PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA
INDONESIA SMK/MAK
MENENTUKAN PERBAIKAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM DAFTAR PUSTAKA
MENENTUKAN PERBAIKAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM DAFTAR PUSTAKA
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Soal tersebut menanyakan perbaikan
penggunaan tanda baca dalam daftar pustaka. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN
2017/2018, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup materi menyunting
ejaan dan tanda baca level kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji yaitu memperbaiki
kesalahan penggunaan tanda baca.
Perbaikan penggunaan tanda baca
dalam daftar pustaka tersebut adalah:
Larusatya, Mutiara. 2010. Perbedaan sebagai Kekayaan Bangsa. Jakarta: Bina Sumber Daya Mipa.
Pemakaian tanda baca dalam daftar
pustaka antara lain sebagai berikut.
1. Tanda
koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
daftar pustaka.
2. Tanda
titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan
(yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda
seru), dan tempat terbit.
3. Huruf
miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
4. Tanda
titik dua dipakai di antara nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
RINGKASAN MATERI
PEMAKAIAN TANDA BACA DALAM DAFTAR
PUSTAKA
Pemakaian tanda baca dalam daftar
pustaka menurut pedoman ejaan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Tanda
koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia
Timur. Ambon: Mutiara Beta.
daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia
Timur. Ambon: Mutiara Beta.
2. Tanda
titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan
(yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda
seru), dan tempat terbit.
Misalnya:
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara
Kesatuan
Republik Indonesia. Jakarta.
3. Huruf
miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar
yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan
Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
4.
Tanda titik dua dipakai di antara nama
kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
trimakasih sngat mudah dimengerti
ReplyDelete