Wayang
kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur
paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti
awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna
sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk
kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri
atas tuding dan gapit. Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan
Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti,
gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan, Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran,
Kedu, Cirebon, dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang
lain yaitu: wayang madya, wayang gedog, wayang dupara, wayang wahyu, wayang
suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil, wayang ajen, wayang
sasak, wayang sadat, wayang parwa, wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak,
dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan.
|
Wayang
kulit memiliki berbagai
macam jenis jika
dilihat dari umur dan
gaya pertunjukan
|
Wayang
wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang
yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar
adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng.
Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut
dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang
pun saat ini beragam, tidak
hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang
bersifat menghibur.
|
Pada
setiap daerah, wayang wong memiliki sebutan yang berbeda.
|
Selanjutnya,
jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu.
Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang
thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah
wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip
dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain
golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik
berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.
Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang
lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong,
wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
|
Wayang
golek adalah salah satu jenis wayang yang berasal dari Sunda memiliki bahan
dasar sebuah kayu
|
Perkembangan
terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut
wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk
menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur
wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket
biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan
kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
|
Perkembangan
terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket.
|
Dalam
versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna.
Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa
wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna
hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya
bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan
dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan
tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastic berwarna,
sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
|
Dalam
versi modern terdapat wayang yang disebut
dengan wayang motekar
atau wayang plastik yang berwarna.
|
Semua
jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan, yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan pendidikan karena dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan
ajaran-ajaran yang baik dengan cara yang menarik. Pemerintah juga sering
menggunakan wayang sebagai media informasi misalnya dengan menggelar wayang
yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga
berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Terakhir, meski semakin
jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. Dengan kata
lain, wayang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan antara lain sebagai media
pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
|
Wayang
memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai media pendidikan,
media informasi, dan media hiburan.
|