23. Bacalah kedua
kutipan cerita berikut!
Kutipan I
|
Kutipan II
|
“Bagaimana?” ia
penasaran. “Soal pemilihan ketua PKK?” diterkanya apa yang bergerak di balik
jidatku.
“Bukan,” aku
menidakkan. Ketua PKK terpilih, Ibu Sasongko, kelihatannya tak percaya dengan
perkataanku. Wajahnya merah padam seperti menahan amarah.
“Lantas, apa yang kamu
tahu?” tanyanya sedikit sinis.
“Maaf, aku nggak tahu
apa-apa,” jawabku.
“Pandai benar engkau bersilat
lidah,” balasnya.
|
Suatu pagi terdengar rebut-ribut
di luar kamar. Rupanya para penghuni rumah kos dikejutkan berita sakitnya bu
Marta.
Walau terkadang sikap
dan kelakuan Bu Marta yang suka buat kesal dan marah penghuni kos lainnya,
tetapi penghuni kos tidak menaruh dendam padanya.
Siangnya para penghuni
kos berbondong-bondong menjenguk Bu Marta. Sungguh di luar perkiraan Bu
Marta, ternyata penghuni kos sangat peduli dengan dirinya.
|
Perbedaan penggunaan
bahasa pada kedua kutipan cerita tersebut adalah ….
Kutipan I
|
Kutipan II
|
|
A
|
menggunakan kalimat
langsung
|
menggunakan kalimat
tidak langsung
|
B
|
banyak menggunakan
majas
|
tidak menggunakan
majas
|
C
|
menggunakan ungkapan
|
tidak menggunakan
ungkapan
|
D
|
menggunakan bahasa
daerah
|
tidak menggunakan
bahasa daerah.
|
Kunci jawaban: C
Pembahasan
Perbedaan penggunaan
bahasa pada kedua kutipan cerita tersebut adalah sebagai berikut: Pada kutipan
I terdapat penggunaan ungkapan yaitu mukanya
merah padam yang memiliki makna marah dan bersilat lidah yang memiliki makna suka memutarbalikan fakta atau pintar berbicara (biasanya dalam hal
buruk). Pada kutipan II tidak terdapat penggunaan ungkapan.
Ringkasan Materi
Membandingkan Penggunaan Bahasa
Cerpen/Fabel
I.
RAGAM
BAHASA
A. Pengertian
Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa
menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara (Bachman, 1990).
B.
Jenis-Jenis Ragam Bahasa
1.
Jenis-jenis Ragam Bahasa dari Segi Pemakaian
Dari segi pemakaian ragam bahasa
dibagi menjadi 3 jenis yaitu: ( a) berdasarkan media (b) berdasarkan hubungan
antarpembicara (c) berdasarkan topik pembicaraan.
a.
Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
Ditinjau dari media atau sarana
yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri dari: (1) Ragam
bahasa lisan (2) Ragam bahasa tulis.
Ciri-ciri ragam lisan: (a)
Memerlukan orang kedua/teman bicara; (b) Tergantung situasi, kondisi, ruang
& waktu; (c)Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu
intonasi serta bahasa tubuh. (d) Berlangsung cepat; (e) Sering dapat
berlangsung tanpa alat bantu; (f) Kesalahan dapat langsung dikoreksi; (g) Dapat
dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
Contoh ragam lisan : (1) Nia sedang
baca surat kabar. (2) Ari mau nulis surat.
Ciri-ciri ragam tulis: (a)Tidak
memerlukan orang kedua/teman bicara; (b)Tidak tergantung kondisi, situasi &
ruang serta waktu; (c) Harus memperhatikan unsur gramatikal; (d) Berlangsung
lambat; (e) Selalu memakai alat bantu; (f) Kesalahan tidak dapat langsung
dikoreksi; (g) Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya
terbantu dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis: (1) Nia sedang
membaca surat kabar (2) Ari ingin menulis surat.
b. Ragam Bahasa Indonesia
Berdasarkan Hubungan Antarpembicara
Menurut akrab tidaknya pembicara,
ragam bahasa dibedakan dibedakan menjadi: 1) Ragam bahasa resmi,
2) ragam bahasa santai, 3) ragam bahasa akrab.
2) ragam bahasa santai, 3) ragam bahasa akrab.
c. Ragam Bahasa Indonesia
Berdasarkan Topik Pembicaraan
Variasi bahasa berkenaan dengan
pemakaian atau fungsinya disebut fungsiolek
atau register.
Fungsiolek yaitu variasi bahasa
yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Contoh ragam bahasa berdasarkan topik
pembicaraan sebagai berikut:
1)
Ragam hukum: Dia dihukum
karena melakukan tindak pidana
2)
Ragam bisnis: Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan
diberikan diskon.
3)
Ragam sastra: Cerita itu
menggunakan unsur flashback .
4)
Ragam kedokteran: Anak itu menderita penyakit kuorsior .
5)
Ragam psikologi: Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan
yang intensif.
6) Ragam
Olahraga: Hari ini PON XIX/2016 mulai memperebutkan medali emas.
7)
Ragam Bahasa Ilmiah: Ada dua
jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok
terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
2.
Jenis Ragam Bahasa Ditinjau dari Sudut Pandang Penutur
Ragam bahasa ditinjau dari sudut pandang
penutur dibedakan menjadi
a. ragam bahasa menurut daerah
b. ragam bahasa menurut pendidikan
formal.
c. ragam bahasa menurut sikap
penutur
Penjelasan:
a. Ragam Bahasa Menurut Daerah
Ragam bahasa menurut daerah dapat
dibedakan menjadi dialek dan kronolek. Dialek, yaitu variasi bahasa dari
sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat,
wilayah, atau area tertentu. Misalnya,
Bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya. Kronolek atau dialek temporal adalah
variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Contoh
: Misalnya, bahasa Melayu masa kerajaan Sriwijaya berbeda dengan bahasa Melayu
masa Abdullah bin Abdul Kadir Munsji dan berbeda pula dengan bahasa Melayu Riau
sekarang.
b. Ragam Bahasa Menurut Pendidikan
Formal /Status Sosial
Ragam bahasa menurut pendidikan
formal, menunjukkan perbedaan yang jelas antara kaum yang berpendidikan formal
(terpelajar) dan yang tidak. Bunyi /f/ dan gugus konsonan akhir /-ks/,
misalnya, sering tidak terdapat dalam ujaran orang yang tidak bersekolah atau
hanya berpendidikan rendah.
Contoh Pengucapan kata film oleh
orang berpendidikan/terpelajar [film]. Sedangkan pengucapan oleh orang yang tidak
terpelajar [pilm].
Dalam ragam ini dikenal istilah Sosiolek, yaitu variasi bahasa yang
berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi
bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia,
pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan
lain scbagainya.
c. Ragam Bahasa Menurut Sikap
Penutur
Ragam ini dapat disebut langgam
atau gaya berbahasa seseorang atau idiolek.
Idiolek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep idiolek,
setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing. Idiolek
bergantung pada sikap penutur terhadap orang yang diajak berbicara atau
pembacanya. Sikapnya itu dipengaruhi, antara lain oleh umur dan kedudukan yang
disapa, tingkat keakraban antarpenutur, pokok persoalan yang hendak disampaikannya,
dan tujuan penyampaian informasinya.
3.
Ragam Bahasa Berdasarkan Keformalan
a.
Ragam Beku (Frozen)
Ragam beku adalah variasi bahasa
yang paling formal, yang digunakan pada situasi-situasi hikmat, misalnya dalam
upacara kenegaraan, khotbah, dan sebagainya. Ciri ragam ini adalah cenderung
tetap.
b. Ragam Resmi (Formal)
Ragam resmi adalah variasi bahasa yang
biasa digunakan pada pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat, dan lain
sebagainya. Lebih fleksibel
c. Ragam Usaha (Konsultatif)
Ragam usaha atau ragam konsultatif
adalah variasi bahasa yang lazim dalam pembicaraan biasa di sekolah,
rapat-rapat, atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi.
d. Ragam Santai (Casual)
Ragam santai adalah ragam bahasa
yang digunakan dalam situasi yang tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan
keluarga atau teman karib pada waktu istirahat dan sebagainya. Misalnya penggunaan kata sapaan mas, mbak.
e. Ragam Akrab (Intimate)
Ragam akrab adalah variasi bahasa
yang biasa digunakan leh para penutur yang hubungannya sudah akrab. Variasi
bahasa ini biasanya pendek-pendek dan tidak jelas. Sapaan dab yg berarti mas di
jogja
C. RAGAM BAKU DAN RAGAM TIDAK BAKU
Ragam baku dijadikan tolok
bandingan bagi pemakaian bahasa yang benar. Ragam baku memiliki kaidah-kaidah
paling lengkap diperikan jika dibandingkan dengan ragam bahasa yang lain.
Pemakaian
ragam baku tercermin dalam situasi berikut ini.
1) Komunikasi resmi, yakni dalam
surat-menyurat resmi, surat-menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang
dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi,
perundang-undangan, dan sebagainya.
2) Wacana teknis, yakni dalam
laporan resmi dan karya ilmiah.
3) Pembicaraan di depan umum, yakni
dalam ceramah, kuliah, khotbah, dan sebagainya.
4) Pembicaraan dengan orang yang
dihormati.
Secara
umum, fungsi bahasa baku adalah sebagai berikut.
1. Pemersatu,
pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu
kesatuan masyarakat bahasa.
2. Pemberi
kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai
bahasa lainnya.
3. Pembawa
kewibawaan, pemakai bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
4. Kerangka
acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa
seseorang atau sekelompok orang.
Sikap
terhadap bahasa baku setidak-tidaknya mengandung tiga
dimensi, yaitu (1) sikap kesetiaan bahasa, (2) sikap kebanggaan bahasa, dan (3)
sikap kesadaran akan norma dan kaidah bahasa. Ketiga sikap tersebut terkait
erat dengan keempat fungsi bahasa baku.
Sumber:
Wibowo, Hari dkk. 2016. Ragam Bahasa dan Keterampilan Berbahasa.
Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan
II. BAHASA SASTRA
A. Pengertian Bahasa Sastra
Bahasa sastra adalah bahasa yang
khas dalam dunia sastra dan menurut beberapa orang menyimpang dari penuturan
yang bersifat otomatis, rutin, biasa dan wajar. Penuturan dalam karya sastra
selalu diusahakan dengan cara lain, baru, dan belum pernah dipakai sebelumnya.
Unsur kebaruan dan keaslian
merupakan suatu hal yang menentukan nilai sebuah karya. Penyimpangan bahasa
dalam sastra tidak menjadi kebebasan yang tak terbatas. Fungsi komunikatif
bahasa masih membatasi kebebasan pembiasan bahasa itu. Bahasa yang dibiaskan
masih mendasarkan pada bahasa yang konvensional agar pesan yang disampaikan
sastra dapat dipahami dan terima oleh pembaca sehingga diperlukan keefektifan
dalam pengungkapan suatu karya sastra. Hal itu dilakukan sebagai usaha
mendeskripsikan makna yang terkandung di dalam karya tersebut serta menikmati
keindahannya.
Untuk memperoleh pengungkapan yang
efektif, bahasa dalam sastra disiasati, dimanipulasi, dan didayagunakan
secermat mungkin sehingga tampil dengan sosok yang berbeda dengan bahasa
nonsastra. Bahasa sastra dicirikan sebagai bahasa yang mengandung unsur emotif
dan bersifat konotatif sebagai kebalikan bahasa nonsastra, khususnya bahasa
ilmiah yang rasional dan denotatif. Penggunaan bahasa sastra lebih ditujukan
pada tujuan estetik karena di dalamnya hanya menggunakan unsur emotif dan
bersifat kononatif (Nurgiyantoro, 2000: 273). Keberadaan bahasa sastra itu telah
diakui dan diterima karena bahasa sastra mempunyai karakteristik khusus yang
membedakannya dengan bahasa nonsastra. Bahasa sastra, tentu saja lebih dominan
menggunakan ciri emotif-konotatif sebab sastra mempunyai tujuan estetis
penyampaian sesuatu yang tak langsung.
Sastra menyediakan norma untuk
pemakaian bahasa yang baik dan dalam hal ini ditekankan pada aspek pragmatis
yang sejak dulu memainkan peranan penting dalam retorika. Retorika seringkali
menjadi sistem normatif atau preskriptif, yaitu menentukan norma yang harus
diterapkan dalam pemakaian bahasa yang baik dan indah.
B.
Karakteristik Bahasa Sastra
1. Penggunaan
bahasa yang estetis atau indah.
2. Bahasa sastra
merupakan plastik untuk membungkus amanat dalam sebuah cipta sastra.
3. Berfungsi
ekspresif
4. Bahasa sastra
dinamis.
Hakikatnya, bahasa dalam karya
sastra tidaklah berbeda dengan bahasa-bahasa yang digunakan pada umumnya.
Perbedaannya hanya terletak pada pemanfaatan bahasa itu sendiri. Jika
karya-karya nonsastra terkesan kaku dengan aturan-aturan baku tata bahasa
formal, maka sastra tidak demikian. Sastra mampu memanfaatkan bahasa secara
leluasa, karena penyusunan bahasa dalam karya sastra lebih dinamis (Tynjanov
dalam Fokkema dan Kunne-Ibsch, 1977:22). Tidak ada tata bahasa formal yang
mengatur pemanfaatan bahasa dalam karya sastra. Setiap pengarang sastra dapat
memanfaatkan bahasa secara leluasa sesuai dengan caranya sendiri dalam
menyampaikan pikiran, perasaan, gagasannya.
5. Bahasa sastra
bersifat simbolis dan konotatif.
Sastra berisi realitas kehidupan
manusia. Realitas kehidupan tersebut ada yang dikemukakan oleh pengarang sastra
secara lugas dengan menggunakan bahasa-bahasa yang denotatif, namun ada juga
yang diungkapkan secara simbolik dengan menggunakan bahasa-bahasa yang
konotatif. Bahkan, penggunaan simbol dan bahasa yang konotatif menjadi salah
satu ciri bahasa sastra. Dengan bahasa yang simbolis dan konotatif, pengarang
sastra dapat mewakilkan kesan pribadinya terhadap sesuatu. Dengan begitu,
walaupun pengarang merasa simpati, takut, atau bahkan benci kepada
sesuatu atau seseorang, dia tidak harus menyatakannya secara langsung, namun
melalui simbol-simbol bahasa. (http://junilawa.blogspot.co.id/2013/11/)
BAHAN LES/PERSIAPAN UN TAHUN
PELAJARAN 2018/2019 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA JENJANG SMP/MTs.
PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN PELAJARAN
2017/2018 BAHASA INDONESIA SMP/MTs.
1. Menentukan Makna Istilah Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/08/soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa.html
2. Menentukan Maksud
Kalimat/Kalimat Pro dan Kontra Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/08/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_28.html
3. Pernyataan yang Sesuai Isi Teks Klik
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/08/pembahasan-soal-un-smp-tahun-pelajaran.html
4. Kalimat Hubungan Pertentangan Klik
https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/08/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_30.html
5. Ide Pokok Paragraf Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/08/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_24.html
6. Kalimat Utama Paragraf Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/08/pembahasan-soal-un-tahun-20172018.html
7. Kalimat Simpulan Paragraf Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/09/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_1.html
8. Ringkasan Teks Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/09/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_89.html
9. Perbandingan Penggunaan Bahasa
Dua Teks Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/09/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_49.html
10. Pola Pengembangan Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/09/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_43.html
11. Menentukan Makna Ungkapan Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/09/zuhri-indonesia-pembahasan-soal-un_98.html
12. Menentukan Pernyataan yang
Sesuai Isi Teks Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/09/12.html
13. Menentukan Keistimewaan Tokoh
dalam Teks Biografi Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/09/pembahasan-soal-un-tahun-20172018.html
14. Menentukan Keteladanan Tokoh
dalam Teks Biografi Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/keteladanan-tokoh-dalam-teks-biografi.html
15. Menentukan Tokoh Utama Cerita
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/menentukan-tokoh-utama-cerita.html
16. Menentukan Latar Suasana Cerita
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/menentukan-latar-suasana-cerita.html
17. Menentukan Cara Penggambaran Watak
Tokoh Dalam Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/cara-pengarang-menggambarkan-watak.html
18. Menentukan Makna Kata Simbolik
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/menentukan-makna-simbol-atau-kata.html
19. Menentukan Amanat Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/cara-menentuakan-amanat-cerita.html
20. Menentukan Nilai Moral dalam
Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/contoh-soal-menentukan-nilai-moral.html
21. Menentukan Penyebab Konflik
dalam Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/contoh-soal-menentukan-penyebab-konflik.html
22. Menentukan Perbedaan Pola
Pengembangan Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/menentukan-perbedaan-pola-pengembangan.html
23. Menentukan Perbedaan Penggunaan
Bahasa dalam Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/menentukan-perbedaan-penggunaan-bahasa.html
24. Menentukan Isi dan Nilai Cerita
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/contoh-soal-menentukan-isi-cerita-dan.html
25. Menentukan Keunggulan Cerita
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/soal-menentukan-keunggulan-cerita.html
26. Melengkapi Kalimat dengan Kata Depan
yang Tepat Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/melengkapi-kalimat-dengan-kata-depan.html
27. Melengkapi Kalimat dengan Kata Seru
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/01/soal-melengkapi-kalimat-dengan-kata.html
28. Mengurutkan Kalimat Acak pada Teks
Prosedur Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/01/mengurutkan-kalimat-acak-pada-teks.html
29. Mengurutkan Kalimat Acak pada Teks
Laporan Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/01/soal-dan-pembahasan-mengurutkan-kalimat.html
30. Melengkapi Teks Biografi Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/02/melengkapi-teks-nonsastra-teks-biografi.html
31. Sudut Pandang Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/02/sudut-pandang-pengarang-point-of-view.html
32. Mengubah Bentuk Teks Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/02/mengubah-teks-drama-menjadi-teks-cerpen.html
33. Menyusun Teks Laporan Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/02/pembahasan-soal-un-bahasa-indonesia-smp.html
34. Penggunaan Kata/Istilah dalam
Kalimat Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/03/pembahasan-soal-un-bahasa-indonesia-smp.html
35. Memvariasikan Kalimat Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/03/contoh-soal-memvariasikan-kalimat-dan.html
36. Melengkapi Kalimat dengan
Kata/Istilah yang Tepat Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/03/contoh-soal-melengkapi-kalimat-dengan.html
37. Kata Sandang Si dan Sang Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/03/kata-sandang-si-dan-sang.html
38. Kata Penghubung Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/pembahasan-soal-un-bahasa-indonesia.html
39. Penggunaan Istilah yang Tepat Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/menggunakan-istilah-yang-tepat-39.html
40. Penulisan Gabungan Kata Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/penulisan-gabungan-kata-yang-tepat.html
41. Merperbaiki Kalimat Tidak Efektif
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/perbaikan-kalimat-tidak-efektif-menjadi.html
42. Kalimat Tidak Padu dalam Paragraf
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/soal-dan-pembahasan-perbaikan-paragraf.html
43. Prinsip Kehematan dalam Kalimat
Efektif Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/prinsip-kehematan-dalam-kalimat-efektif.html
44. Alasan Mengapa Kalimat Tidak Efektif
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/alasan-mengapa-kalimat-tidak-efektif.html
45. Perbaikan Kata Tidak Baku dalam
Kalimat Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/soal-dan-pembahasan-perbaikan-kesalahan.html
46. Penggunaan Huruf Kapital Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/aturan-penggunaan-huruf-kapital.html
47. Penggunaan Tanda Titik Koma Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/penggunaan-tanda-titik-koma.html
48. Penulisan Nama Organisasi dan Nama
Geografi Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/pedoman-penulisan-nama-lembaga.html
49. Penggunaan Tanda Seru Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/penggunaan-tanda-seru-menurut-puebi.html
50. Alasan Penggunaan Tanda Baca yang
Salah Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/04/soal-dan-pembahasaan-alasan-penggunaan.html
BEDAH KISI-KISI UN 2019 SMP/MTs.
MAPEL BAHASA INDONESIA KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/bedah-kisi-kisi-un-2019-smpmts-mapel.html
RINGKASAN MATERI, SOAL DAN
PEMBAHASAN, KISI-KISI SOAL UJI COBA UN 2017/2018 SMP/MTs.
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
BACA DI BLOG: ZUHRI INDONESIA
- Pertanyaan yang jawabannya ada pada teks
- Pernyataan yang sesuai dengan isi teks
- Makna kata dalam teks
- Ide pokok paragraf
- Kalimat utama paragraf
- Simpulan paragraf
- Kalimat persetujuan dalam teks
- Kalimat hubungan sebab akibat
- Kalimat yang menunjukkan (bukti) watak tokoh cerita
- Konflik dalam cerita
- Amanat cerita
- Kalimat yang tidak padu dalam teks
- Peristiwa yang tergambar dalam teks
- Teks laporan
- Urutan kalimat teks sastra
- Mengubah teks ke bentuk teks lain
- Perbaikan penulisan ejaan
- Perbaikan kalimat (kalimat efektif)
- Ringkasan teks
- Tokoh utama cerita
- Konflik, penyebab konflik, dan akibat konflik
- Amanat tersirat dan tersurat dalam cerita
- Kalimat yang menyatakan keunngulan buku
- Struktur teks resensi
- Pendapat pro dan kontra
- Jenis-jenis teks prosedur
- Melengkapi teks prosedur
- Menyunting teks prosedur
- Keistimewaan tokoh dalam teks biografi
- Keteladanan tokoh dalam teks biografi
- Fakta dan opini dalam teks biografi
- Membandingkan nilai moral dua teks fabel
- Membandingkan penggunaan bahasa dua teks fabel
- Bagian-bagian teks ulasan film/drama
- Cara memvariasikan kalimat
- Pemakaian tanda titik dua (:) dan koma (,)
- Makna simbol dalam cerpen
- Menentukan bagian alur cerpen
- Syarat-syarat paragraf yang baik
- Melengkapi kalimat dengan istilah yang tepat
- Melengkapi kalimat dengan kata bentukan
42.Menentukan
makna istilah/kata dalam kalimat
- Melengkapi kalimat dengan kata penghubung
- Kalimat tidak efektif
- Alasan penggunaan kata yang salah
- Penulisan huruf kapital
- Penggunaan ejaan yang tidak tepat
- Kesalahan penggunaan tanda baca
- Penggunaan ejaan yang tepat
- Alasan ketidaktepatan penggunaan tanda baca
23-50 tidak dilanjut kang zuhri
ReplyDeleteInsyaallah, akan lanjut
Delete23. Menentukan Perbedaan Penggunaan Bahasa dalam Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/menentukan-perbedaan-penggunaan-bahasa.html
Delete24. Menentukan Isi dan Nilai Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/contoh-soal-menentukan-isi-cerita-dan.html
25. Menentukan Keunggulan Cerita Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/soal-menentukan-keunggulan-cerita.html
ditunggu kang !
ReplyDelete26. Melengkapi Kalimat dengan Kata Depan yang Tepat Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/melengkapi-kalimat-dengan-kata-depan.html
Delete27. Melengkapi Kalimat dengan Kata Seru Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/01/soal-melengkapi-kalimat-dengan-kata.html
28. Mengurutkan Kalimat Acak pada Teks Prosedur Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/01/mengurutkan-kalimat-acak-pada-teks.html
29. Mengurutkan Kalimat Acak pada Teks Laporan Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/01/soal-dan-pembahasan-mengurutkan-kalimat.html
30. Melengkapi Teks Biografi Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/02/melengkapi-teks-nonsastra-teks-biografi.html
SEKARANG SAATNYA BERALIH KE YANG LEBIH MUDAH DAN PRAKTIS, NONTON DRAMA KOREA. DOWNLOAD SEKARANG JUGA APLIKASI MYDRAKOR, TERBARU DAN MUDAH DIGUNAKAN, sekarang nonton drama korea bisa di smartphone. Download sekarang juga aplikasi MYDRAKOR di googleplay gratis, film dan drama terbaru.
ReplyDeletehttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main&hl=in
https://www.inflixer.com/
Bang kenapa jawabannya bukan A , itu kan sudah jelas bgt ada kalimat langsung. Saya masih belum ngerti , mohon pencerahannya. Moga dibales
ReplyDeleteiya bang kan jwabanya A . Kalimat awal langsung nah yg satunya lagi kalimat baku
ReplyDeletemsh gangerti mohon pencerahannya