31 March 2017

PENGERTIAN, CIRI-CIRI, DAN JENIS PROSA


  1. Pengertian Prosa
Istilah prosa berasal dari bahasa latin oratio provorsa yang berarti ucapan langsung bahasa percakapan sehingga prosa berarti bahasa bebas, bercerita, dan ucapan langsung. Kata prosa diambil dari bahasa Inggris, prose yang berarti bahasa tertulis atau tulisan

B. Ciri-Ciri Prosa Lama dan Baru.

     Ciri-ciri Prosa Lama :
1) Dipengaruhi oleh sastra Hindu atau Arab.
2) Ceritanya anonim “tanpa nama”
3) Milik bersama.
4) Bersifat statis, sesuai dengan kondisi masyarakat waktu itu.
5) Berbentuk hikayat, tambo, dongeng”pembaca di bawa ke alam imajinasi”

    Ciri-ciri Prosa Baru :
1) Tertulis.
2) Masyarakat sentris ”cerita diambil dari kehidupan masyarakat sekitar”.
3) Dipengaruhi pengarangnya.
4) Dipengaruhi sastra barat.
5) Bentuk roman, cerpen, novel.

C.  Jenis Prosa Lama
1. Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani mythos yang berarti cerita yakni cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan yang dipuja-puja. Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa suci yang mendukung sistem kepercayaan atau agama (religi), contohnya adalah cerita-cerita yang menerangkan asal usul dunia, kehidupan manusia dan kegiatan-kegiatan hidup seperti bercocok tanam, misalnya tentang kepercayaan Dewi Sri atau adat istiadat yang lain (Suripan Sadi Hutomo, 1991 : 63).
Contoh cerita tentang dewa-dewi adalah Dewi Sri. Menurut cerita mite jenazahya menitis menjadi padi, sehingga Dewi Sri dipercaya sebagai Dewi Padi dan lambang kesuburan.
Mite yang berkembang luas dalam kehidupan masyarakat Jawa adalah Nyi Roro Kidul, Ki Ageng Sela, dan sebagainya.

2. Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa zaman silam. Menurut Sudjiman (1986: 29) legenda adalah cerita rakyat tentang tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang mencampurkan fakta historis dan mitos. Sudikan (1985: 43) berpendapat bahwa legenda adalah sebuah cerita yang dihubungkan dengan keajaiban alam. Misalnya; Jaka Tingkir di Jawa Tengah, cerita Panji di Jawa Timur, dan sebagainya. Legenda setempat adalah legenda yang berhubungan dengan asal mula suatu tempat, nama tempat dan topografi, yaitu bentuk permukaan suatu daerah yang berbukitbukit, berjurang, dan sebagainya (James Danandjaja, 2007: 75-83). Contoh legenda adalah Candi Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan sebagainya.
3. Dongeng Menurut Sudjiman (1986: 15) adalah cerita tentang makhluk khayalis. Makhluk khayali yang menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu biasanya ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam cara. Bascom dalam James Danandjaja ( 2007:50) menyatakan bahwa dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita, dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama pada zaman dahulu

D. Prosa Baru
Prosa baru berbentuk cerpen, novel, roman.

SOAL UTN 2017 MODEL PEMBELAJARAN PAKET 1


1.      Pembelajaran yang mampu mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran adalah pembelajaran dengan pendekatan ….

Saintifik  (KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK BACA DI SINI)

2.      Pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun   (a guiding question) dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pembelajaran tersebut merupakan model pembelajaran .......      

project based learning     (PEMBAHASAN BACA DI SINI)

3.      Guru menyampaikan materi pelajaran tidak dalam bentuk final melainkan mendorong Peserta didik untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahuiya, mencari informasi sendiri, kemudian mengorganisasikan apa diperolehnya menjadi suatu bangun pengetahuan. Hal  ini merupakan prinsip belajar dalam model pembelajaran ....

discovery Learning  (PEMBAHASAN BACA DI SINI)

4.      Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik diminta mencatat masalah-masalah yang muncul. Setelah itu tugas guru adalah meransang peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka.  Kegiatan yang dilakukan guru tersebut mengisyaratkan implementasi  model pembelajaran ....

problem based learning (PEMBAHASAN BACA DI SINI)

5.      Semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kegiatan yang dilakukan guru tersebut merupakan implementasi  model pembelajaran ....

problem based learning

6.      Ketika memulai pembelajaran, guru menyodorkan sebuah isu aktual dalam bentuk pertanyaan yang memerlukan solusi. Lalu, dalam bentuk kelompok-kelompok kecil, siswa diminta untuk untuk mencari alternatif solusi tersebut. Kegiatan yang dilakukan guru tersebut mengisyaratkan implementasi  model pembelajaran ....

Project based learning

7.      Guru bersama siswa merencanaan sebuah kegiatan secara kolaboratif. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik merasa “memiliki” dan bertanggung jawab atas kegitan  yang telah direncanakan bersama itu. Dalam perencanaan itu dibicarakan mengenai aturan main, aktivitas pendukung, alat dan bahan yang dapat diakses, cara dan langkah kerja untuk menyelesaian rencana kegiatan kolaboratif tadi..Model pengelolaan pembelajaran yang demikian itu mencerminkan prinsip model…

Project based learning

8.      Guru menunjukkan suatu gambar peristiwa pada awal pembelajaran kepada siswa dan siswa terpancing untuk bertanya tentang gambar tersebut. Respon siswa terhadap gambar yang dihadirkan guru merupakan stimulasi yang membantu siswa mengeksplorasi bahan. Dilanjutkan dengan identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian dan menarik kesimpulan. Prosedur tersebut merupakan prosedur aplikasi metode ....

Discovery learning

9.      Berikut ini disajikan beberapa pernyataan yang mencerminkan langkah-langkah pembelajaran.

a.       Orientasi siswa pada masalah      

b.      Mengorganisasi siswa dalam belajar                                                              

c.       Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok     

d.      Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

e.       Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Urutan langkah-langkah di atas merupakan langkah pembelajaran dengan model… 

problem based learning

10.  Berikut ini disajikan beberapa pernyataan yang mencerminkan langkah-langkah pembelajaran.

a. Pemberian Rangsangan (Stimulation)

b. Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement)

c. Pengumpulan Data (Data Collection)

d. Pengolahan Data (Data Processing)

e. Pembuktian (Verification)

f. Menarik Kesimpulan (Generalization)

Urutan langkah-langkah di atas merupakan langkah pembelajaran dengan model…  

discovery learning


POSTINGAN TERKAIT

BAGI PESERTA PLPG 2017 BACA PETUNJUK PRAKONDISI DI SINI

SOAL UTN 2017 KOMPETENSI PEDAGOGIK BACA DI SINI

SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BACA DI SINI

TIPS LULUS UTN 2017 BACA DI SINI



MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Teks Cerita Sejarah
Sub Materi : Pemodelan Teks Cerita Sejarah

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi A.2 Menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan
Indikator:
1) Menelaah kelemahan atau kesalahan struktur teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan
2) Menelaah kelemahan atau kesalahan kaidah teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.
3) Menelaah kelemahan atau kesalahan isi teks laporan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan
B. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan Pokok
Kegiatan Pembelajaran
A.    Orientasi siswa pada
Masalah
1.    Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran
2.    Peserta didik membaca contoh teks cerita sejarah yang kurang baik dan menyimak penjelasan terhadap permasalahan tersebut
3.    Peserta didik memberikan tanggapan dan pendapat terhadap permasalahan tersebut
B.     Mengorganisasi
siswa dalam belajar

4.    Peserta didik membentuk kelompok belajar sesuai arahan guru  dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan gender
C.     Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau
kelompok
5.    Peserta didik membaca teks cerita sejarah yang tidak baik dengan cermat
6.    Peserta didik dengan difasilitasi dan dibimbing guru menelaah dan mendiskusikan kelemahan teks cerita sejarah dari segi struktur, kaidah, dan isi
D.    Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya

7.      Peserta didik menjawab permasalahan yang telah diidentifikasi, khususnya mengenai kelemahan struktur, kaidah, dan isi teks cerita sejarah
8.      Peserta didik mempresentasikan atau menyajikan laporan pembahasan hasil temuan atau hasil diskusi dan penarikan kesimpulan di depan kelas
E.     Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
9.    Peserta didik dalam kelompok lain mengevaluasi atau
10.  Menanggapi
11.  Peserta didik dengan dibimbing guru melakukan simpulan
12.  Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari


MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING


Contoh Tahap Pembelajaran Discovery learning

Satuan Pendidikan: SMA …
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XII/1
Materi Pokok : Teks Cerita Sejarah
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KD:  Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan.

Indikator:

1) Menentukan struktur teks cerita sejarah;
2) Menentukan kaidah/ciri-ciri bahasa (fitur bahasa) teks cerita sejarah.

B. Langkah-langkah Pembelajaran


Tahapan Pokok
Kegiatan Pembelajaran
A.    Pemberian Rangsangan (Stimulation)
1.    Peserta didik menyimak tayangan berbagai peristiwa sejarah dunia.
2.    Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menghadapkansiswa pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi terhadap pemahaman teks hasil observasi cerita sejarah.
3.      Guru mengarahkan jawaban siswa terhadap pembelajaran yang akan dilakukan
4.      Siswa membaca contoh model teks cerita sejarah berjudul “Sejarah Hari Buruh.”.
B.     Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement)
5.     
6.    Peserta didik mengidentifikasi masalah yang relevan dengan bahan bacaan diantaranya diarahkan untuk menanyakan fungsi teks cerita sejarah dan bentuk atau strukturnya,
7.      Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, siswa memilih dan merumuskan salah satu di antaranya dalam bentuk hipotesis.
C.     Pengumpulan Data (Data Collection)
8.    Peserta didik membentuk kelompok belajar sesuai arahan guru dengan mempertimbangkan kemampuan akademik, gender, dan ras (@5 0rang per kelompok).
9.      Peserta didik mengidentifikasi siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana peristiwa yang terjadi pada teks cerita sejarah “Hari Buruh.”
10.  Peserta didik menyusun periode sejarah secara kronologis, sesuai dengan urutan waktu dari peristiwa sejarah teks “Hari Buruh.”
11.  Peserta didik menentukan struktur yang membangun teks “Sejarah Hari Buruh”
D.    Pengolahan Data (Data Processing)
12.   
13.  Peserta didik mengolah informasi yang diperoleh dari hasil kegiatan sebelumnya untuk menentukan unsur-unsur atau struktur teks cerita sejarah.
E.     Pembuktian (Verification)
14.  Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memverifikasi sehingga dapat menemukan konsep tentang struktur teks cerita sejarah.
F.      Menarik Kesimpulan (Generalization)
15.  Peserta didik membuat kesimpulan tentang struktur teks cerita sejarah
16.  Peserta didik mempresentasikan.



MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK

Rancangan Pembelajaran Berbasis Projek

A. Identitas Model
Satuan Pendidikan : SMA ……
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Teks Cerita Sejarah
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit (2 pertemuan)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
4.2 Memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi dalam novel yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisanmaupun tulisan

Indikator:

1) Menentukan langkah-langkah menyusun teks cerita sejarah
2) Menyusun teks cerita sejarah
C. Langkah Pembelajaran

Langkah-langkah
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
A.    Penentuan Proyek
1. Peserta didik menentukan hari atau peristiwa bersejarah sebagai topik yang akan dikembangkan menjadi teks cerita bersejarah
B.     Perancangan
Langkah-langkah
Penyelesaian Proyek
2. Peserta didik dibimbing guru mendiskusikan aturan main dan pemilihan aktivitas yang dapat mendukung pelaksanaan proyek
3. Peserta didik mendiskusikan sumber/bahan/alat pendukung pelaksanaan proyek
4. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai penilaian
dalam kelompok masing masing, peserta didik mendiskusikan dan perencanaan proyek berupa penentuan fase peristiwa bersejarah
C.     Penyusunan Jadwal
Pelaksanaan Proyek
5. Peserta didik membuat time line pemilihan dan penyiapan proyek
6. Peserta didik mendiskusikan deadline untuk menyelesaikan proyek menyusun teks cerita sejarah
7. Peserta didik mendiskusikan dan membuat jadwal atau waktu pelaksanaan penyelesaian setiap fase persitiwa dalam teks cerita sejarah yang akan ditulisnya
D.    Penyelesaian proyek
dengan fasilitasi dan
monitoring guru
8. Peserta didik mengidentifikasi dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan fase peristiwa yang menjadi objek untuk penulisan teks cerita sejarah
9. Peserta didik mengonsultasikan permasalahan atau kendala dalam menyelesaikan penulisan teks cerita sejarah
10. Peserta didik memperbaiki hasil tulisan berdasarkan hasil konsultasi
E.     Penyusunan Laporan
dan Presentasi
/Publikasi
Hasil Proyek
11. Peserta didik membaca kembali teks cerita sejarah yang sudah ditulis dan memperbaiki jika masih terjadi kesalahan dengan mengacu pada point-point penilaian yang disepekati pada tahap perencanaan
12. Peserta didik menempelkan teks cerita sejarah yang sudah dibuatnya di tempat yang sudah disediakan (tempat seperti bentuk pameran)
13. Peserta didik melakukan kegiatan shopping model,yaitu mengunjungi, membaca, dan menanggapi teks cerita sejarah kelompok lain.
F.      Evaluasi Proses dan
Hasil Proyek
14. Peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek yang sudah dilaksanakan.
15. Peserta didik mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas proyek peserta didik mendengarkan umpan balik terhadap proses yang telah dilaksanakan dan produk yang telah dihasilkan.



TEORI BELAJAR (1)


  1. Pengertian Belajar
    Belajar merupakan suatu proses yang kompleks ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, bersifat relatif permanen dan prosesnya ditandai dengan adanya interaksi dengan lingkungan sekitar pembelajar baik lingkungan alam maupun sosial budaya
  2. Macam-macam Teori Belajar
  1. Teori belajar behaviorisme
    Teori ini memfokuskan pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku bahasa serta hubungan antara  stimulus dan respon pada dunia sekeliling
  2. Teori belajar nativisme
    Aliran ini berpendapat bahwa belajar bahasa hanyalah proses pengisian detil kaidah-kaidah/struktur bahasa ke dalam LAD yang sudah terjadi secara alamiah
  3. Teori belajar kognitivisme
    Kemampuan bahasa seseorang berasal dan diperoleh sebagai akibat dari kematangan kognitif anak
  4. Teori belajar konstruktivisme
    bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
  5. Teori belajar humanistik
    Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses balajar dianggap berhasil jika seorang pelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri  Teori ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya
  6. Teori belajar sosial
    Manusia belajar melalui pengamatannya terhadap perilaku orang lain.
  7. Teori belajar sibernetik
    Belajar merupakan pengolahan atau pemrosesan informasi. Teori ini berasumsi bahwa tidak ada satu jenis pun cara belajar yang ideal untuk segala situasi. Karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi
3. Prinsip-prinsip Belajar
  1. Perhatian dan motivasi
    Dari kajian belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar . Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil.
  2. Keaktifan
    Belajar tidak bisa dipaksakan oleh  orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri .
  3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
    belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa yang tidak hanya mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
  4. Pengulangan
    belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons benar.
  5. Tantangan
    Dalam situasi belajar, siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai. Namun selalu terdapat hambatan, yaitu mempelajari bahan belajar. Timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu, yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.
  6. Balikan/penguatan
    Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif.
  7. Perbedaan individual
    Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan individu ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa