31 March 2017

MEDIA PEMBELAJARAN


Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendidik dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran.

  1. kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran
  1. Tujuan
Apa tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif, psikomotor atau kombinasi ketiganya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam?

    Sasaran Didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? Bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya.

    Karakteristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya? Sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai?

    Waktu
Yang dimaksud waktu adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia atau yang kita miliki.

    Biaya
Faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut? Dapatkah kita mengusahakan biaya tersebut/apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai?

    Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga harus menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu tersedia di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran

    Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya, apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau massal?

    Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media pembelajaran siap pakai yang telah ada. Misalnya program audio, video, grafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media pembelajaran

tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok? Apakah suaranya jelas dan enak didengar?

B. Jenis Media Pembelajaran

Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi atas:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.

2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong ke dalam media visual adalah: film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan sebagainya.

3) Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, misalnya, rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.

Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam:

1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak,seperti radio dan televisi. Melalui media ini peserta didik dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan sebagainya.


C. Manfaat media pembelajaran

Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata – katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa.

3) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

4) Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu

5) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.

6) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.

7) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.

8) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

9) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

10) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

11) Membangkitkan motivasi belajar

12) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.

13) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.

14) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)

15) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.


D. Fungsi media pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Fungsi Atensi

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

2. Fungsi Afektif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.

3. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi Kompensatoris

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.


E. Memanfaatkan TIK dalam Berkomunikasi dan Pengembangan Diri

Berikut ini akan disajikan empat jenis komunikasi di dunia maya yang bisa dilakukan, yaitu komunikasi menggunakan atau memanfaatkan fasilitas e-mail, milis, chatting dan facebook.

1) e-mail

e-mail yaitu surat elektronik. Surat elektronik adalah surat yang dibuat, dikirim dan diterima tidak dalam bentuk fsik berupa kertas akan tetapi dalam bentuk data elektronik yang dibuat, dikirim dan/atau diterima dalam bentuk data yang diolah dan dikirim menggunakan program aplikasi e-mail dengan memanfaatkan peralatan elektronik computer dan jaringan internet. Melalui e-mail ini kita bisa saling berkirim surat sebagaimana layaknya saling berkirim surat biasa, hanya dalam wujud surat yang berbeda, bukan berupa kertas. Beragam jenis data dan informasi yang bisa dikirim melalui e-mail, yaitu bisa berupa teks atau tulisan, gambar, suara, dan video.

2) Milis

Milis atau mailing list adalah layanan di dalam Internet yang digunakan untuk berdiskusi melalui e-mail. Diskusi dalam milis bisa dikelompok-kelompokkan berdasarkan kategori atau topik dan kelompok tertentu. Misalnya topik tentang pekerjaan, bisnis, pendidikan, hobi dan lain-lain atau kelompok organisasi guru. Salah satu penyedia mailing list (server) yang paling terkenal adalah Yahoo!. Untuk bisa melakukan diskusi di milis atau mailing list, kita harus terdaftar terlebih dahulu di penyedia mailing list, misalnya di Yahoo! Groups. Kalau sudah terdaftar artinya kita sudah memiliki akses untuk masuk ke dalam kelompok-kelompok diskusi di mailing list yang sudah ada. Di sini kita bisa mengirim dan menerima pesan e-mail sesuai dengan tema diskusi tertentu.

3) Chatting

Chatting merupakan kata benda dari kata kerja chat (Inggris) artinya mengobrol. Chatting dalam dunia Internet artinya program yang tersedia yang digunakan untuk mengobrol atau berinteraksi via internet. Melalui fasilitas ini, kita bisa bisa mengobrol atau berkomunikasi dengan siapa pun dan di mana pun di seluruh belahan dunia.

4) Facebook

Facebook merupakan salah satu program aplikasi dunia maya jaringan sosial berbasis internet, di samping program lainnya. Pencetus dan pengembang aplikasi ini adalah Mark Zuckerberg. Melalui facebook ini kita bisa berkenalan dengan orang baru, reuni dengan teman-teman lama, juga bisa digunakan untuk kepentingan tertentu lainnya missal pendidikan, politik, bisnis dan sebagainya.

Sumber
Wibowo, Hari dkk. 2016. TIK dalam Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

UNSUR DAN JENIS PUISI


  1. Pengertian
    Menurut Herman J. Waluyo (2008: 28) puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
  2. Unsur Pembangun Puisi
  3. Menurut Wellek (1990:217) unsur pembangun puisi dapat dibagi dalam beberapa unsur, meliputi (1) bunyi atau sound stratum, (2) arti atau units of meaning, (3) dunia atau realitas yang digambarkan penyair, (4) dunia atau realitas yang dilihat dari titik pandang tertentu, dan (5) dunia yang bersifat metafisis.
    Menurut Herman J. Waluyo (2008: 76) struktur fisik puisi terdiri dari (1) diksi, (2) pengimajian, (3) kata konkret, (4) bahasa figurasi atau majas, (5) versifikasi, dan (6) tata wajah atau tipografi. Struktur fisik tersebut juga dipengaruhi pula oleh penyimpangan bahasa dan sintaksis dalam puisi.Adapun struktur batin adalah struktur yang berhubungan dengan tema, perasaan, nada dan suasana, amanat atau pesan.
Macam-macam Puisi
    a. Puisi Naratif
Puisi naratif,yakni puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita.

b. Puisi lirik

Puisi lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya. Jenis puisi lirik umumnya paling banyak terdapat dalam khazanah sastra modern di Indonesia tampak dalam puisi-puisi Chairil Anwar, Sapardi Djokodamono, Goenawan Mohammad, dan lain-lainnya (Aminuddin, 1987: 135).

c. Puisi deskriptif

Dalam puisi deskriptif, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatian penyair. Jenis puisi yang dapat diklasifikasikan dalam puisi deskriptif, misalnya: puisi satir, kritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik. Satire juga merupakan puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau meyatakan keadaan sebaliknya.

d. Puisi Fisikal

Puisi Fisikal bersifat realistis artinya menggambarkan kenyataan apa adanya. Yang dilukiskan adalah kenyataan dan bukan gagasan. Halhal yang dilihat, didengar, atau dirasakan adalah merupakan obyek ciptaannya.

e. Puisi Platonik

Puisi Platonik adalah puisi yang sepenuhnya berisi hal-hal yang bersifat spiritual atau kejiwaan. Puisi-puisi ide atau cita-cita dapat imasukkan ke dalam klasifikasi puisi platonik. Puisi-puisi religius dan didaktik juga dapat dikategorikan puisi platonik, yang mengungkap nilai spiritual dan pendidikan secara eksplisit.

f. Puisi Metafisikal

Puisi metafisikal adalah puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca merenungkan kehidupan dan merenungkan Tuhan.

g. Puisi Subyektif

Puisi Subyektif juga disebut puisi personal, yakni puisi yang mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan suasana dalam diri penyair sendiri.

 h. Puisi Obyektif

Puisi Obyektif berarti puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu sendiri. Puisi obyektif disebut juga puisi impersonal.

i. Puisi Konkret

Puisi Konkret sangat terkenal dalam dunia perpuisian Indonesia sejak tahun 1970. X.J. Kennedy dalam Herman J. Waluyo (2008:159) memberikan nama jenis puisi tertentu dengan nama puisi konkret, yakni puisi yang bersifat visual, yang dapat dihayati keindahan bentuk dari sudut penglihatan (poems for the eve).

j. Puisi Diafan

Puisi Diafan atau puisi polos adalah puisi yang kurang sekali menggunakan pengimajian, kata konkret dan bahasa figuratif, sehingga puisinya mirip dengan bahasa sehari-hari. Puisi yang demikian akan sangat mudah dihayati maknanya.

k. Puisi Prismptis

Dalam Puisi Prismptis penyair mampu menyelaraskan kemampuan menciptakan majas, versifikasi, diksi, dan pengimajian sedemikian rupa sehingga pembaca tidak terlalu mudah menafsirkan makna puisinya, namun tidak terlalu gelap.

l.  Puisi Parnasian

Puisi parnasian diciptakan dengan pertimbangan ilmu atau pengetahuan dan bukan didasari oleh inspirasi karena adanya mood dalam jiwa penyair.

m. Puisi inspiratif

Puisi inspiratif diciptakan berdasarkan mood atau passion. Penyair benar-benar masuk ke dalam suasana yang hendak dilukiskan. Suasana batin penyair benar-benar terlibat ke dalam puisi itu.

 n. Puisi Demonstrasi

Puisi ini melukiskan dan meruapakan hasil refleksi demonstrasi para mahasiswa dan pelajar – KAMI-KAPPI- sekitar tahun 1966.

o. Puisi Pamflet

Puisi pamfet juga menggunakan protes sosial. Disebut puisi pamfet karena bahasanya adalah bahasa pamfet. Kata-katanya mengungkapkan rasa tidak puas kepada keadaan. Munculnya katakata yang berisi protes secara spontan tanpa protes pemikiran atau perenungan yang mendalam.

p. Puisi Alegori

Puisi alegori adalah puisi yang sering-sering mengungkapkan cerita yang isinya dimaksudkan untuk memberikan nasihat tentang budi pekerti dan agama. Jenis alegori yang terkenal ialah parable yang juga disebut dongeng perumpamaan. Dalam Kitab suci banyak dijumpai dongeng-dongeng erumpamaan yang maknyanya dapat dicari di balik yang tersurat.

4. Jenis-jenis Puisi

a. Puisi Lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan, diantaranya:

(1) Anonim: merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal nama pengarangnya. (2) Disampaikan dari lisan ke lisan, jadi merupakan sastra lisan. (3) Terikat aturan jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

  1. Pantun
  2. Gurindam
  3. Syair
b. Puisi Baru

Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

c. Puisi Kontemporer

Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata makin kasar, ejekan, dan lain-lain.

Contoh puisi kontemporer

1). Sutardji Calzoum Bachri dengan tiga kumpulan puisinya O, Amuk, dan OAmuk Kapak

2). Ibrahim Sattah dengan kumpulan puisinya Hai Ti

3). Hamid Jabbar dengan kumpulan puisinya Wajah Kita

d. Puisi mbeling

Puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan.

Ciri-ciri puisi mbeling adalah:

- Mengutamakan unsur kelakar; pengarang memanfaatkan semua unsur puisi berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk mencapai efek kelakar tanpa ada maksud lain yang disembunyikan (tersirat).

Contoh: Sajak Sikat Gigi karya Yudhistira Ardi Nugraha

Malam Lebaran karya Subagio Sastrowardoyo

e. Prosa Lirik

Prosa Lirik adalah salah satu bentuk karya sastra dalam ragam prosa yang ditulis dan diungkapkan dengan menggunakan unsur-unsur puisi. Meskipun bahasanya berirama, dan pencitraannya seperti puisi, tetapi ikatan antarkata dalam sebuah kalimat, atau hubungan antarkalimat dalam sebuah paragraf (secara sintaksis) lebih mendekati bentuk prosa.

Contoh Prosa Lirik:

Berselisih (Karya Amir Hamzah)

Berselisih kami, ia dua berjalan, aku seperti selamanya seorang diri. Adiknya yang dipimpinnya itu menoleh-noleh ke belakang, matanya berkilat-kilat melihat segala berwarna warni, putar-rimutar, kelap-kumilap di tepi jalan itu.


JENIS-JENIS DRAMA


A. Pengertian dan Ciri Drama
Kata drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti ‘berbuat, berlaku, bertindak’. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan. Arti pertama dari Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action(segala yang terlihat di pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (acting), dan ketegangan pada para pendengar. Ciri khas dari drama adalah, naskahnya berbentuk percakapan atau dialog.

B. Perbedaan Drama dan Teater

Tabel 3. Perbedaan drama dan Teater

Drama
Teater
naskah
pertunjukan
penokohan
tokoh
teks
interteks
peneliti
sutradara


C. Jenis Drama atau Teater
1. Tragedi

Boulton (1958:147) menjelaskan, drama tragedi adalah sebuah permainan dengan akhir yang menyedihkan, biasanya setidaknya terdapat satu kematian, tindakan dan pikiran dibuat secara serius dan dengan menghormati hak pribadi manusia. Sementara itu, Massofa (2009) menuliskan bahwa drama tragedi adalah perbuatan yang menampilkan sang tokoh dalam kesedihan, kemuraman, keputusasaan, kehancuran, dan kematian.
2. Melodrama

Boulton (1958: 148) memaparkan bahwa melodrama adalah hubungan yang rendah dari sebuah tragedi. Ini mungkin tentang kesedihan atau akhir yang menyenangkan, meskipun berakhir menyedihkan seperti tumpukan mayat atau teriakan orang gila akan menjadi pelengkap sensasi pertunjukan yang mungkin lebih mengharukan. Beberapa pendapat para ahli disimpulkan bahwa melodrama adalah drama musikal yang sarat dengan kesedihan yang terkadang sangat berlebihan dan menguras empati penonton.


3. The Heroik Play (Drama Heroik)

Drama farce/heroik ini bisa dikatakan drama yang berlebihan dalam mengekspresikan perilaku tokoh maupun keberanian mengeksplor tema, sehingga menimbulkan dampak yang terkadang di luar dugaan penonton, karena dikemas secara unik dan luar biasa.

4. Drama Masalah/Problem Play

Boulton (1958: 149) menjelaskan bahwa kegunaan istilah ini untuk diterapkan pada jenis permainan yang menyenangkan dari masalah sosial atau moral tertentu sehingga membuat orang berpikir cerdas. Secara alami hal ini biasanya berkaitan dilema hidup manusia yang  menyakitkan. Jenis permainan ini bermaksud mengajukan pertanyaan yang baik dan menyediakan jawaban atau meninggalkan peradaban untuk menemukan sesuatu.

5. Komedi (Comedy)

Boulton (1958: 150) menyatakan bahwa fungsi penting dari komedi adalah untuk menghibur. Hiburan dapat dimulai dari senyum tenang lalu kemudian tertawa terbahak-bahak. Komedi dapat menjadi sangat hebat atau sangat sederhana, tetapi juga dapat menenangkan hati manusia, seperti Yellow Sands and The Farmer’s Wife karya Eden Philpott; atau kecerdasan yang bijaksana seperti The Provok’d Wife atau The Way of The World.

PENGERTIAN, CIRI-CIRI, DAN JENIS PROSA


  1. Pengertian Prosa
Istilah prosa berasal dari bahasa latin oratio provorsa yang berarti ucapan langsung bahasa percakapan sehingga prosa berarti bahasa bebas, bercerita, dan ucapan langsung. Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose yang berarti bahasa tertulis atau tulisan

B. Ciri-Ciri Prosa Lama dan Baru.

     Ciri-ciri Prosa Lama :
1) Dipengaruhi oleh sastra Hindu atau Arab.
2) Ceritanya anonim “tanpa nama”
3) Milik bersama.
4) Bersifat statis, sesuai dengan kondisi masyarakat waktu itu.
5) Berbentuk hikayat, tambo, dongeng”pembaca di bawa ke alam imajinasi”

    Ciri-ciri Prosa Baru :
1) Tertulis.
2) Masyarakat sentris ”cerita diambil dari kehidupan masyarakat sekitar”.
3) Dipengaruhi pengarangnya.
4) Dipengaruhi sastra barat.
5) Bentuk roman, cerpen, novel.

C.  Jenis Prosa Lama
1. Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani mythos yang berarti cerita yakni cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan yang dipuja-puja. Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa suci yang mendukung sistem kepercayaan atau agama (religi), contohnya adalah cerita-cerita yang menerangkan asal usul dunia, kehidupan manusia dan kegiatan-kegiatan hidup seperti bercocok tanam, misalnya tentang kepercayaan Dewi Sri atau adat istiadat yang lain (Suripan Sadi Hutomo, 1991 : 63).
Contoh cerita tentang dewa-dewi adalah Dewi Sri. Menurut cerita mite jenazahya menitis menjadi padi, sehingga Dewi Sri dipercaya sebagai Dewi Padi dan lambang kesuburan.
Mite yang berkembang luas dalam kehidupan masyarakat Jawa adalah Nyi Roro Kidul, Ki Ageng Sela, dan sebagainya.

2. Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa zaman silam. Menurut Sudjiman (1986: 29) legenda adalah cerita rakyat tentang tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang mencampurkan fakta historis dan mitos. Sudikan (1985: 43) berpendapat bahwa legenda adalah sebuah cerita yang dihubungkan dengan keajaiban alam. Misalnya; Jaka Tingkir di Jawa Tengah, cerita Panji di Jawa Timur, dan sebagainya. Legenda setempat adalah legenda yang berhubungan dengan asal mula suatu tempat, nama tempat dan topografi, yaitu bentuk permukaan suatu daerah yang berbukitbukit, berjurang, dan sebagainya (James Danandjaja, 2007: 75-83). Contoh legenda adalah Candi Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan sebagainya.
3. Dongeng Menurut Sudjiman (1986: 15) adalah cerita tentang makhluk khayalis. Makhluk khayali yang menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu biasanya ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam cara. Bascom dalam James Danandjaja ( 2007:50) menyatakan bahwa dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita, dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama pada zaman dahulu

D. Prosa Baru
Prosa baru berbentuk cerpen, novel, roman.

SOAL UTN 2017 MODEL PEMBELAJARAN PAKET 1


1.      Pembelajaran yang mampu mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran adalah pembelajaran dengan pendekatan ….

Saintifik  (KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK BACA DI SINI)

2.      Pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun   (a guiding question) dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran .......      

project based learning     (PEMBAHASAN BACA DI SINI)

3.      Guru menyampaikan materi pelajaran tidak dalam bentuk final melainkan mendorong Peserta didik untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahuiya, mencari informasi sendiri, kemudian mengorganisasikan apa diperolehnya menjadi suatu bangun pengetahuan. Hal  ini merupakan prinsip belajar dalam model pembelajaran ....

discovery Learning  (PEMBAHASAN BACA DI SINI)

4.      Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-masalah yang muncul. Setelah itu tugas guru adalah meransang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.  Kegiatan yang dilakukan guru tersebut mengisyaratkan implementasi  model pembelajaran ....

problem based learning (PEMBAHASAN BACA DI SINI)

5.      Semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kegiatan yang dilakukan guru tersebut merupakan implementasi  model pembelajaran ....

problem based learning

6.      Ketika memulai pembelajaran, guru menyodorkan sebuah isu aktual dalam bentuk pertanyaan yang memerlukan solusi. Lalu, dalam bentuk kelompok-kelompok kecil, siswa diminta untuk untuk mencari alternatif solusi tersebut. Kegiatan yang dilakukan guru tersebut mengisyaratkan implementasi  model pembelajaran ....

Project based learning

7.      Guru bersama siswa merencanaan sebuah kegiatan secara kolaboratif. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik merasa “memiliki” dan bertanggung jawab atas kegitan  yang telah direncanakan bersama itu. Dalam perencanaan itu dibicarakan mengenai aturan main, aktivitas pendukung, alat dan bahan yang dapat diakses, cara dan langkah kerja untuk menyelesaian rencana kegiatan kolaboratif tadi..Model pengelolaan pembelajaran yang demikian itu mencerminkan prinsip model…

Project based learning

8.      Guru menunjukkan suatu gambar peristiwa pada awal pembelajaran kepada siswa dan siswa terpancing untuk bertanya tentang gambar tersebut. Respon siswa terhadap gambar yang dihadirkan guru merupakan stimulasi yang membantu siswa mengeksplorasi bahan. Dilanjutkan dengan identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian dan menarik kesimpulan. Prosedur tersebut merupakan prosedur aplikasi metode ....

Discovery learning

9.      Berikut ini disajikan beberapa pernyataan yang mencerminkan langkah-langkah pembelajaran.

a.       Orientasi siswa pada masalah      

b.      Mengorganisasi siswa dalam belajar                                                              

c.       Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok     

d.      Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

e.       Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Urutan langkah-langkah di atas merupakan langkah pembelajaran dengan model… 

problem based learning

10.  Berikut ini disajikan beberapa pernyataan yang mencerminkan langkah-langkah pembelajaran.

a. Pemberian Rangsangan (Stimulation)

b. Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement)

c. Pengumpulan Data (Data Collection)

d. Pengolahan Data (Data Processing)

e. Pembuktian (Verification)

f. Menarik Kesimpulan (Generalization)

Urutan langkah-langkah di atas merupakan langkah pembelajaran dengan model…  

discovery learning


POSTINGAN TERKAIT

BAGI PESERTA PLPG 2017 BACA PETUNJUK PRAKONDISI DI SINI

SOAL UTN 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI

SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI

TIPS LULUS UTN 2017 BACA DI SINI



MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Teks Cerita Sejarah
Sub Materi : Pemodelan Teks Cerita Sejarah

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi A.2 Menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan
Indikator:
1) Menelaah kelemahan atau kesalahan struktur teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan
2) Menelaah kelemahan atau kesalahan kaidah teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.
3) Menelaah kelemahan atau kesalahan isi teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan
B. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan Pokok
Kegiatan Pembelajaran
A.    Orientasi siswa pada
Masalah
1.    Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
2.    Peserta didik membaca contoh teks cerita sejarah yang kurang baik dan menyimak penjelasan terhadap permasalahan tersebut
3.    Peserta didik memberikan tanggapan dan pendapat terhadap permasalahan tersebut
B.     Mengorganisasi
siswa dalam belajar

4.    Peserta didik membentuk kelompok belajar sesuai arahan guru  dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan gender
C.     Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau
kelompok
5.    Peserta didik membaca teks cerita sejarah yang tidak baik dengan cermat
6.    Peserta didik dengan difasilitasi dan dibimbing guru menelaah dan mendiskusikan kelemahan teks cerita sejarah dari segi struktur, kaidah, dan isi
D.    Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya

7.      Peserta didik menjawab permasalahan yang telah diidentifikasi, khususnya mengenai kelemahan struktur, kaidah, dan isi teks cerita sejarah
8.      Peserta didik mempresentasikan atau menyajikan laporan pembahasan hasil temuan atau hasil diskusi dan penarikan kesimpulan di depan kelas
E.     Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
9.    Peserta didik dalam kelompok lain mengevaluasi atau
10.  Menanggapi
11.  Peserta didik dengan dibimbing guru melakukan simpulan
12.  Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari