04 September 2018

ZUHRI INDONESIA: PEMBAHASAN SOAL UN SMP/MTs BAHASA INDONESIA NOMOR 11: MENENTUKAN MAKNA UNGKAPAN



MENENTUKAN MAKNA UNGKAPAN DALAM TEKS

11. Bacalah kutipan cerita berikut!

Nasib orang tidak pernah diduga. Benar kata orang bijak, jodoh, mati, bahagia dan celaka, itu rahasia Tuhan. Manusia hanya bisa berikhtiar, tetapi Sang Kuasa yang menentukan. Namun, bukan berarti harus pasrah. Berusaha adalah Jalan terbaik. Bahkan, disukai Tuhan. Banyak orang yang tadinya biasa saja, tiba-tiba setelah sekian waktu jadi orang luar biasa. Ketua RT yang tiga tahun mengabdi itu telah menjadi orang penting di perusahaan yang sudah berdiri bertahun lamanya. Ia tengah dipercaya menjadi tangan kanan pimpinan perusahaan itu.

Makna ungkapan tangan kanan pada kutipan cerita tersebut adalah….

A. orang kesayangan

B. orang kepercayaan

C. orang kebanggaan

D kekeluargaan

Kunci Jawaban: B

Pembahasan

Kelompok kata tangan kanan termasuk ungkapan, yaitu kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur). Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.

Makna ungkapan tangan kanan adalah orang kepercayaan atau pembantu utama (https://kbbi.kata.web.id/tangan-kanan/)

ZUHRI INDONESIA: PEMBAHASAN SOAL UN 2017/2018 SMA/MA BAHASA INDONESIA NOMOR 28: MEMBERIKAN ALASAN KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA



28.                   Cermati kalimat berikut!

     Gedung itu dibangun di atas lahan seluas 1,732 meter persegi dengan biaya sebesar Rp2,95 triliun.

Kesalahan tanda baca koma (,) pada kalimat tersebut beserta alasannya adalah . . . .

A.  Penulisan Rp 2,95 triliun karena menyatakan jumlah uang menggunakan tanda koma dan angka 00 di belakang jumlah.

B.  Penulisan 1,732 meter karena untuk menunjukkan jumlah digunakan tanda titik setiap tiga angka dari belakang.

C.  Penulisan Rp 2,95 triliun  karena hanya terdiri atas tiga angka sehingga tidak memerlukan tanda baca.

D.  Penulisan 1,732 meter karena untuk menunjukkan jumlah tidak diperlukan tanda baca apapun.

E.   Penulisan Rp 2,95 triliun karena kata rupiah merupakan singkatan harus diikuti tanda titik.

Kunci Jawaban: B
Pembahasan

Kesalahan penggunaan tanda baca koma (,) pada kalimat tersebut beserta alasannya adalah penulisan 1,732 meter karena untuk menunjukkan jumlah digunakan tanda titik setiap tiga angka dari belakang (opsi B). Pilihan jawaban tersebut benar karena sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pilihan jawaban A, C, D, dan E tidak tepat karena tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

03 September 2018

ZUHRI INDONESIA: PEMBAHASAN SOAL UN BAHASA INDONESIA SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NOMO 27: MEMPERBAIKI KATA TIDAK BAKU


27.       Cermati pragraf berikut!

            Pertandingan seru terjadi di Stadion Gelora Bung Karno, kedua tim bermain sangat sportivitas. Babak pertama berakhir dengan score  sama kuat, yaitu 0-0. Pada babak kedua, situasi pertandingan semakin meningkat. Banyak peluang dari kedua tim untuk mencetak gol. Hingga akhirnya pada menit ke-85, kiper membuat kesalahan dalam membuang bola dan dimanfaatkan oleh pemain lawan hingga membuahkan hasil, menjadi 1-0. Kondisi tersebut membuat kiper dituding sebagai kambing hitam atas kekalahan yang dialami oleh team tersebut.

Perbaikan ketiga istilah yang dicetak miring pada paragraf tersebut adalah . . .

A.    sportifitas, sekor, tem

B.     sportivitas, skor, tim

C.     sportif, sekor, tem

D.    sporter, skor, tim

E.     sportif, skor, tim

Kunci jawaban: E

Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.

Perbaikan kata tidak baku yang sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pada paragraf di atas adalah sebagai berikut.

No
Kata Tidak Baku
Kata Baku
1
sangat sportivitas
sangat sportif
2
score
skor
3
team
tim

 Dengan demikian, opsi yang benar adalah E 

MENGANALISIS KEBAHASAAN TEKS CERAMAH


Menganalisisi Kaidah Kebahasaan dalam Teks ceramah
Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya. Teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut.
1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tugggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibuibu, saudara-saudara

02 September 2018

ZUHRI INDONESIA: PEMBAHASAN SOAL UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMA NOMOR 26: MELENGKAPI TEKS DENGAN UNGKAPAN YANG TEPAT


Kunci Jawaban: C
Pembahasan
Keterkaitan isi cerpen tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah Istri lebih emosional dalam mengatasi permasalahan daripada suami. Sikap emosional istri dalam kutipan cerpen tersebut tampak dari kalimat yang diucapkan tokoh istri “Jangan mondar-mandir, Mas, cepat cari jalan keluar, kepalaku rasanya mau copot, lagi pula persoalan ini tidak bisa menunggu, harus segera cari pinjaman karena kalau hujan turun dengan lebat takutmya rumah ini akan rubuh.”

01 September 2018

ZUHRI INDONESIA: PEMBAHASAN SOAL UN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SMP/MTs NOMOR 10: POLA PENGEMBANGAN CERITA


10. Bacalah kedua kutipan cerita berikut!

Kutipan I
Kutipan II
“Cepat naik!”
“Tidak biarkan aku sendiri…!”
“Kamu jangan gila, ini tengah malam, kamu mau naik apa? Apakah kamu akan berjalan kaki sampai kos?”
Aku terus berjalan. Kurasakan air mataku berderai membasahi pipi. Hatiku sudah terlanjur sakit…
Sebelum jam 5, Min sudah berkemas. Kira-kira setengah jam kemudian dia nampak seperti astronot siap ke angkasa. Jaket, helm, dan handuk kecil menjadi kostum resminya. Jam setengah enam, pelanggan ojek pertamanya adalah Rusmi, bakul sayuran di Pasar Legi. Hampir semua langganan ojeknya adalah pedagang sayur. Sekita jam 9, Min baru nongkrong di pangkalan ojek sampai sore.

 Perbedaan pola pengembangan kedua kutipan cerita tersebut adalah dimulai dengan….


Kutipan I
Kutipan II
A
latar cerita
aksi tokoh
B
aksi tokoh
masalah yang harus diselesaikan
C
garis besar cerita
aksi tokoh
D
aksi tokoh
garis besar cerita

 Kunci jawaban: D
Pembahasan
Perbedaan pola pengembangan kedua kutipan cerita tersebut adalah teks I dimulai dengan aksi tokoh, sedangkan teks II dimulai dengan garis besar cerita. Aksi tokoh pada teks I yaitu terus berjalan kaki di tengah malam sambil berderai air mata. Garis besar cerita pada teks II ditandai dengan peristiwa dan keterangan waktu yang berurutan,  yaitu jam 5, setengah enam,  dan sekitar jam 9.

ZUHRI INDONESIA: PEMBAHASAN SOAL UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMP/MTs NOMOR 9: MEMBANDINGKAN PENGGUNAAN BAHASA DUA TEKS


9. Bacalah kedua teks berikut!

Teks I
Teks II
Pensiun merupakan masa seseorang berhenti bekerja. Banyak yang mengalami syndrome saat mendekati pensiun. Makanya sebelum pensiun diberi wejangan dulu
Upaya pembenahan transportasi publik terus dilakukan. Selain menambah jaringan rute bus, juga memperbaiki sistemnya.

 Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua teks tersebut adalah...


Teks I
Teks II
A
kata tidak baku
kata-kata baku
B
istilah asing
menggunakan ungkapan
C
bahasa resmi
bahasa sehari-hari
D
kalimat tunggal
kalimat majemuk

 Kunci Jawaban: A
Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua teks tersebut adalah teks I menggunakan kata tidak baku dan teks II menggunakan kata-kata baku (opsi A). 
Kata tidak baku pada teks I yaitu kata makanya dan wejangan. Kata baku dari kata makanya adalah oleh karena itu, sedangkan kata baku dari kata wejangan adalah pengarahan

ZUHRI INDONESIA: PEMBAHASAN SOAL UN SMP/MTs MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NOMOR 8: RINGKASAN TEKS






8. Bacalah teks berikut

Karakter adalah kunci keberhasilan individu. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Hal tersebut terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan. Perbuatan atau perilaku manusia tersebut berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat.

Pendidikan karakter penting bagi pelajar. Pendidikan karakter tidak hanya diterapkan di sekolah, tetapi di rumah dan di lingkungan sosial. Peserta pendidikan karakter tidak hanya anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Pendidikan karakter penting bagi pelajar karena berguna untuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Sudakah kalian menyadari?

Ringkasan teks tersebut adalah …

A. Kunci keberhasilan individu adalah pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah, rumah, dan lingkungan sosial.

B. Karakter adalah kunci keberhasilan individu yang penting bagi pelajar pada usia dini hingga remaja.

C. Pendidikan karakter diterapkan di sekolah, rumah, dan lingkungan sosial karena kunci keberhasilan.

D. Karakteristik adalah kunci keberhasilan individu sehingga pendidikan karakter penting bagi pelajar.

Kunci Jawaban: D

Pembahasan

Ringkasan adalah hasil meringkaskan; ikhtisar; singkatan cerita (https://kbbi.web.id/ringkas). Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu teks. Ringkasan memuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya.

Ringkasan yang tepat berdasarkan teks tersebut adalah pilihan jawaban D. Teks tersebut menjelaskan bahwa karakter adalah kunci keberhasilan individu dan pentingnya pendidikan karakter.

Jawaban D tepat karena kalimat tersebut berupa ringkasan dan isinya mencakupi ide-ide pokok teks secara lengkap. Jawaban B dan C bukanlah ringkasan,  tetapi kalimat yang terdapat pada teks. Jawaban A kurang tepat karena isi kalimatnya tidak sesuai dengan teks.

ZUHRI INDONESIA: PEMBAHASAN SOAL UN BAHASA INDONESIA SMP/MTs TAHUN 2017/2018 NOMOR 7: KALIMAT SIMPULAN PARAGRAF



KALIMAT SIMPULAN PARAGRAF
7. Bacalah teks berikut!
Bagi anak-anak, bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan. Selain itu, bermain dapat digunakan untuk melatih otak si kecil agar siap belajar. Belajar pun bisa menangani emosi. Hal ini dapat diibaratkan otot, kalau tidak dilatih tidak akan terbentuk. Permainan memiliki banyak manfaat bagi anak dalam usia perkembangan. 
Simpulan isi teks tersebut adalah ….
A. Bermain tak punya kaitan dengan kecerdasan anak.
B. Setiap anak usia perkembangan perlu diberikan permainan.
C. Permainan dapat mempengaruhi kondisi emosional anak.
D. Permainan hanya membuat anak menjadi senang semata. 
Kunci Jawaban: B
Pembahasan
Kalimat simpulan adalah pendapat terakhir yang didapatkan dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya. Simpulan dapat diperoleh dari keseluruhan isi bacaan yang ada pada paragraf. 
Kalimat simpulan yang tepat sesuai isi teks tersebut adalah Setiap anak usia perkembangan perlu diberikan permainan.  (opsi B). Hal ini, berdasarkan isi pernyataan-pernyataan sebelumnya yang berisi penjelasan mengenai manfaat permainan untuk hiburan dan sebagai sarana belajar.
Opsi A dan D tidak sesuai dengan isi teks. Opsi C merupakan salah satu pernyataan yang terdapat dalam teks. 

STRUKTUR TEKS CERAMAH


STRUKTUR TEKS CERAMAH
Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Yang menyampaikan adalah orang-orang yang menguasai di bidangnya dan yang mendengarkan biasanya melibatkan banyak orang. Medianya bisa langsung ataupun melalui sarana komunikasi, seperti televisi, radio, dan media lainnya.
Selain itu, ada pula yang disebut dengan pidato dan khotbah.
1. Pidato adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasif, yakni berisi ajakan ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu.
2. Khotbah adalah pembicaaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetahuan keagamaan atau praktik beribadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan.
Fungsi Teks Ceramah 
Ceramah merupakan teks yang berfungsi untuk menyampaikan informasi (edukatif) yang berupa pengetahuan kepada khalayak juga untuk mengajak atau meyakinkan.
Menentukan isi dan Struktur dalam Teks ceramah
Teks ceramah memiliki bagian-bagian tertentu, yang meliputi bagian pembuka, isi, dan penutup.
a. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.
b. Isi yang berupa rangkaian argumen pembcara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. 
Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara
c. Penutup berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Contoh Ceramah 
Saudara-saudara yang baik hati, suatu ketika saya melihat beberapa orang siswa asyik berjalan di depan sebuah kelas dengan langkahnya yang cukup membuat orang di sekitarnya merasa bising.
Terdengar percakapan di antara mereka yang kira-kira begini, “Punya gua kemarin hilang.” Terdengar pula sahutan salah seorang mereka, “Lho, kalau punya gua, sama elu kemanain?”
Tak menyangka, salah seorang siswa di samping saya juga memperhatikan percakapan mereka. Ia kemudian nyeletuk, “Gua apa: Gua Selarong atau Gua Jepang?” Beberapa siswa yang mendengarnya tertawa kecil. Di antara mereka ada yang berbisik, “Serasa di Terminal Kampung Rambutan, ye…?”
Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut. Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memiliki kepedulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar. Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang menurut sindiran siswa kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan. Bahasanya orang-orang Betawi. Dari komentar-komentarnya, kelompok siswa kedua memiliki sikap kritis terhadap kaidah penggunaan bahasa temannya. Mereka mengetahui makna gua yang benar dalam bahasa Indonesia adalah
‘lubang besar pada kaki gunung’. Dengan makna tersebut, kata gua seharusnya ditujukan untuk penyebutan nama tempat, seperti Gua Selarong, Gua Jepang, Gua Pamijahan, dan seterusnya; dan bukannya pengganti orang (persona).
Sangat beruntung, sekolah saya itu masih memiliki kelompok siswa yang peduli terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal kebanyakan sekolah, penggunaan bahasa para siswanya cenderung lebih tidak terkontrol. Yang dominan adalah ragam bahasa pasar atau bahasa gaul. Yang banyak terdengar adalah pilihan kata seperti elu-gua.
Bapak-bapak dan Ibu-ibu, prasangka baik saya waktu itu bukannya mereka tidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa di lingkungan sekolah. Saya berkeyakinan bahwa doktrin tentang “berbahasa Indonesialah dengan baik dan benar” telah mereka peroleh jauh-jauh sebelumnya, sejak SLTP atau bahkan sejak mereka SD. Saya melihat ketidakberesan mereka berbahasa, antara lain, disebabkan oleh kekurangwibawaan bahasa Indonesia itu sendiri di mata mereka.
Ragam bahasa Indonesia ragam baku mereka anggap kurang “asyik” dibandingkan dengan bahasa gaul, lebih-lebih dengan bahasa asing, baik itu dalam pergaulan ataupun dalam ketika
mereka sudah masuk dunia kerja. Tuntutan kehidupan modern telah membelokkan apresiasi para siswa itu terhadap bahasanya sendiri. Bahasa asing berkesan lebih bergengsi. Pelajaran bahasa
Indonesia tak jarang ditanggapi dengan sikap sinis. Mereka merasa lebih asyik dengan mengikuti pelajaran bahasa Inggris atau mata kuliah lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat umum pun kinerja bahasa Indonesia memang menunjukkan kondisi yang semakin tidak menggembirakan. Setelah Badan Bahasa tidak lagi menunjukkan
peran aktifnya, bahasa Indonesia menunjukkan perkembangan ironis. Bahasa Indonesia digunakan seenaknya sendiri; tidak hanya oleh kalangan terpelajar, tetapi juga oleh para pejabat dan wakil rakyat.
Seorang pejabat negara berkata dalam sebuah wawancara televisi, “Content undang-undang tersebut nggak begitu, kok. Ada dua item yang harus kita perhatikan di dalamnya.” Pejabat tersebut tampaknya merasa dirinya lebih hebat dengan menggunakan kata content daripada kata isi atau kata item daripada kata bagian atau hal.
Penggunaan bahasa yang acak-acakan juga banyak dipelopori oleh kalangan pebisnis. Badan usaha, pemilik toko, dan pemasang iklan kian pandai menggunakan bahasa asing. Seorang pengusaha salon lebih merasa bergaya dengan nama usahanya yang berlabel Susi Salon daripada Salon Susi atau pengusaha kue lebih percaya diri dengan tokonya yang bernama Lutfta Cake daripada Toko Kue Lutfta.
Akan terasa aneh terdengarnya apabila kemudian PT Jasa Marga ikut-ikutan menamai jalan-jalan di Bandung dan di kota-kota lainnya, misalnya, menjadi Sudirman Jalan, Kartini Jalan, SoekarnoHatta Jalan.
Hadirin yang berbahagia, kalangan terpelajar dengan julukan hebatnya sebagai “tulang punggung negara, harapan masa depan bangsa” seharusnya tidak larut dengan kebiasaan seperti itu.
Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri dalam hal berbahasa.
Intensitas para siswa dalam memahami literatur-literatur ilmiah sesungguhnya merupakan sarana efektif dalam mengakrabi ragam bahasa baku. Dari literatur-literatur tersebut mereka dapat
mencontoh tentang cara berpikir, berasa, dan berkomunikasi dengan bahasa yang lebih logis dan tertata.
Namun, lain lagi ceritanya kalau yang dikonsumsi itu berupa majalah hiburan yang penuh gosip. Forum gaulnya berupa komunitas dugem; literatur utamanya koran-koran kuning, jadinya
ya…, gitu deh…. Ragam bahasa elu-gue, oh-yes… oh-no.... yang bisa jadi akan lebih banyak mewarnai. (Sumber: E. Kosasih)
Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas.
a. Pendahuluan
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan jaman saya dulu ketika kanak-kanak dulu. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan banyak kalangan  dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata  mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya. 
Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
b. Isi (Rangkaian Argumen)
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan
masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.
Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
c. Penutup (Penegasan Kembali)
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orang tua dan masyarakat manapun.
Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula sejumlah alasan.



BACA JUGA POWERPOINT MATERI PEMBELAJARAN TEKS CERAMAH KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/07/ppt-struktur-dan-kaidah-kebahasaan-teks_22.html

ZUHRI INDONESIA: PEMBAHASAN SOAL UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMA/MA NOMOR 25: UNGKAPAN


Cermati kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 24 dan 25!                                        
Ayah mengamatiku dari atas ke bawah. Ia berdiri dari kursi tempat duduknya, lalu berkata, “Kau adalah tangan kananku, Nak! Raihlah bintang di langit sana saat masih muda. Jangan hanya genjrang-genjring  di sepanjang hari, heh?”
Aku tidak tahu mengapa kau buang waktumu dengan sia-sia. Ayah meraih dan merenggut gitar dari tanganku. Lalu melempar gitarku ke gudang perkakas lainnya.

25. Maksud kelompok kata tangan tangan dalam kutipan tersebut adalah . . .

A. orang kepercayaan
B. tangan sebelah kanan
C. pembawa bahagia
D. seorang penyelamat
E. tangan yang kuat

Kunci Jawaban: A
Pembahasan
Kelompok kata tangan kanan termasuk ungkapan, yaitu kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur). Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Makna kelompok kata/ungkapan tangan kanan adala orang kepercayaan atau pembantu utama (https://kbbi.kata.web.id/tangan-kanan/