18 June 2018

RPP TEKS ANEKDOT KELAS X SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)


Sekolah                           :       SMA Negeri 2 Boyolali

Mata pelajaran               :       Bahasa Indonesia (Wajib)

Kelas/Semester              :       X/ 1

Alokasi Waktu                :       8 × 45 menit 

A.   Kompetensi Inti

KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.


B.   Kompetensi Dasar  dan Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5 Mengevaluasai teks anekdot dari aspek makna tersirat



    3.5.1 Menilai isi tersirat dalam teks anekdot     
3.5.3 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat dalam anekdot

4.5 Mengontruksi makna yang tersirat dalam sebuah teks anekdot

4.5.1 Menyusun kembali teks anekdot dengan memerhatikan makna yang tersirat dalam teks anekdot. 
4.5.2 Mempresentasikan teks anekdot yang telah disusun.



C.   Tujuan Pembelajaran

  Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran discoveri, peserta didik dapat mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat dalam teks anekdot dan terampil mengontruksi teks anekdot dengan memerhatikan makna yang tersirat dalam teks anekdot dengan rasa ingin tahu, responsif, dan tanggung jawab selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri, serta pantang menyerah.

D.   Materi

teks anekdot

makna tersirat teks anekdot

E.   Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

Pendekatan        : Saintifik approach

Model                   : discovery learning (pertemuan pertama),

  Problem base learning  (pertemuan ke- 2)

Metode                 : penugasan, tanya jawab, diskusi.

F.      Media/Alat

1.       Media/Alat       : Lembar Kerja,  LCD

G.     Bahan dan Sumber Belajar

1.       Suherli, dkk. 2017. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
2.       Suherli, dkk. Buku Pendidik Bahasa Indonesia Kelas X Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
3.       Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya


H.   Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (@4 ×45 menit)


Tahap
Langkah-Langkah Pembelajaran
Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS
Alokasi Waktu
1.    Pendahuluan:

1.      Peserta didik merespon salam dan mensyukuri anugerahTu­han dan saling mendoakan.
2.      Peserta didik merespon apersepsi yang disampaikan Pendidikk dengan pertanyaan : “ pernahkah Anda mengalami atau melihat kejadian lucu?”, Apakah kejadian tersebut termasuk anekdot?
3.      Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembel-ajaran yang akan dipelajari dalam teks biografi.

Religius


Rasa ingin tahu
15 menit
2.    Inti


DISCOVERY
A. Stimulation (pemberian rangsangan)
Peserta didik membaca teks anekdot “Cara Keledai Membaca Buku” yang disediakan oleh pendidik (Buku peserta didik hal 82).
B. Identifikasi  masalah   (problem statement)
1)   Peserta didik  menentukan pokok-pokok isi yang tersirat dalam teks anekdot
2)   Peserta didik mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat dalam teks anekdot
C. Pengumpulan data (data collection)
3)   Peserta didik membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri atas.lima (5) peserta didik sesuai petunjuk pendidik.
4)   Peserta didik bertanya jawab dalam kelompok tentang  isi dan makna  teks teks anekdot dengan judul
5)   Peserta didik  berdiskusi  dalam kelompok tentang   isi dan makna  teks teks anekdot dengan judul  
D. Pengolahan data  (data processing)
6)   Peserta didik  mengolah informasi yang  diperoleh dari hasil  diskusi  untuk  menentukan pokok-pokok  isi teks,penyebab kulucuan  dan makna teks anekdot
7)        Peserta didik  mengolah informasi yang  diperoleh dari hasil  diskusi  untuk  mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat
E. Pembuktian (Verification)
8)        Peserta didik  menyampaikan  hasil diskusi tetang pokok-pokok  isi dan penyebab kulucuan  teks teks anekdot dengan judul  
9)      Kelompok lain menanggapi.
F. Menyimpulkan (Generalization)
10)    Peserta didik atas bimbingan pendidik membuat simpulan  tentang isi dan kaidah makna teks  teks anekdot
11)    Pendidik  memberi pemantapan.




Literasi







Kerja sama (Collaborative)


Berpikir kritis (Critical thinking)




Kerja sama
Berpikir kritis













Kerja sama
Berpikir kritis





Komunikatif

(Communicative)





Kreativitas (Creativity)
150 menit
3.    Penutup


·     Pendidik memberi kesempatan peserta didik menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
·     Pendidik melaksanakan penilaian
·      Peserta didik menerima tugas untuk (a) mencari contoh teks anekdot dan (b) mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat.
·      Peserta didik menerima informasi rencana materi pembelajaran yang akan datang.




HOTS
15 menit

Pertemuan kedua

(2 X 45 menit)


Tahap
Langkah-Langkah Pembelajaran
Nilai Karakter (PPK), Literasi, 4C, HOTS
Alokasi Waktu
1. Pendahuluan:



1.    Peserta didik merespon salam dan mensyukuri anugerah Tu­han dan saling mendoakan.
2.    Peserta didik merespon pertanyaan Pendidik tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya, “ Apa yang kalian ketahui tentang anekdot?”; “ Bagaimana cara membedakan anekdot dengan humor?”
3.    Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembel-ajaran yang akan dipelajari dalam teks anekdot.

Religius


Rasa ingin tahu
15 menit
2. Inti

Mengamati
1.    Peserta didik membaca teks anekdot
Mempertanyakan
2.    Peserta didik bertanya jawab tentang langkah-langkah menyusun kembali teks anekdot
Mengekplorasi
3.    Peserta didik mendiskusikan hasil temuan terkait langkah-langkah menulis teks  anekdot
Mengasosiasi
4.     Peserta didik  menyusun kembali teks anekdot
Menginformasikan
5.       Peserta didik membacakan  hasil menyusun teks anekdot yang dibuatnya di depan kelas
6.       Peserta didik saling menilai kebenaran/ketepatan berdasarkan makna yang tersirat dalam teks anekdot dengan bimbingan pendidik.
7.    Peserta didik menanggapi karya teman yang dibacakan secara santun



Literasi

Rasa ingin tahu





Kerja sama (Collaborative)

Berpikir kritis (Critical thinking)




Kerja sama
Berpikir kritis



Komunikatif
(Communicative)




Kreativitas (Creativity)
150 menit
3. Penutup

a. Pendidik bersama peserta didik yaitu membuat simpulan hasil pembelajaran dan merefleksi manfaat pembelajaran teks biografi bagi kehidupan nyata.
b. Pendidik melaksanakan penilaian
c. Peserta didik menerima tugas untuk (a) mencari contoh teks anekdot dan (b) mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna yang tersirat.
d. Peserta didik menerima informasi rencana materi pembelajaran yang akan datang.







HOTS
15 menit


I.        Penilaian

1.       Kompetensi keagamaan dan sosial

a.          Teknik penilaian : observasi/ pengamatan

b.          Bentuk                     : catatan hasil observasi

c.          Instrumen              : jurnal (terlampir)

2.       Kompetensi Pengetahuan:

a.          Teknik penilaian   : tes

b.          Bentuk Penilaian   : Tes lisan (kuis) dan penugasan indiividu dan kelompok.

c.          Instrumen penilaian: kuis (daftar soal) dan lembar kerja. (terlampir)

3.       Kompetensi keterampilan          :              

a.       Teknik penilaian   : penugasan.

b.       Bentuk                       : tugas tertulis.

c.       Instrumen penilaian : lembar kerja dan penilaian presentasi

4.       Remedial

a.       Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas

b.       Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

c.       Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali  yaitu dengan cara menugaskan kepada peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

5.       Pengayaan

Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:

a.       Siwa yang mencapai nilai  diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

b.       Siwa yang mencapai nilai  diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.



Lampiran:

    Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

1. mendata pokok-pokok isi anekdot; 
2. mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot.

Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu. Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan lainnya.

Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.

Lampiran:

Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?”

Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku itu”. 


Lampiran:
Dosen yang juga menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahapeserta didik sedang berbincang-bincang. 

Tono : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”

Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”

Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”

Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”

Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”

Udin : “Loh, apa hubungannya.”

Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”

Udin : “???”

Sumber: http://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id dengan penyesuaian



Balasan dari Tukang sayur

Membalas kentang suratmu itu

Brokoli-brokoli sudah kubilang

Jangan tiap dateng rambutmu selalu kucai

Jagungmu tak pernah dicukur

Disuruh dateng malem minggueh nongolnya hari labu

Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare

Kalo mau nelpon aku aja mesti ke wortel

Terus terong aja cintaku padamu sudah lama tomat

Jangan kangkung aku lagiaku mau hidup seledri

Cabe dech.

Dari : Sayurati

(Dikutip dari https://plus.google.com)

Boyolali, 2 Juli 2018

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 2 Boyolali                                 Guru Mata Pelajaran 



Suyanta, S.Pd., M.Pd.                                                Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.
NIP 1996505041989031014                                    NIP 197207081998011001                                             

0 komentar:

Post a Comment