25 May 2017

ACTION PLAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA SMA NEGERI 2 BOYOLALI



PENGEMBANGAN PROPOSAL/RTL DAN LAPORAN INOVASI GURU DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH

Oleh:
Wawan Darmawan
Cepi Safruddin Abd. Jabar[1]


PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan penguatan pendidikan karakter (PPK) di sekolah, setiap guru sesuai dengan bidang kompetensinya memiliki pengalaman tersendiri. Mereka dengan segala keahlian, kreativitas dan inovasinya mengembangkan pembelajaran yang mengandung muatan pendidikan karakter, baik di kelas, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Dengan proses pendidikan yang mengandung penguatan pendidikan karakter ini diharapkan tumbuh student sense of place, yaitu kepekaan siswa terhadap lingkungan, mencakup kepekaan pada lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan alam, dan lingkungan budaya setempat.
Menumbuhkan kepekaan yang berkarakter tersebut, guru berusaha untuk membuat inovasi pembelajaran dengan harapan selain aspek pengetahuan tercapai, nilai-nilai yang berkarakter juga terbentuk, baik afeksi maupun psikomotor peserta didik. Oleh karena itu, untuk mengembangkan pendidikan karakter diperlukan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan unsur-unsur karakter menjadi bagian dari proses pembelajaran di dalam kelas. Pendidikan karakter harus menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu dengan  memasukkan atau menyisipkannya (infusing) ke dalam pengembangan pembelajaran dan menyelaraskannya dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) pada semua mata pelajaran, sebagaimana tercantum dalam Kurikulum 2013) (Darmawan, 2015).
Kegiatan penguatan pendidikan karakter dengan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh para guru di kelas, mungkin saja ada yang tidak teradministrasikan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada penyusunan laporan pelaksanaan. Dengan demikian tidak mengherankan jika PPK yang dikembangkan guru di dalam kelas atau sekolah tidak terencana, tidak dapat diketahui hasilnya atau dampak yang ditimbulkan karena tidak dibuat target-target dalam pencapaiannya. Untuk itu, dalam memudahkan perencanaan kegiatan inovasi pembelajaran yang berkarakter sebagai bagian dari program PPK, maka melalui kegiatan “Bimbingan Teknis Inovasi Pendidikan Karakter Bangsa bagi Guru Pendidikan Menengah”, kami menyusun panduan penyusunan Proposal atau Rencana Tindak Lapangan (RTL). Bagi rekan guru yang sudah melaksanakan pendidikan karakter, dapat  menyesuaikan dengan komponen proposal atau RTL berikut ini. Demikian juga dengan laporan pelaksanaan pengembangan karakter kami sajikan di sini.

KOMPONEN PROPOSAL
A.       Judul
Judul yang baik adalah judul yang mampu menggambarkan permasalahan yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai dari inovasi yang akan dijalankan guru di kelas, ataupun di lingkungan sekolah, bahkan di rumah. maka dari itu, judul sebaiknya memuat informasi inovasi yang dijalankan, serta maksud/tujuan yang ingin dicapai dengan menjalankan inovasi tersebut.[t1] 

B.       Latar belakang
Dalam bagian ini penulis/pengusul harus menjelaskan permasalahan apa yang dihadapi oleh penulis/pengusul di kelas ataupun di sekolah. hindari menguraikan permasalahan umum yang sebenarnya tidak terjadi dalam keseharian di sekolah/kelas. Pengusul bisa mengungkap beberapa peristiwa atau fenomena yang menyebabkan pentingnya pendidikan karakter yang perlu diterapkan di kelas atau dalam pembelajaran/di sekolah. Situasi dan kondisi itu harus menjelaskan situasi terakhir yang terjadi di kelas, sekolah dan atau di lingkungan di mana pengusul bekerja/berdomisili terkait dengan pendidikan karakter, disertai contoh-contoh dari masalah tersebut. Perlu juga dielaborasi sejauhmana guru telah menyelenggarakan pendidikan karakter bangsa sampai saat ini. Uraikan apa saja capaian yang telah diraih selama kegiatan penanamkan pendidikan karakter, dan apa saja hambatannya sehingga diperlukan rencana tindak ke depan. [t2] 
--------
---------
Inovasi yang ditawarkan merupakan suatu langkah yang diambil oleh pengusul dalam rangka memecahkan permasalahan (menjawab rumusan masalah) yang dihadapi di dalam kelas.
Pada bagian ini juga harus tergambarkan bentuk inovasi apa yang diusulkan dan berikan deskripsi singkat mengapa inovasi yang demikian mampu mengatasi masalah yang terjadi (khususnya pendidikan karakter).

D.       Tujuan
Patut dicatat, bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memecahkan permasalahan karakter yang telah diungkapkan pada rumusan masalah yang dituliskan sebelumnya[t5] .

E.       Manfaat
Sebutkan dengan ringkas apa manfaat kongkrit untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang jika inovasi yang diimplementasikan di sekolah. Manfaat mencakup keuntungan yang didapatkan dari inovasi yang ditawarkan dalam pembentukan pendidikan karakter bangsa.

F.        Sumberdaya pendukung
Dijelaskan dengan kongkrit dan detail tentang sumberdaya apa saja yang dibutuhkan atau digunakan yang memungkinkan inovasi pendidikan karakter yang ditawarkan dapat dilaksanakan dengan baik.

G.       Alur pikir dan Strategi Implementasi
Uraian alur pikir bisa digambarkan dengan sebuah peta konsep/diagram/gambar. Pada bagian strategi implementasi, urutkan dan deskripsikan tahapan kegiatan pelaksanaan/penerapan pendidikan karakter bangsa yang akan dilaksanakan oleh guru di kelas. Deskripsi strategi implemetasi bisa juga menggunakan tabel atau diagram yang menjelaskan tahapan kegiatan/pelaksanaan.[t6] 
H.       Rangkuman/Simpulan

Selain menyusun proposal, guru juga dapat menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL). Adapun format rencana tindak/action plan adalah sebagai berikut.

SISTEMATIKA RENCANA TINDAK LANJUT
2.     Nilai karakter yang dikembangkan: merumuskan nilai yang relevan dengan judul atau tema yang telah ditentukan
3.     Tujuan dan manfaat: Rumusan tujuan menggambarkan hasil yang diinginkan dari inovasi yang direncanakan. Manfaat mencakup keuntungan yang didapatkan dari inovasi pendidikan karakter bangsa yang terwujud dalam berbagi bentuk.
4.     Indikator yang diharapkan: memuat secara spesifik indikator-indikator karakter akan dikembangkan. Untuk itu di dalam bagian ini dituliskan bagaimana kondisi awal dan target capaian yang ingin diraih
5.     Tahapan implementasi inovasi pendidikan karakter: Urutkan dan deskripsikan tahapan implementasi dari inovasi pendidikan karakter yang akan dilaksanakan oleh guru di kelas.
6.     Permasalahan yang muncul: pada bagian ini dijelaskan secara detail permasalah-permasalah yang muncul selama implementasi inovasi pendidikan karakter dikembangkan guru di sekolah
7.     Pemecahan masalah: menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru atau orang yang terlibat dengan penguatan pendidikan karakter sesuai dengan permasalahan yang muncul.
8.     Sumber daya pendukung: menguraikan sumber-sumber daya pendukung pada penguatan pendidikan karakter yang akan dikembangkan, baik manusianya, peserta didik, orang tua, dan masyarakat. Daya dukung ini juga dapat berupa sarana prasaran yang memberikan pengaruh yang kuat pada pelaksanaan inovasi PPK.
9.     Waktu Pelaksanaan: gambaran waktu pelaksanaan dari Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah yang akan dilaksanakan oleh guru.
10.  Berikut ini contoh RTL.














RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
INOVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Nama        :     ………………………………
Sekolah      :     ………………………………
Kab/Kota   :     ………………………………
Provinsi     :     ………………………………


Judul Inovasi PPK/RTL:Peningkatan Kedisiplinan Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia  melalui Kuis”

No
Permasalahan
Tujuan
Nilai Karakter yg Dikembangkan
Indikator Keberhasilan

Tahapan Implementasi
Inovasi
Pemecahan Masalah
Sumber Daya Pendukung
Waktu Pelaksanaan

Kondisi Awal
Target Capaian
1

Angka keterlambatan siswa datang di sekolah  cukup tinggi
Meningkatkan tingkat kedisiplinan siswa datang tepat waktu di sekolah





Disiplin
Rata-rata Kehadiran siswa perminggu 80%







Rata-rata kehadiran siswa perminggu 100%

1.       Menginformasikan kegiatan kuis kepada seluruh siswa dan orang tua
2.       Menyusun soal kuis yang berbasis materi bahasa Indonesia
3.       Melaksanakan kuis
4.       Mengolah hasil kuis
5.       Mengumumkan

1.     mengapresiasi bagi yang hadir tepat waktu
2.     mengganti bentuk kuis
3.     menambah kuis banyak yg terlambat
Guru, orang tua, dan  komite sekolah
4 bulan
2.
dst









Jogyakarta, 3 Mei 2017
Guru Mapel

Wawan Darmawan M.Hum


LAPORAN KEGIATAN

Berikut ini format laporan pelaksanaan kegiatan inovasi pembelajaran yang dikembangkan.



A.       Cover

B.       Lembar Pengesahan

Laporan yang dibuat harus diberi pengesahan oleh Kepsek dan Pengawas)[t9] 

C.       Kata Pengantar

D.       Daftar Isi

E.       Bab I Pendahuluan: berisikan uraian Latarbelakang, Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat.  

F.        Bab II Metode Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Berisikan uraian tentang Inovasi yang ditawarkan, alur pikir dan strategi implementasi, sumber daya pendukung, serta evaluasi pelaksanaan penguatan nilai karakter.

G.       Bab III Pelaksanaan Tahapan Inovasi Pembelajaran: Menguraikan bagaimana tahapan implementasi yang sudah direncanakan dijalankan di sekolah/kelas sesuai dengan RTL. Jelaskan pula permasalahan yang ditemui ketika RTL dijalankan dan jelaskan bagaimana menyelesaikannya. Bagaimana tindakan yang dijalankan dievaluasi, dan bagaimana tindaklanjutnya. Deskripsikan secara detail bagaimana hasil bisa diperoleh, dan seperti apa hasilnya.

H.       Simpulan

Uraikan secara ringkas bagaimana permasalahan yang dihadapi dan bagaimana inovasi yang ditawarkan itu dijalankan. Jelaskan pula secara ringkas hasil yang diperoleh dari penerapan inovasi tersebut.[t10] 




Catatan:

Untuk laporan progress report/kemajuan, format laporan sebagai berikut[t12] . Pelaksanaan Tahapan Inovasi Pembelajaran: Perencanaan sesuai dengan RTL, Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan, Permasalahan yang Muncul, Upaya Penyelesaian Masalah, dan Hasil yang Dicapai serta Lampiran (sebagai bukti).





[1]  Disampaikan dalam kegiatan “Bimbingan Teknis Inovasi Pendidikan Karakter Bangsa bagi Guru Pendidikan Menengah tanggal 3-10 Mei 2017, di Jakarta dan Yogyakarta”.

PUISI UNTUK KORBAN BOM JAKARTA


BOM DILEDAKKAN, KETAKUTAN DICIPTAKAN, UNTUK KEPENTINGAN SIAPA???

Bom diledakkan
Kepanikan dihidupkan
Ketakutan diciptakan

Entah oleh siapa
Entah untuk tujuan apa
Entah untuk kepentingan siapa

Yang jelas ikatan kebangsaan kita sedang mengahadapi ujian..
Apakah akan saling fitnah, menciptakan tuduhan & saling berhadapan?
Atau saling bergandeng tangan, rapatkan barisan & bersama melawan setiap ancaman?

Saya mengutuk mereka yang telah mengusik ketenangan, terus menciptakan kekeruhan & kegaduhan..ketahuilah, tak akan tenang jiwa kalian diatas rakyat yang penuh ketakuan..

Saya merasakan duka yang mendalam atas meninggalnya para korban..semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran..dan para korban diterima semua amalnya disisi Tuhan..

Duka Jakarta duka kita semua.

#PrayForJakarta


24.05.2017

(Mukhamad Najib)

TES WORKSHOP BAHAN AJAR OGN 2017

Salah satu jenis tes babak final Olimpiade Guru Nasional (OGN)  adalah tes workshop bahan ajar.
Tes workshop bahan ajar adalah jenis tes yang menuntut peserta OGN menyusun bahan ajar sesuai materi bidang studi. Oleh karena itu, materi workshop bahan ajar berbeda antara mata pelajaran satu dengan yang lain. Misalnya, untuk mata pelajaran bahasa Inggris tes workshop bahan ajar adalah menyusun bahan ajar jenis teks tertentu. Tes workshop mata pelajaran Ekonomi adalah menyusun rancangan pembelajaran pengembangan koperasi sekolah.
Berikut akan disajikan contoh tes workshop bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

TES WORKSHOP BAHAN AJAR
BABAK FINAL OLIMPIADE GURU NASIONAL (OGN)
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SOAL :           Susunlah bahan ajar menulis naskah drama berdasarkan naskah cerpen!

Jawab:

BAHAN AJAR MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK BERDASARKAN NASKAH CERPEN

Kompetensi Dasar

Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama

Indikator Pencapaian Kompetensi

1.    Mampu menyebutkan hal-hal yang menjadi kaidah penulisan naskah drama

2.    Mampu menulis naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama



A.  Uraian Materi

Pada pelajaran ini kali, kita akan mempelajari menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama.

Kaidah penulisan naskah drama adalah sebagai berikut:

1.    Naskah berisi dialog, prolog, dan epilog.

2.    Dialog dituliskan di pinggir nama tokoh atau di bawah nama tokoh.

Contoh:

Dona : “Saya datang ke sini ingin berdiskusi dengan Kalian.”

atau

Dona :

“Saya datang ke sini ingin berdiskusi dengan Kalian.”

3.    Petunjuk lakuan tokoh ditulis dalam tanda kurung dan dicetak miring atau digarisbawahi.

Contoh:

Alya: (memegang pensilnya kuat-kuat) “Ini pensil saya, Bu.”

4.    Latar dituliskan secara singkat dan hanya merupakan petunjuk umum.

Untuk dapat menulis naskah drama kita dapat menggunakan cerpen sebagai bahan bakunya.

Penulisan itu terdiri atas beberapa tahap berikut.

1.    Tuliskan pokok-pokok cerita cerpen menjadi tahapan alur yang nanti akan dibagi menjadi adegan atau babak dalam drama.

2.    Tuliskan rincian penokohan yang ada dalam cerpen beserta perwatakannya.

3.    Mengidentifikasi suasana-suasana latar dalam cerpen untuk dijadikan latar drama.

4.    Susunlah naskah drama berupa dialog antara tokoh dan petunjuk-petunjuk lakuannya



B.  Contoh

Cermatilah cuplikan cerpen berikut.

Proyek Kelas

Oleh: Ertu Elhijri

Pemilihan siswa teladan sudah berlangsung beberapa tahap yaitu tahap penyerahan nilai rapor, kesan dari teman-teman sekelas, tahap pemahaman agama yang dianut, dan tahap kesehatan. Pada semua tahap itu Arman lulus. Kami semua senang. Namun, kami tertegun melihat tahap selanjutnya. Tahap itu adalah tahap pidato.

Kami sekelas memilih Arman untuk mewakili kelas dalam ajang pemilihan siswa teladan karena kami memandangnya sebagai siswa terbaik, tercerdas, tersoleh, dan terberani. Hanya saja, untuk urusan pidato, kami sedikit meragukannya.

“Te..teman-teman tenang sa saja!” kata Arman, “saya sudah menulis naskah pidato tentang upaya pengolahan sampah mandiri di dise sekolah kita,” lanjutnya. Kami terdiam. Tema yang bagus dan kami pun yakin tulisannya bagus.

“Man, kami mendukungmu!” sari berkata lantang sambil tersenyum

“Te ..terima kasih” jawab Arman.

“Ah, tapi kamu harus berusaha untuk tidak gagap Arman!” tiba-tiba Luki berkata dan membuat raut muka sebagian dari kami berubah. Ya, kami prihatin dengan kebiasan gagap Arman.

“A.. aku berusaha”

“Ya sudah, kita doakan saja Arman, bagaimana?” tanya Meida, ketua kelas kami. Kami pun mengangguk.           

Berikut adalah contoh penulisan naskah drama berdasarkan cerpen tersebut.


Proyek Kelas


Suatu sore, dalam kelas berkumpul lima orang anak. Mereka duduk melingkar pada masing-masing kursi.

Meida  :           “Tahap penyerahan nilai rapot sudah, kesan dari teman-teman sekelas sudah, tahap pemahaman agama yang dianut sudah, dan tahap kesehatan juga sudah.”

Hadi    :           “Hebat kamu Arman, lulus semua.”

Sari      :           (menarik napas) “Tinggal tahap pidato.”

Hadi    :           (menoleh pada Luki)

Luki     :           (menarik napas dan raut mukanya menjadi tegang)

Arman :           “Te..teman-teman tenang sa ..saja! (diam sejenak) Saya sudah menulis naskah pidato tentang upaya pengolahan sampah mandiri di. . . di se. . . sekolah kita.”

Sari      :           “Man, kami mendukungmu!”

C.  Pelatihan

Ubahlah cerpen berjudul “Pak Tua Pemungut Sampah” berikut menjadi sebuah naskah drama.

Pak Tua Pemungut Sampah

Oleh: Kanianingsih

Setelah mencium tangan bundanya dan mengucap salam, Ra berlari keluar rumah. Teman-temannya sudah menunggu di halaman depan, ada Fathia, Tary, dan Rita. Mereka akan pergi ke sekolah bersama-sama. Ra dan teman-temannya melambaikan tangan pada bunda yang melepas kepergian mereka dengan senyum di depan pintu.

Belum jauh melangkah, anak-anak itu melihat seorang lelaki tua sedang mengaduk-aduk bak sampah. 

Setiap hari, Ra melihat orang itu mengambil sampah lalu menaruhnya di gerobak dorong tanpa merasa jijik. Sampah-sampah itu bau dan busuk. Ada kulit pisang, sayuran busuk, kertas pembungkus, botol pecah, dan lainlain. Setiap hari Ra menutup hidung jika bertemu Pak Tua itu.

“Ih, bau sekali!” kata Ra

“Aku jadi ingin muntah ...,” bisik Rita.

“Eh, bukankah itu sampah-sampah bekas dari rumah kita juga?” bela Tary.

“Tapi kita kan mau lewat. Pak Tua itu harusnya berhenti dulu supaya baunya tidak menyengat,” kata Fathia.

“Iya. Kita lari saja yuk begitu lewat gerobak sampahnya! Supaya tidak kena baunya,” usul Ra.

“Yuk!” Keempat gadis itu berlari sambil tertawa-tawa.

                                                                   ***

“Bunda, sampah di depan rumah bau sekali,” ujar Ra seraya menghampiri bunda yang sedang menggoreng nasi untuk sarapan. Ra masih menggenggam sapu. Karena hari ini hari Minggu, dia membantu bunda menyapu lantai.

“Iya, sudah beberapa hari sampah tidak diambil. Pak Soleh sedang sakit. Nanti Ra antar Bunda menjenguk beliau ya?” kata Bunda. Ra sebenarnya tidak mengerti apa yang dikatakan bunda. Tapi melihat bunda sedang repot, Ra tidak bertanya lagi dan melanjutkan pekerjaannya.

(Sumber: Diktat Bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Kartasura Kelas VIII Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017, Penyusun Endah Mustaqimah, S.Pd., M.Pd.)


POSTINGAN TERKAIT
TES TEORI BABAK FINAL OGN BACA DI SINI
TES ONLINE KEPENDIDIKAN BACA DI SINI


BREAKING NEWS

24 May 2017

TES TEORI BABAK FINAL OGN 2017


Tes teori merupakan salah satu jenis tes pada babak final Olimpiade Guru Nasional Tahun 2017.

Materi tes teori meliputi materi umum (pedagogik) dan materi bidang studi (profesional).

Di bawah ini akan disajikan contoh soal tes teori babak final OGN 2016 dan pembahasan tes teori materi umum dan bidang studi Bahasa Indonesia.

A. Tes Teori Materi Umum (PEDAGOGIK)

Soal: Jelaskan konsep literasi dan buatlah contoh program literasi sekolah.

Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi.

Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf) menjabarkan komponen literasi informasi sebagai berikut: literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.
          JAWABAN / PEMBAHASAN LENGKAP KONSEP LITERASI DAN
          CONTOH PROGRAM LITERASI SEKOLAH BACA DI SINI

B. Tes Teori Materi Bidang Studi (PROFESIONAL) bahasa Indonesia

Soal: Buatlah contoh rubrik penilaian membaca puisi.

        JAWABAN / PEMBAHASAN CONTOH RUBRIK PENILAIAN MEMBACA PUISI

        BACA DI SINI

POSTINGAN TERKAIT

TES WORKSHOP BAHAN AJAR BACA DI SINI

TES ONLINE KEPENDIDIKAN BACA DI SINI

BREAKING NEWS


KONSEP LITERASI DAN CONTOH PROGRAM LITERASI SEKOLAH

A.  KONSEP LITERASI

Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi.

Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf) menjabarkan komponen literasi informasi sebagai berikut:

1)         Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung. Dalam literasi dasar, kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasar pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.

2)         Literasi Perpustakaan (Library Literacy), yaitu kemampuan lanjutan untuk bisa mengoptimalkan Literasi Perpustakaan yang ada. Maksudnya, pemahaman tentang keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan informasi. Pada dasarnya literasi perpustakaan, antara lain, memberikan pemahaman cara membedakan bacaan

fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.

3)         Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya. Secara gamblang saat ini bisa dilihat di masyarakat kita bahwa media lebih sebagai hiburan semata. Kita belum terlalu jauh memanfaatkan media sebagai alat untuk pemenuhan informasi tentang pengetahuan dan memberikan persepsi positif dalam menambah pengetahuan.

4)         Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, dapat memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola data, serta menjalankan program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.

5)         Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang setiap hari membanjiri kita, baik dalam bentuk tercetak, di televisi maupun internet, haruslah terkelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatutan.



B.  CONTOH PROGRAM LITERASI SEKOLAH

PROGRAM LITERASI SEKOLAH

………………………………………

A.    NAMA PROGRAM

AYO MEMBACA

B.     TUJUAN PELAKSANAAN

Meningkatkan minat baca peserta didik

C.    BENTUK DAN KEGIATAN

1.      Diskusi Hasil Resensi Buku

Peserta didik membaca buku, buku tersebut diresensi kemudian didiskusikan dalam acara diskusi bulanan atau mingguan

2.      Membaca senyap

Peserta didik wajib membaca buku non teks pelajaran selama 15 menit

3.      Perpustakaan Kelas

Setiap kelas membuat perpustakaan diisi sendiri oleh peserta didik sendiri

4.      Pengadaan Buku-Buku berkualitas

Pengadaan buku buku baru yang berkualitas yang dapat menginspirasi peserta didik

5.      Kunjungan  ke Pameran Buku

Sekolah membuat program kunjungan ke Pameran Buku

6.      Kunjungan ke Perpustakaan Daerah

Sekolah mengadakan kegiatan kunjungan ke perpustakaan

7.      Kunjungan ke penerbit buku terdekat

Sekolah mengadakan kunjungan ke salah satu penerbit buku

8.      Tantangan membaca

Sekolah membuat tantangan kepada  peserta didik yang berhasil membaca 10 buku dalam satu bulan.

9.      Kontes Menulis

Sekolah mengadakan lomba menulis untuk peserta didik.

10.  Reading Award

Sekolah memberi reward

a.       Peserta didik yang paling banyak mengujungi perpustakaan

b.      Perpustakaan kelas terbaik

D.    PENANGGUNG JAWAB

Kepala Sekolah membentuk kepanitiaan khusus dalam program AYO MEMBACA

E.     PENDANAAN

Kegiatan Ayo membaca didanai dari berbagai sumber antara lain :

1.      BOS

2.      Komite Sekolah

3.      Sponsor

BACA BAHAN PERSIAPAN OGN DI SINI