11 January 2020

CONTOH SOAL MENENTUKAN TOKOH UTAMA CERPEN UNTUK SMP

(Soal UN Bahasa Indonesia Tahun 2019)


Kunci Jawaban: B
Pembahasan
Tokoh utama adalah tokoh yang senantiasa ada dalam setiap peristiwa, banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan paling banyak terlibat dengan tema cerita. Adapun tokoh bawahan adalah tokoh yang menjadi pelengkap dalam cerita.
Ada beberapa tokoh yang disebut dalam cuplikan cerita itu, yakni si Pingkan, Tom, Rara, dan Uni. Dari keempat tokoh itu, yang lebih banyak diceritakan dan digambarkan dalam kalimat-kalimatnya adalah tokoh Pingkan.
RINGKASAN MATERI
Tokoh Utama dalam Cerita
Cerita (cerpen/novel) dibentuk oleh beberapa unsur. Salah satunya adalah penokohan. Di dalam cerita, tokoh yang dimaksud dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yakni tokoh utama dan tokoh bawahan/figuran. Tokoh utama merupakan tokoh yang menjadi pusat cerita. Hal itu tampak dari banyaknya bagian cerita yang lebih banyak diisi oleh peran tokoh itu. Dengan kata lain, tokoh utama adalah tokoh yang senantiasa ada dalam setiap peristiwa, banyak berhubungan dengan tokoh lain, dan paling banyak terlibat dengan tema cerita. Adapun tokoh bawahan adalah tokoh yang menjadi pelengkap dalam cerita.
 

PEMBAHASAN SOAL UN SMP TAHUN 2019 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
36. Memperbaiki Kalimat Tidak Padu dalam Paragraf Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2020/01/soal-un-bahasa-indonesia-smp.html

CONTOH SOAL UN SMP TENTANG PENGGUNAAN TANDA SERU DAN TANDA PETIK PADA KALIMAT LANGSUNG

(Soal UN Bahasa Indonesia SMP tahun 2019)


Kunci Jawaban: A
Pembahasan
Sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, pilihan jawaban yang tepat adalah opsi A. Kalimat tersebut adalah pembicaraan langsung sehingga digunakan tanda petik dan berisi perintah sehingga diakhiri dengan tanda seru (!).

MENGIDENTIFIKASI KALIMAT TIDAK EFEKTIF


 (Soal UN SMP tahun 2019

Kunci Jawaban: B
Pembahasan
Kalimat efektif ditandai antara lain mudah dipahami isi atau pesannya, lengkap unsur kalimatnya, kata yang digunakan tepat, tidak berlebihan, dan tidak ambigu, dan sebagainya.
Kalimat tidak efektif antara lain ditandai dengan ketidaklengkapan unsur kalimat, ketidaktepatan penempatan unsur dalam kalimat, penggunaan unsur kalimat secara berlebihan, pilihan kata tidak tepat,  ketidakparalelan, kontaminasi, dan kesalahan konjungsi.
Berdasarkan syarat-syarat kalimat efektif tersebut yang merupakan kalimat efektif adalah kalimat (1) dan (3). Kalimat yang tidak efektif adalah kalimat (2) dan (4) karena tidak memenuhi syarat kehematan atau penggunaan unsur kalimat secara berlebihan (jamak ganda).
Analisis kalimat (2) dan (4) sebagai berikut.
a.    Bagi para wanita-wanita perlu berhati-hati jika melewati lorong (tidak hemat).
Para wanita perlu berhati-hati jika melewati lorong (hemat).
b. Rapat itu membahas mengenai tentang cara memajukan pariwisata (tidak hemat).
Rapat itu membahas tentang cara memajukan pariwisata (hemat).