03 November 2019

CIRI KEBAHASAAN TEKS NOVEL DAN CONTOH ANALISIS KEBAHASAAN TEKS NOVEL


Teks cerita fiksi atau novel  mempunyai ciri-ciri kebahasaan, yaitu:

a.  Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau

Contoh:

“Ibuku, meski waktu itu masih remaja, tapi sudah bermain musik sama orang-orang yang sudah tua dan keren, seperti Uwak Gito Rollies, kang Deddy Stanza. Juga dengan Kang Harry Rusli, yang waktu itu bikin kelompok musik Gang of Harry Roesli. Dan kata ibu, mereka semua gurunya” (Sumber: Novel Dilan 1990, hlm. 13-14)

Kata waktu itu menunjukkan lampau, karena pada paragraph tersebut menceritakan tentang perjalan hidup Ibu tokoh utama pada waktu muda.
b.  Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu

Contoh:

“Hujan deras dibarengi petir yang menyambar-nyambar, biasanya pertanda baik bagi orang-orang yang paham akan keberkahan Imlek. Menjelang Cap Go Meh yang akan datang dalam beberapa hari ini, masyarakat Tiong Hoa berharap akan turun hujan besar disertai halilintar yang berkepanjangan.”(Sumber: Kancing yang Terlepas, 2011, hlm. 312)

Pada penggalan paragraf di atas, terdapat kata ‘menjelang’ dan ‘beberapa hari ini’ yang menunjukkan waktu pada novel.

c.   Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan

Contoh:

“Nata menyemprotkan percikan air dari selang untuk menggodanya, dan Niki berteriak kecil. Dia segera melupakan riasannya yang hancur untuk membalas Nata, dan menarik Annalise bersamanya.”(Sumber: Refrain, 2012, hlm: 63)

Pada penggalan paragrat di atas, terdapat kata kerja menyemprotkan, menggodanya, berteriak, melupakan, menarik.Kata tersebut dikemukakan oleh kedua tokoh yaitu Nata dan Niki

d.   Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tidak langsung

Contoh:

”Dia cerita tentang bisnis perhotelan keluarganya. Sejak kecil dia sering ikut papinya travelling ke luar negeri, belajar tentang perhotelan dan seluk beluknya….”(Sumber: Refrain, 2012, hlm: 189-190)

Pada penggalan dialog tersebut, terdapat kata cerita tentang yang menunjukkan bahwa tokoh yang berdialog tengah membicarakan tentang orang lain.

e.   Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.

Contohnya:

“Dia sudah memikirkannya matang-matang, memainkan pelbagai jenis skenario yang mungkin terjadi.”(Sumber: Refrain, 2012, hlm: 150)

Pada penggalan di atas, terdapat kata memikirkannya, kata tersebut dirasakan oleh tokoh utama yang tengah mengalami dilema akan resiko yang akan ia hadapi merujuk pada kalimat selanjutnya yaitu memainkan pelbagai jenis skenario yang mungkin terjadi. Kata memikirkannya merupakan kata kerja yang tengah dirasakan oleh tokoh.

f.    Menggunakan banyak dialog

Dialog pada novel ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“…”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.

Contohnya:

“Katanya dia habis nangkap nyamuk. Dapat dua ekor. Terus, dia masukin ke botol. Kedua nyamuk itu, dia namai Bonni dan Kinkan. Perasaan waktu itu, di Bandung, bukan sedang musim nyamuk, deh. Ah, sudahlah, ikuti permainannya.
“Mau gak?”
“Mau apa? Nyamuk?” kataku balik nanya
“Iya. Kamu satu, aku satu.”
“Di sini juga banyak.”
“Di situ juga ada?” tanya Dilan. “Subhanallah.”
“Ha ha ha. Ada tujuh ribu!”
“Di sini mah sedikit,” katanya. “Bagi euy.”
“Sini kalau mau.””(Sumber: Novel Dilan 1990, hlm. 161)

Pada penggalan novel di atas, secara keseluruhan ditampilkan dengan dialog dan bukan berbentuk narasi.

g.   Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, suasana, atau tempat

Contoh:

“Terus, rumahnya luas banget, sampai ada satu ruangan khusus untuk memamerkan lukisan antik punya nyokapnya. Sekali lihat juga tahu harganya ratusan juta rupiah….”(Sumber: Refrain, 2012, hlm: 190)

Pada penggalan dialog diatas, terdapat kata luas yang merujuk kepada ruangan yang tengah diceritakan oleh salah satu tokoh, hal tersebut dapat diketahui pada dialog selanjutnya, yaitu:

“sampai ada satu ruangan khusus untuk memamerkan lukisan antik punya nyokapnya...”

Sumber: Puryanto, Edi. 2019. Teks Novel. Jakarta: Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


4 comments:

  1. Bermanfaat sekali artikel di blog ini. Terima kasih

    ReplyDelete
  2. Novel dan puisi perbedaan nya dimana? karena puisi juga menggunakan bahasa lampau.Template SEO sangat suka baca Novel

    ReplyDelete