15 July 2017

SOAL PERSIAPAN PRE-TES PKB 2017 DAN PEMBAHASAN KOMPETENSI PEDAGOGIK






INFO DAN BAHAN/MATERI  PRE-TEST PKB 2017

1.      Apa itu Pre-Test PKB tahun 2017?

Pre-Tes PKB tahun 2017 adalah tes sebelum pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) tahun 2017 .

2.      Siapakah Peserta Pre-Test PKB tahun 2017?

a.       guru yang belum mengikuti UKG atau telah mengikuti UKG tahun 2015 namun dengan mata pelajaran/paket keahlian/jenjang yang tidak sesuai.

b.      Guru yang telah melaksanakan VerVal Satminkal dan Mapel di SIMPKB hingga permanen (disetujui admin dinas) dan berstatus ’WAJIB PRE-TES’ sebelum 1 Agustus 2017.

BAGI GURU YANG MELAKUKAN VERVAL SATMINKAL/ MAPEL SETELAH 31 JULI 2017 TIDAK DISERTAKAN SEBAGAI CALON PESERTA PRE-TES PERIODE AGUSTUS 2017

3.      Kapan dan di manakah pretes PKB tahun 2017 dilaksanakan?

Informasi jadwal dan lokasi pelaksanaan pre tes akan diumumkan lebih lanjut selama bulan Agustus 2017 oleh dinas pendidikan kab/kota dan provinsi sesuai wilayah kerja masing-masing.

4.      Apakah Tujuan / Fungsi Pre-tes PKB 2017 ?

Pre-Tes PKB 2017 dilaksanakan untuk mendapatkan peta profil kompetensi guru. Peserta Pre-Tes PKB dapat mengikuti program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan setelah peta profil kompetensi hasil UKG dipublikasikan oleh Ditjen GTK melalui SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

5.      Apa sajakah Materi pre-tes PKB 2017?

Pre-Tes PKB 2017 menggunakan sistem UKG tahun 2015. Materi tes meliputi materi kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional sesuai mapel dan jenjang guru peserta Pre-Tes.

(Sumber Juknis PKB 2017 dan admin SIMPKB 2017)

Berkaitan dengan materi/bahan Pre-Tes PKB 2017 Bapak Ibu guru dapat melihat materi kompetensi pedagogik dan profesional di permendiknas nomor 16 tahun 2017 tentang STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU.

SEBAGAI BAHAN BELAJAR BAPAK IBU YANG AKAN MENGIKUTI PRE-TES PKB 2017 KHUSUSNYA KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA SOAL DAN PEMBAHASAN KOMPETENSI PEDAGOGIK BERIKUT 

1.      Soal Perkembangan Kognitif dan Moral Peserta Didik DI SINI 

2.      Pembahasan Soal Perkembangan Moral Peserta Didik  DISINI

3.      Pembahasan Soal Perkembangan Kognitif Peserta Didik DI SINI

4.      Soal Kesulitan Belajar Siswa DI SINI

5.      Pembahasan Soal Kesulitan Belajar Siswa DI SINI

6.      Pembahasan Soal Karakteristik Peserta Didik DI SINI

7.      Soal Teori Belajar Paket 1 DI SINI

8.      Soal Teori Belajar Paket 2 DI SINI

9.      Pembahasan Soal Teori Belajar (2) DI SINI

10.  Soal Kompetensi Pedagogik Prinsip-Prinsip Pembelajaran DI SINI

11.  Pembahasan Soal Prinsip-Prinsip Belajar DI SINI

12.  Soal Prinsip Pengembangan Kurikulum DI SINI

13.  Pembahasan Soal Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum DI SINI

14.  Soal Mengembangkan Kurikulum yang Terkait dengan Mata Pelajaran yang Diampu DI SINI
      Pembahasan Soal Pengertian, Fungsi, dan Peranan Kurikulum DI SINI

15.  Soal Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran DI SINI

16.  Pembahasan Soal  Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran DI SINI

17.  Soal Media dan TIK dalam Pembelajaran DI SINI

18.  Pembahasan Soal Media Pembelajaran DI SINI

19.  Soal Model Pembelajaran Paket 1 DI SINI

20.  Soal Model Pembelajaran Paket 2 DI SINI

21.  Soal Berkomunikasi Secara Efektif DI SINI

22.  Soal Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Penilaian DI SINI

23.  Pembahasan Soal Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Penilaian DI SINI

24.  Soal Pengertian Evaluasi, Pengukuran, Tes, dan Penilaian DI SINI

25.  Pembahasan Soal Pengertian Evaluasi, Pengukuran, Tes, dan Penilaian DI SINI

26.  Soal KKM DI SINI

27.  Pembahasan Soal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) DI SINI

28.  Soal Penilaian DI SINI

29.  Pembahasan Soal Teknik Penilaian DI SINI

30.  Soal 017 Program Remedial dan Pengayaan (3/4/2017) DI SINI

31.  Pembahasan Soal Pembelajaran Pengayaan DI SINI

32.  Pembahasan Soal Program Remedial DI SINI

33.  Soal  PTK Paket 1 DI SINI

34.  Soal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Paket 2 DI SINI

35.  Pembahasan Soal Desain Penelitian Tindakan Kelas DI SINI

36.  Pembahasan Soal Tahap Pelaksanaan PTK DI SINI

37.  Pembahasan Soal Proposal PTK DI SINI

38.  Pembahasan Soal Laporan PTK DI SINI

39.  Soal Refleksi Pembelajaran DI SINI

40.  Pembahasan Soal Refleksi Pembelajaran DI SINI

41. Model Pembelajaran Penemuan ( Discovery Learning) DI SINI

42. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) DI SINI

43. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) DI SINI

44. Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik (5M) DI SINI

45. SOAL PENDEKATAN PENILAIAN BACA DI SINI

46.  SOAL PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN BACA DI SINI



KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATA PELAJARAN DI SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK, DAN MA/MAK

 (BERDASARKAN PERMENDIKNAS NOMOR 16 TAHUN 2007)



NO
KOMPETENSI INTI GURU
KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN
1
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.
1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosialbudaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
2
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.
3
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/ bidang pengembangan
yang diampu.
3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
3.2 Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu.
3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.
3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik.
3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian
4
Menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik.
4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran.
4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan.
4.5 Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
4.6 Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang.
5
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu.
6
Memfasilitasi pengembangan
potensi peserta didik untuk Mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal.
6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.
7
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya
8
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen.
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9
Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar.
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.
9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
10
Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas
pembelajaran.
10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu.
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu

Berikut disajikan 100 (seratus)  soal persiapan tes online pedagogik yang disusun berdasarkan 10 (sepuluh) kompetensi pedagogik guru dalam permendiknas nomor 16 tahun 2007.

PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK


1.        Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….

A.      kemampuan berkomunikasi

B.       Kemampuan untuk memecahkan masalah

C.       kemampuan berinteraksi

D.      kemampuan untuk mengintegrasikan diri


2.        Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam perkembangan peserta didik. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah.....

A.      inspirasi

B.       budaya

C.       inspirasi

D.      pengasuhan dan lingkungan


3.        Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia

A.      0 - 2 tahun

B.       2 -- 7 tahun

C.       7 -- 11/12 tahun

D.      11/12/ -- 14/15 tahun


4.        Menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal sebagai tahapan

A.      Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit)

B.       Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)

C.      Dominasi pengamatan bersifat egosentris

D.      Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit (operasional formal)

BACA: PEMBAHASAN SOAL / RINGKASAN MATERI PERKEMBANGAN KOGNITIF


SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL PESERTA DIDIK


5.        Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….

A.      Kognitif

B.       Sosial

C.      Emosional

D.      moral


6.        Seorang peserta didik selalu ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak memberi kesmpatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Jika teman lain yang memimpin dan mengendalikan jalannya diskusi, ia memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri.

Peserta didik tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan

A.      sosial-emosional

B.       kognitif

C.       moral

D.      spritual

BACA PEMBAHASAN PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL ANAK


SOAL PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK


7.             Peserta didik telah memiliki yang memiliki moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Hal ini merupakan contoh perilaku moral-spritual pada tahapan ...

a.        penalaran pascakonvensional

b.        penalaran konvensional

c.         penalaran prakonvensional

d.        penalaran interkonvensional


8.        Individu memandang apa yang diharapkan oleh keluarga, kelompok, masyarakat dan bangsa serta setia mendukung aturan social bukan hanya untuk ketenangan tetapi disadari sebagai sesuatu yang berharga.

Pernyataan tersebut merupakan tahapan perkembangan moral

a.         Prakonvensional

b.        Konvensional

c.         Pascakonvensional

d.        Interkonvensional

BACA: PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK


SOAL KESULITAN BELAJAR SISWA


9.        Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler, melakukan rekreasi dengan guru, dan melakukan kegiatan informal lainnya memiliki fungsi untuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal ….

A.      mengemukakan gagasan

B.       mengaktualisasikan diri

C.       penciptaan hubungan yang baik

D.      menformulasikan tindakan


10.    Seorang peserta didik mampu mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tetapi pada saat ditanya ia tidak mengerti apa yang ia dengar. Peserta didik tersebut mengalami kesulitan/ gangguan belajar dalam hal ....

A.      kesulitan akademis

B.       gangguan simbolik

C.       gangguan nonsimbolik

D.      gangguan sosial


11.    Perbedaan antara konseling dan wawancara terletak pada maksud dan tujuannya. Tujuan konseling adalah....

A.      Membantu siswa agar dapat memecahkan masalah pribadinya

B.       Menbantu siswa agar dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya

C.      Membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar

D.      Membantu siswa agar memperoleh informasi tertentu


12.    Cara yang yang paling cepat dan akurat yang digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik yang bersumber dari faktor sosial adalah …

A.      sosiometri

B.       angket

C.       wawancara

D.      brainstorming

BACA : PEMBAHASAN/ MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA


SOAL TEORI BELAJAR


13.        Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah…

A.      Behaviorisme

B.       Humanistik

C.       Sibernetik

D.      Kontruktivisme

14.    Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar….

A.      Sibernetik

B.       Humannistik

C.       Behaviorisme

D.      Konstruktivisme

15.    Menurut teori ini, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, motivator, dan memberikan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Teori belajar ini adalah ….

A.      Humanistik

B.       Konstruktivisme

C.       kognitivisme

D.      Nativisme

16.    Pada masa kini siswa dituntut untuk dapat belajar setiap saat dan bisa terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang memungkinkan belajar jarak jauh dalam jaringan atau online. Pernyataan diatas sejalan dengan teori belajar ….

A.      Sibernetik

B.       Konstruktivisme

C.       Behaviorisme

D.      Kognitivisme 


17.    Pendapat yang menyatakan bahwa pengetahuan atau pengalaman yang baru dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah ada di dalam struktur kognitif seseorang adalah teori belajar…

A.      Behaviorisme

B.       Konstruktivisme

C.      Kognitivisme

D.      Sibernatik

BACA PEMBAHASAN/ MATERI TEORI BELAJAR


SOAL PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


18.    Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam:

A.      Silabus

B.       RPP

C.       Silabus dan RPP

D.      SKL

19.    Komponen rancangan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari....

A.      Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

B.       Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator,materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

C.       Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

D.      Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, evaluasi, langkah-langkah pembelajaran

20.    Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut:

A.      Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar

B.       Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari standar kompetensi lulusan

C.       RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru

D.      RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan.

21.    Salah satu prinsip dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah

A.      Materi atau bahan ajar berbasis kompetensi

B.       Pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik

C.       RPP bersumber dari silabus

D.      Alokasi waktu sesuai dengan jadwal pada setiap satuan pendidikan

22.    Perhatikan beberapa komponen dari RPP untuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut ......

1)        Kompetensi dasar :Mengenal kegiatan bermusyawarah

2)        Indikator : menyebutkan dua ciri kegiatan bermusyawarah

3)        Tujuan Pembelajaran : setelah pelaksanaan pemilihan ketua kelas siswa dapat menyebutkan dua ciri kegiatan musyawarah dengan benar

Berdasarkan komoponen-komponen RPP tersebut prinsip digunakan adalah....

A.      Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

B.       Mendorong partisipasi aktif peserta didik

C.       Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

D.      Keterkaitan dan keterpaduan


23.    Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:

A.      ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;

B.       ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis, dan evaluasi

C.       ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi

D.      ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, evaluasi, dan, síntesis.


24.    Taksonomi Anderson dan Krathwol menyempurnakan taksonomi Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:

A.      ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;

B.       ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis

C.       ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi

D.      ingatan, pemahaman, aplikasi,analisis, evaluasi, dan, mencipta.

25.    Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….

A.      Role Playing

B.       Inquiry

C.       Problem Solving

D.      Picture and Picture

26.    Faktor yang penting dipertimbangkan guru dalam melaksanakan diskusi pemecahan masalah proses pembelajaran adalah:

A.      Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi

B.       Rumusan masalah yang harus didiskusikan

C.       Jumlah peserta didik yang mengikti pembelajaran

D.      Motivasi belajar siswa


27.    Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….   

A.      Pencapaian standar kompetensi

B.       Pencapaian kompetensi dasar.

C.       Pencapaian tujuan pembelajaran

D.      Pencapaian standar kelulusan


28.    Apa yang paling tepat dilakukan guru, jika seorang peserta didik tidak memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan ?

A.      Menunjuk peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan tersebut

B.       Memberikan kritik agar peserta didik berusaha menjawab walaupun salah

C.       Menyederhanakan isi pertanyaan agar mudah dipahami peserta didik

D.      Menjawab sendiri pertanyaan tersebut.


29.    Prinsip sistematis sebagai salah satu prinsip pengembangan silabus artinya ....

A.      Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

B.       Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

C.       Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

D.       Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

30.    Ciri-ciri kelas yang menggunakan pembelajaran CTL adalah sebagai berikut, kecuali....

A.      Sharing dengan teman

B.       Guru kreatif

C.       Pengalaman nyata

D.      Menggunakan satu sumber

31.    Dalam memilih dan mengembangkan materi pembelajaran, Ibu Murni Nugroho selalu menyeleksi materi pembelajaran yang telah teruji kebenarannya, tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan. Kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran tersebut memenuhi kriteria…

A.      Sahih

B.       Kebermanfaatan

C.      Layak dipelajari

D.      Menarik minat

32.    Bu Rossa menyiapkan materi pelajaran dengan cara dimulai dari materi-materi yang dikenal siswa kemudian menuju hal-hal baru dan dianggap lebih mendalam. Bentuk pengembangan materi yang disusun Bu Rossa mengikuti pola....

A.      Kausal

B.       Spiral

C.      Kronologis

D.      inquiri

BACA PEMBAHASAN PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

SOAL MEDIA DAN TIK DALAM PEMBELAJARAN

33.    Memilih media pembelajaran hendaknya tidak boleh sembarangan tetapi harus didasarkan pada kriteria tertentu. Misalnya, apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau massal.

Pernyataan tersebut dalam pemilihan media termasuk ke dalam kriteria...        

A.      tujuan           

B.       sasaran didik

C.       ketersediaan 

D.      konteks penggunaan

34.    Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendidik terkait dengan keterampilan memilih media pembelajaran adalah…

A.      Pendidik harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan sekolah

B.       Pendidik harus memahami karakteristik dari media pembelajaran tersebut.

C.       Pendidik harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah.

D.      Pendidik menyesuaikan dengan materi pembelajaran.

35.    Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru harus dapat menentukan jenis media yang tepat sesuai dengan materi. Di lihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam..

A.      media yang memiliki daya liput yang luas dan media yang memiliki daya liput terbatas       

B.       media yang dpat didengar saja dan media yang dapat dilihat        

C.       media tradisional dan media berbasis TIK  

D.      media dua dimensi dan media tiga dimensi 

36.    Di ruang media tersedia berbagai macam media yang sudah berdebu dan agak usang. Sebagai seorang pendidik yang kreatif, sebaiknya dapat memanfaatkan media dan memilih media mana yang akan digunakan. Dia memiliki beberapa pertimbangan dalam hal ini.

Pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan adalah...

A.      Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, waktu pengoperasian, biaya, ketersediaan,konteks penggunaan, dan mutu teknis.

B.       Sasaran didik, karakteristik media, waktu mengoperasikan, tujuan, misi visi sekolah dan konteks penggunaan.

C.       Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, visi sekolah dan konteks penggunaan

D.      Kultur sekolah, tujuan, waktu pengoperasiaan dan karakteristik media


37.    Seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media pembelajaran adalah:         

A.      media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK     

B.       sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran          

C.       media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran         

D.      memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan

38.    Setiap materi pembelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Untuk memudahkan peserta didik memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan media pembelajaran. Misalnya, media gambar atau tayangan video yang berisi sistem peredaran darah.

Fungsi media pada pernyataan tersebut adalah: 

A.      Menampilkan objek yang terlalu besar        

B.       Membuat konkrit konsep yang abstrak  

C.       Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.      

D.      Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.

39.    Media memiliki fungsi dan manfaat bagi pembelajaran. Hal ini dirasakan juga oleh guru dalam membantu pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif. Misalnya saat guru ingin menjelaskan suatu konsep/ objek yang luas dan besar, dia tinggal menggunakan medianya saja.

Berikut ini adalah salah satu fungsi dari media pembelajaran sesuai kondisi tersebut:

A.      Menampilkan objek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.

B.       Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.

C.       Membuat konkret konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.

D.      Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

40.    Seorang guru ingin membuka situs google untuk menuliskan catatan, ide, atau refleksi yang bersifat pribadi atau untuk dibagikan secara umum. Fitur yang dapat dimanfaatkan oleh guru tersebut adalah…        

A.      book 

B.       forum           

C.       blog  

D.      e-portofolio

41.    Seorang guru sedang ber-googling atau membuka situs google untuk mencari informasi mengenai pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Pengertian googling dalam istilah internet tersebut adalah…

A.      program mencari informasi  

B.       program desktop publishing

C.       program untuk menjelajahi laman

D.      program penciptaan laman

42.    Saat kita akan informasi tentang suatu topik atau judul dapat menggunakan aplikasi internet yang dikenal dengan istilah mesin pencari (search engine).

Salah satu laman yang berfungsi sebagai mesin pencari selain google adalah...

A.      www.yahoo.com

B.       www.gmail.com

C.       www.hotmail.com

D.      www.cari-data.com


43.    Seorang guru akan membuat media untuk menampilkan contoh surat, tabel, gambar dan berbagai dokumen lain. Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan guru tersebut adalah... 

  1. Microsoft Database    
  2. Microsoft PowerPoint            
  3. Microsoft Desktop Publishing           
  4. Microsoft Word
44.    Seorang guru dapat menampilkan bahan tayang yang menarik perhatihan siswa dalam pembelajaran. Program tampilan bahan tayang ini difasilitasi oleh Microsoft. Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk membuat bahan presentasi adalah....

A.      Microsoft Database

B.       Microsoft Spread Sheet

C.       Microsoft powerpoint

D.      Microsoft Desktop Publishing

      BACA PEMBAHASAN / MATERI MEDIA PEMBELAJARAN

SOAL MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

45.    pertanyaan, mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Langkah yang dilakukan Pak Ali itu merupakan bagian dari model pembelajaran…

A.      portofolio

B.       saintifik

C.       penemuan

D.      autentik

46.    Pak Larso melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.

Pembelajaran yang dilakanakan oleh Pak Larso tersebut merupakan model pembelajaran ....

A.      projek based learning

B.       discovery Learning

C.       Problem Based Learning

D.      Inquiry learning

47.    Bu Rumini melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat.

Kegiatan yang dilakukan Bu Rumini tersebut merupakan implementasi model pembelajaran ....

A.      Project based learning

B.       inquiry learning

C.       Discovery learning

D.      problem based learning 

48.    Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning :

1)        Penentuan Pertanyaan Mendasar,

2)        Mendesain Perencanaan Proyek,

3)        Menyusun Jadwal (Create a Schedule),

4)        Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project),

5)        Menguji Hasil (Assess the Outcome),

6)        Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).

Urutan yang benar adalah ....

A.      1-2-3-4-5-6

B.       1-3-2-4-5-6

C.       1-3-2-5-6-4

D.      1-2-3-5-4-6


49.    Perhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut ini!

1)        Mengorganisasi siswa dalam belajar

2)        Orientasi siswa pada masalah

3)        Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok

4)        Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....

A.      1-2-3-4

B.       2-3-1-4

C.       3-2-1-4

D.      2-3-1-4

BACA PEMBAHASAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
SOAL PENILAIAN

50.        Kriteria keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM adalah rata-rata setiap unsur dari kriteria yang ditentukan. Untuk menentukan KKM diperlukan faktor-faktor….

A.      Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuan guru

B.       Kemampuan guru, sarana/prasarana, dan intake siswa

C.       Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa

D.      Kemampuan guru, tingkat kesulitan kompetensi dasar, dan intake siswa

51.    Fungsi KKM adalah sebagai berikut, kecuali....

A.      sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran

B.       merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran

C.       dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.

D.      Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif. 


52.    Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….   

A.      Pencapaian standar kompetensi

B.       Pencapaian kompetensi dasar.

C.       Pencapaian tujuan pembelajaran

D.      Pencapaian standar kelulusan


53.    Untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran, tindakan yang perlu dilakukan guru adalah;

A.      Menilai tingkat pencapaian hasil belajar siswa

B.       Menambah bahan pelajaran baru

C.       Mengetahui jumlah siswa yang tidak akan mengikuti program tindak lanjut

D.      Memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan program tindak lanjut


54.    Instrumen yang diguanakan untuk menilai perilaku siswa dalam proses pembelajaran adalah:

A.      Pedoman observasi

B.       Kuesioner

C.       Pedoman wawancara

D.      Tes hasil belajar


55.    Sebelum guru menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar peserta didik, manakah yang pertama kali harus dipelajari:

A.      Buku sumber yang digunakan

B.       Kurikulum dan silabus

C.       Indikator pencapaian kompetensi

D.      Kemampuan awal siswa


56.    Salah satu prinsip dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah penilaian harus terpadu artinya:

A.      penilaian berdasarkan data yang mencerminkan kemampuan yang harus diukur

B.       penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran

C.       penilian berdasarkan kriteria yang jelas tentang kompetensi yang harus dicapai

D.      penilaian harus berkesinambungan oleh pendidik untuk semua aspek kompetensi


57.    Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik harus memenuhi persayaratan berikut, kecuali:

A.      Konstruksi butir soal memenuhi persayaratan yang sesuai dengan bentuk tes yang digunakan

B.       Substansi yang diukur mempresentasiukan kompetensi yang dinilai

C.       Bahasa yang digunakan komukinatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik

D.      Digunakan untuk ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester


58.    Untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh semua peserta didik pada satu rombongan belajar dapat dilakukan dengan menghitung nilai;

A.      Mean

B.       Modus

C.       Median

D.      Simpangan baku


59.    Standar penilaian pendidikan merupakan acuan bagi guru dalam melaksanakan

A.      Penilaian hasil belajar peserta didik

B.       Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan guru

C.       Penilaian silabus dan RPP

D.      Penilaian standar kompetensi lulusan


60.    Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar. Penilaian dapat berupa hasil belajar peserta didik yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional. Cara penilaian tersebut mengacu pada aspek penilaian….           

A.      Objektivitas.

B.       Transparan

C.       Bermakna

D.      Menyeluruh


61.    Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:

A.      Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda

B.       memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi

C.       memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai

D.      diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi 


62.    Dasar rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….

A.      proses pengajaran remedial pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa

B.       tujuan pengajaran remedial adalah sama dengan test diagnostik

C.       sasaran terpenting pengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa

D.      strategi yang dipilihhanya berbentuk test ulang


63.    Salah satu prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….

A.      Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial

B.       Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa

C.       Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.

D.      merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi


64.        .  Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah, pada prinsipnya merupakan:

A.           Nilai batas ambang kompetensi

B.           Nilai minimal yang dicapai peserta didik

C.           Nilai maksimal yang dicapai peserta didik

D.           Nilai batas ambang kelulusan ujian sekolah


65.    Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara ….

A.      Memberikan penilaian menyeluruht erhadap tugas-tugas siswa

B.       Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa

C.       Mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar

D.      Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan pengajarandan test remedial


66.    Penilaian hasil belajar siswa didasarkan pada karya siswa dan tugas siswa, kemampuan dalam proses pembelajaran dan hasil post test disebut ....

A.  Konstruktivisme

B.  Authentic assesment

C.  Efektif

D.  kondusif

BACA PEMBAHASAN  PENILAIAN ASPEK SIKAP, PENGETAHUAN, KETERAMPILAN


SOAL PENDEKATAN PENILAIAN


67.    Pendekatan tes ini menggunakan norma yang disusun secara relatif berdasarkan distribusi skor yang dicapai oleh para pengikut dalam suatu tes. Dengan demikian maka skor standar yang dicapai oleh seseorang yang didasarkan atas norma relatif ini (PAN) mencerminkan status individu di dalam kelompok.

Pendekatan tes yang dimaksud adalah….

A.      Penilaian berkelanjutan

B.       penilaian menyeluruh

C.       penilaian acuan patokan

D.      penilaian acuan norma


68.    Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian yang disebut dengan istilah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian yang didasarkan pada pendekatan ....

a.         Penilaian berkelanjutan

b.        Penilaian autentik

c.         Penilaian acuan patokan

d.        Penilaian acuan norma

BACA PEMBAHASAN PENDEKATAN PENILAIAN


SOAL TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIP PENILAIAN


69.    Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi, merupakan…

A.      tujuan penilaian

B.       prinsip penilaian

C.      fungsi penilaian

D.      hasil penilaian


70.    Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remidial dan program pengayaan merupakan….

A.      prinsip penilaian

B.       tujuan penilaian

C.       fungsi penilaian

D.      bentuk penilaian.


71.    Assesment hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali:

A.      objektif

B.       adil

C.      kooperatif

D.      terpadu.


72.    Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilian yang:

A.      adil

B.       objektif

C.      valid

D.      sistematis


73.    Penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang…

A.      adil

B.       akuntabel

C.       valid

D.      sistematis


74.    Penilaian yang dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang…

A.      adil

B.       objektif

C.       valid

D.      sistematis


75.    Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan assesmen hasil belajar peserta didik, kecuali….

A.      ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

B.       menggunakan acuan kriteria berdasarkan pencapaian kompetensi

C.       ditindaklanjuti dengan program remedial dan pengayaan

D.      dilakukan pengulangan jika ternyata hasilnya banyak yang jelek


BACA PEMBAHASAN TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIP PENILAIAN

SOAL PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


76.  Program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.Pernyataan di atas termasuk salah prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial, yaitu...

A.      Fleksibilitas

B.       Interaktif

C.      Adaptif

D.      Kesinambungan


77.  Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti program remidial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan. Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru dengan cara...

A.      Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut

B.       Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial

C.       Melanjutkan materi pada KD selanjutnya

D.      Memberi tugas mengerjakan Lembar Kerja Siswa


78.  Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:

A.      Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda

B.       memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi

C.       memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai

D.      diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi


79.  Dasar rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….

A.      proses pengajaran remedial pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa

B.       tujuan pengajaran remedial adalah sama dengan test diagnostik

C.      sasaran terpenting pengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa

D.      strategi yang dipilihhanya berbentuk test ulang


80.    Salah satu prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….

A.      Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial

B.       Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa

C.       Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.

D.      merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi

BACA PEMBAHASAN PEMBELAJARAN REMEDIAL
BACA PEMBAHASAN PEMBELAJARAN PENGAYAAN


SOAL PTK


81.  Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan. Salah satu kegiatan itu adalah pengkajian teoretik di bidang pembelajaran/pendidikan.Pernyataan tersebut merupakan kegiatan PTK pada langkah ...

A.      merumuskan masalah

B.       mengidentifikasi masalah

C.      Merancang PTK dengan mengajukan hipotesis tindakan

D.      menyusun proposal penelitian


82.    Mengetahui proses tindakan, pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan dan pengaruhnya merupakan kegiatan PTK pada langkah ….

A.      refleksi

B.       observasi

C.       perencanaan

D.      pelaksanaan


83.    Model rancangan PTK terletak pada alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hal ini sekaligus menjadi penanda atau ciri khusus yang membedakan PTK dengan jenis penelitian lain. Adapun alur penelitian tindakan yang dimaksud adalah ….

A.      A. observasi --> refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan

B.       refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi

C.       perencanaan --> observasi --> pelaksanaan tindakan --> refleksi

D.      perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi --> refleksi


84.    Rumusan masalah dalam PTK berikut, yang mana paling tepat disebut sebagai rumusan masalah PTK?

A.      Apakah pengaruh permainan peran dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali?

B.       Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan melalui metode tanya jawab dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI IPA 2?

C.       Mengapa siswa SMA Negeri 2 Boyolali selalu menjadi juara dalam berbagai perlombaan nasional?

D.      Bagaimana cara menggunakan alat peraga yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah?


85.    Dalam Penelitian tindakan kelas, masalah yang diteliti berasal dari ....

A.      kerisauan guru akan kinerjanya di kelas yang diajar

B.       keriasauan pendidik akan mutu pendidikan

C.       keinginan untuk membantu guru

D.      kepedulian peneliti akan kinerja guru


86.    Di bawah ini adalah prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto, kecuali….

A.      Kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja

B.       Kegiatan yang direkayasa

C.       Perencanaan

D.      Upaya empiris dan sistematis


87.    Pola perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi secara bertahap dan terus-menerus merupakan karakteristik PTK dalam hal….

A.      Pengumpulan data

B.       Menganalisis masalah

C.       Mencapai tujuan

D.      Menentukan ruang lingkup


88.    Peran guru dalam PTK adalah sebagai…

A.      Guru

B.       Peneliti

C.      Guru dan Peneliti

D.      Objek Penelitian


89.    Berikut ini kegiatan PTK pada tahap pertengahan tindakan, kecuali….

A.      Pelaksanaan tindakan

B.       Observasi dan intepretasi

C.       Diskusi balikan

D.      Analisis data


90.    Tujuan PTK adalah…

A.      Perbaikan KBM

B.       Menyusun teori baru

C.       Memperbaiki teori

D.      Menyusun generalisasi


91.    Merenungkan kembali tindakan perbaikan dan dampaknya serta mencari jalan keluar untuk tindak lanjut PTK merupakan…

A.      Analisis

B.       Refleksi

C.       Observasi

D.      Diskusi


92.    Latar belakang, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian harus menjadi bagian dari PTK khususnya pada bagian….

A.      Kesimpulan

B.       Prosedur penelitian

C.      Pendahuluan

D.      Metodologi penelitian


93.    Persiapan awal dalam PTK adalah…

A.      Menyiapkan cara wawancara

B.       Membuat analisis kelayakan hipotesis

C.      Membuat rencana (perbaikan) pembelajaran dan skenarionya

D.      Menyiapkan fasilitas dan sarana


94.    Proposal penelitian dalam PTK adalah….

A.      Usulan untuk mendapatkan dana penelitian

B.       Uraian tentang komponen-komponen yang harus dilakukan guru

C.       Uraian projek penelitian pendidikan

D.      Perencanaan sistematik untuk melaksanakan PTK


95.    Berikut ini langkah-langkah dalam tahap perencanaan tindakan dalam PTK, kecuali…

A.      Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan

B.       Analisis kelaikan hipotesis tindakan

C.       Persiapan tindakan

D.      Observasi dan inperetasi.

BACA PEMBAHASAN DESAIN PTK

BACA PEMBAHASAN 4 TAHAP PTK

BACA PEMBAHASAN PROPOSAL PTK

BACA PEMBAHASAN LAPORAN PTK


SOAL REFLEKSI PEMBELAJARAN


96.  Kegiatan yang harus dilakukan setelah pembelajaran adallah melakukan refleksi. Refleksi ini tidak hanya dilaksanakan pendidik saja, tetapi juga oleh peserta didik. Tujuan dilakukannya refleksi pembelajaran bagi peserta didik adalah....

A.      untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pendidik dalam pembelajaran

B.       untuk mencapai kepuasaan diri peserta didik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan pendidik.

C.       untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya

D.      untuk mencapai kepuasaan diri pendidik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan peserta pendidik.


97.  Kegiatan yang harus dilakukan setelah pembelajaran adalah melakukan refleksi. Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran bagi pendidik antara lain adalah ….

A.      Untuk menganalisis tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik

B.       Untuk melakukan evaluasi diri terhadap hasil belajar yang telah dilakukan

C.       untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pembelajaran

D.      Untuk mengembangkan model pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu


98.  Kegiatan refleksi merupakan kegiatan terakhir dari pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan inilah guru akan dapat mengetahui berhasil tidaknya rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukan dengan memperhatikan beberapa prinsip, diantaranya adalah ....

A.      Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran

B.       Ada kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

C.       Penilaian dilaksanakan di akhir pembelajaran

D.      Penilaian dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran


99.    Refleksi terhadap pembelajaran mutlak harus dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan meningkatkan kinerjanya sendiri dengan memperhatikan beberapa prinsip, di antaranya adalah ….

A.      Penilaian dilaksanakan di akhir pembelajaran

B.       Ada kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

C.       Penilaian oleh peserta didik dilakukan dengan sangat kritis

D.      Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran


100.Untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, baik selama maupun setelah peserta didik mengikuti pembelajaran tertentu dapat dilihat melalui pengamatan keaktifan peserta didik dalam bekerjasama atau wawancara tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti pembelajaran.Pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjelaskan memberikan penjelasan tetang hasil wawancara atau pengamatan diantaranya adalah ...

A.      Mengapa peserta didik tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran?

B.       Bagaimanakah proses pembelajaran yang dilakukan agar efektif?

C.       Apakah kompetensi awal peserta didik untuk mengikuti pembelajaran memadai?

D.      mengapa peserta didik kita memberikan respon negatif atas pelaksanaan pembelajaran yang kita lakukan

BACA PEMBAHASAN REFLEKSI PEMBELAJARAN

UNDUH PERMENDIKNAS NO 16 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU DI SINI
breaking news BACA FINALIS OGN SD SMP (DIKDAS) TAHUN 2017

09 July 2017

SURAT KEPUTUSAN PESERTA PELATIHAN PENULISAN SOAL NASIONAL TAHUN 2017

PENGUMUMAN PESERTA YANG LOLOS PELATIHAN SOAL TAHUN 2017

Surat Keputusan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 6107/H4.2/HK/2017 Tentang Peserta Pelatihan Penulisan Soal Nasional Tahun 2017 Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau







06 July 2017

SELEKSI PENERIMAAN CALON GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NON PNS  SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) TAHUN 2017


Berdasarkan surat nomor : 39763/A1.4/LN/2017 tanggal 4 Juli 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka seleksi penerimaan Calon Guru dan Tenaga Kependidikan Non PNS  Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) tahun 2017.

Rencana Penjadwalan :

1.      Pengumuman resmi seleksi : tanggal 5 Juli 2017

2.      Waktu pendaftaran sampai dengan 19 Juli 2017

3.      Seleksi kualifikasi calon pelamar 20 - 22 Juli 2017

4.      Pengumuman hasil kualifikasi 24 Juli 2017

5.      Pemberkasan dokumen administrasi 25 Juli - 8 Agustus 2017

6.      Pengumuman hasil seleksi Administrasi 11 Agustus 2017

7.      Seleksi uji kompetensi dan kemampuan bahasa asing Minggu pertama September 2017

8.      Pengumuman peringkat uji kompetensi minggu kedua September 2017

9.      Wawancara minggu ketiga September 2017

10.  Pengumuman final minggu ketiga September 2017

11.  Proses perizinan/ penugasan ke luar negeri Oktober 2017

12.  Pembekalan : November - Desember 2017

13.  Keberangkatan : Desember - Januari 2017








UNDUH PENGUMUMAN DI LINK BERIKUT
UNDUH FORMULIR PENDAFTARAN SELEKSI PENERIMAAN CALON GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NON PNS  SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) TAHUN 2017 DI LINK BERIKUT




03 July 2017

KONSEP DAN RAGAM PEMBELAJARAN AKTIF




I. KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF
A. Pengertian Pembelajaran Aktif
Istilah pembelajaran aktif diperkenalkan oleh seorang sarjana Inggris yaitu R. W. Revans (1907-2003). Pembelajaran aktif menurut Bonwell (1991) merupakan pembelajaran yang melibarkan berpartisipasi siswa dalam proses pembelajara, di mana siswa melakukan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan guru. Selanjutnya, Weltman (2012) menyatakan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu proses belajar di mana siswa secara aktif atau berdasarkan pengalaman belajarnya terlibat aktif dalam proses belajar. Pembelajaran aktif ini berfokus pada tanggung jawab belajar siswa. Michel Prince (2004) mendefinisikan pembelajaran aktif sebagai proses belajar yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Aktif
Barnes (1989) menekankan prinsip-prinsip pembelajaran aktif, sebagai berikut.
1. Purposive: relevan antara tugas dan tujuan pembelajaran.
2. Reflective: refleksi siswa tentang makna dari apa yang dipelajari.
3. Negotiated: tujuan dan metode pembelajaran disepakati antara siswa dan guru.
4. Critical: siswa menghargai cara-cara yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5. Complex: siswa membandingkan tugas dengan kompleksitas yang ada dalam kehidupannya.
6. Situation-driven: kebutuhan terhadap situasi dipertimbangkan dalam rangka membangun tugas-tugas belajar.
7. Engaged : tantangan nyata tercermin dalam kegiatan yang dilakukan siswa dalam belajar.
C. Karakteristik
Karakteristik pembelajaran pada Kurikulum 2013 sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tetang Standar Proses, guru harus merancang proses pembelajaran sejalan dengan pembelajaran aktif dengan karakteristik berikut.
1. Pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri untuk menumbuhkan semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
2. Guru membimbing pengalaman belajar siswa. Guru sebagai salah satu sumber belajar memberikan peluang bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu karya.
3. Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standar akademis namun juga untuk pencapaian kompetensi secara utuh dan seimbang.
4. Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas siswa dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai kompetensi.
5. Penilaian proses pembelajaran dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa.
6. Pembelajaran tidak ditekankan pada penyampaian informasi namun mengutamakan keterlibatan siswa secara aktif baik fisik maupun mental.
7. Suasana atau kondisi pembelajaran mendukung untuk mengembangkan keterbukaan dan penghargaan terhadap semua gagasan siswa.
8. Siswa tidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif melainkan terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran melalui aktivitas : mengamati, bertanya, diskusi, debat, membaca, membuat ringkasan, kerja kelompok, mencari informasi, observasi, melakukan penelitian, bermain peran, studi kasus, melakukan penyingkapan informasi yang belum mengemuka, menganalisis data, presentasi, membuat proyek untuk menghasilkan karya kontekstual, menyelesaikan permasalahan kontekstual dalam pembelajaran, dan sebagainya.

II. RAGAM DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF
Beberapa bentuk pembelajaran aktif dapat disajikan sebagai berikut.
A. Diskusi Kelas
Diskusi kelas dapat diadakan secara langsung atau online. Diskusi kelas adalah sebuah rangkaian kegiatan pembelajaran kelompok di mana setiap kelompok mendapat tanggung jawab untuk mendiskusikan sesuai dengan tema/masalah/judul pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru, selanjutnya mereka akan membuat kesimpulan atau catatan kecil yang berisikan tuangan pikiran atau pendapat dari kelompok tersebut, dan itu menjadi tugas sekretaris kelompok kemudian diserahkan melalui ketua kelompoknya kepada guru yang bersangkutan.
Metode diskusi pada hakikatnya berpusat pada siswa, di mana kegiatan yang dilakukan dalam
pelaksanaan diskusi yang tidak terstruktur hingga kegiataan yang terstruktur di mana guru dapat
bertindak sebagai fasilitator.
Persoalan dan masalah-masalah yang didiskusikan sesuai dengan mata pelajaran/materi pokok. Dengan diskusi maka siswa akan bekerja keras, bekerja sama untuk memecahkan masalah dengan mengajukan pendapat atau argumentasi yang tepat.
Diskusi mendorong siswa berfikir kritis pada subyek dan menggunakan logika untuk mengevaluasi posisi mereka dengan teman lain.
Beberapa manfaat menggunakan diskusi kelas sebagai rancangan pembelajaran aktif adalah membantu siswa dalam mengeksplorasi keragaman perspektif, meningkatkan kelincahan intelektual, dan menunjukkan rasa hormat terhadap pengalaman siswa, serta mengembangkan kebiasaan pembelajaran kolaboratif.
Pembelajaran aktif juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sintesis dan integrasi. Selain itu, dengan keterlibatan guru dan siswa secara aktif, memungkinkan bagi mereka lebih siap dalam belajar dan menyadari apa yang sedang terjadi di dalam kelas.
B. Pembelajaran Berfikir Berpasangan atau Berbagi/Think Pair Share
Model pembelajaran berfikir berpasangan atau berbagi (Think Pair Share/TPS) merupakan jenis pembelajaran aktif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model pembelajaran berfikir berpasangan atau berbagi ini berkembang dari penelitian belajar koopertif. Model pembelaaran ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya di Universitas Marryland. Arends menyatakan bahwa TPS merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan dan proses yang digunakan dalam TPS dapat memberi siswa waktu yang lebih banyak untuk berfikir, untuk merespon dan saling membantu (Trianto, 2007).
Model pembelajaran TPS merupakan salah satu model pembelajaran aktif. Dengan model pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi/tujuan pembelajaran. TPS dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok-kelompok kecil.
Beberapa manfaat TPS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, TPS juga dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan berpartisipasi dalam kelas.
Langkah-langkah Pembelajaran Think Pair Share
Penggunan TPS adalah untuk membandingkan tanya jawab kelompok secara keseluruhan. Langkah-langkah dalam strategi Think Pair Share (TPS) adalah sebagai berikut.
1. Berfikir (Thinking)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau permasalahan yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta peserta didik menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah. Peserta didik membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian dari berfikir.
2. Berpasangan (Pairing)
Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan suatu msalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.
3. Berbagi (Shairing)
Pada langkah akhir guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan kepasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapatkan kesempatan untuk melaporkan.
C. The Learning Cell
The learning cell ini dikembangkan oleh Goldschmid dari Swiss Federal Institute of Technology di Lausanne. The learning cell merupakan salah satu teknik pembelajaran yang membantu siswa belajar dengan lebih efektif. The learning cell atau siswa berpasangan adalah suatu bentuk belajar kooperatif dalam bentuk berpasangan di mana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasar pada materi bacaan yang sama.
The learning cell adalah salah satu cara dari pembelajaran kelompok, khususnya kelompok kecil. Dalam pembelajaran ini siswa diatur dalam pasangan-pasangan. Salah seorang di antaranya berperan sebagai tutor, fasilitator/pelatih ataupun konsultan bagi seorang yang lain. Orang yang kedua ini berperan sebagai siswa, peserta latihan ataupun seorang yang memerlukan bantuan. Setelah selesai, maka giliran peserta kedua untuk berperan sebagai tutor, fasilitator atupun pelatih dan peserta pertama menjadi siswa ataupun peserta latihan dan seterusnya.
Langkah-langkah Teknik Pembelajaran The Learning Cell
Teknik pembelajaran the learning cell terdiri dari beberapa tahapan berikut.
1. Tahap persiapan:
a. Guru menjelaskan secara singkat teknik pembelajaran the learning cell.
b. Guru membagi siswa secara berpasangan.
c. Guru menentukan siswa yang berperan sebagai tutor
d. Siswa yang berperan sebagai tutor mempelajari, mencari dan menambah wawasan tentang materi pada sumber lain, seperti internet, buku-buku yang relevan dan lain-lain.
2. Tahap kegiatan:
a. Siswa langsung membagi diri secara berpasang-pasangan yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Guru menjelaskan materi secara singkat.
c. Siswa tutor menjelaskan materi yang telah dia pelajari sebelumnya dari berbagai sumber.
d. Guru memantau, mengawasi dan memberikan bimbingan pada saat pembelajaran berlangsung.
e. Siswa yang lainnya menerima bimbingan, menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kepada tutor.
f. Jika siswa dan tutor mengalami kesulitan baik secara materi maupun non materi, maka guru memberikan arahan dan bimbingan.
3. Tahap setelah kegiatan:
a. Jika masing-masing pasangan telah menyelesaikan pembahasan materi secara tuntas, guru memberikan intisari materi dan menyimpulkan materi tersebut.
b. Guru menunjuk kembali tutor, terjadi pergantian tutor (siswa yang pada awalnya sebagai tutor menjadi siswa yang dibimbing sedangkan siswa yang awalnya dibimbing berganti posisi menjadi tutor).
c. Guru kembali memberikan materi lanjutan kepada siswa.
d. Siswa yang menjadi tutor kembali melaksanakan tugasnya seperti pada bagian di atas.
e. Proses ini terus berlangsung sampai materi pelajaran selesai.
D. Short Written Exercise
Sebuah latihan tertulis singkat yang sering digunakan adalah "satu menit menulis."
Ini adalah cara yang baik untuk meninjau bahan dan memberikan umpan balik. Namun "satu menit menulis" tidak berarti siswa tidak mengambil satu menit namun siswa meringkas secara ringkat dan cepat. Siswa memiliki setidaknya 10 menit untuk bekerja pada pembelajaran ini untuk meninjau bahan, mencatat, dan mereviewnya.
E. Kelompok Belajar Kolaboratif
Penggunakan istilah kelompok belajar kolaboratif sebagai strategi pembelajaran aktif, bukan berarti pembelajaran invidual tidak dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif tidak merujuk pada jumlah siswa yang terlibat tetapi merujuk pada aktivitas siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Sebuah kelompok belajar kolaboratif adalah cara yang sukses dalam proses pembelajaran untuk kompetensi yang berbeda untuk kelas yang berbeda.
Dalam kelompok belajar kolaboratif, guru dapat menetapkan siswa dalam kelompok 3-6 orang dan mereka diberi tugas untuk bekerja bersama-sama. Pastikan bahwa siswa dalam kelompok memilih ketua kelompok dan pencatat agar kegiatan yang mereka lakukan tidak ke luar dari jalur. Dalam rangka  menciptakan partisipasi yang menarik dalam pembelajaran perlu ada pengaturan bagi semua siswa, seperti pengaturan kelompok, posisi tempat duduk (setting arrangement) yang sifatnya fleksibel. Pembelajaran lain seperti Group Investigation/GI dan Team Game Torunamen/TGT juga termasuk pembelajaran kolaboratif (Lampiran 3).
F. Pembelajaran Sinergetik (Synergetic Teaching)
Pembelajaran ini merupakan salah satu jenis pembelajaran aktif (active learning), yaitu pembelajaran yang mengajak siswa belajar secara aktif, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikannya. Pembelajaran Sinergetik adalah metode atau strategi yang menggabungkan dua cara belajar yang berbeda. Melvin L. Silberman (2009) menjelaskan Pembelajaran Sinergetik ini merupakan metode perubahan langkah yang sesungguhnya. Metode ini memungkinkan para siswa yang memiliki pengalaman yang berbeda dalam mempelajari materi yang sama untuk saling membandingkan catatan.
Langkah-Langkah Implementasi Pembelajaran Sinergetik
Menurut Hisyam Zaini, dkk (2004) adalah sebagai berikut.
1. Bagilah kelas menjadi dua bagian.
2. Kirimkan satu kelompok ke ruangan lain untuk membaca tentang topik yang diajarkan.
3. Pastikan materi bacaan itu terformat dengan baik dan mudah dibaca.
4. Selama masa ini, berikan sebuah pelajaran yang disampaikan dengan lisan, ceramah, tentang materi yang sama kepada separuh lainnya dari kelas itu.
5. Setelah selesai mintalah siswa untuk berpasangan dengan teman yang tadi menerima pelajaran dengan cara yang berbeda. Anggota kelompok satu akan mencari kawan dari anggota kelompok dua.
6. Keduanya diminta untuk meggabungkan hasil belajar yang mereka peroleh dengan cara yang berbeda tersebut.
7. Mintalah beberapa orang untuk menyampaikan hasil belajar.
8. Mereka akan menjawab pertanyaan yang anda sampaikan.
9. Beri penjelasan untuk setiap jawaban siswa yang belum jelas.
G. Kartu Sortir (Card Sort)
Bentuk Pembelajaran Kartu Sortir ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut.
1. Masing-masing siswa diberikan kartu indeks yang berisi materi pelajaran. Kartu indeks dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori/ kelompok, misalnya kartu yang berisi tentang konsep kegunungapian (vulvalogy) dan deskripsi dari masing-masing konsep kegunungapian tersebut. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan kartunya.
2. Guru menunjuk salah satu peserta didik yang memegang kartu, peserta didik yang lain diminta berpasangan dengan peserta didik tersebut bila merasa kartu yang dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.
3. Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi peserta didik yang melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
4. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat kegiatan berlangsung.
H. Writing In The Here And Now
Bentuk pembelajaran ini memberikan kesempatan siswa untuk menuliskan pengalaman belajarnya. Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam melaksnakan proses pembelajaran ini sebagai berikut.
1. Informasikan kepada peserta didik tentang pengalaman yang telah dipilih untuk tujuan penulisan deskriptif.
2. Persiapkan alat berupa kertas plano atau papan tulis yang akan digunakan untuk menuliskan deskripsi pengalaman. Bangunlah dan ciptakan suasana tenang dan nyaman. .
3. Perintahkan peserta didik menulis, saat sekarang, tentang pengalaman yang telah dipilih.
4. Berilah waktu yang cukup untuk menulis. Peserta didik seharusnya tidak merasa terburu-buru. Setelah mereka selesai ajaklah mereka untuk membacakan tentang refleksinya di sini dan sekarang.
5. Diskusikan tindakan-tindakan baru yang bisa mereka lakukan di masa depan.
I. Debat Aktif (Active Debate )
Bentuk pembelajaran debat aktif (Active Debate) merupakan bentuk pembelajaran yang secara aktif melibatkan siswa di dalam kelas bukan hanya pelaku debatnya saja.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut.
1. Siswa mengembangkan sebuah pernyataan yang berkaitan dengan materi pelajaran.
2. Membagi kelas ke dalam dua kelompok. Satu kelompok berperan sebagai kelompok “pro” dan kelompok lain berperan  sebagai kelompok “kontra”.
3. Masing-masing kelompok menentukan para juru bicara yang bertindak sebagai pelaku debat.
Selanjutnya mempersiapkan kursi untuk para juru bicara pada kelompok yang pro dan kontra. Siswa yang lain duduk di belakang juru bicara. Memulai debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka.
4. Setelah mendengar argumen pembuka, siswa menghentikan debat dan kembali ke kelompok masing-masing untuk mempersiapkan argument yang menanggapi argument pembuka dari kelompok lawan. Setiap kelompok memilih juru bicara yang baru (lain).
5. Melanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan argumen sanggahan (counter argument). Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan.
6. Meminta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok.
7. Mengakhiri debat pada saat yang tepat. Memastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berasal dari kelompok lawan mereka
8. Menyampaikan point-point penting dari debat tersebut dan menghubungkan dengan materi pelajaran.
J. Pembelajaran Model Jigsaw (Jigsaw Learning)
Bentuk pembelajaran ini merupakan bentuk pembelajaran yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut.
1. Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa bagian (segmen).
2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 30 orang sementara jumlah segmen ada 5, maka ada 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang..
3. Setiap anggota kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi pelajaran yang berbeda-beda.
4. Setiap kelompok mengirimkan anggota-anggotanya ke kelompok baru sesuai dengan tugas yang harus diselesaikan untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok awal.
5. Setelah masing-masing kelompok baru menyelesaikan tugas, masing-masing anggota kelompok kembali ke kelompok awal. Tanyakan apabila sekiranya ada persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
6. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.
K. Menilai Kelas (Assessment Search)
Bentuk pembelajaran ini dapat dilakukan dalam waktu yang cepat dan sekaligus melibatkan siswa untuk saling mengenal dan bekerjasama. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1. Buatlah tiga atau empat pertanyaan untuk mengetahui kondisi kelas, pertanyaan tersebut dapat berupa:
- pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran
- sikap mereka terhadap materi pelajaran
- pengalaman mereka yang ada hubungannya dengan materi pelajaran
- keterampilan yang telah mereka peroleh
- latar belakang mereka
- harapan yang ingin didapat siswa dari mata pelajaran ini
2. Tulislah pertanyaan tersebut sehingga dapat dijawab secara kongkret.
3. Bagi siswa menjadi kelompok kecil, berilah masing-masing siswa satu pertanyaan dan minta masing-masing untuk menginterview teman satu kelompok untuk mendapatkan jawaban dari mereka.
4. Pastikan bahwa setiap siswa mempunyai pertanyaan sesuai dengan bagiannya.
Dengan demikian, jika jumlah peserta didik adalah 18, yang dibagi menjadi tiga kelompok, maka akan ada 6 orang yang mempunyai pertanyaan yang sama,
5. Mintalah masing-masing kelompok untuk menyeleksi dan meringkas data dari hasil interview yang telah dilakukan,
6. Minta masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil dari apa yang telah mereka pelajari dari temannya ke kelas.
L. Index Card Match
Index Card Match ini adalah bentuk pembelajaran yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Artinya, siswa sudah memiliki bekal pengetahuan ketika masuk kelas.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut.
1. Buatlah potongan kertas sejumlah siswa yang ada di kelas.
2. Bagi jumlah kertas menjadi dua bagian yang sama.
3. Setengah bagian kertas ditulis pertanyaan tentang materi dan setengah bagian kertas lainnya ditulis jawaban materi.
4. Kocok kertas hingga tercampur soal dan jawaban.
5. Beri setiap siswa satu kertas dan jelaskan bahwa kertas mereka memiliki pasangannya.
6. Mintalah setiap siswa mencari pasangannya. Jika sudah menemukan, mintalah siswa membacakan secara berpasangan.
M. The Power Of Two
Bentuk pembelajaran The Power Of Two ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta sinergi dua orang dengan prinsip bahwa berfikir berdua lebih baik dari pada berfikir sendiri. Langkahlangkah kegiatan pembelajarannya sebagai berikut.
1. Ajukan pertanyaan satu atau lebih yang menuntut perenungan dan pemikiran.
2. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut secara individual.
3. Kemudian minta kepada mereka berpasangan dan saling bertukar jawaban dan membahasnya.
4. Mintalah pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan dan sekaligus memperbaiki jawaban individual.
5. Minta masing-masing pasangan untuk menjawab dan bandingkan jawaban setiap pasangan tersebut.
N. Bola Salju (Snowballing)
Bentuk pembelajaran ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat. Pembelajaran ini akan berjalan dengan baik apabila materi yang dipelajari menuntut pemikiran yang mendalam. Langkahlangkah kegiatan pembelajarannya sebagai berikut.
1. Sampaikan topik materi yang akan disampaikan.
2. Minta siswa untuk menjawab secara berpasangan.
3. Setelah pasangan tersebut mendapat jawaban, gabungkan pasangan itu dengan pasangan di sampingnya. Dengan ini terbentuk kelompok yang terdiri dari empat orang.
4. Kelompok berempat ini mengerjakan tugas yang sama dengan membandingkan jawaban masing-masing pasangan dengan pasangan lain dan mengambil sebuah kesimpulan baru.
5. Kemudian kelompok empat orang digabung dengan kelompok empat orang di sampingnya. Kelompok menjadi beranggotakan delapan orang.
6. Begitu seterusnya sesuai dengan jumlah peserta didik dan jumlah waktu yang digunakan.
7. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasilnya.
O. Question Student Have
Bentuk pembelajaran Question Student Have ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan siswa sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Penerapan bentuk ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi siswa melalui tulisan. Hal ini sangat baik digunakan pada siswa yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan- harapannya melalui percakapan. Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya sebagai berikut.
1. Bagikan kartu kosong kepada setiap siswa.
2. Mintalah setiap siswa menulis beberapa pertanyaan yang mereka miliki tentang mata pelajaran atau sifat pelajaran yang sedang dipelajari.
3. Putarlah kartu tersebut searah keliling jarum jam. Ketika setiap kartu diedarkan kepada peserta berikutnya, peserta tersebut harus membacanya dan memberikan tanda cek pada kartu tersebut jika pertanyaan yang sama yang mereka ajukan.
4. Saat kartu kembali pada penulisnya, setiap peserta telah memeriksa semua pertanyaan yang diajukan oleh kelompok tersebut. Fase ini akan mengidentifikasi pertanyaan mana yang banyak dipertanyakan. Jawaban masing-masing pertanyaan tersebut dengan cara sebagai berikut.
a. Jawaban langsung atau berikan jawaban yang berani.
b. Menunda jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sampai waktu yang tepat.
c. Meluruskan pertanyaan yang tidak menunjukkan suatu pertanyaan.
d. Panggil beberapa peserta berbagi pertanyaan secara sukarela, sekalipun pertanyaan mereka tidak memperoleh suara terbanyak.
e. Kumpulkan semua kartu. Kartu tersebut mungkin berisi pertanyaanpertanyaan yang mungkin dijawab pada pertemuan berikutnya.
P. Resume Kelompok
Bentuk pembelajaran Resume Kelompok menggambarkan sebuah prestasi, kecakapan dan pencapaian individual. Resume Kelompok merupakan bentuk pembelajaran yang menyenangkan untuk membantu para siswa lebih mengenal atau melakukan kegiatan membangun team dari sebuah kelompok yang para anggotanya telah mengenal satu sama lain.

Langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut.
1. Bagilah peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari sekitar 3 sampai 6 anggota setiap kelompok,
2. Beritahukan kepada peserta didik di dalam kelas itu bahwa kelas tersebut berisi
sebuah kesatuan bakat dan pengalaman yang sangat hebat,
3. Sarankan bahwa salah satu cara untuk mengenal dan menyampaikan sumber mata pelajaran adalah dengan membuat resume kelompok.
4. Berikan kepada setiap kelompok cetakan berita dan penilai untuk menunjukkan resume mereka.
5. Ajaklah masing-masing kelompok untuk menyampaikan resumenya. Resume akan memasukkan beberapa informasi yang bisa “menjual” kelompok tersebut secara keseluruhan. Data yang disertakan bisa berupa berikut.
a. Latar belakang pendidikan, sekolah-sekolah yang dimasuki.
b. Pengetahuan tentang isi pelajaran.
c. Pengalaman kerja.
d. Posisi yang pernah dipegang/keterampilan-keterampilan.
e. Hobby, bakat, perjalanan, keluarga.
f. Prestasi-prestasi.
Q. Point Counter Point
Bentuk pembelajaran Point-Counter Point ini sangat baik digunakan untuk melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kompleks secara mendalam. Strategi ini mirip dengan debat, hanya saja dikemas dalam suasana yang tidak terlalu formal.
Langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut.
1. Pilihlah isu yang mempunyai beberapa perspektif.
2. Bagilah siswa ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan jumlah perspektif yang telah ditentukan.
3. Minta masing-masing perwakilan anggota kelompok untuk menyiapkan argumen-argumen sesuai dengan pandangan-pandangan kelompok yang diwakilinya.
4. Mulailah debat dengan mempersilahkan kelompok mana saja yang akan memulai
5. Setelah salah seorang siswa menyampaikan satu argumen sesuai dengan pandangan kelompoknya mintalah bantahan, tanggapan atau koreksi dari kelompok yang lain perihal isu yang sama.
6. Lanjutkan proses ini hingga waktu yang memungkinkan.
7. Rangkum debat yang baru saja dilaksanakan dengan menggarisbawahi atau apabila memungkinkan mencari titik temu dari argumen-argumen yang muncul.
R. Listening Teams
Bentuk pembelajaran Listening Teams ini membantu siswa untuk tetap konsentrasi dan focus dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Bentuk pembelajaran ini bertujuan membentuk kelompok-kelompok yang mempunyai tugas atau tanggungjawab tertentu berkaitan dengan materi pelajaran. Langkahlangkah kegiatannya sebagai berikut:
1. Bagilah siswa menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok mendapat salah salah satu dari tugas-tugas berikut.
a. Penanya: bertugas membuat minimal dua pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
b. Pendukung: bertugas mencari ide-ide yang disetujui atau dipandang berguna dari materi pelajaran yang baru saja disampaikan.
c. Penentang: bertugas mencari ide-ide yang tidak disetujui atau dipandang tidak berguna dari materi pelajaran yang baru saja disampaikan dengan memberikan alasan atas jawabannya.
d. Pemberi contoh: bertugas memberi contoh spesifik atau penerapan dari materi pelajaran yang baru saja disampaikan dengan memberikan alasan. Sampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah. Setelah selesai, beri kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menyelesaikan tugas mereka.
2. Minta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil dari tugas mereka.
S. Lightening The Learning Climate
Bentuk pembelajaran Lightening The Leraning Climate sangat memungkinkan suatu kelas dapat dengan cepat menemukan susasana belajar yang rileks, informal, dan tidak menakutkan dengan meminta siswa untuk membuat humor-humor kreatif yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Meskipun kegiatan pembelajaran dengan bentuk ini sangatlah informal, akan tetapi pada waktu yang sama dapat mengajak siswa untuk berfikir. Langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut.
1. Jelaskan kepada siswa bahwa kegiatan pembelajaran akan dimulai dengan aktivitas pembuka yang menyenangkan sebelum masuk pada materi pelajaran yang lebih serius.
2. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Beri masing-masing kelompok satu tugas untuk membuat kegembiraan atau kelucuan dari topik, konsep atau isu mata pelajaran yang akan dilaksanakan, Sebagai contoh adalah sebagai berikut:
a. Mata pelajaran PPKn: buatlah satu sistem pemerintahan yang menurut peserta didik paling tidak efekif.
b. Mata pelajaran Matematika: buatlah satu cara menghitung yang tidak efisien
c. Mata pelajaran Biologi: buatlah menu makanan yang sama sekali tidak bergizi.
d. Mata pelajaran Bahasa Indonesia: : tulislah kalimat yang memuat kesalahankesalahan tata bahasa sebanyak mungkin.
3. Minta kelompok-kelompok tadi untuk mempresentasikan kreasi mereka. Hargai setiap hasil kreasi mereka.
4. Tanyakan: “Apakah yang mereka pelajari tentang materi kita dari latihan ini?”
5. Guru memberi penjelasan atau melanjutkan pelajaran dan materi lain.
T. Critical Incident
Bentuk pembelajaran Critical Incident dapat diterapkan untuk memulai kegiatan pembelajaran. Tujuan dari penggunaan bentuk ini adalah untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman mereka. Langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut.
1. Sampaikan kepada siswa topik atau materi yang akan dipelajari dalam pertemuan hari itu.
2. Berilah kesempatan beberapa menit kepada siswa untuk mengingat-ingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang ada.
3. Tanyakan pengalaman apa yang menurut mereka tidak terlupakan.
4. Sampaikan kegiatan pembelajaran dengan mengaitkan pengalaman-pengalaman siswa dengan materi yang akan dilaksanakan.
U. Prediction Guide
Bentuk pembelajaran Prediction Guide membantu siswa untuk tetap konsentrasi dan fokus dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Penerapan bentuk ini menuntut pembentukan kelompok-kelompok yang mempunyai tugas atau tanggung-jawab tertentu berkaitan dengan materi pelajaran. Langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut.
1. Bagi siswa menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok mendapat salah satu dari tugas-tugas berikut ini.
Penanya: bertugas membuat minimal dua pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran yang baru saja disampaikan Pendukung: bertugas mencari ide-ide yang disetujui atau dipandang berguna dari materi pelajaran yang baru saja disampaikan dengan memberikan alasan.  

Penentang: bertugas mencari ide-ide yang tidak disetujui atau dipandang tidak berguna dari materi pelajaran yang baru saja disampaikan dengan memberikan alasan.
Pemberi contoh: bertugas memberi contoh spesifik atau penerapan dari materi pelajaran yang baru saja disampaikan dengan memberikan alasan.
2. Sampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah. Setelah selesai, beri kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menyelesaikan tugas mereka.
3. Minta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil dari tugas mereka.

V. Pembelajaran Berstrategi Pola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan/PBMP (Thinking Empowerment by Questioning/TEQ)
Pembelajaran berstrategi Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan/PBMP (Thinking Empowerment by Questioning/TEQ) dikembangkan oleh Corebima sejak Tahun 1985 pada pembelajaran IPA SD. Pembelajaran yang menggunakan strategi PBMP, kegiatan berfikir didorong secara maksimal. Jika hal ini dilakukan secara terus-menerus diyakini bahwa siswa akan terampil berpikir.
Pada pembelajaran ini tidak ada proses pembelajaran yang berlangsung secara informatif seluruhnya dilakukan melalui rangkaian atau jalinan pertanyaan yang telah dirancang secara tertulis., dari yang bersifat umum ke yang khusus atau sebaliknya (asalkan konsisten) dalam alur pikir yang logis berurutan.
Struktur lembaran yang menganut pola PBMP dapat dikembangkan sendiri oleh tiap guru sendiri-sendiri, sepanjang tetap memperhatikan dan mempertahankan karakter utama dari pola PBMP. Urut-urutan pengembangan lembaran pola PBMP meliputi tiga tahap, yaitu (1) telaah kurikulum; (2) pengembangan materi, pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran; dan (3) pengembangan lembar PBMP bagi siswa dalam pembelajaran.
1. Telaah Kurikulum
Pada tahap ini, buku kurikulum bidang studi harus benar-benar dicermati, agar perencanaan lembar PBMP dan pelaksanaan pembelajaran dengan pola PBMP selalu engacu kepada kurikulum, yaitu materi pokok, termasuk materi pembelajaran, tujuan, serta gambaran umum pembelajaran. Materi pokok maupun materi pembelajaran memberi informasi tentang ruang lingkup materi yang sesuai. Dalam hal ini, selalu diupayakan agar materi pembelajaran tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit yang melampaui kemampuan siswa. Secara operasional, ruang lingkup materi juga dapat ditemukan pada buku sumber, akan tetapi tetap berpegang kepada ruang lingkup yang tersurat dan tersirat pada kurikulum dalam hal ini Kompetensi Dasar/KD. Corebima (2001) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran dalam kurikulum harus benar-benar diperhatikan, karena tujuan yang terjabar tersebut akan menjiwai gambaran umum pelaksanaan pembelajaran.
2. Pengembangan Materi, Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Materi pembelajaran selalu berada dalam ruang lingkup materi pokok dan materi pembelajaran pada KD sesuai Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016. Pendekatan strategi dan metode pembelajaran (yang merupakan bagian dari pelaksanaan pembelajaran) juga harus selalu mengacu kepada tujuan pembelajaran yang terdapat KD. Materi pembelajaran ditemukan dan dikumpulkan dari buku-buku sumber seperti buku siswa, buku pedoman guru, maupun buku lain, sepanjang berada dalam ruang lingkup yang benar. Pendekatan pembelajaran Kurikulum 2013 yang dirancang untuk digunakan adalah pendekatan berbasis proses keilmuan/ilmiah/saintifik. Pendekatan ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan bahwa dewasa ini pendekatan itulah yang disarankan dalam Kurikulum 2013.
Strategi yang dirancang untuk digunakan adalah PBMP sedangkan metode disesuaikan dengan karaktreristik materi, tujuan, serta sumber yang tersedia.
3. Pengembangan Lembar PBMP bagi Siswa dalam Pembelajaran
Struktur umum LKS tersebut adalah:
1. Sediakan
2. Lakukan
3. Ringkasan (Pikirkan)
4. Evaluasi
5. Arahan.
”Lakukan” meliputi kegiatan, penulisan hasil pengamatan, dan renungkan.
Bagian yang paling penting dari struktur tersebut agar LKS itu memiliki pola PBMP adalah “Renungkan” dan “Pikirkan”. Struktur LKS seperti tersebut dirancang untuk kegiatan pembelajaran yang didukung kerja kelompok dan kerja emonstratif.
Pada kegiatan pembelajaran yang tidak didukung kerja kelompok maupun kerja demonstratif, struktur LKS pola PBMP sebagai berikut.
1. Pendahuluan
2. Sediakan
3. Lakukan
4. Ringkasan (Pikirkan)
5. Evaluasi
6. Arahan.
Pada LKS yang dirancang untuk kegiatan pembelajaran yang didukung kerja kelompok dan kerja demonstratif bagian LKS yang disebut sebagai “ Renungkan “ berisi kaitan antara data pengamatan dan aneka hal lain termasuk yang ada dalam masyarakat.
Substansi pada bagian “Renungkan” merupakan perluasan pikiran terhadap data amatan. “Pikirkan” berisi kesimpulan dari materi pokok atau materi pembelajaran.
Kesimpulan itu didirikan atas dasar data amatan maupun butir-butir pikiran pada bagian “Renungkan”.
Pada lembar siswa yang dirancang untuk kegiatan pembelajaran yang tidak didukung kerja kelompok dan kerja demonstratif, bagian yang disebut “Renungkan” berisi kaitan antara materi pokok dan materi pembelajaran dengan aneka hal lain dalam masyarakat; termasuk di dalamnya merupakan perluasan konsep dan subkonsep. Oleh karena tidak ada kerja kelompok atau kerja demonstratif, maka pada LKS terkait tidak ada bagian kesimpulan.
Pada seluruh bagian mulai dari awal hingga akhir lembar siswa (evaluasi), tidak ada penyampaian informasi berupa kalimat informatif; seluruhnya berupa kalimat Tanya dan kalimat perintah. Kalimat perintah antara lain digunakan pada bagian cara kerja ataupun bagian lain jika diperlukan.
Beberapa karakteristik pertanyaan yang harus diperhatikan pada pengembangan lembar PBMP bagi siswa dalam pembelajaran sebagai berikut.
a. Gramatika Bahasa Indonesia harus selalu dipakai dan digunakan dengan benar.
b. Pertanyaan dapat diupayakan agar dimulai dari konsep besar ke yang kecil.
c. Jalinan antar pertanyaan ditata secara logis.
d. Pertanyaan tentang hal yang sama diulang dan dirumuskan dari sudut pandang berbeda-beda.
e. Satu materi pokok dan materi pembelajaran dikaji sebanyak-banyaknya.
f. Pertanyaan lain terkait dikembangkan dan diutamakan yang terkait dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan di bagian awal tidak perlu harus langsung dijawab. Dalam hal ini jika misalnya pertanyaan no 1 tidak dapat dijawab, maka dilanjutkan dengan upaya menjawab pertanyaan no.2; dan jika pertanyaan no.2 itu juga belum dapat dijawab, maka pertanyaan no.3 akan coba dijawab dan seterusnya. Apabila pertanyaan no.5 berhasil dijawab, maka sebenarnya dalam waktu singkat pertanyaan no.4, 3, 2, dan 1 akan terjawab dengan sendirinya. Hal ini akan terjadi dengan lancar, jika jalinan antar pertanyaan ditata dengan baik dan logis, di samping memperhatikan konsistensi pola pertanyaan misalnya yang dimulai dari konsep besar ke yang kecil, serta beberapa hal teknis yang telah dikemukakan.
Sumber: Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. 2017. Panduan Pengembangan Pembelajaran Aktif. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional