan LBB dan Tonti, Tata upacara, Pemantauan kegiatan oleh pembina OSIS, Penegakan displin oleh BK, Wali kelas dan pembina OSIS, Lomba Tonti dan tata upacara, Pendampingan teman sejawat
2
Peduli Lingkungan
Penataan lingkungan yang bersih dan rapi, Pembentukan relawan lingkungan, Pembersihan vandalism, Pembuatan mural di lingkungan sekolah dan di luar sekolah, Terlibat dalam gerakan penghijauan
3
Penguatan Spiritual
Mengadakan Pengajian kelas, Peringatan Hari besar agama, Aksi sosial ke panti atau lembaga terkait, Mengintensifkan kegiatan ritual agama, Kajian dan kegiatan seni keagamaan
4
Kemandirian dan daya saing
Pelatihan kewirausahaan, Keikutsertaan dalam lomba, Pelatihan keterampilan, Ektrakurikuler bahasa Inggris, Ektrakurikuler yang lain sesuai minat, Pelatihan dan seminar, Kepramukaan
5
Penguatan Budaya
Kegiatan sarasehan budaya dalam rangka menanamkan nilai-nilai budaya yang menyangkut etika, moral, seni, artifak, busana, boga, bicara, pelestarian, sejarah dan perjuangan


                                                                     BAB. II       

PEMBAHASAN

A.    Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang dipilih

1.   Terwujudnya Maskot Sekolah “SALTO”

Patung maskot “ SALTO” di halam depan sekolah yang telah diresmikan oleh Bupati Sleman. Patung maskot “SALTO” singkatan dari  “SALAK TOGA” yang maknanya memberikan pesan, dorongan dan membangun budaya belajar bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Turi, agar produksi pertanian berupa buah salak yang dihasilkan, hendaknya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memberi bekal kepada anak cucunya mencapai jenjang pendidikan setinggi-tinggi agar mampu bersaing menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.  Maskot ini dapat juga dipakai sebagai nilai tambah dan memperkuat produk industri wisata pedesaan dan kuliner olahan salak berupa souvenir wisata, yang berupa gantungan kunci, kaos, topi, patung maskot dan lain-lain yang menggunakan ciri khas maskot Salto.

2.      Terealisasi Tari “RAMPAK SALTO”

Sebagai upaya melengakapi pelaksanaan sekolah berbasis budaya dan pariwisata, dibuatlah sebuah tarian yang dinamakan “RAMPAK SALTO”. Tarian ini menggambarkan suasana suka cita dan  bahagia masyarakat Turi saat sedang panen salak. Tarian ini ditampilkan untuk membuka acara saat tamu atau wisatawan datang berkunjung di sekolah. Diakhir tarian ini sang penari membawa sepiring salak untuk diberikan kepada tamu untuk dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengakrabkan suasana kunjungan.

3.      Sarasehan Budaya

Sarasehan budaya adalah satu kegiatan penanaman dan pembentukan pola pikir melalui interaksi pihak sekolah (seluruh warga sekolah) dengan budayawan, motivator, lembaga pemberdayaan, instansi terkait, serta individu yang peduli atau bergerak dibidang budaya dan pengambangan sumber daya manusia. Sehingga selain berinteraksi dalam pendidikan formal di kelas dan mata pelajaran para peserta didik, guru dan karyawan menambah khasanah pengetahuan dan wawasan dengan pihak-pihak lain yang  peduli dan kompeten di bidangnya. Bentuk sara serasehan budaya ini berupa dialog, tanya jawab, interaksi aktif. Kegiatan ini diadakan sebulan sekali yang dimulai sejak Oktober 2014 . adapun bentuk kegiatannya antara lain :

a.     Dialog budaya dengan lembaga budaya Suluh Desa

b.      Kirab wayang butho kerjasama lembaga budaya Jogan Siti

c.     Dialog budaya dengan Sutradara Film Mimbadi (dari Jakarta)

d.     Workshop pembuatan Film kerjasama MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Sleman dengan narasumber Monthy Tiwa (dari Jakarta)

e.     Sosialisasi dan gerakan sekolah ramah anak bekerjasama dengan Badan KB Kabupaten Sleman

f.      Sosialisasi Sekolah berbasis Budaya oleh Dinas Dikpora DIY sekaligus penetapan sekolah berbasis budaya

g.     Pengenalan dan penjabaran riwayat budaya yogyakarta yang meliputi sejarah kraton Yogyakarta, Busana Jawa, nilai-nilai luhur budaya Jawa.

h.     Penguatan soft skill kerjasama dengan Jurusan Elektro UII

i.      Sosialisasi OJK kerjasama dengan Bank BPD kab Sleman

j.      Pelatihan wirausaha kelas XII kerjasama dengan Rotary Club

k.     Dialog kepemimpinan dengan wakil Bupati Kabupaten Sleman

Dampak dari sarasehan ini antara :

a.         Mulai timbul kesadaran arti pentingnya pelestarian budaya yogyakarta yang adaptif tanpa menghilangkan nilai filosofinya

b.        Sikap dan perilaku peserta didik mulai terkendali dan terarah

c.         Timbulnya rasa percaya diri yang postip dengan mulai ada keberanian peserta didik untuk mengikuti berbagai cabang kegiatan baik yang bersifat akademik maupun nonakademik

d.        Pencanangan “Tiada Upacara tanpa penyerahan Thropy kejuaran” sudah terealisasi 60%

e.         Hubungan antar warga sekolah sangat harmonis dan saling menghargai

f.         Terwujudnya suasana aman dan nyaman di lingkungan sekolah

g.         Munculnya kemandirian peserta didik dalam mengorganisasi diri

4.      Gelar Karya dan Budaya

Keterlibatan dalam berbagai aktivitas budaya baik diinternal maupun eksternal, antara lain :

a.     Gelar potensi seni di sekolah

b.     Pentas tari di Pameran Pembangunan Kabupaten

c.     Mengisi pementasan seni di berbagai even

d.     Penyambutan tamu atau wisatawan

5.      Gerakan Peduli Lingkungan

a.     Penghapusan vandalisme di lingkungan sekolah dan di luar sekolah

b.      Penghijauan di Lingkungan kantor camat Turi

c.     Lomba kebersihan kelas secara berkala

d.     Pembuatan mural di lingkungan sekolah dan jembatan di wilayah kecamatan Turi

e.     Terlibat gerakan penghijauan 

6.  Pengendalian perilaku Menyimpang

a. Pembentukan KRR

b. Mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler

c. Kerjasama dengan aparat TNI dan Polri untuk pembinaan peserta didik

d. Mengintensifkan kerjasama dengan orangtua

e.  Optimalisasi layanan konseling   

B.     Faktor-faktor pendukung

1.      Pemberian subsidi anggaran kegiatan sarasehan budaya oleh Dinas  Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

2.      Kondisi geografis yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi dan kases jalan wisata

3.      Ada empat desa wisata yang ada di wilayah kecamatan Turi, sehingga sangat mudah melakukan kerjasama kegiatan wisata

4.      Banyak pengusaha olahan salak dan kuliner yang berada disekitas SMAN 1 Turi dan telah siap bekerjasama, sehingga memudahkan akses wisata kuliner

5.      Dukungan pemerintah kecamatan Turi untuk membangun kawasan wisata pedesaan dan pendidikan dengan memfasilitasi akses pertemuan dengan komponen masyarakat

6.      Banyak pengelola kegiatan kesenian di wilayah kecamatan Turi sehingga memudahkan peserta didik SMAN 1 Turi untuk latihan dan pementasan seni di lingkungan tempat tinggalnya

7.      Kesepahaman seluruh stakeholder untuk mengembangkan sekolah berbasis budaya dan pariwisata, sehingga secara konsep tidak ada lagi kendala yang berarti

8.      Terjalin kerjasama dengan lembaga budaya Jogan Siti untuk pendampingan dan pengelolaan program budaya dan pariwisata pendidikan

C.    Alternatif pengembangan

Alternatif pengembangan sekolah berbasis Budaya dan pariwisata meliputi :

1.      Pengembangan Program (Sekolah Laboratorium)

Dengan posisi geografis yang setrategis pada jalur alternatif, apabila program sekolah berbasis budaya dan pariwisata telah berjalan baik, maka akan sangat tepat jika dikembangkan menjadi sekolah laboratorium budaya dan pariwisata. Dengan dijadikan sekolah laboratorium maka fungsi sekolah akan lebih optimal dam lebih luas mengembangkan perannya,  tidak hanya mengembangkan untuk kepentingan sekolah sendiri, tetapi akan menjadi sekolah rujukan bagi pemangku kepentingan yang lain.

SMAN 1 Turi akan menjadi ruang belajar bagi siapa saja tidak terbatas hanya warga yang ada di sekolah saja. Pihak-pihak manapun dapat melakukan sinergi untuk pendidikan, penelitian dan pengembangan program.

2.      Pengembangan Fasilitas (Moseum Dolanan Anak)

Dalam rangka melengkapi khasanah budaya dan pariwisata maka perlu ditambah moseum dolanan anak. Moseum ini berfungsi untuk melengkapi sarana wisata sekaligus sebagai wahana mengenalkan, melestarikan dan pendidikan bagi pengunjung tentang kekayaan dan keaneka ragaman budaya yang ada di Yogyakarta, serta memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Konsep pengembangan sekolah laboratorium budaya dan museum dolan anak ini akan menjadi salah satu kekayaan pengambangan budaya melalui dunia pendidikan.

Pewarisan budaya tidak dapat dilakukan secara instan, konsep penanaman nilai budaya secara laten akan menghasilkan proses ideologi yang lebih mengendap dan mengakar jika dilalukan sejak dini disekolah. Sekolah harus menjadi agen utama menanamkan nilai budaya bangsa dengan menyediakan sarana dan prasaran yang memadai dengan didukung program pembelajaran dan praktek langsung di sekolah.

Jangan pernah berharap “Tahun  2025 DIY menjadi Pusat Pendidikan, Budaya, dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam Lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera”. Jika kita tidak berjuang keras untuk merealisasikan dengan memberikan dorongan dan dukungan sepenuhnya kepada sekolah-sekolah untuk menjadi sekolah unggulan di bidang budaya dan pariwisata.

Dengan segala keterbatasan SMAN 1 Turi Sleman akan berjuang keras mewujudkan impian tersebut. 

BAB. III

KESIMPULAN 
A.           Rumusan simpulan

Setiap individu dianugrahi oleh Tuhan kemampuan dan keunggulan yang berbeda, sehingga keberhasilan seseorang tidak dapat diukur dari keberhasilan dan prestasi akademiknya semata. Konsep keunikan individu semestinya menjadi perhatian kita bersama, sebagai pendidik sudah semestinya kita membuka diri untuk mampu menjadi fasilitator bagi peserta didiknya untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat, bakat dan potensi dirinya. Kurang tepat kiranya,  jika kita melakukan pembelajaran dengan orientasi mencetak ilmuan sesuai dengan mata pelajaran yang kita ampu. Mata pelajaran yang kita ajarkan lebih menekankan pengembangan wawasan dan pola pikir, soal hasil biarlah peserta didik yang menentukan masa depannya sesuai dengan minat, bakat, dan potensinya.

Dengan kondisi input SMAN 1 Turi yang rendah akan sangat berat dan sulit apabila menentukan keberhasilan peserta didik diukur kemampuan akademiknya. Oleh karena itu upaya terobosan telah dicoba dari bidang yang lain, yaitu bidang nonakademik tanpa meninggalkan proses akademiknya.

Setelah melakukan analisis yang mendalam dengan memperhatikan potensi internal dan eksternal maka ditentukan pengembangan sekolah berbasis budaya dan pariwisata. Dengan program ini ternyata capaian kemajuan dan prestasi nonakademik cukup signifikan.

Hal ini dapat dilihat dari :

1.      Tumbuhnya rasa percaya diri peserta didik, keaktifan mengikuti lomba dan perolehan thropy kejuaran yang cukup meningkat

2.      Meningkatnya pencitraan sekolah dengan indikasi meningkatnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMAN 1 Turi

3.      Penurunan yang dratis tingkat perilaku menyimpang peserta didik

4.      Banyak lembaga dan instansi mulai menawarkan kerjasama

5.      Sudah ada beberapa tamu yang berkunjung di SMA N 1 Turi

Tentu saja berbagai evaluasi terus saja dilakukan untuk penyempurnaan program ini. Segala kritik, saran dukungan sangat diharapkan untuk perbaikan ke depan. Semoga SMAN 1 Turi berkontribusi positip mewujudkan visi pendidikan Yogyakarta “Tahun  2025 DIY menjadi Pusat Pendidikan, Budaya, dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam Lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera”




Anonim. 2006. Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 
            2003. Bandung : Fokusmedia.

Anonim. 2006. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005. Bandung: Fokus media.
Arif Rahman. 2004. Pendidikan Karakter makalah dalam The 2rd National Congress of 
            Outstanding School 2004. Magistra Utama. 8 Mei 2004.

Howard Garnder. 1993, Multiple Intelligences, New York: Basic Books,

Jerome S Arcaro. 2006.Pendidikan Berbasis Mutu : Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata 
Langkah Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.                                                          

Sobri Dkk. 2009.Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta : Multi Pressindo.

Suyanto dan M.S. Abbas. 2001.Wajah Dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa
            Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.

Tylor, E.B. 1974. Primitive culture: researches into the development of mythology, philosophy, religion, art, and custom. New York: Gordon Press. First published in 1871.

Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta : Bigraf Publishing

............., Materi  Diklat Calon Kepala Sekolah SMP, SMA dan SMK Badan Kepegawaian  
            Daerah Kabupaten Sleman, Juli 2010.

Departeman Pendidikan Nasional, Peraturan Mentri tentang 8 Standar Nasional Pendidikan.
Perda dan Pergub Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkait dengan budaya dan pariwisata.

B. Pengertian Teks (Konsep)

     Dari contoh karya ilmiah tersebut dapat didefinisikan bahwa Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang memenuhi syarat keilmuan untuk mengekspresikan ide, merencanakan, dan mempertanggungjawabkan suatu kegiatan.


C.  Ciri-ciri Teks (Prinsip)

1.     Fungsi

a.     Mengekspresikan suatu ide yang ingin disampaikan ke publik.

b.     Mepertanggungjawabkan sesuatu karya yang bersifat ilmiah.

c.     Meerencanakan suatu kegiatan kerja untuk mencapai tujuan.

d.     Rincian biaya yang akan dipakai dalam kegiatan


2.     Struktur

            Secara garis besar struktur karya ilmiah terdiri dari:

a.     halaman judul. Contoh berikut

RINTISAN SEKOLAH BERBASIS BUDAYA DAN PARIWISATA

(DENGAN SALTO MERAIH PRESTASI)

SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN

Oleh : Kristya Mintarja (Kapala SMAN Turi )



b.     isi yang berupa bab-bab. Contoh berikut

BAB I

PENDAHULUAN

BAB. II

PEMBAHASAN

BAB. III

KESIMPULAN

c.     Daftar pustaka. Contoh berikut.

Arif Rahman. 2004. Pendidikan Karakter makalah dalam The 2rd National Congress of Outstanding School 2004. Magistra Utama. 8 Mei 2004.


3.     Kebahasaan

Bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah bahasa standar. Artinya bahasa yang digunakan disesuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam tatakalimat, tatakata, tata makna, dan tata tulis. 

Kalimat bermakna denotasi, contohnya sebagai berikut

Patung maskot “ SALTO” di halam depan sekolah telah diresmikan oleh Bupati Sleman. 

Kosa kata bermakna denotasi contoh tidak menimbulkan makna ganda, bermakna umum bukan kesukuan dan tidak menimbulkan nilai rasa negatif yang bersifat kesukuan. Artinya tidak menimbulkan penafsiran arti baru. 

contoh sebagai berikut

Sebagai upaya melengakapi pelaksanaan sekolah berbasis budaya dan pariwisata, dibuatlah sebuah tarian yang dinamakan “RAMPAK SALTO”.

Dalam penulisan kalimat tersebut diksinya semua bermakna denotatif.

Penulisannya sesuai dengan PUEBI. /di/ sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Penulisan judul menggunakan huruf kapital. Penulisan subjudul juga diawali huruf kapital.


D.  Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)

1.     Bagaimana cara mengidentifikasi teks?

Mencari contoh karya ilmiah, setelah itu mengungkapkan informasi yang ada dalam contoh karya ilmiah tersebut. Karya ilmiah tersebut mengimformasikan cara meraih prestasi melalui jalur nonakademik yaitu melalui budaya berbahasa jawa pada hari tertentu dan kerja sama dengan lingkungan sekitar yang dominan bertani salak.

Mencermati bagian-bagian seluruh karya ilmiah tersebut kemudian menyebutkan nama bagian-bagian tersebut. Bagian karya ilmiah tersebut terdiri dari halaman judul, pendahuluan , isi yang terdiri dari bab-bab yang membahas inti karya ilmiah, bagian penutup yang berisi kesimpulan dan saran dan yang terakhir adalah daftar pustaka.

Kegiatan yang ketiga adalah merumuskan esensi karya ilmiah yang akan disajikan di seluruh bagian karya ilmiah. Membahas meraih prestasi lewat jalur nonakademik.

2.     Bagaimana cara menelaah teks?

RINTISAN SEKOLAH BERBASIS BUDAYA DAN PARIWISATA

(DENGAN SALTO MERAIH PRESTASI)

SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN            

Dilihat dari judul karya ilmiah tersebut berisi siar dan motivasi SMA Negeri 1Turi Sleman untuk mewujudkan sekolahnya menjadi sekolah rintisan yang berbasis budaya dan pariwisata. Mereka sadar kalau secara akademis siswanya tergolong level menengah ke bawah. Bagaimanapun akan sulit menyamakan prestasi akademik dengan sekolah unggulan di kota.

BAB I PENDAHULUAN berisi pengembangan aspek yang akan ditonjolkan selain aspek kognitif. Sekolah tersebut boleh dikatakan lemah dari sisi akademik, tetapi melihat potensi dari sisi yang bisa dikembangkan sehingga dapat mengagkat nama sekolahnya yang berada di pinggiran kota yaitu budaya dan pariwisata melalui perkebunan salak.

BAB. II PEMBAHASAN berisi pengembangan potensi siswanya ke dalam keahlian ganda yang didukung oleh lingkungan sekitar sebagai laboratorium alam yaitu perkebunan salak. Sekolah membekali life skil melalui cara penanman, pemanenan, pengolahan, dan pemasaran salak, disamping tetap belajar materi yang bersifat akademik.

Melalui pengembangan potensi nonakademik terbukti bisa mengurangi perilaku negatif siswanya dalam kehidupan di sekolah di rumah dan di msyarakat.

Kepercayaan masyarakat sekitar SMA Negeri 1 Turi meningkat. Banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMA tersebut tidak terkecuali yang NEM-nya tinggi juga banyak yang masuk bersekolah di SMA Turi. 

Banyak perusahaan yang mengajak bekerja sama dengan SMA Negeri Turi dalam rangka pengagdian masyarakat.

BAB III KESIMPULAN berisi garis besar kegiatan yang dilakukan dari implementasi judul hingga daftar pustaka. Yang intinya setiap orang mempunyai potensi yang bisa dikembangkan menjadi prestasi yang luar biasa, tidak harus prestasi akademik, tetapi bisa juga melalui prestasi nonakademik

DAFTAR PUSTAKA berisi daftar buku rujukan yang dipakai sebagai pertanggungjawaban ilmiah suatu karya ilmiah. Bisa juga dari sumber lain yang dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan. Daftar pustaka bisa diambil dari media elektronik maupun nonelektronik.

Kebetulan daftar pustaka tersebut hanya dari nonelektronik.

3.     Bagaimana cara menyimpulkan isi teks?

Materi yang dibahas

Dengan cara mencermati tiap bagian isi karya ilmiah tersebut. Isi karya ilmiah tersebut antara lain:

Mewujudkan maskot sekolah “SALTO” yang sudah diresmikan oleh Wakil Bupati Sleman yang dihadiri oleh Camat Turi dan jajarannya.

Penampilan tari “RAMPAK SALTO” sebagai perwujudan kerja sama antara sekolah budayawan dan komunitas agrobisnis untuk menarik masyarakat sebagai penonjolan prestasi non akademik.

Menyelenggarakan sarasehan budaya bersama masyarakat sekitar, budayawan, dan pengusaha agrobisnis. Sebagai bentuk penyerapan masukan sekaligus dukungan dari komponen terkait di sekitar sekolah untuk menggali potensi nonakademik yang dimiliki oleh siswa-siswa SMA Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta. 

Faktor pendukung

Berbagai elemen telah mendukung program yang sedang diluncurkan oleh SMA Negeri 1 Turi antara lain pemerintah daerah, masyarakat sekitar, komunitas agrobisnis, dan budayawan. Komponen inilah yang berperan aktif mengawal perjalanan SMA Negeri 1 Turi dalam meraih prestasi.

Faktor penghambat

Input, prestasi akademik, daya juang siswa rendah

Cara mengatasi faktor penghambat

Rapat koordinasi untuk menjaring aspirasi dan permasalahan yang ada

Sosialisasi program kepada seluruh stakeholder ( guru, karyawan, peserta didik, komite, orang tua, masyarakat sekitar dan muspika Turi)

Untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam program yang akan diluncurkan sekolah adalah saling bahu-membahu dari komponen tersebut mengubah kekurangan menjadi suatu kelebihan atau prestasi.                                           

Bagaimana cara mengungkapkan kembali isi teks?

Isi karya ilmiah tersebut adalah mengupayakan kenaikkan pamor sekolah di dunia pendidikan melalui jalur nonakademik. Upaya tersebut diupayakan melalui kerja sama dengan pengusaha agrobisnis, masyarakat sekitar, budayawan dan pemerintah daerah setempat.

Hasilnya positif kebiasaan negatif siswa di sekolah, di rumah dan masyarakat berkurang sangat signifikan.

Walau demikian kegiatan pembelajaran yang bersifat akademik tetap berjalan dengan baik dan lancar.

Hal tersebut berkat kerjasama yang intensif dari berbagai komponen yang ada di sekitar SMA Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta.


     Keterangan

(1)  Fakta yang dimaksud berupa  contoh teks sesuai dengan tuntutan KD-nya; bisa membuat sendiri atau mengutip dari sumber tertentu.

(2)  Konsep yang dimaksud berupa pengertian. Jika jenis teksnya itu berupa teks cerita inspiratif; artikan maksud dari teks itu. Jika teksnya berupa puisi, artikan pula konsep dari puisi itu.

(3)  Prinsip yang dimaksud berupa ciri-ciri teks yang dimaksud berdasarkan fungsi, struktur, dan kaidah kebahasaaanya.

(4)  Prosedur yang dimaksud berupa cara siswa untuk menguasai teks yang dimaksud sesuai dengan tuntutan masing-masing KD-nya. 

Penerapan dalam Pembelajaran:

                                                Pendekatan Pedagogik Genre

Langkah-langkah
Penjelasan
a.     Membangun konteks



b.     Pemodelan



c.     Kerjasama kelompok



d.     Aktivitas individual




(Aris Daryono)                                             

RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)

1.       RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)


2.       RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15, 4.15)


3.       RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)


4.       RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)


5.       RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)







6 comments: