01 September 2022

1.1. MATERI MENYIMAK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA/SMK KELAS X KURIKULUM MERDEKA: TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (LHO)

 

Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi Fakta dalam Paparan Laporan Hasil Observasi Yang Dibacakan

2. Mengidentifikasi Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Yang Dibacakan

 

Ringkasan Materi

A.  Pengertian Laporan Hasil Observasi

Laporan hasil observasi ialah teks yang mengungkapkan fakta-fakta yang didapatkan melalui proses pengamatan.

B.  Pengertian Objektif

Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang didapat selama observasi. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk menuliskan informasi dan data yang indra kalian benar-benar dapatkan.

 

C. Struktur laporan hasil observasi

1. Pernyataan umum atau klasifikasi

Bagian ini berisi pembuka atau pengantar hal tentang yang akan disampaikan, hal umum tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan secara garis besar pemahaman terhadap hal tersebut.

Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas pada bagian ini adalah nama ilmiah, klasifikasi umum binatang (serangga/mamalia/unggas, dll.), dan tempat hidup secara umum.

1.      Deskripsi bagian

Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian- bagian dari objek. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas di bagian ini adalah bagian tubuh, pola makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll.

2.                  Deskripsi manfaat atau kesimpulan

Bagian ini menjelaskan manfaat objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun bagi alam secara umum.

 

Contoh Teks Laporan hasil Observasi dan Analisis Struktur Teks LHO

(Teks Dibacakan untuk Kegiatan Menyimak)

Belalang Anggrek

Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akan menyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah  yang  hidup  di  Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek.

Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 3600. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.

Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya.

Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang ber- tubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng- gunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup.

Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami meta- morfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapa belalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan peliharaan.

Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua.

(Disarikan dari berbagai sumber)

 

Contoh Identifikasi Kebenaran Pernyataan Berdasarkan Isi Teks

No

Pernyataan

Kebenaran berdasarkan Isi Teks

Benar

Salah

1

Laporan ini menyajikan informasi tentang ciri khusus belalang anggrek.

 

V

 

2

Panjang tubuh belalang anggrek jantan dua kali lipat lebih panjang daripada belalang anggrek betina.

V

 

3

Belalang anggrek hanya memangsa satu jenis makanan.

 

 

V

4

Belalang anggrek tidak memberikan manfaat secara langsung bagi manusia.

 

V

 

Contoh Identifikasi Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

STRUKTUR TEKS

NOMOR PARAGRAF

ALASAN

Pernyataan         umum atau klasifikasi

1

Paragraf ini menyajikan informasi umum mengenai          belalang anggrek, seperti nama ilmiah dan ciri-ciri umum.

Deskripsi  bagian

2-5

Paragraf-paragraf ini memberikan informasi lebih   terperinci tentang belalang anggrek.

1.   Paragraf 2 menjelaskan tentang bagian tubuh.

2.   Paragraf 3 menjelaskan tentang  bentuk dan warna tubuh.

3.   Paragraf 4 menjelaskan tentang makanan              belalang anggrek.

4.   Paragraf 5 menjelaskan tentang daur hidup.

Deskripsi                    manfaat/ simpulan

6

Paragraf ini menyampaikan informasi tentang manfaat belalang anggrek sebagai pembasmi hama             dan hewan peliharaan.

 

Sumber

Aulia, Tri Fadilah dan Gumilar, Sefi Indra. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra -Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

0 komentar:

Post a Comment