BAHAN LENGKAP PERSIAPAN PENILAIAN
AKHIR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019 BAHASA INDONESIA KELAS X, XI, XII:
KISI-KISI, SOAL, PEMBAHASAN, RINGKASAN MATERI
SOAL PENILAIAN
TENGAH SEMESTER
BAHASA INDONESIA
KELAS XI
A. KISI-KISI
(KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR)
1. KD 3.1
Mengonstruksi informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan
dalam teks prosedur
Indikator Disajikan
ilustrasi tentang teks prosedur, peserta didik mampu menjelaskan struktur teks
prosedur dengan tepat
2. KD 3.2
Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur
Indikator Disajikan
teks prosedur, peserta didik mampu menganalisis kebahasaan teks prosedur
meliputi kata kerja imperatif, kata teknis, konjungsi penambahan,
kalimat/pernyataan persuasif dengan tepat.
3. KD 3.3
Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks
ekplanasi lisan dan tulis
Indikator Disajikan
ilustrasi tentang teks eksplanasi, peserta didik mampu menjelaskan struktur
teks eksplanasi dengan tepat.
4. KD 4.4
Memproduksi teks eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan
Indikator Disajikan
ilustrasi peristiwa alam (banjir), peserta didik mampu menyusun teks eksplanasi
bertema peristiwa alam (banjir) dengan tepat.
5. KD 3.4
Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
Indikator Disajikan
ilustrasi teks eksplanasi peristiwa alam (banjir), peserta didik mampu
menganalisis kebahasaan teks eksplanasi meliputi kata teknis, kata bermakna
denotatif, kata kerja pasif, dan konjungsi kronologis atau kausalitas dengan
tepat.
B. SOAL
1. Setiap teks
memiliki struktur yang berbeda dengan jenis teks yang lain. Jelaskan struktur
teks prosedur!
2. Cermatilah
teks berikut!
Kiat Berwawancara
Kerja
Bagi perusahaan, wawancara merupakan kesempatan untuk
menggali kualifkasi calon pegawai secara lebih mendalam, melihat kecocokannya dengan
posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat erusahaan. Wawancara pun menjadi
ajang tanya jawab antara pewawancara dengan calon.
Agar mudah dipahami oleh mitra bicara, kita harus
berbicara dengan jelas. Jaga agar kita tidak berbicara terlalu cepat atau
lambat, atur juga suara agar jelas terdengar. Suara yang terlalu pelan membuat
kita terlihat kurang percaya diri, sementara suara yang terlalu keras membuat
kita terlihat agresif. Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi suatu
keharusan.
Selain itu, perhatikan betul apa yang disampaikan
pewawancara agar kita dapat memerikan jawaban yang relevan. Tak ada salahnya menanyakan
kembali atau mencoba mengulangi pertanyaan yang diajukan untuk memastikan bahwa
pemahaman kita sudah benar. Namun, jangan melakukannya terlalu sering karena
justru akan membuat pewawancara mempertanyakan daya tangkap kita.
Bahasa tubuh pun ikut memegang peranan. Gerakan
nonverbal seperti mengangguk atau sikap tubuh yang agak condong ke depan
menunjukkan bahwa kita tertarik pada apa yang disampaikan si pewawancaraa.
Pastikan pula kita menjaga kontak mata dengan pewawancara, karena kontak mata penting
dalam proses komunikasi, termasuk dalam wawancara kerja.
Singkatnya, akan lebih baik jika kita mampu
menampilkan sikap yang antusias secara verbal maupun nonverbal. Oleh karena
itu, hindari bahasa tubuh yang dapat diartikan negatif, seperti menggoyangkan
kaki, mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak mata. Cara berbicara yang
percaya diri namun tidak terkesan sombong dapat menarik minat pewawancara.
Pada saat berbicara, hindari uraian yang panjang lebar
dan berteletele. Cobalah mengemas kalimat secara singkat dan terfokus, namun
tetap menarik. Kita diharapkan mampu menunjukkan bahwa kita adalah orang yang
tepat untuk posisi yang ditawarkan. Ceritakanlah kemampuan atau pengalaman yang
relevan dengan posisi tersebut. Hindari mengkritik atasan atau rekan kerja
sebelumnya karena ini menunjukkan sikap yang tidak professional.
Selama wawancara berlangsung, jadilah diri sendiri.
Ungkapan ini mungkin terdengar klise, namun jauh lebih baik menjadi diri
sendiri dan berbicara dengan jujur, daripada mencoba mengatakan sesuatu yang
menurut kita akan membuat pewawancara merasa terkesan. Jangan melebih-lebihkan
kualifkasi kita, apalagi mengelabui dengan memberikan data yang tidak benar.
Cepat atau lambat, pewawancara akan menemukan bahwa data tersebut hanyalah
karangan. Tunjukkan bahwa kita mampu mengenali diri kita sendiri dengan tepat.
Pewawancara biasanya memberikan kesempatan kepada kita
untuk mengajukan pertanyaan di akhir wawancara. Gunakanlah kesempatan ini secara
elegan dengan cara menunjukkan rasa ingin tahu kita tentang lingkup dan
deskripsi tugas posisi yang dilamar, kesempatan pengembangan diri, dan
sebagainya. Ini wajar, karena bersikap pasif dan menyerahkan segala sesuatu
kepada pihak perusahaan tidak akan menambah nilai kita di mata pewawancara.
Calon yang mau bertanya dalam porsi yang tepat
menunjukkan kesungguhan minatnya pada posisi yang ditawarkan dan juga pada perusahaan.
Di sesi ini biasanya muncul pula pembicaraan mengenai gaji dan tunjangan.
Pewawancara sangat menghargai kandidat yang mampu menentukan nominal gaji yang
ia harapkan, karena dianggap dapat melakukan penilaian atas kemampuannya dan
tugas-tugas yang akan dilakukan. Tentu saja angkanya harus logis sambil tetap
membuka kesempatan untuk negosiasi.
Dengan persiapan matang dan unjuk diri yang baik saat
wawancara, kita telah meninggalkan kesan yang layak untuk dipertimbangan oleh perusahaan
(Sumber: “Unjuk Diri yang Baik dalam Wawancara Kerja”
dalam Kompas dengan pengubahan).
Analisislah
ciri kebahasaan teks prosedur yang meliputi kata kerja imperatif, kata teknis,
konjungsi penambahan, dan kalimat/pernyataan persuasif.