18 May 2018

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI: PENGERTIAN, FUNGSI, STRUKTUR, DAN CIRI KEBAHASAAN



TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (LHO)

A. Pengertian

Laporan hasil observasi adalah berita atau informasi yang dibuat berdasarkan pengamatan. Kosasih (2014:43) menyatakan bahwa teks laporan hasil observasi mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan, bukan hasil imajinasi. Hal ini menegaskan bahwa yang diungkapkan dalam laporan hasil observasi adalah sesuatu yang terjadi.

B. Fungsi

Laporan hasil observasi dimaksudkan untuk memberitahukan atau menjelaskan suatu kegiatan yang dilakukan. Hasil observasi terhadap suatu objek juga dapat berfungsi untuk memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi. Selanjutnya, informasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan kebijakan. Contohnya adalah teks laporan hasil observasi kerusakan lingkungan. Selain itu, banyak teks laporan hasil observasi yang dapat dijadikan bahan informasi untuk berbagai kepentingan. Teks laporan hasil observasi secara umum juga berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu objek atau suatu kegiatan.

C. Struktur

Setiap teks pasti memiliki struktur dan unsur pembangun. Demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan umum atau klasifikasi, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat. Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut. Penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagiannya terdapat pada deskripsi bagian. Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan.

D. Aspek atau Ciri Kebahasaan

1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina

Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).

Contoh:

Nomina: wayang (kata), wayang golek (frasa).

Verba: menetapkan (kata), sudah membagi (frasa).

2. Afiksasi

Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan.

Kata yang mendapat proses pengimbuhan dapat berubah jenis. Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah menjadi nomina jika mendapat imbuhan. Contoh, kata “minum” (verba) mendapat imbuhan “–

an” menjadi “minuman” (nomina).

3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

kalimat definisi, yaitu kalimat yang menggunakan verba definitif dan kalimat deskripsi, yaitu kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif.

Contoh kalimat definisi yaitu, Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.

Contoh kalimat deskripsi adalah Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai dengan kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.

4. Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal.

Contoh kalimat simpleks  adalah Ada beragam jenis topeng di museum ini. (P S K).

Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara memiliki dua klausa yang setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat.

Contoh

1. Kelelawar aktif pada malam hari, tetapi tidur pada siang hari. (kalimat majemuk setara).

2. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. (kalimat majemuk bertingkat).


3 comments:

  1. Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda)
    Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan.

    Kata yang mendapat proses pengimbuhan dapat berubah jenis. Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah menjadi nomina jika mendapat imbuhan. Contoh, kata “minum” (verba) mendapat imbuhan “–

    ReplyDelete
  2. Terima kasih ini sangat membantu

    ReplyDelete