29 April 2017

SOAL OGN 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK, PEMBAHASAN, DAN MATERI LENGKAP


Materi Olimpiade Guru Nasional (OGN) 2017 meliputi kompetensi pedagogik dan profesional. Dikutip dari https://www.kesharlindungdikmen.id/, ada lima cakupan materi kompetensi pedagogik pada Olimpiade Guru Nasional (OGN) 2017.
(Cakupan materi OGN 2017 kompetensi pedagogik lengkap Baca DI SINI).
Salah satu materi lomba OGN 2017 yaitu tentang perkembangan kognitif peserta didik. Bentuk soal antara mata pelajaran satu dengan lain berbeda. Tahun 2016 mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris berbentuk pilihan ganda sedangkan mata pelajaran lain berbentuk uraian.

DI BAWAH INI CONTOH SOAL TENTANG PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK.

A. SOAL PILIHAN GANDA

1.      Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah…. 

A.    kemampuan berkomunikasi
B.     Kemampuan untuk memecahkan masalah    
C.     kemampuan berinteraksi        
D.    kemampuan untuk mengintegrasikan diri

2.      Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan
obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia

A. 0 - 2 tahun
B. 2 -- 7 tahun
C. 7 -- 11/12 tahun
D. 11/12/ -- 14/15 tahun

B. SOAL URAIAN

1.      Jelaskan fase-fase perkembangan kognitif peserta didik

Jawab: Menurut Piaget perkembangan kognitif peserta didik meliputi empat tahap yaitu tahap sensori motor, tahap praoperasional, tahap operasional konkrit, tahap operasional formal

(pembahasan lengkap unduh ringkasan materi lengkap OGN 2017 DI SINI)

2.      Jelaskan implementasi pemahaman perkembangan kognitif peserta didik terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
Pemahaman guru terhadap perkembangan kognitif siswa menentukan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Misalnya, proses pembelajaran sebelum anak usia 7-11 tahun (Sekolah Dasar) berbeda dengan anak usia setelah 11  tahun (SMP –SMA).
Anak usia 7-11 tahun memiliki ciri mampu membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau dengan menggunakan benda konkrit. Oleh karena itu, pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan benda konkrit atau situasi nyata.
Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti menggunakan benda nyata. Dengan demikian, proses pembelajaran tidak harus dengan benda konkrit tetapi dapat menggunakan media pembelajaran untuk menggantikan benda konkrit.
(Pembahasan lengkap Perkembangan kognitif peserta didik Baca DI SINI)

PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK



1.        Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….

A.      kemampuan berkomunikasi

B.       Kemampuan untuk memecahkan masalah

C.       kemampuan berinteraksi

D.      kemampuan untuk mengintegrasikan diri



2.        Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam perkembangan peserta didik. Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah.....

A.      inspirasi

B.       budaya

C.       inspirasi

D.      pengasuhan dan lingkungan



3.        Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia

A.      0 - 2 tahun

B.       2 -- 7 tahun

C.       7 -- 11/12 tahun

D.      11/12/ -- 14/15 tahun



4.        Menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal sebagai tahapan

A.      Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit)

B.       Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)

C.      Dominasi pengamatan bersifat egosentris

D.      Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit (operasional formal)





SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL PESERTA DIDIK



5.        Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….

A.      Kognitif

B.       Sosial

C.      Emosional

D.      moral



6.        Seorang peserta didik selalu ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak memberi kesmpatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Jika teman lain yang memimpin dan mengendalikan jalannya diskusi, ia memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri.

Peserta didik tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan

A.      sosial-emosional

B.       kognitif

C.       moral

D.      spritual





SOAL PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK



7.             Peserta didik telah memiliki yang memiliki moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Hal ini merupakan contoh perilaku moral-spritual pada tahapan ...

a.        penalaran pascakonvensional

b.        penalaran konvensional

c.         penalaran prakonvensional

d.        penalaran interkonvensional



8.        Individu memandang apa yang diharapkan oleh keluarga, kelompok, masyarakat dan bangsa serta setia mendukung aturan social bukan hanya untuk ketenangan tetapi disadari sebagai sesuatu yang berharga.

Pernyataan tersebut merupakan tahapan perkembangan moral

a.         Prakonvensional

b.        Konvensional

c.         Pascakonvensional

d.        Interkonvensional





SOAL KESULITAN BELAJAR SISWA



9.        Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler, melakukan rekreasi dengan guru, dan melakukan kegiatan informal lainnya memiliki fungsi untuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal ….

A.      mengemukakan gagasan

B.       mengaktualisasikan diri

C.       penciptaan hubungan yang baik

D.      menformulasikan tindakan



10.    Seorang peserta didik mampu mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tetapi pada saat ditanya ia tidak mengerti apa yang ia dengar. Peserta didik tersebut mengalami kesulitan/ gangguan belajar dalam hal ....

A.      kesulitan akademis

B.       gangguan simbolik

C.       gangguan nonsimbolik

D.      gangguan sosial



11.    Perbedaan antara konseling dan wawancara terletak pada maksud dan tujuannya. Tujuan konseling adalah....

A.      Membantu siswa agar dapat memecahkan masalah pribadinya

B.       Menbantu siswa agar dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya

C.      Membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar

D.      Membantu siswa agar memperoleh informasi tertentu



12.    Cara yang yang paling cepat dan akurat yang digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik yang bersumber dari faktor sosial adalah …

A.      sosiometri

B.       angket

C.       wawancara

D.      brainstorming



SOAL TEORI BELAJAR



13.        Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah…

A.      Behaviorisme

B.       Humanistik

C.       Sibernetik

D.      Kontruktivisme



14.    Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar….

A.      Sibernetik

B.       Humannistik

C.       Behaviorisme

D.      Konstruktivisme



15.    Menurut teori ini, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, motivator, dan memberikan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Teori belajar ini adalah ….

A.      Humanistik

B.       Konstruktivisme

C.       kognitivisme

D.      Nativisme



16.    Pada masa kini siswa dituntut untuk dapat belajar setiap saat dan bisa terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang memungkinkan belajar jarak jauh dalam jaringan atau online. Pernyataan diatas sejalan dengan teori belajar ….

A.      Sibernetik

B.       Konstruktivisme

C.       Behaviorisme

D.      Kognitivisme 



17.    Pendapat yang menyatakan bahwa pengetahuan atau pengalaman yang baru dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah ada di dalam struktur kognitif seseorang adalah teori belajar…

A.      Behaviorisme

B.       Konstruktivisme

C.      Kognitivisme

D.      Sibernatik





SOAL PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



18.    Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam:

A.      Silabus

B.       RPP

C.       Silabus dan RPP

D.      SKL



19.    Komponen rancangan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari....

A.      Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

B.       Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator,materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

C.       Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

D.      Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, evaluasi, langkah-langkah pembelajaran



20.    Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut:

A.      Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar

B.       Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari standar kompetensi lulusan

C.       RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru

D.      RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan.



21.    Salah satu prinsip dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah

A.      Materi atau bahan ajar berbasis kompetensi

B.       Pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik

C.       RPP bersumber dari silabus

D.      Alokasi waktu sesuai dengan jadwal pada setiap satuan pendidikan



22.    Perhatikan beberapa komponen dari RPP untuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut ......

1)        Kompetensi dasar :Mengenal kegiatan bermusyawarah

2)        Indikator : menyebutkan dua ciri kegiatan bermusyawarah

3)        Tujuan Pembelajaran : setelah pelaksanaan pemilihan ketua kelas siswa dapat menyebutkan dua ciri kegiatan musyawarah dengan benar

Berdasarkan komoponen-komponen RPP tersebut prinsip digunakan adalah....

A.      Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

B.       Mendorong partisipasi aktif peserta didik

C.       Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

D.      Keterkaitan dan keterpaduan



23.    Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:

A.      ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;

B.       ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis, dan evaluasi

C.       ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi

D.      ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, evaluasi, dan, síntesis.



24.    Taksonomi Anderson dan Krathwol menyempurnakan taksonomi Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:

A.      ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;

B.       ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis

C.       ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi

D.      ingatan, pemahaman, aplikasi,analisis, evaluasi, dan, mencipta.



25.    Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….

A.      Role Playing

B.       Inquiry

C.       Problem Solving

D.      Picture and Picture



26.    Faktor yang penting dipertimbangkan guru dalam melaksanakan diskusi pemecahan masalah proses pembelajaran adalah:

A.      Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi

B.       Rumusan masalah yang harus didiskusikan

C.       Jumlah peserta didik yang mengikti pembelajaran

D.      Motivasi belajar siswa



27.    Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….   

A.      Pencapaian standar kompetensi

B.       Pencapaian kompetensi dasar.

C.       Pencapaian tujuan pembelajaran

D.      Pencapaian standar kelulusan



28.    Apa yang paling tepat dilakukan guru, jika seorang peserta didik tidak memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan ?

A.      Menunjuk peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan tersebut

B.       Memberikan kritik agar peserta didik berusaha menjawab walaupun salah

C.       Menyederhanakan isi pertanyaan agar mudah dipahami peserta didik

D.      Menjawab sendiri pertanyaan tersebut.



29.    Prinsip sistematis sebagai salah satu prinsip pengembangan silabus artinya ....

A.      Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

B.       Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

C.       Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

D.       Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.



30.    Ciri-ciri kelas yang menggunakan pembelajaran CTL adalah sebagai berikut, kecuali....

A.      Sharing dengan teman

B.       Guru kreatif

C.       Pengalaman nyata

D.      Menggunakan satu sumber



31.    Dalam memilih dan mengembangkan materi pembelajaran, Ibu Murni Nugroho selalu menyeleksi materi pembelajaran yang telah teruji kebenarannya, tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan. Kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran tersebut memenuhi kriteria…

A.      Sahih

B.       Kebermanfaatan

C.      Layak dipelajari

D.      Menarik minat



32.    Bu Rossa menyiapkan materi pelajaran dengan cara dimulai dari materi-materi yang dikenal siswa kemudian menuju hal-hal baru dan dianggap lebih mendalam. Bentuk pengembangan materi yang disusun Bu Rossa mengikuti pola....

A.      Kausal

B.       Spiral

C.      Kronologis

D.      inquiri



SOAL MEDIA DAN TIK DALAM PEMBELAJARAN



33.    Memilih media pembelajaran hendaknya tidak boleh sembarangan tetapi harus didasarkan pada kriteria tertentu. Misalnya, apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau massal.

Pernyataan tersebut dalam pemilihan media termasuk ke dalam kriteria...        

A.      tujuan           

B.       sasaran didik

C.       ketersediaan 

D.      konteks penggunaan



34.    Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendidik terkait dengan keterampilan memilih media pembelajaran adalah…

A.      Pendidik harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan sekolah

B.       Pendidik harus memahami karakteristik dari media pembelajaran tersebut.

C.       Pendidik harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah.

D.      Pendidik menyesuaikan dengan materi pembelajaran.



35.    Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru harus dapat menentukan jenis media yang tepat sesuai dengan materi. Di lihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam..

A.      media yang memiliki daya liput yang luas dan media yang memiliki daya liput terbatas       

B.       media yang dpat didengar saja dan media yang dapat dilihat        

C.       media tradisional dan media berbasis TIK  

D.      media dua dimensi dan media tiga dimensi 



36.    Di ruang media tersedia berbagai macam media yang sudah berdebu dan agak usang. Sebagai seorang pendidik yang kreatif, sebaiknya dapat memanfaatkan media dan memilih media mana yang akan digunakan. Dia memiliki beberapa pertimbangan dalam hal ini.

Pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan adalah...

A.      Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, waktu pengoperasian, biaya, ketersediaan,konteks penggunaan, dan mutu teknis.

B.       Sasaran didik, karakteristik media, waktu mengoperasikan, tujuan, misi visi sekolah dan konteks penggunaan.

C.       Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, visi sekolah dan konteks penggunaan

D.      Kultur sekolah, tujuan, waktu pengoperasiaan dan karakteristik media



37.    Seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media pembelajaran adalah:         

A.      media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK     

B.       sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran          

C.       media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran         

D.      memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan



38.    Setiap materi pembelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Untuk memudahkan peserta didik memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan media pembelajaran. Misalnya, media gambar atau tayangan video yang berisi sistem peredaran darah.

Fungsi media pada pernyataan tersebut adalah: 

A.      Menampilkan objek yang terlalu besar        

B.       Membuat konkrit konsep yang abstrak  

C.       Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.      

D.      Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.



39.    Media memiliki fungsi dan manfaat bagi pembelajaran. Hal ini dirasakan juga oleh guru dalam membantu pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif. Misalnya saat guru ingin menjelaskan suatu konsep/ objek yang luas dan besar, dia tinggal menggunakan medianya saja.

Berikut ini adalah salah satu fungsi dari media pembelajaran sesuai kondisi tersebut:

A.      Menampilkan objek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.

B.       Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.

C.       Membuat konkret konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.

D.      Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.



40.    Seorang guru ingin membuka situs google untuk menuliskan catatan, ide, atau refleksi yang bersifat pribadi atau untuk dibagikan secara umum. Fitur yang dapat dimanfaatkan oleh guru tersebut adalah…        

A.      book 

B.       forum           

C.       blog  

D.      e-portofolio



41.    Seorang guru sedang ber-googling atau membuka situs google untuk mencari informasi mengenai pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Pengertian googling dalam istilah internet tersebut adalah…

A.      program mencari informasi  

B.       program desktop publishing

C.       program untuk menjelajahi laman

D.      program penciptaan laman



42.    Saat kita akan informasi tentang suatu topik atau judul dapat menggunakan aplikasi internet yang dikenal dengan istilah mesin pencari (search engine).

Salah satu laman yang berfungsi sebagai mesin pencari selain google adalah...

A.      www.yahoo.com

B.       www.gmail.com

C.       www.hotmail.com

D.      www.cari-data.com



43.    Seorang guru akan membuat media untuk menampilkan contoh surat, tabel, gambar dan berbagai dokumen lain. Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan guru tersebut adalah... 

  1. Microsoft Database    
  2. Microsoft PowerPoint            
  3. Microsoft Desktop Publishing           
  4. Microsoft Word



44.    Seorang guru dapat menampilkan bahan tayang yang menarik perhatihan siswa dalam pembelajaran. Program tampilan bahan tayang ini difasilitasi oleh Microsoft. Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk membuat bahan presentasi adalah....

A.      Microsoft Database

B.       Microsoft Spread Sheet

C.       Microsoft powerpoint

D.      Microsoft Desktop Publishing



45.    pertanyaan, mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Langkah yang dilakukan Pak Ali itu merupakan bagian dari model pembelajaran…

A.      portofolio

B.       saintifik

C.       penemuan

D.      autentik



46.    Pak Larso melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.

Pembelajaran yang dilakanakan oleh Pak Larso tersebut merupakan model pembelajaran ....

A.      projek based learning

B.       discovery Learning

C.       Problem Based Learning

D.      Inquiry learning



47.    Bu Rumini melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat.

Kegiatan yang dilakukan Bu Rumini tersebut merupakan implementasi model pembelajaran ....

A.      Project based learning

B.       inquiry learning

C.       Discovery learning

D.      problem based learning





48.    Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning :

1)        Penentuan Pertanyaan Mendasar,

2)        Mendesain Perencanaan Proyek,

3)        Menyusun Jadwal (Create a Schedule),

4)        Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project),

5)        Menguji Hasil (Assess the Outcome),

6)        Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).

Urutan yang benar adalah ....

A.      1-2-3-4-5-6

B.       1-3-2-4-5-6

C.       1-3-2-5-6-4

D.      1-2-3-5-4-6



49.    Perhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut ini!

1)        Mengorganisasi siswa dalam belajar

2)        Orientasi siswa pada masalah

3)        Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok

4)        Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....

A.      1-2-3-4

B.       2-3-1-4

C.       3-2-1-4

D.      2-3-1-4





SOAL PENILAIAN



50.        Kriteria keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM adalah rata-rata setiap unsur dari kriteria yang ditentukan. Untuk menentukan KKM diperlukan faktor-faktor….

A.      Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuan guru

B.       Kemampuan guru, sarana/prasarana, dan intake siswa

C.       Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa

D.      Kemampuan guru, tingkat kesulitan kompetensi dasar, dan intake siswa



51.    Fungsi KKM adalah sebagai berikut, kecuali....

A.      sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran

B.       merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran

C.       dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.

D.      Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif. 



52.    Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….   

A.      Pencapaian standar kompetensi

B.       Pencapaian kompetensi dasar.

C.       Pencapaian tujuan pembelajaran

D.      Pencapaian standar kelulusan



53.    Untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran, tindakan yang perlu dilakukan guru adalah;

A.      Menilai tingkat pencapaian hasil belajar siswa

B.       Menambah bahan pelajaran baru

C.       Mengetahui jumlah siswa yang tidak akan mengikuti program tindak lanjut

D.      Memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan program tindak lanjut



54.    Instrumen yang diguanakan untuk menilai perilaku siswa dalam proses pembelajaran adalah:

A.      Pedoman observasi

B.       Kuesioner

C.       Pedoman wawancara

D.      Tes hasil belajar



55.    Sebelum guru menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar peserta didik, manakah yang pertama kali harus dipelajari:

A.      Buku sumber yang digunakan

B.       Kurikulum dan silabus

C.       Indikator pencapaian kompetensi

D.      Kemampuan awal siswa



56.    Salah satu prinsip dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah penilaian harus terpadu artinya:

A.      penilaian berdasarkan data yang mencerminkan kemampuan yang harus diukur

B.       penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran

C.       penilian berdasarkan kriteria yang jelas tentang kompetensi yang harus dicapai

D.      penilaian harus berkesinambungan oleh pendidik untuk semua aspek kompetensi



57.    Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik harus memenuhi persayaratan berikut, kecuali:

A.      Konstruksi butir soal memenuhi persayaratan yang sesuai dengan bentuk tes yang digunakan

B.       Substansi yang diukur mempresentasiukan kompetensi yang dinilai

C.       Bahasa yang digunakan komukinatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik

D.      Digunakan untuk ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester



58.    Untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh semua peserta didik pada satu rombongan belajar dapat dilakukan dengan menghitung nilai;

A.      Mean

B.       Modus

C.       Median

D.      Simpangan baku



59.    Standar penilaian pendidikan merupakan acuan bagi guru dalam melaksanakan

A.      Penilaian hasil belajar peserta didik

B.       Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan guru

C.       Penilaian silabus dan RPP

D.      Penilaian standar kompetensi lulusan



60.    Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar. Penilaian dapat berupa hasil belajar peserta didik yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional. Cara penilaian tersebut mengacu pada aspek penilaian….           

A.      Objektivitas.

B.       Transparan

C.       Bermakna

D.      Menyeluruh



61.    Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:

A.      Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda

B.       memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi

C.       memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai

D.      diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi 



62.    Dasar rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….

A.      proses pengajaran remedial pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa

B.       tujuan pengajaran remedial adalah sama dengan test diagnostik

C.       sasaran terpenting pengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa

D.      strategi yang dipilihhanya berbentuk test ulang



63.    Salah satu prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….

A.      Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial

B.       Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa

C.       Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.

D.      merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi



64.        .  Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah, pada prinsipnya merupakan:

A.           Nilai batas ambang kompetensi

B.           Nilai minimal yang dicapai peserta didik

C.           Nilai maksimal yang dicapai peserta didik

D.           Nilai batas ambang kelulusan ujian sekolah



65.    Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara ….

A.      Memberikan penilaian menyeluruht erhadap tugas-tugas siswa

B.       Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa

C.       Mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar

D.      Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan pengajarandan test remedial



66.    Penilaian hasil belajar siswa didasarkan pada karya siswa dan tugas siswa, kemampuan dalam proses pembelajaran dan hasil post test disebut ....

A.  Konstruktivisme

B.  Authentic assesment

C.  Efektif

D.  kondusif



SOAL PENDEKATAN PENILAIAN



67.    Pendekatan tes ini menggunakan norma yang disusun secara relatif berdasarkan distribusi skor yang dicapai oleh para pengikut dalam suatu tes. Dengan demikian maka skor standar yang dicapai oleh seseorang yang didasarkan atas norma relatif ini (PAN) mencerminkan status individu di dalam kelompok.

Pendekatan tes yang dimaksud adalah….

A.      Penilaian berkelanjutan

B.       penilaian menyeluruh

C.       penilaian acuan patokan

D.      penilaian acuan norma



68.    Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian yang disebut dengan istilah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian yang didasarkan pada pendekatan ....

a.         Penilaian berkelanjutan

b.        Penilaian autentik

c.         Penilaian acuan patokan

d.        Penilaian acuan norma





SOAL TUJUAN, FUNGSI, DAN PRINSIP PENILAIAN



69.    Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi, merupakan…

A.      tujuan penilaian

B.       prinsip penilaian

C.      fungsi penilaian

D.      hasil penilaian



70.    Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remidial dan program pengayaan merupakan….

A.      prinsip penilaian

B.       tujuan penilaian

C.       fungsi penilaian

D.      bentuk penilaian.



71.    Assesment hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali:

A.      objektif

B.       adil

C.      kooperatif

D.      terpadu.



72.    Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilian yang:

A.      adil

B.       objektif

C.      valid

D.      sistematis



73.    Penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang…

A.      adil

B.       akuntabel

C.       valid

D.      sistematis



74.    Penilaian yang dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang…

A.      adil

B.       objektif

C.       valid

D.      sistematis



75.    Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan assesmen hasil belajar peserta didik, kecuali….

A.      ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

B.       menggunakan acuan kriteria berdasarkan pencapaian kompetensi

C.       ditindaklanjuti dengan program remedial dan pengayaan

D.      dilakukan pengulangan jika ternyata hasilnya banyak yang jelek



SOAL PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN



76.  Program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.Pernyataan di atas termasuk salah prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial, yaitu...

A.      Fleksibilitas

B.       Interaktif

C.      Adaptif

D.      Kesinambungan



77.  Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti program remidial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan. Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru dengan cara...

A.      Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut

B.       Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial

C.       Melanjutkan materi pada KD selanjutnya

D.      Memberi tugas mengerjakan Lembar Kerja Siswa



78.  Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:

A.      Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda

B.       memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi

C.       memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai

D.      diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi



79.  Dasar rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….

A.      proses pengajaran remedial pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa

B.       tujuan pengajaran remedial adalah sama dengan test diagnostik

C.      sasaran terpenting pengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa

D.      strategi yang dipilihhanya berbentuk test ulang



80.    Salah satu prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….

A.      Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial

B.       Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa

C.       Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.

D.      merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi





SOAL PTK



81.  Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan. Salah satu kegiatan itu adalah pengkajian teoretik di bidang pembelajaran/pendidikan.Pernyataan tersebut merupakan kegiatan PTK pada langkah ...

A.      merumuskan masalah

B.       mengidentifikasi masalah

C.      Merancang PTK dengan mengajukan hipotesis tindakan

D.      menyusun proposal penelitian



82.    Mengetahui proses tindakan, pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan dan pengaruhnya merupakan kegiatan PTK pada langkah ….

A.      refleksi

B.       observasi

C.       perencanaan

D.      pelaksanaan



83.    Model rancangan PTK terletak pada alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hal ini sekaligus menjadi penanda atau ciri khusus yang membedakan PTK dengan jenis penelitian lain. Adapun alur penelitian tindakan yang dimaksud adalah ….

A.      A. observasi --> refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan

B.       refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi

C.       perencanaan --> observasi --> pelaksanaan tindakan --> refleksi

D.      perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi --> refleksi



84.    Rumusan masalah dalam PTK berikut, yang mana paling tepat disebut sebagai rumusan masalah PTK?

A.      Apakah pengaruh permainan peran dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali?

B.       Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan melalui metode tanya jawab dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI IPA 2?

C.       Mengapa siswa SMA Negeri 2 Boyolali selalu menjadi juara dalam berbagai perlombaan nasional?

D.      Bagaimana cara menggunakan alat peraga yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah?



85.    Dalam Penelitian tindakan kelas, masalah yang diteliti berasal dari ....

A.      kerisauan guru akan kinerjanya di kelas yang diajar

B.       keriasauan pendidik akan mutu pendidikan

C.       keinginan untuk membantu guru

D.      kepedulian peneliti akan kinerja guru



86.    Di bawah ini adalah prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto, kecuali….

A.      Kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja

B.       Kegiatan yang direkayasa

C.       Perencanaan

D.      Upaya empiris dan sistematis



87.    Pola perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi secara bertahap dan terus-menerus merupakan karakteristik PTK dalam hal….

A.      Pengumpulan data

B.       Menganalisis masalah

C.       Mencapai tujuan

D.      Menentukan ruang lingkup



88.    Peran guru dalam PTK adalah sebagai…

A.      Guru

B.       Peneliti

C.      Guru dan Peneliti

D.      Objek Penelitian



89.    Berikut ini kegiatan PTK pada tahap pertengahan tindakan, kecuali….

A.      Pelaksanaan tindakan

B.       Observasi dan intepretasi

C.       Diskusi balikan

D.      Analisis data



90.    Tujuan PTK adalah…

A.      Perbaikan KBM

B.       Menyusun teori baru

C.       Memperbaiki teori

D.      Menyusun generalisasi



91.    Merenungkan kembali tindakan perbaikan dan dampaknya serta mencari jalan keluar untuk tindak lanjut PTK merupakan…

A.      Analisis

B.       Refleksi

C.       Observasi

D.      Diskusi



92.    Latar belakang, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian harus menjadi bagian dari PTK khususnya pada bagian….

A.      Kesimpulan

B.       Prosedur penelitian

C.      Pendahuluan

D.      Metodologi penelitian



93.    Persiapan awal dalam PTK adalah…

A.      Menyiapkan cara wawancara

B.       Membuat analisis kelayakan hipotesis

C.      Membuat rencana (perbaikan) pembelajaran dan skenarionya

D.      Menyiapkan fasilitas dan sarana



94.    Proposal penelitian dalam PTK adalah….

A.      Usulan untuk mendapatkan dana penelitian

B.       Uraian tentang komponen-komponen yang harus dilakukan guru

C.       Uraian projek penelitian pendidikan

D.      Perencanaan sistematik untuk melaksanakan PTK



95.    Berikut ini langkah-langkah dalam tahap perencanaan tindakan dalam PTK, kecuali…

A.      Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan

B.       Analisis kelaikan hipotesis tindakan

C.       Persiapan tindakan

D.      Observasi dan inperetasi.





SOAL REFLEKSI PEMBELAJARAN



96.  Kegiatan yang harus dilakukan setelah pembelajaran adallah melakukan refleksi. Refleksi ini tidak hanya dilaksanakan pendidik saja, tetapi juga oleh peserta didik. Tujuan dilakukannya refleksi pembelajaran bagi peserta didik adalah....

A.      untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pendidik dalam pembelajaran

B.       untuk mencapai kepuasaan diri peserta didik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan pendidik.

C.       untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya

D.      untuk mencapai kepuasaan diri pendidik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan peserta pendidik.



97.  Kegiatan yang harus dilakukan setelah pembelajaran adalah melakukan refleksi. Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran bagi pendidik antara lain adalah ….

A.      Untuk menganalisis tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik

B.       Untuk melakukan evaluasi diri terhadap hasil belajar yang telah dilakukan

C.       untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pembelajaran

D.      Untuk mengembangkan model pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu



98.  Kegiatan refleksi merupakan kegiatan terakhir dari pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan inilah guru akan dapat mengetahui berhasil tidaknya rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukan dengan memperhatikan beberapa prinsip, diantaranya adalah ....

A.      Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran

B.       Ada kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

C.       Penilaian dilaksanakan di akhir pembelajaran

D.      Penilaian dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran



99.    Refleksi terhadap pembelajaran mutlak harus dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan meningkatkan kinerjanya sendiri dengan memperhatikan beberapa prinsip, di antaranya adalah ….

A.      Penilaian dilaksanakan di akhir pembelajaran

B.       Ada kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

C.       Penilaian oleh peserta didik dilakukan dengan sangat kritis

D.      Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran



100.Untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, baik selama maupun setelah peserta didik mengikuti pembelajaran tertentu dapat dilihat melalui pengamatan keaktifan peserta didik dalam bekerjasama atau wawancara tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti pembelajaran.Pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjelaskan memberikan penjelasan tetang hasil wawancara atau pengamatan diantaranya adalah ...

A.      Mengapa peserta didik tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran?

B.       Bagaimanakah proses pembelajaran yang dilakukan agar efektif?

C.       Apakah kompetensi awal peserta didik untuk mengikuti pembelajaran memadai?

D.      mengapa peserta didik kita memberikan respon negatif atas pelaksanaan pembelajaran yang kita lakukan 



POSTINGAN TERKAIT

BACA JUGA BAHAN PERSIAPAN LENGKAP FINALIS OGN
BACA JUGA TANYA JAWAB KOMPETENSI PEDAGOGIK I
BACA JUGA TANYA JAWAB LATIHAN OGN KOMPETENSI PEDAGOGIK II
BACA JUGA TANYA JAWAB OGN KOMPETENSI PEDAGOGIK III DAN V
BACA JUGA TANYA JAWAB OGN KOMPETENSI PEDAGOGIK IV
BACA CONTOH BEST PRACTICE BABAK FINAL OGN DI SINI DAN DI SINI
BACA CONTOH RISALAH AKADEMIK FINAL OGN 2016 DI SINI
BACA JUGA SOAL DAN PEMBAHASAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PG

BREAKING NEWS
INFO PKB GURU PEMBELAJAR
BACA PETUNJUK TEKNIS PKB (GURU PEMBELAJAR)
PENETAPAN FINALIS OGN TINGKAT NASIONAL 2017
UNDANGAN FINALIS OGN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017


MATERI LENGKAP OGN 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK


PEMAHAMAN PESERTA DIDIK SECARA MENDALAM: PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK, PRINSIP-PRINSIP KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK, DAN BEKAL AJAR AWAL PESERTA DIDIK.

Dikutip dari https://www.kesharlindungdikmen.id/, ada lima cakupan materi kompetensi pedagogik pada Olimpiade Guru Nasional (OGN) 2017 sebagai berikut.

1.  Pemahaman peserta didik secara mendalam: prinsip-prinsip perkembangan kognitif peserta didik, prinsip-prinsip kepribadian peserta didik, dan bekal ajar awal peserta didik.

2.  Perancangan pembelajaran, termasuk pemahaman landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran: landasan kependidikan, teori belajar dan pembelajaran, strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar, serta rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.

3.  Pelaksanaan pembelajaran: penataan latar (setting) pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang kondusif.

4.  Perancangan dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran: evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode, analisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning), dan pemanfaatan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.

5.  Pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan kompetensi guru: pengembangan berbagai potensi akademik dan nonakademik peserta didik.

Pada postingan ini akan disajikan Ringkasan Materi Cakupan Materi OGN 2017 Kompetensi Pedagogik nomor 1 yaitu : Pemahaman peserta didik secara mendalam: prinsip-prinsip perkembangan kognitif peserta didik, prinsip-prinsip kepribadian peserta didik, dan bekal ajar awal peserta didik.

I.     PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK

A.    Pengertian

Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2009) 

B.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Peserta Didik

Guru harus mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi peserta didik. Yang sangat sentral dalam factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif adalah gaya pengasuhan dan lingkungan. Biasanya gaya pengasuhan lebih diterapkan pada anak-anak. Pada pengasuhan ini merupakan cika lbakal perkembangan kognitif tersebut, karena ketika anak diasuh secara tidak sesuai dengan semestinya, ini akan berakibat pada perkembangan kognitif anak, bahkan pada perkembangan mental anak tersebut. Lingkungan pun sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif, semakin buruk lingkungan maupun pergaulan seseorang maka kemungkinan pengaruh lingkungan pada perkembangan kognitif anak semakin besar. (Wibowo, 2016)

C.     Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Peserta Didik

Empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget adalah sebagai berikut.

1.      tahap sensori motor (0–2 tahun)

Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan mengatur kegiatan fIsik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera mereka.

2.      tahap pra-operasional (2–7 tahun)

Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk melihat hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten

3.      tahap operasional konkret (7–11 tahun)

Pada tahap Operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan di sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran).

4.      tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun)

Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti menggunakan benda nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif. (Doyin, 2015)

II.  PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK

Kuhlen dan Thompson mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu: 

 (a) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; 

(b) Sistem syaraf yang sangat memengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;

(c) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;

(d) Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.

Seifert dan Hoffnung (1994) berpendapat perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti : pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan, dan sebagainya).

III.   PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL PESERTA DIDIK

Selain perkembangan karakteristik fisik dan kognitif peserta didik, yang tidak kalah penting adalah perkembangan sosial-emosional peserta didik. Sosio-emosional berasal dari kata sosial dan emosi. Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral agama. Sedangkan emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Emosi dibedakan menjadi dua, yakni emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif seperti perasaan senang, bergairah, bersemangat, atau rasa ingin tahu yang tinggi akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar. Emosi negatif sperti perasaan tidak senang, kecewa, tidak bergairah, individu tidak dapat memusatkan perhatiannya untuk belajar, sehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan dalam belajarnya. Selain itu, dari segi etimologi, emosi berasal dari akar kata bahasa Latin ‘movere’ yang berarti ‘menggerakkan, bergerak’. Kemudian ditambah dengan awalan ‘e-‘ untuk memberi arti ‘bergerak menjauh’. Makna ini menyiratkan kesan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.

Perkembangan sosio-emosional peserta didik termasuk suatu pembahasan yang sangat penting karena dengan mengetahui perkembangan sosio-emosional peserta didik, para pendidik dapat mengambil tindakan pada permasalahan peserta didik dengan berbagai karakteristik dan sifat yang berbeda-beda. Sosio-emosional adalah perubahan yang terjadi pada diri setiap individu dalam warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Dalam pembahasan sosio-emosional ini lebih ditekankan dalam sosioemosional pada remaja. Pada masa remaja, tingkat karakteristik emosional akan menjadi drastis tingkat kecepatannya. Gejala-gejala emosional para remaja seperti perasaan sayang, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik. Sebagai pendidik. kita harus mengetahui setiap aspek yang berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam perkembangan remaja, serta memahami aspek atau gejala tersebut sehingga kita bisa melakukan komunikasi yang baik dengan remaja. Perkembangan emosi remaja merupakan suatu titik yang mengarah pada proses dalam mencapai kedewasaan. Meskipun sikap kanak-kanak akan sulit dilepaskan pada diri remaja karena pengaruh didikan orang tua.

Faktor yang sangat memengaruhi perkembangan peserta didik pada usia remaja yaitu didikan orang tua, lingkungan sekitar tempat tinggal dan perlakuan guru di sekolah. Pengaruh sosio-emosional yang baik pada remaja terhadap diri sendiri yaitu untuk mengendalikan diri, memutuskan segala sesuatu dengan baik, serta bisa lebih merencanakan segala hal yang akan diputuskannya, sedangkan terhadap orang lain, yaitu mampu menjalin kerjasama yang baik, saling menghargai dan mampu memposisikan diri di lingkungan dengan baik. Agar seorang peserta didik dapat memiliki kecerdasan emosi dengan baik haruslah dibentuk sejak usia dini, karena pada saat itu sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia selanjutnya. Sebab pada usia ini dasar-dasar kepribadian anak telah terbentuk. Jelaslah sudah betapa pentingnya seorang pendidik memahami perkembangan sosio-emosional peserta didik, agar dalam proses pembelajaran perkembangan sosio-emosional peserta didik yang berbeda-beda dapat diatasi dengan baik.

IV.             PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK

Seto Mulyadi (2002a) menyatakan tentang Robert Coles yang menggagas tentang kecerdasan moral yang juga memegang peranan amat penting bagi kesuksesan seseorang dalam hidupnya. Hal ini ditandai dengan kemampuan seorang anak untuk bisa menghargai dirinya sendiri maupun diri orang lain, memahami perasaan terdalam orang-orang di sekelilingnya, mengikuti aturan-aturan yang berlaku, semua ini termasuk merupakan kunci keberhasilan bagi seorang anak di masa depan. Suasana damai dan penuh kasih sayang dalam keluarga, contoh-contoh nyata berupa sikap saling menghargai satu sama lain, ketekunan dan keuletan menghadapi kesulitan, sikap disiplin dan penuh semangat, tidak mudah putus asa, lebih banyak tersenyum daripada cemberut, semua ini memungkinkan anak mengembangkan kemampuan yang berhubungan dengan kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional maupun kecerdasan moralnya.

Teori Kohlberg telah menekankan bahwa perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap yaitu: Penalaran prakovensional, konvensional, dan pascakonvensional.

1) Tingkat Satu: Penalaran Prakonvesional

Penalaran prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman ekternal.

Contoh dalam dunia pendidikan: Peserta didik mau belajar kalau mendapatkan hadiah uang.

2) Tingkat Dua: Penalaran Konvensional

Penalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori perkembangan moral Kohlberg. Seorang menaati standar-standar (internal) tertentu, tetapi mereka tidak mentaati standar-standar (internal) orang lain, seperti orangtua atau masyarakat.

Contoh: siswa di satu kesempatan mau belajar dengan tekun karena kesadaran sendiri tetapi tidak mau menaati perintah orang tua yang mengharuskan belajar dari pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00

3) Tahap Tiga: Penalaran Pascakonvensional

Penalaran pascakonvensional adalah tingkat tertinggi dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Seorang mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki

pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.

Contoh : Anak dengan penuh kesadaran menaati tata tertib sekolah baik diawasi atau tidak, ada sanksi atau tidak.

V.  BEKAL AWAL PESERTA DIDIK

Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry behavior)

adalah kemampuan yang yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh kemampuan terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan peserta didik sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai oleh peserta didik. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan darimana pengajaran harus dimulai.

Identifikasi bekal ajar awal peserta didik bertujuan untuk:

1) Memperoleh informasi yang lengkap dan akurat berkenaan dengan kemampuan awal peserta didik sebelum mengikuti program pembelajaran tertentu;

2) Menyeleksi tuntutan, bakat, minat, kemampuan serta kecendrungan peserrta didik berkaitan dengan pemilihan program program pembelajaran tertentu yang akan diikuti mereka; dan

3) Menentukan desain program pembelajaran dan atau pelatihan tertentu yang perlu dikembangkan sesuai dengan kemampuan awal peserta didik.

Teknik Mengaktifkan Bekal Ajar Awal Peserta Didik

untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan tes awal (pre-test). Tes yang diberikan dapat berkaitan dengan materi ajar sesuai dengan panduan kurikulum. Selain itu pendidik dapat melakukan wawancara, observasi, dan memberikan kuisioner kepada peserta didik atau calon peserta didik, serta guru yang biasa mengampu pelajaran tersebut. Teknik yang paling tepat untuk mengetahui bekal ajar awal peserta didik yaitu tes. Teknik tes ini menggunakan tes prasyarat dan tes awal. Sebelum memasuki pelajaran sebaiknya guru membuat tes prasyarat dan tes awal. Tes prasyarat adalah tes untuk mengetahui apakah peserta didik telah memiliki pengetahuan keterampilan yang diperlukan atau di syaratkan untuk mengikuti suatu pelajaran. Sedangkan tes awal adalah tes untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki pengetahuan atau keterampilan mengenai pelajaran yang hendak diikuti. Benjamin S. Bloom melalui beberapa eksperimen membuktikan bahwa “untuk belajar yang bersifat kognitif apabila pengetahuan atau kecakapan pra syarat ini tidak dipenuhi, maka betapa pun kualitas pembelajaran tinggi, maka tidak akan menolong untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi”. Hasil pretest juga sangat berguna untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan yang dimiliki dan sebagai perbandingan dengan hasil yang dicapai setelah mengikuti pelajaran. Jadi kemampuan awal sangat diperlukan untuk menunjang pemahaman siswa sebelum diberi pengetahuan baru karena kedua hal tersebut saling berhubung.

VI.   MENGIDENTIFIKASI DAN MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

A.    Pengertian Kesulitan Belajar Siswa

Hamalik (hal: 1983) menyatakan kesulitan belajar dapat diartikan sebagai keadaan di mana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Keadaan tersebut tidak bisa diabaikan oleh seorang pendidik karena dapat menjadi penghambat tujuan pembelajaran. Kesulitan belajar tidak hanya disebabkan oleh faKtor intelegensi yang rendah, akan tetapi bisa disebabkan oleh faktor-faktor nonintelegensi. Oleh karena itu, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Wood (2007:33) menyatakan kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan tersebut diakibatkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik maupun luar diri peserta didik.

B.  Jenis-Jenis Kesulitan Belajar Siswa

Empat jenis kesulitan/gangguan belajar dalam perkembangan seorang anak:

1.    Kesulitan belajar akademis, meliputi kesulitan membaca, kesulitan menulis, dan kesulitan berhitung.

2.    Gangguan simbolik,  yaitu ketidakmampuan anak untuk dapat memahami suatu obyek sekalipun ia tidak memiliki kelainan pada organ tubuhnya.

3.    Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk memahami isi pelajaran karena ia mengalami kesulitan untuk mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.

4.    Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari lingkungan dan emosi dalam diri anak.

C.  Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa

Penyebab kesulitan belajar antara lain sebagai berikut.

1. Faktor intelektual, yaitu inteligensi yang rendah dan terbatas;

2. Faktor kondisi fisik dan kesehatan, termasuk kondisi kelainan, seperti kurangnya gizi pada ibu hamil, bayi dan anak, kerusakan susunan dan fungsi otak, dan penyakit persalinan;

3. Faktor sosial,seperti pengaruh teman bermain, pergaulan dan lingkungan sekitar;

4. Faktor keluarga, seperti keadaan keluarga yang tidak baik dan kurangnya dukungan belajar dari orang tua.

D. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Cara mengatasi mengatasi kesulitan belajar adalah sebagai berikut.

1. tempat duduk siswa

Anak yang mengalami kesulitan pendengaran dan penglihatan hendaknya mengambil posisi tempat duduk bagian depan.

2. Gangguan kesehatan

Anak yang mengalami gangguan kesehatan sebaiknya diistirahatkan di rumah dengan tetap memberinya bahan pelajaran dan dibimbing oleh orang tua dan keluarga lainnya.

3. Program remedial

Siswa yang gagal mencapai tujuan pembelajaran akibat gangguan internal, perlu ditolong dengan melaksanakan program remedial.

4. Bantuan media dan alat peraga

Penggunaan alat peraga pelajaran dan media belajar kiranya cukup membantu siswa yang mengalami kesulitan menerima materi pelajaran. Misalnya,  karena materi pelajaran bersifat abstrak sehingga sulit dipahami siswa.

5. Suasana belajar menyenangkan

Suasana belajar yang nyaman dan menggembirakan akan membantu siswa yang mengalami hambatan dalam menerima materi pelajaran.

E. Rancangan Kegiatan Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik

Rancangan mengatasi kesulitan belajar peserta didik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya. Secara umum, prosedur bimbingan belajar dapat ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut : (1) Identifikasi kasus; Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar. Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar. (2) Call them approach; melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini akan dapat ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan. (3) Maintain good relationship; menciptakan hubungan yang baik, penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru dengan siswa. Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja, misalnya melalui kegiatan ekstra kurikuler, rekreasi dan situasi-situasi informal lainnya. (4) Developing a desire for counseling; menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yang dihadapinya. Misalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes, seperti tes inteligensi, tes bakat, dan hasil pengukuran lainnya untuk dianalisis bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya. Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa, dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar yang dihadapi siswa. (5) Melakukan analisis sosiometris; dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan Penyesuaian social

2.  Identifikasi Masalah

Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa. Dalam konteks proses belajar mengajar, permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek : (a) substansial – material; (b) struktural – fungsional; (c) behavioral; dan atau (d) personality. Untuk mengidentifikasi masalah siswa, Prayitno dkk. telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa, dengan apa yang disebut Alat Ungkap Masalah (AUM). Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa, seputar aspek : (a) jasmani dan kesehatan; (b) diri pribadi; (c) hubungan sosial; (d) ekonomi dan keuangan; (e) karier dan pekerjaan; (f) pendidikan dan pelajaran; (g) agama, nilai dan moral; (h) hubungan muda-mudi; (i) keadaan dan hubungan keluarga; dan (j) waktu senggang.

3.  Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)

Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri. Namun, jika permasalahannya menyangkut aspek-aspek kepribadian yang lebih mendalam dan lebih luas maka selayaknya tugas guru atau guru pembimbing sebatas hanya membuat rekomendasi kepada ahli yang lebih kompeten.


Sumber Pustaka

Doyin, Mukh dan Supriyono. 2015. Materi UKG Bahasa Indonesia 2015. Semarang: Bandungan Institute

Wibowo, Hari dkk. 2016. Karakteristik Peserta Didik. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

POSTINGAN TERKAIT
SOAL-SOAL PEDAGOGIK UNDUH DI SINI
SOAL PROFESIONAL BAHASA INDONESIA UNDUH  DI SINI
BACA JUGA TANYA JAWAB PEDAGOGIK IV
CONTOH BEST PRACTICE FINAL OGN BACA DI SINI DAN DI SINI
CONTOH RISALAH AKADEMIK FINAL OGN 2016 BACA DI SINI

27 April 2017

MODUL PRAKONDISI PLPG 2017 LENGKAP KOMPETENSI PEDAGOGIK


 


BACA CONTOH SOAL/TUGAS PRAKONDISI DAN PEMBAHASAN
BACA PETUNJUK MENGUNGGAH LAPORAN DAN DISKUSI FORUM PADA APLIKASI DARING

BACA PEDOMAN MEREVISI DAN CONTOH REVISI LAPORAN PRAKONDISI PLPG 2017

Berikut ini disajikan Modul Prakondisi PLPG 2017 Lengkap yang terdiri atas 10 (sepuluh) modul kompetensi pedagogik.

Sebelumnya perlu dipahami petunjuk pelaksanaan model Prakondisi pada PLPG 2017.

Dikutip dari sumber www.sertifikasiguru.id, yang dimaksud dengan pelaksanaan model prakondisi pada PLPG 2017 adalah sebagai berikut :

1. Peserta mempelajari Modul Pedagogik dan Modul pendalaman materi bidang studi secara mandiri dan dapat diunduh melalui laman sertifikasiguru.id

2. Lama waktu selama 3 bulan

3. Selama prakondisi peserta di fasilitasi oleh instruktur sebagai mentor

4. Komunikasi peserta dan mentor dapat berbentuk: tatap muka dan atau online (e-learning, email, medsos, dll)

5. Komunikasi antara peserta dan mentor sebagai kegiatan pemantauan untuk mengetahui perkembangan belajar peserta dengan frekuwensi sekurang kurangnya 4 kali selama prakondisi

6. Peserta membuat laporan sesuai dengan format yang ada di buku 1 dan buku 3.

7. Laporan prakondisi diserahkan kepanitia sertifikasi guru pada saat check-in kedatangan kelokasi PLPG

Bukti telah mengkaji dan mengerjakan latihan soal tersebut, peserta harus membuat laporan prakondisi sesuai dengan format yang telah ditentukan dalam bentuk tulisan tangan. Laporan prakondisi tersebut diserahkan ke panitia sertifikasi guru pada saat datang ke lokasi PLPG untuk dipresentasikan kepada instruktur dan menjadi salah satu komponen penilaian PLPG.

Untuk bahan belajar Bapak/Ibu Guru peserta PLPG 2017 silakan download / unduh dan pelajari 10 (SEPULUH) MODUL KOMPETENSI PEDAGOGIK di bawah ini

1.      MODUL 1 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

2.      MODUL 2 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

3.      MODUL 3 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

4.      MODUL 4 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

5.      MODUL 5 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

6.      MODUL 6 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

7.      MODUL 7 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

8.      MODUL 8 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

9.      MODUL 9 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

10.  MODUL 10 PRAKONDISI PLPG UNDUH DI SINI

MATERI LENGKAP PPG-PLPG TAHUN 2017 BACA DI SINI
POSTINGAN TERKAIT
MODUL KOMPETENSI PROFESIONAL UNDUH DI SINI
PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKONDISI BACA DI SINI
TIPS SUKSES DI PRAKONDISI PLPG 2017 BACA DI SINI
PAKET SOAL KOMPETENSI PEDAGOGIK UNDUH DI SINI
PAKET SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BAHASA INDONESIA UNDUH DI SINI



26 April 2017

SOAL DAN PEMBAHASAN UTN DI PLPG 2017 TERBARU DAN TERLENGKAP


Untuk mendukung persiapan Bapak/Ibu dalam mengikuti Ujian Tulis Nasional (UTN) di PLPG 2017, silakan Bapak/Ibu Guru mempelajari dan menguasai Soal dan Pembahasan UTN di PLPG 2017 berikut ini



1.      Paket lengkap Soal dan Pembahasan UTN 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK baca DI SINI

2.      Paket lengkap Soal dan Pembahasan UTN 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL BAHASA INDONESIA baca DI SINI



SEMOGA BAPAK/IBU GURU SUKSES DAN LULUS SEMUA. AMIIN.