25 August 2022

CONTOH MODUL AJAR BERDIFERENSIASI BIOLOGI SMA KELAS X

 

Modul Berdiferensiasi

Pengelompokan (Klasifikasi) Keanekaragaman Hayati

 

A.      Informasi Umum

 

Nama Penyusun                                 :    Marsiyono, S.Pd.

Institusi                                              :    SMA Negeri 1 Kemusu

Tahun                                                 :    2022

Jenjang Sekolah                                 :    SMA

Kelas                                                  :    X

Alokasi Waktu                                   :    6 JP

Kompetensi Awal                              : Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu peserta didik mengenal macam-macam makhluk hidup dari issue global terkait ancaman kepunahan melalui sumber berita

 Profil Pelajar Pancasila

a. Kreatif (memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan)

                                  Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi.

b. Bergotong royong (kolaborasi) : kerjasama

c. Mandiri (Regulasi Diri) : Menunjukkan inisiatif dan bekerja  secara mandiri 

d. Bernalar Kritis (memperoleh dan memproses informasi dan gagasan) : mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi  dan gagasan

 

Persiapan Pembelajaran

              a.     Materi Ajar (terlampir), mencetaknya untuk dipergunakan saat pembelajaran.

             b.     Rubrik penilaian (terlampir)

 

Metode/Model Pembelajaran yang digunakan

              a.     Pendekatan pembelajaran : lingkungan

             b.     Model Pembelajaran :

Discovery Learning

              c.     Metode : Ceramah interaktif dan Diskusi

 


B.       Komponen Inti

1.    Tujuan Pembelajaran bagi Peserta Didik (peserta didik)

Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk media yang dipilih berdasarkan klasifikasi dua kingdom (Animalia dan Plantae) melalui presentasi kelas.

 

2.      Pengetahuan Prasyarat

Pengetahuan prasyarat pertama yang perlu dikuasai peserta didik adalah pemahaman mengenai berbagai jenis keanekaragaman hayati (KH) dari tingkat gen, jenis, hingga ekosistem. Pengetahuan prasyarat kedua yang perlu dikuasi peserta didik agar tercapai tujuan pembelajaran adalah mengenai penguasaan dasar klasifikasi. Tahapan klasifikasi mahluk hidup itu ada tiga, yaitu 1) Melakukan identifikasi mahluk hidup; 2) Melakukan pengelompokan mahluk hidup; dan 3) Melakukan pemberian nama mahluk hidup tersebut.

Melakukan klasifikasi makhluk hidup bisa dilakukan dengan mengamati morfologi, anatomi, fisiologi, kromosom, serta tingkah laku organisme tersebut. Pengamatan mengenai Kromosom sulit untuk diamati, karena memerlukan alat dan proses khusus agar kromosom bisa terlihat. Oleh sebab itu, pandu peserta didik untuk mengidentifikasi morfologi serta tingkah lakunya saja dahulu sebagai tahap awal melakukan klasifikasi ini. Gunakan alat pembanding seperti gambar, spesimen (awetan hewan ataupun tumbuhan), kunci identifikasi (ini untuk hewan ataupun tumbuhan yang sudah diketahui namanya). Kunci identifikasi sendiri sering juga disebut sebagai kunci determinasi. Beberapa website yang bisa diakses untuk beberapa kunci determinasi yang siap digunakan sebagai berikut,

http://fmipa.unj.ac.id/biologi/elearning/kunci-determinasi-paku/

https://gurusekolah.co.id/kunci-determinasi-lengkap-pengertian-dan-contoh-kunci-determinasi/

Atau bisa membuat kunci determinasi sendiri, dengan langkah-lagkah sebagai berikut:

a.         Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan yang lain ditolak

b.         Ciri yang dimasukkan mudah diamati

c.         Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang

d.         Menggunakan kalimat sesingkat mungkin

e.         Setiap kuplet diberi nomor

f.          Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identic

Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/kunci-determinasi/   dan

 https://www.materikelasipa.net/2018/09/cara-membuat-kunci-determinasi-beserta.html

 

3.      Pemahaman bermakna

Keanekaragaman Hayati ini perlu untuk disampaikan kepada peserta didik karena beberapa alasan. Pertama, menumbuhkan kesadaran akan keberadaan berbagai jenis mahluk hidup yang mendukung daya hidup manusia. Tanpa keberadaan organisme di sekitar, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam melangsungkan kehidupannya dengan layak. Kedua, memiliki manfaat ekologis agar peserta didik paham bahwa keberadaan setiap makhluk hidup memiliki peran tersendiri dalam mempertahankan lingkungan di sekitarnya, sehingga jika ada ketidak seimbangan populasi organisme tertentu, akan lebih cepat memberikan solusi untuk mengatasinya. Ketiga melestarikan sumber daya air, udara dan tanah yang merupakan pondasi utama keberlangsungan hidup manusia. Tumbuhan dan hewan yang hidup berinteraksi satu sama lain saling memberikan manfaat satu sama lain, jika keberadaannya dipelihara, maka air, udara, dan tanah akan lestari untuk sama-sama dipergunakan.

 

4.        Kegiatan pembelajaran

Pertemuan Ke-2 (6 JP x 45 menit)

Tujuan : 

Peserta didik mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk media yang dipilih berdasarkan klasifikasi alami

 

a.              Persiapan Pembelajaran

·      Persiapan dasar:

·           Buku tulis untuk mencatat dan alat tulis (pulpen, pensil, penggaris, penghapus);

·           Buku Paket penerbit mana saja yang berisi materi keanekaragaman hayati Indonesia

·           Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terlampir

·      Persiapan tambahan (tidak diwajibkan): laptop atau PC, printer dengan hasil berwarna, dan kertas film.

b.              Kegiatan Pembelajaran

1.         Pembukaan (15 menit)

              a.          Guru membuka kelas dengan salam, memeriksa kehadiran peserta didik, dan mengingatkan untuk selalu menjaga protokol kesehatan (prokes) selama proses pembelajaran tatap muka (PTM).

             b.          Peserta didik melakukan pre-test

              c.          Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik, kemudian mempersilahkan Peserta didik menyebutkan kembali minimal 5 hewan dan 5 tumbuhan khas daerah masing-masing, hasil dari proses KBM pertemuan sebelumnya.

             d.          Guru membagikan LKPD yang akan digunakan dalam pembelajaran

              e.          Guru memberikan motivasi dengan menanyakan “Pernahkah Anda menanyakan alasan Ibunda memisahkan penyimpanan pakaian kerja/bagus dengan pakaian sehari-hari? ”

 

 Melatih Peserta didik membuat pohon dan kunci dikotomi untuk klasifikasi menggunakan hasil identifikasi Keanekaragaman Hayati khas daerah masing-masing saat pertemuan ke-2.

 


2.         Kegiatan inti (150 menit)

                 a.     Pemberian stimulus

·      Guru menampilkan/menunjukkan tanaman rumput dan tanaman cabai secara utuh (dari akar hingga daun) untuk kelas tatap muka (menggunakan produk hasil pengamatan dari pertemuan kedua) 

 

https://images.app.goo.gl/Wy5TZSe9rXK44eS38

https://images.app.goo.gl/RRDKyqAc5z3ZgfHy9

 

·      Kemudian menanyakan kepada peserta didik, “Setujukah anda jika saya mengatakan bahwa kedua tanaman ini sama-sama berada pada kelompok tanaman rumput-rumputan? Dan Jika keduanya punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi manusia”

·      Mengakomodasi jawaban Peserta didik dengan tidak membenarkan atau menyalahkan jawaban apapun yang dikemukakan.

·      Guru menyiapkan materi yang dapat didengar (rekaman) oleh siswa
melalui media MP3 (auditori) melalui link

https://drive.google.com/file/d/1Yl8eYcCoOPt71OMUvjTB4XfBIgAxq0yN/view?usp=sharing , guru juga menyiapkan materi pengelompokan keanekaragaman hayati yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan menayangkan/mengirimkan video (visual) melalui link

https://drive.google.com/file/d/1DgZLQ1C9xAmmoBKXTiNeOXbHPTUhS228/view?usp=sharing dan menggunakan lingkungan sekitar sekolah untuk observasi pengelompokan keanekaragaman hayati dalam kehidupan sehari hari (kinestetik). (Diferensiasi Konten)

·      Kegiatan pembelajaran akan disajikan dalam LK Peserta didik.

 

                 b.     Identifikasi masalah

·      Peserta didik mengamati masing-masing media tentang pengelompokan keanekaragaman hayati yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan guru bertanya jawab tentang isi dari media yang telah ditayangkan atau di perdengarkan.
(Diferensiasi Proses)

·      Berdasarkan hasil identifikasi jenis-jenis keanekaragaman hayati Indonesia di daerah peserta didik masing-masing persilahkan peserta didik untuk memilih 2 hewan dan 2 tumbuhan.

·      Mengarahkan peserta didik untuk menanggapi pernyataan dalam LKPD.

·      Jawaban setuju ataupun tidak setuju yang dikemukakan peserta didik, harus disertakan alasannya.

·      Setelah menuliskan pernyataan dan alasannya, mengarahkan peserta didik untuk membuktikan bahwa pernyataan dan alasannya tersebut benar

 

                 c.     Pengumpulan dan Pengolahan data (bekerja secara berkelompok)

·      Pengelompokkan peserta didik ke dalam lima kelompok.

·      Masing-masing kelompok mengamati gambar 4 organisme yang telah dipilih dalam LKPD, kemudian hasil pengamatan dituliskan.

Langkah melatih peserta didik membuat klasifikasi dikotomi berikut!

 

·      Guru menahan diri untuk tidak memberikan jawaban langsung apabila ada peserta didik yang bertanya mengenai fungsi, atau manfaat dari berbagai organisme tersebut secara ekologi. Selalu mengarahkan untuk mencari sendiri jawaban yang benar.

·      Mengarahkan peserta didik untuk mengamati dulu semua ciri morfologi dan perilaku keempat organisme yang dipilihnya. Misalnya: berkaki, berjalan dengan empat kaki, berjalan dengan dua kaki, ditutupi sisik tubuh, ditutupi oleh rambut, ditutupi oleh bulu, dapat terbang, dapat berenang, bernafas dengan insang, bernafas dengan paru-paru, dapat memanjat, dll.

·      Isi pohon dikotomi yang telah disediakan dalam LKPD dengan melakukan pertanya Ya dan Tidak, kriteria di isi sendiri oleh peserta didik berdasarkan pengamatan ciri yang sudah dilakukannya. Perhatikan pola dan contoh.

Pola:      

Contoh:

·      Buat kunci dikotominya berdasarkan pembuatan pohon dikotomi sebagai berikut.

1. apakah mereka memiliki kaki?

                                         Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 2

                                         Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 3

2. apakah mereka memiliki…….?

Jika ‘ya’ lanjut ke nomor 4

                                         Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor 5

                    … dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

·      Selanjutnya, peserta didik dibimbing untuk membuat kunci determinasi yang akan dituangkan sebagai bagan determinasi dalam bentuk media yang dipilih (misal poster).

·      Mengingatkan peserta didik untuk menjawab pertanyaan kedua mengenai “setujukan Anda, Jika organisme yang diamati tersebut punah dari muka bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi manusia?”

 

                 d.     Pembuktian

·      Setelah media selesai, maka kelima media yang dibuat dipresentasikan. (Diferensiasi Produk)

·      Guru memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi, memberikan tanggapan, sanggahan, dan atau persetujuan atas diagram dikotomi yang telah disajikan.

·      Mengarahkan peserta didik untuk menggali dalam diskusi mengenai kebenaran manfaat keberadaan organisme yang diamati oleh setiap kelompok.

Memberikan materi ajar mengenai perbedaan Dicotyledonae dan Monocotyledonae

pada saat Peserta didik melakukan konfirmasi diskusi di kelas.

 

·      Perbaiki konsep-konsep yang kurang tepat dengan memberikan feedback atau tanggapan yang datang dari proses diskusi kelas.

 

                 e.     Menarik Kesimpulan

Berdasarkan pembuktian, mengarahkan peserta didik untuk menuliskan jawaban dan kesimpulan mengenai pernyataan guru di poin stimulus (a) pada LKPD yang dimiliki, dan memberikan feedback nilai untuk poster yang telah ditampilkan. Produk sebaiknya dipajang di kelas hingga modul mengenai keanekaragaman hayati dirampungkan.

 

3.         Penutup (15 menit)

              a.          Membuat kesimpulan

Guru membimbing peserta didik membuat kesimpulan mengenai manfaat dan cara pengelompokkan organisme.

             b.          Post-test

              c.          Penugasan

 

Guru menyampaikan secara tidak tersirat tujuan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya, lalu berikan materi mengenai Bioteknologi.

Berikan tugas membuat rangkuman materi tersebut maksimal satu halaman yang akan dikumpulkan di pertemuan berikutnya.

 

 

             d.          Refleksi

Guru bersama-sama dengan peserta didik mengisi refleksi mengenai hal-hal yang positif dan negatif proses KBM; atau dipahami dan belum dipahami dari materi; terkait tujuan pembelajaran yang telah dikemukakan di awal pembelajaran. Format yang bisa digunakan sebagai berikut:

 

Refleksi untuk Peserta Didik

No

Pernyataan

Ya

Tidak

1

Apakah saya sudah mengerti cara membuat diagram dikotomi dengan klasifikasi alami?

 

 

2

Apakah saya sudah paham cara membuat kunci dan bagan determinasi?

 

 

3

Apakah saya sudah paham perbedaan klasifikasi sistem buatan, alami, dan filogenetik?

 

 

4

Apakah saya sudah paham manfaat organisme bagi kehidupan ?

 

 


Refleksi untuk Guru

No

Pernyataan

Ya

Tidak

1

Apakah 90% peserta didik sudah mengerti cara membuat diagram dikotomi dengan klasifikasi alami?

 

 

2

Apakah 90% peserta didik sudah paham cara membuat kunci dan bagan determinasi?

 

 

3

Apakah 90% peserta didik sudah paham perbedaan Klasifikasi sistem buatan, alami, dan filogenetik?

 

 

4

Apakah 90% peserta didik sudah paham manfaat organisme bagi kehidupan?

 

 

5

Apakah seluruh peserta didik nampak mengikuti pembelajaran dengan gembira dan antusias?

 

 

 

Guru membuat simpulan hasil refleksi di pertemuan ke-1 ini untuk menentukan apakah akan lanjut ke pertemuan ke-2 atau perlu ada pengulangan pembelajaran:

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________


A.      Perangkat Asesmen

    1.     Asesmen Formatif

Perhatikan gambar dua hewan di bawah ini.

 

https://images.app.goo.gl/uYyFjmKv9aF28Vpi8

 

https://images.app.goo.gl/pwqZWGPWgbL618VF8

https://images.app.goo.gl/dznK5uZeH7uU97ns6

 

https://images.app.goo.gl/6xgujHQeZsDnQvjr8

Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci dikotom yang dapat anda perhatikan berikut ini.

 


1

a.

Bertulang belakang

lanjut ke nomor 2


b.

Tidak bertulang belakang

Echinodermata

2

a.

Melahirkan

lanjut ke nomor 4


b.

Bertelur

lanjut ke nomor 3

3

a.

Ditutupi sisik

Reptil


b.

Tidak ditutupi sisik

lanjut ke nomor 4

4

a.

Ditutupi rambut

lanjut ke nomor 5


b.

Ditutupi Bulu

lanjut ke nomor 6

5

a.

Memiliki kelenjar mamae

Mamalia


b.

Tidak memiliki kelenjar mamae

lanjut ke nomor 6

6

a.

Bergerak dengan sayap

Aves


b.

Bergerak dengan sirip

Pisces

 


Diagram Kunci Determinasi

Bertulang Belakang


                  a.     Menggunakan bahasa yang mudah dipahami

                  b.     Kalimatnya singkat dan jelas

                  c.     Warna, gambar, suara menarik

                  d.     Tujuan pembuatan media langsung terlihat

                  e.     Isi media sesuai dengan konsep dan konteks

 

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/5) x 10 = Nilai

Rubrik:

Score

Deskriptor

5

Jika media menunjukkan 5 indikator tersebut

4

Jika media menunjukkan 4 indikator tersebut

3

Jika media menunjukkan 3 dari 4 indikator

2

Jika media menunjukkan 2 dari 4 indikator

1

Jika media menunjukkan 1 dari 4 indikator

0

Jika media tidak menunjukkan satupun dari indikator

 

Daftar Cek Peserta Didik

No.

Nama Peserta Didik

Indikator

Score

Nilai

1

2

3

4

1.

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

… dst.

 

 

 

 

 

 

 

    3.     Asesmen Sikap

Indikator Berpikir Kritis (ada empat):

                  a.     Mengajukan pertanyaan

                  b.     Mengidentifikasi dengan panca indera

                  c.     Mengolah informasi dan gagasan

                  d.     Merefleksi pemikirannya sendiri

 

Score ini bisa dikonversi menjadi puluhan dengan cara : (score/4) x 10 = Nilai

         Rubrik:

Score

Deskriptor

4

Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut

3

Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator

2

Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator

1

Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator

0

Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

 

Daftar Cek Peserta Didik

No.

Nama Peserta Didik

Indikator

Score

Nilai

1

2

3

4

1.

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

… dst.

 

 

 

 

 

 

 

JIKA peserta didik belum menunjukkan perbaikan hasil post-test setelah dilakukan pembelajaran.

Bagi peserta didik yang sudah selesai, bisa lanjut ke kegiatan pembelajaran berikutnya, bagi yang belum, guru bisa memberikan remedial pengajaran (terlampir)

 

B.       Pengayaan dan Remedial

  1.       Pengayaan

Bagi peserta didik yang sudah mencapai tujuan pembelajaran, memberikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.

              a.          Aktivitas

Silahkan anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A hingga H berikut ini:

             b.          Materi,

Untuk kelas tatap muka, telah terlamir di bagian Lampiran (no. 2 mengenai materi)

              c.          Asesmen Pengayaan

(Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai

 

  2.       Remedial

Bagi peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, silahkan berikan kegiatan berikut sebagai pengayaan.

              a.          Aktivitas

1)        Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik.

2)        Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.

3)        Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran ulang dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.

4)        Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai KKCP, baik secara individu maupun kelompok.

             b.          Materi (Terlampir)

              c.          Asesmen remedial

Gunakan perangkat asesmen formatif yang sebelumnya telah diberikan, atau bisa membuat soal yang setara dengan asesmen formatif tersebut.

 

C.       Lampiran

1.         Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Materi : Klasifikasi dan Determinasi

 

Nama                    :                                                                                                               Kelas     : 

Kelompok           :                                                                                                               Tanggal :

 

A.    Tujuan:

1.    Anda mampu menyajikan pengelompokan Keanekaragaman Hayati (KH) dalam bentuk poster berdasarkan klasifikasi dikotomi.

2.    Anda mampu mendeskripsikan lima manfaat Keanekaragaman hayati dengan menyajikan data satu spesies tertentu melalui media

B.    Kegiatan:

Perhatikan gambar keanekaragaman hayati Indonesia di bawah ini. Kemudian pilih 10 organisme (5 hewan dan 5 tumbuhan) yang Anda kenali sebagai hewan/tumbuhan khas di daerah Anda, sebagai bahan pekerjaan Anda di LKPeserta didik.

https://images.app.goo.gl/Q1hanNyim3dPzLf4A

Berdasarkan morfologi dari keempat organisme yang Anda pilih tersebut, setujukah Anda dengan pernyataan berikut:

Kesepuluh organisme tersebut berasal dari kelompok famili yang sama; dan Jika keempatnya punah dari muka Bumi, maka tidak ada dampak apapun bagi kehidupan manusia”

 


Lanjutan…

 

1.    Ya, saya Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ___________________________________

      ______________________________________________________________________________

      ______________________________________________________________________________

      ______________________________________________________________________________

     

Tidak, saya Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut. Karena ____________________________

      ______________________________________________________________________________

      ______________________________________________________________________________

      ______________________________________________________________________________

 

 

2.    Bukti bahwa alasan (persetujuan/ketidak-setujuan)* saya atas pernyataan tersebut adalah, melalui pohon dikotomi yang saya buat.



Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.

 

3.    Berdasarkan pengisian nomor 2, maka kunci dikotominya adalah,  (Perhatikan contoh).

 

P1. apakah mereka memiliki kaki?

                                         Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P2

                                         Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P3

P2. apakah mereka memiliki…….?

Jika ‘ya’ lanjut ke nomor P4

                                          Jika ‘tidak’ lanjut ke nomor P5

P3. Apakah mereka ………

 

                    … dst … lakukan hingga ditemukan organisme yang dimaksud

 

4.    Berdasarkan kegiatan nomor 1 hingga nomor 3. Apakah Anda masih berada pada pernyataan Anda bahwa Anda (menyetujui/tidak menyetujui)* pernyataan di awal LKPeserta didik?

 

Ya, saya Setuju/tidak setuju* dengan pernyataan tersebut. Karena

 

Organisme pertama yaitu (________________) memiliki ciri-ciri_________________________

      ______________________________________________________________________________

dan manfaat____________________________________________________________________

      ______________________________________________________________________________

Organisme kedua yaitu (________________) memiliki ciri-ciri___________________________

_____________________________________________________________________________ dan manfaat ___________________________________________________________________

      ______________________________________________________________________________

Organisme ketiga yaitu (________________) memiliki ciri-ciri____________________________

______________________________________________________________________________ dan manfaat____________________________________________________________________

      ______________________________________________________________________________

Organisme ke empat yaitu (________________) memiliki ciri-ciri_________________________ dan manfaat ___________________________________________________________________

 

2.         Materi

3.         Sumber referensi belajar guru dan siswa yang bisa diakses di Internet maupun cetak.


Keterangan: *) lingkari pilihan Anda.

 


2.     Materi

Mengakses materi ini pada link https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf

 

A. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

klasifikasi makhluk hidup merujuk pada kegiatan pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri yang terlihat pada setiap makhluk tersebut. Kegiatan pengelompokkan ini bukan hal yang mudah, sebab diperlukan ketelitian dalam menentukkan parameter yang digunakan sebagai ciri khas atau pembeda dari organisme lainnya. Itu berarti, diperlukan upaya observasi lebih lanjut pada beberapa organisme yang kemudian dipilih menjadi sebuah kategori atau kelompok.

Parameter yang digunakan dalam pengelompokan makhluk hidup, bisa berdasarkan tempat hidup atau habitat, ukuran dan bentuk, ciri morfologi tau anatomi, serta manfaat dari makhluk hidup tersebut. Ilmu yang mempelajari mengenai klasifikasi makhluk hidup pada tingkat-tingkat berbeda atau takson berbeda dikenal dengan istilah taksonomi yang dipelopori oleh Carolus Linnaeus sebagai bapak taksonomi dunia. Ilmu taksonomi menjadi salah satu ilmu yang sangat dinamis karena perkembangannya akan terus disesuaikan seiring dengan ditemukannya spesies baru. Oleh sebab itu, pengelompokan makhluk hidup dari awal ditemukan sampai saat ini telah mengalami beberapa kali perkembangan dari mulai sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 6 kingdom.

 

B.       Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup

                  a.          Pengamatan sifat makhluk hidup

Proses yang dilakukan adalah mengidentifikasi makhluk hidup dengan cara mengamati dari tingkah laku, bentuk morfolofi, anatomi, dan fisiologi (fungsi faal tubuh).

                  b.          Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri yang diamati

Proses pengelompokkan makhluk hidup dilakukan berdasarkan ciri dan sifat atau persamaan dan perbedaan yang diamati.

                  c.          Pemberian nama makhluk hidup

Setelah dikelompokkan, langkah klasifikasi selanjutnya adalah member nama makhluk hidup agar lebih mudah dipahami. Sistem penamaan makhluk hidup salah satunya adalah system tata nama ganda (Binomial Nomenclature).

 

C.      Takson dalam Klasifikasi Makhluk Hidup.

Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis yang berarti susunan, penyusunan, penataan atau taxon yang berarti unt dalam klasifikasi objek biologi, dan nomos yang berarti hokum. Tingkatan makhluk hidup pada taksonomi disebut takson. Tiap takson menunjukkan kesamaan sifat yang banyak. Tingkatan takson dari yang paling tinggi hingga paling rendah dituliskan sebagai berikut.

 

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Rosa gallica

https://images.app.goo.gl/2Mq6Ts7hkbgVsKdW8

 

Takson pada Tumbuhan dengan contoh Ursus americanus

https://images.app.goo.gl/4PoEAFCdiGRkWY2p7

D.           Sistem Nama Ganda (Binomial Nomenclature)

1.    Penulisan spesies

·           Terdiri atas dua kata

·           Menggunakan huruf latin

·           Ditulis cetak miringatau cetak tegak tapi digarisbawahi

·           Kata pertama menunjukkan marga (genus), diawali huruf kapital

·           Kata kedua menunjukkan penunjuk spesies, diawali huruf kecil

·           Jika ada dua kata penunjuk spesies, maka untuk hewan kedua kata penunjuk spesies dipisah, sedangkan untuk tumbuhan digabung atau diberi tanda hubung

·           Varietas dipisah

Contoh penulisan:

Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu)

Panthera tigris sondaica atau Panthera tigris sondaica (harimau jawa)

2.    Penulisan Familia (suku)

Ditambah akhiran –aceae (untuk tumbuhan), dan diakhiri –idea (untuk hewan)

Contoh: Canidae (familia anjing) dan Solanaceae (familia terung-terungan)

3.    Penulisan Ordo (bangsa)

Ditambah akhiran –ales

Contoh: Zingiberales

4.    Penulisan Classis (kelas)

Ditambah akhiran –nae atau diambil dari ciri khas organisme tersebut

Contoh Equisetinae, Mycotina

 

E.            Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup

Pada konteks keanekaragaman hayati, pengelompokan sangat perlu untuk dilakukan. agar mempersempit objek kajian, sehingga akan mempermudah untuk mengenal, mempelajari, dan akhirnya memanfaatkan makhluk hidup untuk kepentingan manusia. Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan dengan berbagai sistem. Sistem pengelompokkan tersebut yaitu artifisial, natural, dan filogeni.

 

1.    Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)

Sistem klasifikasi buatan merupakan suatu cara pengelompokan berdasarkan pada karakter-karakter yang dihubungkan dengan kepentingan manusia. Misalnya pada tumbuhan terdapat beberapa cara penggolongan, diantaranya berdasarkan:

a.         Umur

Kita mengenal ada tumbuhan semusim/setahun (annual), contoh diantaranya Cabe, Tomat, dan Bunga Matahari. Ada juga yang tahunan, contoh diantaranya Jati, Kihujan, Mangga, Alpukat, dan Jambu Air.

b.     Kegunaannya

Pengelompokan berdasarkan kegunaan misalnya tanaman pangan seperti Padi, Singkong, dan Kentang. Tanaman obat misalnya Binahong, Mahkota Dewa, dan Sirih. Tanaman perkebunan, seperti Jati, Mahoni, Gaharu, dan lain-lain.

 

c.     Habitatnya

Berdasarkan habitatnya dikenal tumbuhan xerofit (tumbuhan yang dapat bertahan di daerah kering, seperti Kaktus, ada juga tumbuhan hidrofit (tumbuhan air seperti Kangkung, Genjer, Teratai, dan lain-lain).

d.    Kandungan gizi atau zat utamanya

Dalam pengelompokkan ini dikenal diantaranya tumbuhan sumber karbohidrat seperti Padi, Singkong, Sagu, dan lain-lain. Tumbuhan sumber protein seperti Kacang Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau. Tumbuhan sumber lemak seperti Kelapa Sawit, Kemiri, dan Wijen. Melalui pengelompokan secara artifisial ini akan memudahkan kita untuk mengenal sehingga akhirnya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.

 

2.    Sistem Klasifikasi Alami (Natural)

Pengelompokkan pada sistem ini dilakukan berdasarkan pada karakter-karakter alamiah yang mudah untuk diamati, pada umumnya berasarkan karakter morfologi. Pelopor dari sistem klasifikasi alami ini adalah Carolus Linnaeus. Ia adalah yang pertama kali meletakkan dasar-dasar klasifikasi termasuk sistem tata nama binomial nomenclature.

Awalnnya,  Carolus Linnaeus mengajukan sistem klasifikasi 2 Kingdom, yaitu Plantae dan Animalia. Namun selanjutnya Whittaker menyempurnakannya menjadi sistem klasifikasi 5 Kingdom. Kingdom Fungi dikeluarkan dari Plantae, kemudian membentuk kingdom baru yaitu Monera dan Protista. Monera yaitu golongan organisme yang merupakan prokariotik, sedangkan Protista yaitu golongan organisme mikroskopis yang merupakan organisme eukariotik.

Setelah Whittaker, ilmuwan asal Amerika Carl Woese menyempurnakannya menjadi sistem klasifikasi 6 kingdom, yaitu Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Namun selanjutnya Kingdom Protista sudah tidak berlaku karena anggotanya polyphyletic, yaitu ada yang mendekati karakter tumbuhan, hewan, bahkan fungi. Sama halnya dengan Kingdom Monera yang sudah tidak valid lagi sebagai suatu takson karena anggotanya terdiri dari dua golongan yang sangat berbeda karakternya (Bacteria dan Archaebacteria). Oleh karena itu dibentuklah sistem klasifikasi 3 domain yang dinilai dapat mewadahi kingdom-kingdom sebelumnya yang bermasalah (Protista dan Monera). Ketiga domain tersebut yaitu Bacteria, Archaea, dan Eucarya.

Pada sistem alami, klasifikasi tumbuhan biasanya didasarkan pada morfologi dari alat perkembangbiakannya (bunga) termasuk tipe biji, morfologi akar, batang, dan daun. Sedangkan pada hewan biasanya diklasifikasikan berdasarkan jumlah sel, keberadaan tulang punggung, saluran pencernaan, sistem rangka, dan lain- lain.

 


Berikut adalah perkembangan sistem klasifikasi 2 kingdom hingga 5 kingdom

 


3.      Sistem Klasifikasi Filogeni

Sistem klasifikasi filogeni merupakan suatu cara pengelompokkan organisme berdasarkan garis evolusinya atau sifat perkembangan genetik organisme sejak sel pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa. Sistem klasifikasi ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teori evolusi. Pada sistem klasifikasi ini terkadang ada organisme yang secara morfologisnya berbeda, namun ternyata memiliki karakter genetik yang dekat.

Sistem klasifikasi filogeni ini merupakan sistem klasifikasi yang mendasari sistem klasifikasi modern, yang dipelopori oleh Hudchinson, Cronquist, dan lainnya. Biasanya klasifikasi modern ini dilakukan dengan memperhatikan kecenderungan evolusi organisme itu lebih maju atau masih primitif adalah dengan melihat pelestarian atau penyusutan dari struktur sel atau tubuhnya akibat pengaruh seleksi alam. Sebagai contoh, dalam klasifikasi modern tumbuhan, Hutchinson mengemukakan pendapat diantaranya:

·         Tumbuhan berdaun tunggal lebih primitive daripada berdaun majemuk

·         Tumbuhan dikotil lebih primitive daripada tumbuhan monokotil

·         Tumbuhan berbiji terbuka lebih primitive dari pada tumbuhan berbijitertutup

·         Tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik yang banyak lebih primitive dari pada tumbuhan berbunga dengan benang sari dan putik sedikit.

·         Tumbuhan berbunga mahkota lepas-lepas lebih primitive daripada tumbuhan berbunga mahkota bersatu.

 

Pada klasifikasi hewan karakter yang diperhatikan untuk penggolongannya yaitu jumlah sel tubuhnya dan perkembangan sel tubuhnya, serta jaringan embrionalnya. Hewan yang memiliki jaringan embrional triploblastik (ada ektoderm, mesoderm, endoderm) akan memiliki struktur tubuh yang lebih sempurna daripada organisme diploblastik (ektoderm dan endoderm saja, tapi tidak memiliki mesoderm).

Secara umum, untuk melihat tingkat-tIngkat perkembangan makhluk hidup sebagai dasar klasifikasinya perlu diperhatikan: struktur selnya (prokariotik/eukariotik); jumlah sel tubuhnya (uniseluler/multiseluler); jaringan embrionalnya (diploblastik/triploblastik); bentuk tubuh dan organ tubuhnya (thallus/kormus); pergiliran keturunannya (bentuk gametofit/sporofit); dan sifat- sifat khas morfologis lainnya seperti perkembangan bagian-bagian bunganya dibandingkan lainnya.

 

F.       Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup

Tidak hanya ilmuwan yang dapat membuat suatu sistem klasifikasi, seperti yang telah dibahas di bagian sebelumnya. Kita dapat melakukan klasifikasi sederhana berdasarkan karakter yang diinginkan. Banyak metode yang dapat kita gunakan untuk mengetahui identitas suatu jenis organisme, diantaranya dengan konfirmasi langsung kepada ahlinya, mencocokkan dengan spesimen, atau dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau kunci determinasi. Kunci determinasi tersebut merupakan serangkaian pertanyaan yang dapat menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui identitasnya.

Kunci determinasi tersebut dibuat dengan menyusun serentetan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karakter dari berbagai jenis tumbuhan tersebut. Untuk menguji kunci determinasi yang sudah Anda rancang, Anda dapat melakukannya dengan cara meminta kawan lain untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang tercantum. Jika ia dapat mengidentifikasi suatu jenis tumbuhan dengan tepat, maka kunci determinasi tersebut sudah baik. Model dari kunci determinasi bermacam-macam, namun yang paling sering digunakan adalah model dikotomi. Kunci dikotomi ini disusun atas dasar pengelompokkan ciri-ciri makhluk hidup menjadi dua kelompok yang berbeda. Dengan menggunakan dasar persamaan dan perbedaan sifat ciri (character state) makhluk hidup tersebut, selanjutnya dilakukan pengelompokkan lagi menjadi dua kelompok kembali hingga akhirnya diperoleh sifat ciri yang spesifik yang langsung merujuk pada identitas jenis suatu organisme.

Misalnya jika kita akan mengelompokan berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekolah berdasarkan morfologi bunga, buah, daun, batang, dan akar, maka kita harus memahami berbagai tipe morfologi dari organ-organ tumbuhan tersebut. Agar dapat digunakan oleh orang lain, maka istilah yang digunakan harus istilah ilmiah yang umum. Dalam perancangan kunci determinasi model dikotomi, pada setiap nomor selalu disusun dua pernyataan yang saling berkebalikan. Pada setiap pernyataan akan diteruskan menuju nomor baru yang akan mengarahkan pada dua pernyataan berikutnya, hingga pada akhirnya akan berhenti pada nama/identitas dari organisme tersebut. Untuk lebih jelasnya coba Anda perhatikan contoh kunci determinasi dibawah ini (dikutip dari Van Steenis, 1997):

Biasanya untuk memudahkan dalam pembuatan kunci determinasi, pernyataan yang dibuat pertama kali adalah pernyataan mengenai sifat ciri morfologi yang paling umum terlebih dahulu, kemudian selanjutnya diikuti dengan sifat ciri yang semakin spesifik. Kunci determinasi tersebut merupakan kunci dikotomi karena selalu bercabang dua, jika dibuat bagannya maka akan seperti Gambar berikut.

 


3.              Sumber referensi belajar guru dan peserta didik yang bisa diakses di internet maupun cetak.

 

Arifin, Z. ___. Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi SMA Kelompok Kompetensi B, Bab Klasifikasi. Modul Belajar Mandiri. Calon Guru PPPK.

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB9.pdf

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

LIPI, 2014. Kekinian, Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press. Jakarta.

http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1432194926.pdf 

Rauf, F. 2020. Kenali Klasifikasi Makhluk Hidup: Pengertian, Taksonomi, Sistem, Contoh Soal!. Blog. Eduka Sistem.

https://blog.edukasystem.com/klasifikasi-makhluk-hidup/

 

UNDUH MODUL AJAR BERDIFERENSIASI KLIK DI SINI 

 

KUMPULAN MODUL AJAR PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (TIPE-TIPE GAYA BELAJAR) SMA KELAS X

Baca dan Unduh https://zuhriindonesia.blogspot.com/2022/08/kumpulan-modul-ajar-pembelajaran.html


0 komentar:

Post a Comment