Showing posts with label KARBANG. Show all posts
Showing posts with label KARBANG. Show all posts

27 May 2017

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013

Proses pembelajaran di dalam dan luar kelas pada Kurikulum 2013 meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Sebagian atau seluruh kegiatan pembelajaran dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik memperoleh pengetahuan tentang nilai, memahami atau meresapi pentingnya nilai, dan mempraktikkan nilai-nilai karakter. Berikut disajikan bagaimana menumbuhkan budi pekerti pada tahap pendahuluan, inti dan penutup.
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, umumnya guru:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fsik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
4) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan nilai, memahami pentingnya nilai, dan memfasilitasi pelaksanaan nilai-nilai karakter (budi pekerti) pada tahap pembelajaran ini. Berikut adalah beberapa contoh.
1) Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin)
2) Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (contoh nilai yang ditumbuhkan: santun, peduli)
3) Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditumbuhkan: religius)
4) Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin)
5) Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya (contoh nilai yang ditumbuhkan: religius, peduli)
6) Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin)
7) Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin, santun, peduli)
8) Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir-butir karakter (budi pekerti) yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KI/KD
b. Inti
Kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti pada dasarnya mengikuti sintaks metode yang diterapkan oleh guru. Berikut disajikan contoh sikap yang ditumbuhkan apabila guru menerapkan pembelajaran dengan metode ilmiah.
1) Mengamati
Pada langkah ini siswa mengamati fenomenon dengan indera (mendengarkan, melihat, membau, meraba, mengecap) dengan atau tanpa alat (untuk menemukan masalah/gap of knowledge or skill).
Nilai-nilai sikap (budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain rasa ingin tahu dan kritis.
2) Menanya
Dalam langkah ini siswa merumuskan pertanyaan berangkat dari masalah (gap of knowledge and/or skill) yang diperoleh dari pengamatan. Nilai-nilai sikap (budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kegiatan pada langkah ini dapat sama dengan pada langkah mengamati, antara lain rasa ingin tahu dan kritis.
3) Mengumpulkan informasi/mencoba
Dalam langkah ini siswa mengumpulkan informasi/data dengan satu atau lebih teknik yang sesuai, misalnya eksperimen, pengamatan, wawancara, survei, dan membaca dokumen-dokumen. Nilai-nilai sikap (budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain ketelitian, kejujuran, kesabaran, dan ketangguhan.
4) Menalar/mengasosiasi
Dalam langkah ini siswa menggunakan informasi/data yang sudah dikumpulkan (dimiliki) untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan sebelumnya dan menarik kesimpulan. Nilai-nilai sikap
(budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain saling menghargai, ketelitian, kejujuran, sikap kritis, dan berfkir logis.
5) Mengomunikasikan
Dalam langkah ini siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan (kesimpulan) berdasarkan hasil penalaran/asosiasi informasi/data secara lisan dan/atau tertulis. Nilai-nilai sikap (budi pekerti)
yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain saling menghargai, rasa percaya diri, kesantunan dalam berkomunikasi, sikap kritis, dan berfikir logis.
6) Mencipta
Dalam langkah ini siswa mencipta dan/atau menginovasi produk, model, gagasan dengan pengetahuan yang telah diperoleh. Nilai-nilai sikap (budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain saling menghargai, inovatif, dan kreatif.
c. Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditumbuhkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
2) melakukan penilaian dan/atau reļ¬‚eksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditumbuhkan: jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan);
3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai yang ditumbuhkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penumbuhan budi pekerti terjadi dengan lebih intensif selama tahap penutup.
1) Selain simpulan yang terkait dengan aspek pengetahuan, agar peserta didik difasilitasi membuat pelajaran moral yang berharga yang dipetik dari pengetahuan/keterampilan dan/atau proses pembelajaran yang telah dilaluinya untuk memperoleh pengetahuan dan/atau keterampilan pada pelajaran tersebut.
2) Penilaian tidak hanya mengukur pencapaian siswa dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada perkembangan karakter mereka.
3) Umpan balik baik yang terkait dengan produk maupun proses, harus menyangkut baik kompetensi maupun karakter, dan dimulai dengan aspek-aspek positif yang ditunjukkan oleh siswa.
4) Karya-karya siswa dipajang untuk mengembangkan sikap saling menghargai karya orang lain dan rasa percaya diri.
5) Kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok diberikan dalam rangka tidak hanya terkait dengan pengembangan kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian.
6) Berdoa pada akhir pelajaran.


Ada beberapa hal lain yang perlu dilakukan oleh guru untuk mendorong dipraktikkannya nilai-nilai selama proses pembelajaran berlangsung. Pertama, guru harus merupakan seorang model dalam berperilaku. Dari awal hingga akhir pelajaran, tutur kata, sikap, dan perbuatan guru harus merupakan cerminan dari nilai-nilai budi pekerti yang hendak ditumbuhkannya.
Kedua, pemberian reward kepada siswa yang menunjukkan budi pekerti yang dikehendaki dan pemberian perhatian kepada mereka yang berperilaku dengan nilai-nilai karakter yang tidak dikehendaki. Reward dan perhatian yang dimaksud dapat berupa ungkapan verbal dan non
verbal, kartu ucapan selamat (misalnya classroom award) atau catatan perkembangan budi pekerti, dan sebagainya. Untuk itu guru harus menjadi pengamat perkembangan budi pekerti yang baik bagi setiap siswanya selama proses pembelajaran.
Ketiga, harus dihindari olok-olok ketika ada siswa yang datang terlambat atau menjawab pertanyaan dan/atau berpendapat kurang tepat/relevan. Kebiasaan olok-olok tersebut harus dijauhi untuk menumbuhkembangkan sikap bertanggung jawab, empati, kritis, kreatif, inovatif, rasa percaya diri, dan sebagainya.
Selain itu, setiap kali guru memberi umpan balik dan/atau penilaian kepada siswa, guru harus mulai dari aspek-aspek positif atau sisi-sisi yang telah kuat/baik pada pendapat, karya, dan/atau sikap siswa. Guru memulainya dengan memberi penghargaan pada hal-hal yang telah baik dengan ungkapan verbal dan/atau non-verbal dan baru kemudian menunjukkan yang belum atau baru mulai tumbuh dengan ‘hati’. Dengan cara ini sikap-sikap saling menghargai dan menghormati, kritis, kreatif, percaya diri, santun, dan sebagainya akan tumbuh subur.

Sumber:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Panduan Pembelajaran untuk Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

25 May 2017

ACTION PLAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA SMA NEGERI 2 BOYOLALI



PENGEMBANGAN PROPOSAL/RTL DAN LAPORAN INOVASI GURU DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH

Oleh:
Wawan Darmawan
Cepi Safruddin Abd. Jabar[1]


PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan penguatan pendidikan karakter (PPK) di sekolah, setiap guru sesuai dengan bidang kompetensinya memiliki pengalaman tersendiri. Mereka dengan segala keahlian, kreativitas dan inovasinya mengembangkan pembelajaran yang mengandung muatan pendidikan karakter, baik di kelas, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Dengan proses pendidikan yang mengandung penguatan pendidikan karakter ini diharapkan tumbuh student sense of place, yaitu kepekaan siswa terhadap lingkungan, mencakup kepekaan pada lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan alam, dan lingkungan budaya setempat.
Menumbuhkan kepekaan yang berkarakter tersebut, guru berusaha untuk membuat inovasi pembelajaran dengan harapan selain aspek pengetahuan tercapai, nilai-nilai yang berkarakter juga terbentuk, baik afeksi maupun psikomotor peserta didik. Oleh karena itu, untuk mengembangkan pendidikan karakter diperlukan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan unsur-unsur karakter menjadi bagian dari proses pembelajaran di dalam kelas. Pendidikan karakter harus menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu dengan  memasukkan atau menyisipkannya (infusing) ke dalam pengembangan pembelajaran dan menyelaraskannya dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) pada semua mata pelajaran, sebagaimana tercantum dalam Kurikulum 2013) (Darmawan, 2015).
Kegiatan penguatan pendidikan karakter dengan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh para guru di kelas, mungkin saja ada yang tidak teradministrasikan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada penyusunan laporan pelaksanaan. Dengan demikian tidak mengherankan jika PPK yang dikembangkan guru di dalam kelas atau sekolah tidak terencana, tidak dapat diketahui hasilnya atau dampak yang ditimbulkan karena tidak dibuat target-target dalam pencapaiannya. Untuk itu, dalam memudahkan perencanaan kegiatan inovasi pembelajaran yang berkarakter sebagai bagian dari program PPK, maka melalui kegiatan “Bimbingan Teknis Inovasi Pendidikan Karakter Bangsa bagi Guru Pendidikan Menengah”, kami menyusun panduan penyusunan Proposal atau Rencana Tindak Lapangan (RTL). Bagi rekan guru yang sudah melaksanakan pendidikan karakter, dapat  menyesuaikan dengan komponen proposal atau RTL berikut ini. Demikian juga dengan laporan pelaksanaan pengembangan karakter kami sajikan di sini.

KOMPONEN PROPOSAL
A.       Judul
Judul yang baik adalah judul yang mampu menggambarkan permasalahan yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai dari inovasi yang akan dijalankan guru di kelas, ataupun di lingkungan sekolah, bahkan di rumah. maka dari itu, judul sebaiknya memuat informasi inovasi yang dijalankan, serta maksud/tujuan yang ingin dicapai dengan menjalankan inovasi tersebut.[t1] 

B.       Latar belakang
Dalam bagian ini penulis/pengusul harus menjelaskan permasalahan apa yang dihadapi oleh penulis/pengusul di kelas ataupun di sekolah. hindari menguraikan permasalahan umum yang sebenarnya tidak terjadi dalam keseharian di sekolah/kelas. Pengusul bisa mengungkap beberapa peristiwa atau fenomena yang menyebabkan pentingnya pendidikan karakter yang perlu diterapkan di kelas atau dalam pembelajaran/di sekolah. Situasi dan kondisi itu harus menjelaskan situasi terakhir yang terjadi di kelas, sekolah dan atau di lingkungan di mana pengusul bekerja/berdomisili terkait dengan pendidikan karakter, disertai contoh-contoh dari masalah tersebut. Perlu juga dielaborasi sejauhmana guru telah menyelenggarakan pendidikan karakter bangsa sampai saat ini. Uraikan apa saja capaian yang telah diraih selama kegiatan penanamkan pendidikan karakter, dan apa saja hambatannya sehingga diperlukan rencana tindak ke depan. [t2] 
--------
---------
Inovasi yang ditawarkan merupakan suatu langkah yang diambil oleh pengusul dalam rangka memecahkan permasalahan (menjawab rumusan masalah) yang dihadapi di dalam kelas.
Pada bagian ini juga harus tergambarkan bentuk inovasi apa yang diusulkan dan berikan deskripsi singkat mengapa inovasi yang demikian mampu mengatasi masalah yang terjadi (khususnya pendidikan karakter).

D.       Tujuan
Patut dicatat, bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memecahkan permasalahan karakter yang telah diungkapkan pada rumusan masalah yang dituliskan sebelumnya[t5] .

E.       Manfaat
Sebutkan dengan ringkas apa manfaat kongkrit untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang jika inovasi yang diimplementasikan di sekolah. Manfaat mencakup keuntungan yang didapatkan dari inovasi yang ditawarkan dalam pembentukan pendidikan karakter bangsa.

F.        Sumberdaya pendukung
Dijelaskan dengan kongkrit dan detail tentang sumberdaya apa saja yang dibutuhkan atau digunakan yang memungkinkan inovasi pendidikan karakter yang ditawarkan dapat dilaksanakan dengan baik.

G.       Alur pikir dan Strategi Implementasi
Uraian alur pikir bisa digambarkan dengan sebuah peta konsep/diagram/gambar. Pada bagian strategi implementasi, urutkan dan deskripsikan tahapan kegiatan pelaksanaan/penerapan pendidikan karakter bangsa yang akan dilaksanakan oleh guru di kelas. Deskripsi strategi implemetasi bisa juga menggunakan tabel atau diagram yang menjelaskan tahapan kegiatan/pelaksanaan.[t6] 
H.       Rangkuman/Simpulan

Selain menyusun proposal, guru juga dapat menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL). Adapun format rencana tindak/action plan adalah sebagai berikut.

SISTEMATIKA RENCANA TINDAK LANJUT
2.     Nilai karakter yang dikembangkan: merumuskan nilai yang relevan dengan judul atau tema yang telah ditentukan
3.     Tujuan dan manfaat: Rumusan tujuan menggambarkan hasil yang diinginkan dari inovasi yang direncanakan. Manfaat mencakup keuntungan yang didapatkan dari inovasi pendidikan karakter bangsa yang terwujud dalam berbagi bentuk.
4.     Indikator yang diharapkan: memuat secara spesifik indikator-indikator karakter akan dikembangkan. Untuk itu di dalam bagian ini dituliskan bagaimana kondisi awal dan target capaian yang ingin diraih
5.     Tahapan implementasi inovasi pendidikan karakter: Urutkan dan deskripsikan tahapan implementasi dari inovasi pendidikan karakter yang akan dilaksanakan oleh guru di kelas.
6.     Permasalahan yang muncul: pada bagian ini dijelaskan secara detail permasalah-permasalah yang muncul selama implementasi inovasi pendidikan karakter dikembangkan guru di sekolah
7.     Pemecahan masalah: menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru atau orang yang terlibat dengan penguatan pendidikan karakter sesuai dengan permasalahan yang muncul.
8.     Sumber daya pendukung: menguraikan sumber-sumber daya pendukung pada penguatan pendidikan karakter yang akan dikembangkan, baik manusianya, peserta didik, orang tua, dan masyarakat. Daya dukung ini juga dapat berupa sarana prasaran yang memberikan pengaruh yang kuat pada pelaksanaan inovasi PPK.
9.     Waktu Pelaksanaan: gambaran waktu pelaksanaan dari Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah yang akan dilaksanakan oleh guru.
10.  Berikut ini contoh RTL.














RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
INOVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Nama        :     ………………………………
Sekolah      :     ………………………………
Kab/Kota   :     ………………………………
Provinsi     :     ………………………………


Judul Inovasi PPK/RTL:Peningkatan Kedisiplinan Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia  melalui Kuis”

No
Permasalahan
Tujuan
Nilai Karakter yg Dikembangkan
Indikator Keberhasilan

Tahapan Implementasi
Inovasi
Pemecahan Masalah
Sumber Daya Pendukung
Waktu Pelaksanaan

Kondisi Awal
Target Capaian
1

Angka keterlambatan siswa datang di sekolah  cukup tinggi
Meningkatkan tingkat kedisiplinan siswa datang tepat waktu di sekolah





Disiplin
Rata-rata Kehadiran siswa perminggu 80%







Rata-rata kehadiran siswa perminggu 100%

1.       Menginformasikan kegiatan kuis kepada seluruh siswa dan orang tua
2.       Menyusun soal kuis yang berbasis materi bahasa Indonesia
3.       Melaksanakan kuis
4.       Mengolah hasil kuis
5.       Mengumumkan

1.     mengapresiasi bagi yang hadir tepat waktu
2.     mengganti bentuk kuis
3.     menambah kuis banyak yg terlambat
Guru, orang tua, dan  komite sekolah
4 bulan
2.
dst









Jogyakarta, 3 Mei 2017
Guru Mapel

Wawan Darmawan M.Hum


LAPORAN KEGIATAN

Berikut ini format laporan pelaksanaan kegiatan inovasi pembelajaran yang dikembangkan.



A.       Cover

B.       Lembar Pengesahan

Laporan yang dibuat harus diberi pengesahan oleh Kepsek dan Pengawas)[t9] 

C.       Kata Pengantar

D.       Daftar Isi

E.       Bab I Pendahuluan: berisikan uraian Latarbelakang, Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat.  

F.        Bab II Metode Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Berisikan uraian tentang Inovasi yang ditawarkan, alur pikir dan strategi implementasi, sumber daya pendukung, serta evaluasi pelaksanaan penguatan nilai karakter.

G.       Bab III Pelaksanaan Tahapan Inovasi Pembelajaran: Menguraikan bagaimana tahapan implementasi yang sudah direncanakan dijalankan di sekolah/kelas sesuai dengan RTL. Jelaskan pula permasalahan yang ditemui ketika RTL dijalankan dan jelaskan bagaimana menyelesaikannya. Bagaimana tindakan yang dijalankan dievaluasi, dan bagaimana tindaklanjutnya. Deskripsikan secara detail bagaimana hasil bisa diperoleh, dan seperti apa hasilnya.

H.       Simpulan

Uraikan secara ringkas bagaimana permasalahan yang dihadapi dan bagaimana inovasi yang ditawarkan itu dijalankan. Jelaskan pula secara ringkas hasil yang diperoleh dari penerapan inovasi tersebut.[t10] 




Catatan:

Untuk laporan progress report/kemajuan, format laporan sebagai berikut[t12] . Pelaksanaan Tahapan Inovasi Pembelajaran: Perencanaan sesuai dengan RTL, Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan, Permasalahan yang Muncul, Upaya Penyelesaian Masalah, dan Hasil yang Dicapai serta Lampiran (sebagai bukti).





[1]  Disampaikan dalam kegiatan “Bimbingan Teknis Inovasi Pendidikan Karakter Bangsa bagi Guru Pendidikan Menengah tanggal 3-10 Mei 2017, di Jakarta dan Yogyakarta”.