CONTOH RPP TEKS PUISI
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA ……………
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/
Semester :
X / 2
Materi
Pokok : Teks
Puisi
Alokasi Waktu : 4 X45
Menit (2 JP)
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian
nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis
dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e.
Humaniora, dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI
4. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis,
e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan
metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
3.17Menganalisis
unsur pembangun puisi.
|
3.17.1 Menganalisis kata konkret dalam puisi.
3.17.2 Menganalisis gaya bahasa dalam puisi
3.17.3 Menganalisis rima dalam puisi
3.17.4 Menganalisis tipografi dalam puisi
3.17.5 Menganalisis tema dalam puisi
3.17.6 Menganalisis rasa dalam puisi
3.17.7 Menganalisis nada dalam puisi
3.17.8 Menganalisis amanat dalam puisi
|
4.17
Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya.
|
4.17.1 Menulis puisi dengan memerhatikan diksi,
imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone),
dan amanat/tujuan/maksud (itention).
4.17.2
Mempresentasikan
puisi yang ditulis
4.17.3
Menanggapi
puisi yang dipresentasikan
4.17.4
Merevisi
puisi yang telah ditulis
|
C. Tujuan Pembelajaran
1.
Pertemuan 1: Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pedagogik genre, saintifik, dengan model pembelajaran diskoveri, peserta didik dapat menganalisis unsur
pembangun puisi dengan rasa ingin tahu, kreatif, tanggung jawab, teliti, serta jujur.
2. Pertemuan 2: Melalui kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan pedagogik genre, saintifik, dan dengan diskusi dan penugasan, peserta
didik dapat menulis puisi dengan
kreatif, jujur, dan penuh tanggung jawaab.
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Teks
Puisi
Konsep
·
Unsur-unsur
pembangun puisi
ü diksi;
ü imaji;
ü kata konkret;
ü gaya bahasa;
ü rima/irama;
ü tipografi;
ü tema/makna (sense);
ü rasa (feeling);
ü nada (tone);dan
ü amanat/tujuan/maksud (itention).
Prinsip
Analisis unsur pembangun puisi
Prosedur
Menulis Puisi
E.
Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Pedagogi genre, Saintifik approach
Model : discovery learning (pertemuan pertama),
Penugasan dan diskusi (pertemuan ke 2)
Metode : penugasan, tanya jawab,
diskusi.
F.
Media/Alat Bahan
1.
Media/Alat : LCD, Laptop
2.
Bahan : Teks Puisi
G.
Sumber Belajar
·
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017 buku siswa halaman 243 dan 271
·
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017 buku guru
·
Internet
·
Video
·
Buku/
sumber lain yang relevan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
(2 X 45 menit)
Indikator:
3.17.1
Menganalisis kata konkret dalam puisi.
3.17.2
Menganalisis gaya bahasa dalam
puisi
3.17.3
Menganalisis rima dalam puisi
3.17.4
Menganalisis tipografi dalam
puisi
3.17.5
Menganalisis tema dalam puisi
3.17.6
Menganalisis rasa dalam puisi
3.17.7
Menganalisis nada dalam puisi
3.17.8
Menganalisis amanat dalam puisi
Tahap
|
Langkah-langkahpembelajaran
|
Alokasiwaktu
|
1.
Pendahuluan:
|
1.
Peserta didik merespon salam dan mensyukuri
anugerahTuhan dengan berdoa bersama.
2.
Peserta
didik menerima apersepsi yang
diberikan guru dengan mendengarkan pembacaan puisi oleh guru dengan teliti dan sungguh-sungguh
3. Peserta
didik memprediksi materi yang akan dipelajarinya
4.
Peserta didik menerima informasi tentang
materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembelajaran yang akan
dipelajari dalam teks biografi.
|
10 menit
|
2.
INTI
|
DISCOVERY
1. Stimulation (pemberian rangsangan)
Peserta didik
membaca teks puisi dalam buku
pembelajaran yaitu teks puisi “Sajak Matahari” karya W.S.Rendra(hal. 253buku
Siswa)
2. Problem Statement (identifikasi masalah)
Peserta didik menyimak penjelasan
Pendidik tentang analisis unsur pembangun puisi yang meliputi
·
diksi;
·
imaji;
·
kata
konkret;
·
gaya
bahasa;
·
rima/irama;
·
tipografi;
·
tema/makna
(sense);
·
rasa
(feeling);
·
nada
(tone);dan
·
amanat/tujuan/maksud
(itention).
3. Data
collection (Pengumpulan
Data)
Peserta didik mencari informasi dari berbagai sumber untuk
mengetahui (pengertian, teknik
analisis) unsur pembangun puisi yang meliputi
·
diksi;
·
imaji;
·
kata
konkret;
·
gaya
bahasa;
·
rima/irama;
·
tipografi;
·
tema/makna
(sense);
·
rasa
(feeling);
·
nada
(tone);dan
·
amanat/tujuan/maksud
(itention).
4. Data
Processing (Pengolahan
Data)
·
Peserta didik mendiskusikan analisis data unsur pembangun puisi teks puisi yang berjudul “Sajak Matahari” karya W.S.Rendra(hal.
253buku Siswa)
5. Verification
(Pemeriksaan data)
Kelompok dengan secara bergantian mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya dalam diskusi kelas untuk memverifikasikan hasil
kerjanya; kelompok lain memberikan
tanggapan
.
6. Generalisation (penarikan kesimpulan)
Di bawah bimbingan
Pendidik, peserta didik menyimpulkan hasil
analisis unsur pembangun puisi
.
|
70 menit
|
3. PENUTUP
|
Kegiatan Pendidik bersama peserta didik yaitu:
·
Menghubungkan
isi puisi dengan menunjukkan perilaku unggul dalam kehidupan sehari-hari.
·
Mengajukan
pertanyaan tentang materi yang belum dikuasai.
·
Meringkas
hasil pembelajaran secara lisan .
·
Merefleksi
hasil pembelajaran
Kegiatan guru yaitu:
·
Menyampaikan
tugas yang harus dikerjakan peserta didik
untuk pertemuan kedua.
·
Menjelaskan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
|
15 menit
|
Pertemuan kedua
(2 X 45 menit)
Indikator:
4.17.1
Menulis puisi dengan memerhatikan diksi, imaji, diksi,
kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone),
dan amanat/tujuan/maksud (itention).
4.17.2
Mempresentasikan puisi yang ditulis
4.17.3
Menanggapi puisi yang dipresentasikan
4.17.4
Merevisi puisi yang telah ditulis
Tahap
|
Langkah-langkahpembelajaran
|
Alokasiwaktu
|
Pendahuluan:
|
1.
Pesertadidik merespon salam dan mensyukuri
anugerah Tuhan dengan berdoa bersama
2.
Peserta didik merespon pertanyaan Pendidik
tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya, “ Apa yang kalian
ketahui tentang puisi?”; “ Apa saja unsur pembangun puisi”
3.
Peserta didik menerima informasi tentang
materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembelajaran yang akan
dipelajari dalam menulis teks puisi.
|
5 menit
|
INTI
|
1.
Peserta
didik dengan rasa ingin tahu, disiplin, dan bertanggung jawab memperhatikan
pembacaan puisi dalam video pembelajaran pembacaan puisi
2.
Peserta
didik bertanya jawab tentang isi puisi
3.
Peserta
didik menulis puisi untuk mengungkapkan perasaannya
4.
Peserta
didik mendemonstrasikan hasil puisi yang ditulisnya dengan membacakan di depan
kelas
5.
Peserta
didik memberikan komentar terhadap puisi yang ditulis teman
6.
Peserata
didik merevisi (jika perlu) berdasarkan masukan teman
|
70 menit
|
3. PENUTUP
|
Kegiatan Pendidik bersama
peserta didikyaitu:
·
Membuat
simpulan hasil pembelajaran.
·
Merefleksi
manfaat pembelajaran teks puisi bagi kehidupan nyata.
Kegiatan Pendidik yaitu:
·
Memberikan
tugas kepada peserta didik untuk mengumpulkan puisi yang dibuatnya untuk
dijadikan antologi kumpulan puisi karya siswa
|
15 menit
|
G. Penilaian
1.
Kompetensi keagamaan dan
sosial
a.
Teknik penilaian : observasi/ pengamatan
b.
Bentuk :
catatan hasil observasi
c.
Instrumen :
jurnal (terlampir)
2.
Kompetensi Pengetahuan:
a.
Teknik
penilaian :tes
b.
Bentuk
Penilaian :Tes tulis.
c.
Instrumen
penilaian: Tes uraian
3.
Kompetensi keterampilan :
a.
Teknik
penilaian :penugasan.
b.
Bentuk :tugas tertulis.
c.
Instrumen penilaian :lembar kerja dan penilaian
presentasi
4.
Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta
didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan
melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3
kali yaitu dengan cara menugaskan kepada
peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga memenuhi
ketentuan yang ditetapkan.
5.
Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai
ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siwa yang mencapai nilai diberikan
materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Mengetahui ……., ……………
Kepala SMA Guru Mata
Pelajaran,
Lampiran :
INTRUMEN
PENILAIAN SIKAP
Nama
Satuan pendidikan : SMA/SMK....
Tahun
pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester :
X / 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia –
Wajib
NO
|
WAKTU
|
NAMA
|
KEJADIAN/
PERILAKU
|
BUTIR SIKAP
|
POS/
NEG
|
TINDAK LANJUT
|
1
|
25 Januari 2018
|
Azhari
|
Tidak mengerjakan tugas menganalisis unsur pembangun puisi
|
Tanggung jawab
|
-
|
Dipanggil dan disuruh
mengerjakan tugas kembali dengan waktu terbatas
|
2
|
25 Januari
2018
|
Farhan
|
Mengerjakan tugas dengan
serius, tepat waktu, dan hasilnya sangat baik
|
Tanggung jawab
|
+
|
Diberi pujian atau
apresiasi
|
3
|
||||||
4
|
||||||
5
|
||||||
6
|
||||||
7
|
||||||
8
|
||||||
9
|
||||||
10
|
||||||
11
|
……., …………..
Kepala
SMA …….. , Guru Mata Pelajaran,
INSTRUMEN
PENILAIAN
KOMPETENSI PENGETAHUAN
KUIS
Satuan
Pendidikan
|
:
|
SMA
|
|
Mata
Pelajaran
|
:
|
Bahasa Indonesia - Wajib
|
|
Kelas
|
:
|
X
|
|
Kompetensi
dasar
|
:
|
3.17
|
Menganalisis unsur
pembangun puisi.
|
Indikator
|
:
|
3.17.1
3.17.2
3.17.3
3.17.4
3.17.5
3.17.6
3.17.7
3.17.8
|
Menganalisis kata konkret dalam puisi.
Menganalisis gaya bahasa
dalam puisi
Menganalisis rima dalam puisi
Menganalisis tipografi
dalam puisi
Menganalisis tema dalam
puisi
Menganalisis rasa dalam
puisi
Menganalisis nada dalam puisi
Menganalisis amanat dalam
puisi
|
Materi
|
:
|
Unsur-unsur pembangun puisi
|
Instrumen:
1.
Apa yang
kalian ketahui tentang puisi?
2.
Bagaimana
perasaan kalian saat membaca puisi?
3.
Unsur-unsur
apa saja yang membangun puisi?
4.
Apa manfaat
membaca puisi?
Rubrik Penilaian Tes Lisan (Kuis)
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Nama
Peserta didik/kelompok :
…………………………………………………
Kelas :
…………………………………………………
Tanggal
Penilaian :
............................................................................
Pedoman
penyekoran:
No soal
|
Deskripsi
|
Skor
|
1,2,3,4
|
Menjawab dengan benar dan sempurna.
|
3
|
Menjawab hamper benar.
|
2
|
|
Menjawab hanya sebagian kecil yang benar.
|
1
|
Instrumen Tugas kelompok :
INSTRUMEN
PENILAIAN
KOMPETENSI PENGETAHUAN
KUIS
Satuan
Pendidikan
|
:
|
SMA
|
|
Mata
Pelajaran
|
:
|
Bahasa Indonesia - Wajib
|
|
Kelas
|
:
|
X
|
|
Kompetensi
dasar
|
:
|
3.17
|
Menganalisis unsur pembangun puisi.
|
Indikator
|
:
|
3.17.1
3.17.2
3.17.3
3.17.4
3.17.5
3.17.6
3.17.7
3.17.8
|
Menganalisis kata konkret dalam puisi.
Menganalisis gaya bahasa
dalam puisi
Menganalisis rima dalam puisi
Menganalisis tipografi
dalam puisi
Menganalisis tema dalam
puisi
Menganalisis rasa dalam
puisi
Menganalisis nada dalam puisi
Menganalisis amanat dalam
puisi
|
Materi
|
:
|
Unsur-unsur pembangun puisi
|
Petunjuk : Bacalah puisi ”Sajak Matahari” karya W.S.
Rendra berikut ini, kemudian kerjakan tugas-tugas di bawahnya dengan tepat
secara berkelompok!
Sajak Matahari
Karya : W.S. Rendra
Matahari bangkit dari sanubariku
Menyentuh permukaan samodra raya
Matahari keluar dari mulutku
Menjadi pelangi di cakrawala
Wajahmu keluar dari jidatku
Wahai kamu, wanita miskin!
Kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang
Dan di tengah sawah tuan tanah menanammu!
Satu juta leleki gundul
Keluar dari hutan belantara
Tubuh mereka terbalut lumpur
Dan kepala mereka berkilatan
Memantulkan cahaya matahari
Mata mereka menyala
Tubuh mereka menjadi bara
Dan mereka membakar dunia
Matahari adalah cakra jingga
Yang dilepas tangan Sang Khrisna
Ia menjadi rahmat dan kutukanmuya,
ya umat manusia!
Rubrik Penilaian Penugasan Individu :
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Nama : …………………………………………………
Kelas : …………………………………………………
Tanggal
Penugasan :...............................................................
Pedoman
penyekoran:
No soal
|
Deskripsi
|
Skor
|
Skor maksimal
|
1
|
Menjawab dengan benar disertai alasan yang benar.
|
30
|
30
|
Menjawab benar tetapi alasan salah
|
20
|
||
Menjawab hampir benar
|
10
|
||
2
|
Menjawab dengan benar dengan menyebutkan 5 unsur
instrinsik dengan tepat.
|
40
|
40
|
Menjawab dengan benar dengan menyebutkan 4 unsur
instrinsik dengan tepat.
|
30
|
||
Menjawab dengan benar dengan menyebutkan 3 unsur
instrinsik dengan tepat.
|
20
|
||
Menjawab dengan benar dengan menyebutkan kurang dari
3 unsur instrinsik dengan tepat.
|
10
|
||
3
|
Menjawab dengan tepat makna yang terkandung di dalam
puisi disertai alasan yang benar.
|
40
|
40
|
Menjawab dengan tepat makna yang terkandung di dalam
puisi disertai alasan yang salah.
|
30
|
||
Menjawab dengan tepat makna yang terkandung di dalam
puisi tanpa disertai alasan.
|
20
|
||
Menjawab hamper benar makna yang terkandung di dalam
puisi disertai alasan yang salah.
|
10
|
||
Total
|
100
|
Kunci :
……,
………….
Kepala
SMA ……………, Guru
Mata Pelajaran,
…………………………… ………………………
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN
2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X (SMA/SMK)
1.
TEKS NEGOSIASI
2.
TEKS DEBAT
3.
TEKS BIOGRAFI
4.
TEKS PUISI
INSTRUMEN
PENILAIAN
KOMPETENSI KETERAMPILAN
Satuan
Pendidikan
|
:
|
SMA
|
|
Mata
Pelajaran
|
:
|
Bahasa Indonesia - Wajib
|
|
Kelas
|
:
|
X
|
|
Kompetensi
dasar
|
:
|
3.17
|
Menganalisis unsur pembangun puisi.
|
Indikator
|
:
|
3.17.1
3.17.2
3.17.3
3.17.4
3.17.5
3.17.6
3.17.7
3.17.8
|
Menganalisis kata konkret dalam puisi.
Menganalisis gaya bahasa
dalam puisi
Menganalisis rima dalam puisi
Menganalisis tipografi
dalam puisi
Menganalisis tema dalam
puisi
Menganalisis rasa dalam
puisi
Menganalisis nada dalam puisi
Menganalisis amanat dalam
puisi
|
Materi
|
:
|
Unsur-Unsur Pembangun Puisi
|
Kisi-kisi
Kompetensi Dasar
|
IPK
|
Materi
Pokok
|
Indikator
Soal
|
No
Soal
|
3.17 Menganalisis unsur pembangun pusi
|
3.17.9
Menganalisis kata konkret
dalam puisi.
|
Kata-kata konkret dalam puisi
|
Disediakan sebuah puisi, peserta didik
menganalisis kata-kata konkret disertai bukti.
|
1.
|
3.17.10Menganalisis
unsur-unsur
pembangun puisi
|
Unsure-unsur pembangun puisi
|
Disediakan sebuah puisi, peserta didik
menganalisis unsure-unsur pembangun puisi.
|
2.
|
Instrumen
Petunjuk : Bacalah puisi berikut, kemudian kerjakan
tugas di bawahnya!
Tugas:
1.
Analisislah
kata-kata konkret pada puisi “Sajak Matahari” karya : W.S. Rendra!
2.
Sebutkan unsure-unsur pembangun puisi
“Sajak Matahari” karya : W.S. Rendra!
Kunci:
1.
2.
Pedoman
Penyekoran Tugas
No
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
Skor
maksimal
|
1
|
a.
Peserta didik menentukan
lima kata-kata konkret pada puisi dengan tepat.
|
20
|
50
|
b.
Peserta didik menentukan
empat kata-kata konkret pada puisi dengan tepat.
|
15
|
||
c.
Peserta didik menentukan
tiga kata-kata konkret pada puisi dengan tepat.
|
10
|
||
d.
Peserta didik menentukan
kurang dari tiga kata-kata konkret pada puisi dengan tepat.
|
5
|
||
2
|
e.
Peserta didik menentukan
lima unsure pembangun puisi dengan tepat.
|
20
|
50
|
f.
Peserta didik menentukan
empat unsure pembangun puisi dengan tepat.
|
15
|
||
g.
Peserta didik menentukan
tiga unsure pembangun puisi dengan tepat.
|
10
|
||
h.
Peserta didik menentukan
kurang dari tiga unsure pembangun puisi dengan tepat.
|
5
|
||
i.
Total
|
100
|
…………,
……………
Kepala
SMA ……………, Guru
Mata Pelajaran,
…………………………… ………………………
LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN TEKS PUISI
Kompetensi
Dasar
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang
terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca
|
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi
dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekpresi,
dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
|
3.17 Menganalisis unsur
pembangun puisi
|
4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya (tema,
diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan)
|
A.
Contoh Teks (Fakta)
Berikut ini contoh puisi.
TITIP RINDU BUAT AYAH
Karya
Ebiet G. Ade
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras namun kau tetap tabah hm... Meski nafasmu kadang tersengal memikul beban yang makin sarat kau tetap bertahan Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari kini kurus dan terbungkuk hm... Namun semangat tak pernah pudar meski langkahmu kadang gemetar kau tetap setia Ayah, dalam hening sepi kurindu untuk menuai padi milik kita Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan Anakmu sekarang banyak menanggung beban Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari kini kurus dan terbungkuk hm... Namun semangat tak pernah pudar meski langkahmu kadang gemetar kau tetap setia |
B.
Pengertian Teks (Konsep)
Teks di atas disebut sebuah puisi. Disebut puisi karena disajikan dalam
bahasa yang indah dan maknanya tidak sebenarnya dan mendalam. Selain itu, teks
di atas memiliki rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulis
(penyairnya). Oleh karena itu, yang dimaksud dengan puisi
adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media
penyampaian untuk membuahkan bayangan dan
imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam
menggambarkan gagasan pelukisnya.
Mendemonstrasikan
puisi
a.
Membacakan Puisi
Puisi tidak hanya dinikmati dengan membaca sendirian tapi bisa juga
dibacakan. Membacakan puisi adalah
menyampaikan karya puisi dengan bahasa lisan. Istilahnya
sama dengan deklamasi. Seorang
pembaca puisi yang hebat mampu menjiwai puisi yang dibacakan dengan baik. Oleh
karena itu, pendengar akan dapat merasakan suasana puisi tersebut serta mampu
menangkap makna puisi yang disampaikan penyairnya. Hal itu akan tercapai ketika
pembaca puisi tidak hanya mengandalkan permainan vokal tetapi juga memerhatikan
ekspresi, intonasi, dan gerakan tubuhnya saat membaca puisi.
i. Vokal
Suara
yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah artikulasi
(kejelasan pengucapan). Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikanpuisi
sangat dibutuhkan. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ai/, /au/, dan
sebagainya harus jelas terdengar, demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan.
ii. Ekspresi
Ekspresi
ialah pengungkapan atau usaha menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan
maksud, gagasan, dan perasaan). Ekspresi mimik atau perubahan raut muka harus
ada tapi haruslah sesuai dengan kebutuhan dalam menampilkan gagasan puisi
secara tepat.
iii. Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya
pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik
(tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan teknanan tempo (cepat lambat
pengucapan suku kata atau kata).
TITIP RINDU BUAT
AYAH
Karya
Ebiet G. Ade
Di matamu/ masih tersimpan/ selaksa peristiwa//
Benturan dan hempasan/ terpahat di keningmu// Kau nampak tua dan lelah, keringat /mengucur deras// namun kau/ tetap tabah// hm... Meski nafasmu /kadang tersengal/ memikul beban/yang makin sarat// kau tetap/ bertahan// Engkau/ telah mengerti /hitam dan merah/ jalan ini// Keriput/ tulang pipimu/ gambaran perjuangan// Bahumu/ yang dulu kekar, legam/ terbakar matahari// kini/kurus dan terbungkuk// hm... Namun/ semangat/ tak pernah pudar// meski langkahmu/ kadang gemetar// kau/ tetap setia//
Ayah, dalam hening/ sepi /kurindu//
untuk/ menuai padi/ milik kita// Tapi kerinduan/ tinggal/ hanya kerinduan// Anakmu sekarang/ banyak menanggung beban// Engkau/ telah mengerti/ hitam dan merah/ jalan ini// Keriput tulang pipimu/ gambaran perjuangan// Bahumu/ yang dulu kekar, legam terbakar/ matahari// kini kurus/ dan terbungkuk// hm... Namun/ semangat/ tak pernah pudar// meski/ langkahmu/ kadang gemetar// kau/ tetap setia// |
b.
Memusikalisasikan puisi
Puisi juga dapat dinyanyikan dengan iringan musik.
Itulah yang disebut dengan musikalisasi puisi. Contohnya puisi “Titip Rindu
buat Ayah” bisa dinyanyikan dan menjadi lagu popular. Dengan demikian,
memusikalisasikan puisi adalah menyanyikan puisi dengan diiringi musik, dapat
berupa iringan musik yang lengkap maupun
iringan salah satu jenis alat musik. Musikalisasi
puisi juga bisa merupakan pembacaan puisi diiringi musik atau gabungan antara
keduanya.
C. Ciri-ciri Teks (Prinsip)
1.
Fungsi
Setelah membaca puisi “Titip Rindu buat Ayah”, kita
merasa senang dengan keindahan bahasa yang digunakannya. Misalnya: // Di matamu masih tersimpan selaksa
peristiwa // Benturan dan hempasan terpahat di
keningmu//. Dengan demikian, ternyata
puisi dapat berfungsi menghibur pembacanya.
Selain itu, puisi mampu membuat pembaca merenung dan
memperbaiki prilakunya. Puisi “Titip
Rindu buat Ayah”, mampu membuat pembaca merenungi perubahan fisik ayah yang
semakin tua karena berjuang keras membesarkan anaknya. Pembaca menjadi makin
sayang terhadap ayah apalagi kalau mengingat keriputnya kening, kulit, dan
bungkuknya punggung karena perjuangannya membesarkan anak. Perenungan dan
pencerahan jiwa itu merupakan fungsi puisi.
2.
Struktur
Jika diperhatikan dan
dicermati kembali puisi-puisi yang telah dibaca, di dalamnya terdapat struktur
yang membangunnya. Contoh dalam puisi “Titip Rindu buat Ayah” terdapat
struktur/bagian yang membangunnya, yaitu
:
a.
Terdapat
baris-baris yang mana baris ini tidak sama dengan baris yang biasa dikenal
dalam teks lain. Dalam puisi, baris ini disebut larik. Contoh puisi di atas
terdiri dari 25 larik.
b.
Terdapat
kumpulan larik yang memiliki kesatuan makna yang disebut bait. Dalam contoh
puisi di atas terdapat empat kumpulan larik. Dengan demikian, puisi tersebut
memiliki empat bait
c. Larik-larik puisi dari awal sampai akhir tampak
membentuk tipe gambar tertentu. Contoh puisi di atas membentuk segi empat yang
bisa dilihat dan dicermati. Itulah tipografi puisi
yang bisa memberi makna tambahan dan bentuknya bisa didapati pada jenis puisi konkret.
Tipografi bentuknya bermacam-macam antara lain berbentuk grafis, kaligrafi,
kerucut dan sebagainya.
3.
Kebahasaan
Ciri khas kebahasaan puisi yang membedakannya dengan jenis teks lain
yaitu:
a.
Menggunakan majas metafora
Puisi mengungkapkan sesuatu
secara tidak langsung sehingga penyair menggunakan majas metafora untuk
menggambarkan maksudnya tersebut. Salah satunya adalah majas metafora. Metafora merupakan bahasa figuratif yang memperbandingkan
suatu hal dengan hal lainya yang pada dasarnya tidak serupa. Contoh : Engkau telah mengerti hitam
dan merah jalan ini
b.
Menggunakan majas hiperbola
contohnya:
hiperbola digunakan untuk menyatakan begitu beratnya beban yang harus dipikul
oleh ayah yang dilukiskan dengan /memikul beban yang makin sarat/.
c.
Menggunakan kata konkret
dalam puisi, biasanya
pengarang menggunakan kata
konkret untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan
maksud untuk membangkitkan imaji pembaca. Dalam contoh puisi di atas terdapat dalam larik /Benturan dan hempasan/
terpahat di keningmu//
D. Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)
1.
Mengidentifikasi
Suasana, Tema, dan Makna Puisi
Sebelum
mengidentifikasi komponen penting dalam puisi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan komponen penting puisi, yaitu :
a. suasana dalam puisi yang dibacakan;
langkah-langkah yang
dilakukan agar mampu menentukann suasana dalam puisi yang dibacakan yaitu
mencermati puisi dengan saksama. Ketika mencermati tersebut, perhatikan juga pilihan kata
(diksi) dalam puisi yang dibaca untuk mengetahui isi puisi. Diantara kata-kata atau
larik-larik yang membangun puisi itu ada yang menyentuh perasaan maka larik-larik yang membuat perasaan tersentuh
itu dicatat. Kemudian timbullah perasaan setelah mendengarkan puisi tersebut. Perasaan itu bisa berupa perasaan sedih,
marah, bangga, dan sebagainya. Dengan begitu, suasana sudah dapat ditentukan.
b. Tema dalam puisi,
Dalam menentukan tema puisi, terdapat prosedur
yang bisa dilakukan yaitu dengan merunut kata-kata yang berulang. Kata-kata
yang berulang itu merupakan inti puisi. Akhirnya inti puisi yang merupakan tema dapat
disimpulkan dengan menyertakan alasan-alasan yang mendukung tema.
c. Makna dalam puisi,
Ketika hendak menentukan makna puisi,
langkah-langkah berikut ini akan membantu yaitu pertama kali carilah
larik-larik yang mendukung makna. Kemudian maknai masing-masing larik tersebut.
Berdasarkan makna larik-larik tersebut dapat disimpulkan makna puisi secara
utuh.
2. Cara Membacakan Puisi
Selain mengidentifikasi komponen puisi, terkadang
perlu membaca puisi untuk lebih memahami puisi. Agar penjiwaan, ekspresif, dan volume suara tepat
dan mengena saat pembacaan puisi, langkah awal yang harus dan mutlak dilakukan
adalah membaca dan memahami isi puisi. Pemahaman terhadap isi puisi ini tidak hanya
untuk mendapatkan tafsir makna terhadap puisi yang akan dibacakan melainkan
juga untuk menentukan bagaimana lafal, nada, tekanan serta intonasi diucapkan
saat pembacaan puisi.
Memusikalisasikan Puisi
Sebelum
memusikalisasikan atau menyanyikan puisi dengan diiringi musik, lakukanlah
langkah-langkah sebagai berikut :
- pahamilah suasana, tema, dan makna puisi tersebut
Pemahaman ini didapatkan
setelah mengidentifikasi komponen puisi yaitu suasana, tema dan makna puisi.
- Setelah memahami komponen puisi, buatlah aransemen sederhana berdasarkan suasana, tema, dan makna puisi tersebut.
- Kemudian berlatihlah menyanyikan puisi tersebut dengan iringan aransemen yang telah dibuat.
2.
Menganalisis
unsur pembangun puisi
Untuk menganalisis unsur pembangun puisi, ada beberapa langkah yang
harus dilakukan:
a. Memahami makna judul
Pertama kali yang dibaca dalam puisi adalah judul. Judul
merupakan identitas atau cap sebuah puisi. Biasanya judul sudah memberikan
gambaran isi sebuah puisi secara garis besar. Mursal Esten mengibaratkan judul
sebagai sebuah lubang kunci untuk menengok makna keseluruhan puisi itu. Bahkan
melalui judul tersebut dapat terbuka makna yang ada dalam sebuah puisi. Untuk memahami makna
sebuah judul, harus dicari dulu makna lugasnya. Usahakan memahami makna
kata, frase, atau kalimat demi kalimat. Untuk mencari makna judul sebuah puisi,
sebaiknya menggunakan makna baku terlebih dahulu seperti yang ada dalam kamus.
Setelah itu baru mencari makna tambahannya.
- Memahami Makna Kata Kunci
Dalam
setiap puisi terdapat beberapa kata yang menentukan makna puisi itu. Kata-kata
seperti itu dinamakan kata kunci. Kata kunci adalah kata yang sering diulang
penyair dalam puisinya, misalnya kata yang menunjukan waktu dan tempat,
kata-kata asing, atau kata-kata yang sengaja diberi perhatian khusus oleh
penyair dengan memberi garis bawah, mencetak miring, dan sebagainya.
Makna
kata dalam sebuah puisi meliputi makna lugas atau makna leksikal, makna citraan
atau makna imaji, dan makna lambang. Jadi untuk memahami puisi, ketiga makna
tersebut harus diungkapkan.
i. Makna
Lugas
Makna lugas
adalah sebuah kata, frase, atau kalimat yang maknanya sesuai dengan makna
leksikal atau makna yang terdapat dalam kamus. Beberapa
kata mungkin perlu dicari maknanya di dalam kamus agar makna kata
tersebut bisa dipahami dengan baik.
ii. Makna Citraan
atau Makna Imaji
Dalam
memilih sebuah kata, seorang penyair tidak
hanya bermaksud menyampaikan makna lugas saja. Lebih dari itu, penyair
membentuk citraan atau imaji tertentu pada pikiran pembacanya. Makna yang
ditimbulkan itu disebut makna citraan atau makna imajis.
iii. Makna
Lambang
Penyair
seringkali memberi beban pada kata tertentu melebihi makna yang biasa dikandung
makna kata tersebut. Dalam puisi, sebuah kata dapat saja merupakan lambang dari
sesuatu di samping memiliki makna yang biasa. Beban tambahan itu disebut
makna lambang sebuah kata. Pembaca harus berupaya untuk menyingkapkan makna
lambang sebuah kata dalam puisi dengan beberapa kemungkinan yang ada.
- Mengusut Rujukan Kata Ganti
Penyair
sering menggunaka kata ganti, kata penyapa, atau nama seseorang dalam puisinya.
Penggunaan kata-kata tersebut sering secara tiba-tiba, tanpa diberi tahu siapa
yang dirujuk dengan kata-kata tersebut. Pembaca puisi harus berusaha mengusut
rujukan yang dimaksud penyair dengan kata-kata itu.
- Mempelajari Konteks Penciptaan
Kadang-kadang
untuk memahami puisi tidak cukup hanya dengan membaca apa yang tersurat dalam
puisi, tetapi juga perlu mempelajari hal-hal yang berada di luar puisi
tersebut. Hal-hal tersebut misalnya penyair, riwayat hidup penyair, pandangan
hidup penyair, latar belakang penciptaan, situasi ketika puisi itu diciptakan,
dan sebagainya. Semua itu disebut dengan konteks penciptaan.
- Merumuskan Makna Utuh
Makna
utuh sebuah puisi adalah makna keseluruhan dari puisi itu, baik makna tersurat,
tersirat, maupun yang berkaitan dengankonteks penciptaannya. Untuk merumuskan
makna utuh dalam sebuah puisi, diperlukan makna lugas, citraan, lambang, dan
konteks penciptaan puisi itu. Setelah itu baru menentukan sikap terhadap makna
utuh atau pengalaman penyair. Dengan memahami sebuah puisi berarti kita telah
mencoba memahami perasaan, pikiran, dan gagasan orang lain (penyair) yang
dituangkan secara khas. Tanpa disadari, pengalaman dan wawasan bertambah.
Dengan bertambahnya pengalaman dan wawasan itu terasa ada kepuasan batin karena
telah dapat mengambil hikmah dari pengalaman orang lain.
4.
Menulis
puisi
Selain menikmati puisi
karya orang lain, terkadang kita juga ingin mengungkapkan perasaan dalam bentuk
puisi. Selain itu, peristiwa yang terjadi di sekitar kita mungkin begitu
mengesankan sehingga menarik kita untuk menuliskannya dalam puisi. Menulis puisi yang baik harus memerhatikan unsur pembangunnya
(tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan. Dengan demikian terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan
- Menentukan tema
Sebelum
menulis puisi, pertama kali harus ditentukan temanya. Dalam hal ini, pilihlah
sesuatu yang membuat kita terinspirasi. Tema merupakan suatu gagasan yang
dituangkan dalam sebuah bentuk puisi. Misalkan puisi bertemakan tentang cinta,
ketuhanan, kemanusiaan, keindahan alam, dan sebagainya.
- Menggambarkan Suasana Puisi
Setelah
itu, perlu digambarkan suasana puisi yang akan dibangun dalam puisi yang
dibuat. Suasana puisi maksudnya adalah gambaran perasaan penyair dalam puisi.
Jika suasana bahagia bahasa yang digunakan romantis, lembut, dan indah. Begitu
juga sebaliknya jika suasana yang dirasakan sedang sedih, bimbang, penggunaan
bahasa dalam membuat puisi menggunakan bahasa yang sinis dan keras.
- Mendaftar kata-kata yang sesuai
Setelah
menggambarkan suasana, perlu mendaftar atau menggunakan kata-kata yang diwarnai
dengan ungkapan-ungkapan yang bermakna. Misalnya ungkapan rasa sayang terhadap
ayah. Ayah, luasnya bumi tak seluas sayangku
padamu.
d.
Memilih
diksi
Setelah
mendaftarkan kata yang sesuai, perlu dilakukan pemilihan kata atau diksi.
Pilihlah kata-kata yang memberikan nilai rasa tertentu. Selain itu, perhatikan
juga makna lugas, makna citraan, dan makna lambanga setiap kata yang akan
dituliskan dalam puisi.
e.
Menulis
Puisi
Setelah
keempat langkah diatas telah dilakukan, maka barulah membuat sebuah puisi. Yang
dimulai dari inspirasi yang telah didapat.
Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2016. Buku Guru Mata Pelajaran bahasa Indonesia kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2016. Buku siswa Mata Pelajaran bahasa Indonesia kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
http://chocoronotomo.blogspot.co.id/2011/11/langkah-langkah-memahami-puisi.html
Thanks for sharing
ReplyDeleteOmInfoupdate
Cara Diet
Seputar Forex