CONTOH RPP TEKS PROPOSAL KELAS XI (SMA/SMK) KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah/Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Bahasa
Indonesia
Kelas/Semester : XI/4
Pertemuan Ke :
2, 3, dan 4
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (3 X 4 Jam Pelajaran x 45 menit)
Materi Pokok : Teks Proposal
A.
Kompetensi Inti
Tujuan
pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompe-
tensi yang terdiri atas (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial,
(3)
kompetensi pengetahuan pengetahuan,
dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan
kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dia-
nutnya”; kompetensi
sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disi-
plin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai)santun, res-
ponsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”,
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yakn keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pela-
jaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan
kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung, dan digu-
nakan sebagai dasar bagi gurudalam
menumbuhkan dan mengembangkan karakter
peserta didik lebih lanjut.
|
|
KI 1
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tek-
nologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,
dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan pro-
sedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecah-
kan masalah
|
|
KI 2
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak se-
cara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
|
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
3.12 Menentukan informasi penting
yang ada
dalam proposal kegiatan atau
penelitian
yang dibaca.
4.12 Melengkapi informasi dalam
proposal secara
lisan supaya lebih efektif.
|
·
Mengidentifiksi
isi tiap-tiap unsur proposal.
·
Menyunting
proposal yang dibaca dengan cara melengkapi informasi yang kurang lengkap.
·
Mempresentasikan hasil kerja dalam diskusi kelas.
|
3.13 Menganalisis isi, sistematika,
dan
kebahasaan suatu proposal.
4.13 Merancang sebuah proposal karya
ilmiah
dengan memerhatikan informasi, tujuan,
dan esensi karya ilmiah yang diperlukan.
|
•
Mengidentifikasi isi,
sistematika, dan
kebahasaan proposal.
•
Membuat proposal berdasarkan
unsur-
unsur proposal, pendahuluan, latar
belakang masalah, metode, pelaksanaan
(tempat, waktu, biaya, dan pelaksana)
dengan memperhati-kan isi dan
kebahasaannya.
•
Mempresentasikan,menanggapi, dan
merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.
|
C. Materi Pembelajaran
Proposal:
· informasi dalam proposal
· unsur-unsur proposal.
Proposal:
· isi proposal;
· sistematika proposal
· unsur kebahasaan proposal.
D. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan:
3 X 10 menit
( Membangun Konteks)
1.
Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan. (PPK)
2. Peserta
didik merespon pertanyaan
dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi
dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya
dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi
tenting hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya
tentang pembelajaran
teks proposal.
|
||||||
Kegiatan Inti: 3 X 150 menit
(Menelaah Model ) |
||||||
1. Peserta didik membaca 2 atau 3 teks proposal yang bertema sama. (literasi)
2. Peserta didik mencermati struktur teks dari
2 atau 3 teks roposal yang telah dibacanya.
3. Peserta didik mencermati ciri kebahasaan
yang digunakan dalam teks proposal.
4. Peserta didik mencermati isi pokok dalam 2
atau 3 teks proposal.
5. Peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang variasi struktur teks dari 2
atau 3 teks proposal.
6. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang
ciri kebahasaan yang digunakan dalam 2 atau 3 teks
proposal.
7. Peserta didik mengajukan pertanyaan isi
pokok dari 2 atau 3 teks proposal.
8. Peserta
didik mengumpulkan informasi melalui telaah model teks eksplanasi.
9. Peserta
didik melakukan klasifikasi dan deskripsi hubungan antarkomponen yang
ditemukan
berdasarkan telaah model teks
10. Peserta didik
menyimpulkan struktur teks proposal.
11. Peserta didik
menyimpulkan ciri kebahasaan teks proposal.
12. Peserta didik
menyimpulkan isi pokok dari 2 atau teks proposal.
13. Peserta didik
mempresentasikan hasil pengamatan tentang struktur, ciri bahasa,
dan isi pokok dari 2 atau
3 teks proposal.
| ||||||
(Mengonstruksi Terbimbing)
| ||||||
14. Peserta didik
mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan guru untuk mengembangkan
kompetensi (seperti latihan kata, kalimat, dan paragraf) yang sesuai dengan
jenis teks proposal: (HOTS)
a. latihan kosa kata teknis, sinonim
b. latihan penulisan unsur serapan
c. latihan pengembangan teks proposal:
klasifikasi-deskripsi
d. latihan pengembangan kekohesian
15. Peserta didik berdiskusi dengan teman
sebangku atau berpasangan untuk menentukan topik dan menyusun kerangka
karangan. Latihan pengembangan topik dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web) atau teknik lain yang
dapat digunakan. (4C)
(Mengonstruksi Mandiri) |
||||||
16. Peserta didik menentukan topik teks
proposal dengan peta pikiran (mindmap)
atau jaring laba-laba (spider-web).
17. Peserta
didik menyusun kerangka teks proposal.
18. Peserta didik mengumpulkan informasi yang
sesuai dengan topik yang telah dipilih.
19. Peserta didik menyusun teks proposal. berdasarkan kerangka yang telah disusun
dengan memperhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI.
20. Peserta didik mempresentasikan teks
proposal yang telah disusun.
21.
Peserta didik menanggapi teks proposal.
22.
Peserta didik merevisi teks proposal berdasarkan masukan
dari teman.
23.
Peserta didik memasukkan lembar coretan kerja dan semua draf hingga
draf final ke bendel portofolio masing-masing.
|
||||||
Penutup: 3 X 20 menit
|
||||||
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik melaksanakan penilaian pembelajaran yang diberikan pendidik.
3. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran
yang telah dicapai.
4. Pendidik menutup pembelajaran
dengan ucapan salam
|
||||||
E. Penilaian
KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
3.12 Menentukan informasi penting
yang
ada dalam proposal kegiatan atau
penelitian
yang dibaca.
3.13 Menganalisis isi, sistematika,
dan
kebahasaan suatu proposal.
|
·
Mengidentifiksi
isi tiap-tiap unsur proposal.
•
Mengidentifikasi isi,
sistematika, dan
kebahasaan proposal.
|
Penilain Proses
|
Penilaian Hasil
|
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak
kegiatan menelaah Model dan mengonstruksi terbimbing.
Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut dapat
dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran: ketekunan, kerja
sama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
|
Jenis : Tulis
Bentuk : Uraian
Contoh instrumen:
a.
Tuliskanlah unsur-unsur proposal yang
Anda
baca!
b.
Tuliskanlah pelaksanaan kegiatan proposal
yang Anda baca!
c.
Tuliskanlah isi
pokok proposal yang Anda
baca!
|
KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
4.12 Melengkapi informasi dalam
proposal
secara lisan supaya lebih efektif.
4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah
dengan memerhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya ilmiah yang
diperlukan.
|
·
Menyunting
proposal yang dibaca dengan cara melengkapi informasi yang kurang lengkap.
·
Mempresentasikan hasil kerja dalam diskusi kelas.
•
Membuat proposal berdasarkan
unsur-
unsur proposal, pendahuluan, latar
belakang masalah, metode, pelaksanaan
(tempat, waktu, biaya, dan pelaksana)
dengan memperhatikan isi dan
kebahasaannya.
•
Mempresentasikan,menanggapi, dan
merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.
|
Penilain Proses
|
Penilaian Hasil
|
Penilaian proses aspek pengetahuan dapat dilakukan sejak
kegiatan Mengonstruksi Terbimbing dan Mengonstruksi Mandiri.
Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut dapat
dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas
(bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat, ketelitian, kerapihan,
kebersihan, keseriusan.
|
Jenis : Menulis
Bentuk: Uraian
Contoh Instrumen
Susunlah
proposal berdasarkan jenis proposal
yang Anda baca dengan memerhatikan hal di bawah ini!
a. Tentukan
jenis teks proposal!
b.
Buatlah kerangka sesuai dengan unsur-unsur teks proposal!
c.
Kembangkan kerangka tersebut menjadi teks proposal dengan memerhatikan struktur
teks, ciri kebahasaan, dan EBI!
|
Portofolio
Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian
meliputi proses dan produk yang tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen
portofolio berisi:
(a) draf final (produk) berbobot 40%;
(b) bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;
(c) bukti catatan tentang apa yang akan ditulis
dan sumber penulisan berbobot 10%; dan
(d) catatan reflektif berbobot 25%.
Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran atau di luar
pembelajaran dengan melalui observasi dengan mengisi jurnal.
Contoh format dan pengisian lembar
pengamatan guru mata pelajaran
Nama
Satuan pendidikan :
Tahun
pelajaran :
Kelas/Semester
:
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
No.
|
Waktu
|
Nama
|
Kejadian/ Perilaku
|
Butir sikap
|
Positif/ Negatif
|
Tindak Lanjut
|
1.
|
13 Februari 2018
|
Zuhri
|
Memainkan HP ketika berdiskusi tentang struktur teks
proposal
|
disiplin
|
-
|
Dipanggil dan disuruh menganalisis teks
proposal yang lain
|
2.
|
14 Februari
2018
|
Endah
|
Mengerjakan tugas dengan serius, tepat waktu, dan
hasilnya sangat baik
|
Tanggung jawab
|
+
|
Diberi pujian atau apresiasi
|
Pedoman Penskoran
a.
Pengetahuan
Soal
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
1
|
a.
Peserta
didik menuliskan unsur-unsur teks proposal dengan sangat tepat
|
4
|
b. Peserta
didik menuliskan unsur-unsur
teks proposal dengan tepat
|
3
|
|
c. Peserta
didik menuliskan unsur-unsur
teks proposal dengan kurang tepat
|
2
|
|
d. Peserta
didik menuliskan unsur-unsur
teks proposal dengan tidak tepat
|
1
|
Soal
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
2
|
a.
Peserta
didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal dengan sangat tepat
|
4
|
b. Peserta
didik menuliskan pelaksanaan
kegiatan proposal dengan tepat
|
3
|
|
c. Peserta
didik menuliskan pelaksanaan
kegiatan proposal dengan kurang tepat
|
2
|
|
d. Peserta
didik menuliskan pelaksanaan
kegiatan proposal dengan tidak tepat
|
1
|
Soal
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
|
3
|
a. Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan sangat tepat
|
4
|
|
b. Peserta
didik menuliskan isi pokok proposal dengan tepat
|
3
|
||
c. Peserta
didik menuliskan isi pokok proposal dengan kurang tepat
|
2
|
||
d. Peserta
didik menuliskan isi pokok proposal dengan tidak tepat
|
1
|
||
Keterangan
Nilai = Perolehan skor
Jumlah soal
Contoh
Nilai = 10 x 100 = 83,33
Nilai = 10 x 100 = 83,33
12
b.
Keterampilan
Bait
|
Aspek yang Dinilai
|
Skor
|
1
|
a. Peserta didik menentukan jenis teks proposal sangat sesuai isi teks
|
4
|
b. Peserta didik menentukan jenis teks proposal sesuai isi teks
|
3
|
|
c. Peserta didik menentukan jenis teks proposal kurang sesuai isi teks
|
2
|
|
d. Peserta didik menentukan jenis teks proposal tidak sesuai isi teks
|
1
|
|
2
|
e.
Peserta didik menyusun kerangka teks proposal sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik
|
4
|
f.
Peserta didik menyusun kerangka teks proposal lengkap dan sesuai dengan topik
|
3
|
|
g.
Peserta didik menyusun kerangka teks proposal kurang lengkap dan kurang dengan topik
|
2
|
|
h.
Peserta didik menyusun kerangka teks proposal tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks
|
1
|
|
3
|
i.
Peserta didik menulis teks proposal sangat sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
|
4
|
j.
Peserta didik menulis teks proposal sesuai
dengan kerangka, struktur, ciri
kebahasaan, dan EBI
|
3
|
|
k. Peserta
didik menulis teks proposal kurang sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
|
2
|
|
l.
Peserta didik menulis teks proposal tidak sesuai dengan kerangka,
struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
|
1
|
Nilai = Perolehan skor
Jumlah kreteria/soal
Contoh:
Nilai = 11
x 100 = 91,66
12
F.
Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan, Sumber)
1. Penyajian komputer
(laptop) dengan program powerpoint.
2. Bahan ajar otentik teks proposal
(hasil penelitian atau media massa).
3. Buku teks dan buku ensiklopedia.
4. Arsip dokumen proposal kegiatan sekolah.
5. Internet.
Mengetahui, .....................,
.........
Kepala................ Guru Mata Pelajaran,
............. ..............
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN
2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)
1.
RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)
2.
RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15,
4.15)
3.
RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)
4.
RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)
5.
RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)
LAMPIRAN MATERI TEKS
PROPOSAL
Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS SMA Kartini akan mengadakan pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga saat ini masih sangat kurang.
(Oleh Erma Lisni)
PROPOSAL
Kompetensi
Dasar
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
3.12 Mengidentifikasi informasi
penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca
|
4.12 Melengkapi
informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif
|
3.13 Menganalisis isi, sistematika,
dan kebahasaan suatu proposal
|
4.13 Merancang
sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi
karya ilmiah yang diperlukan
|
A. Contoh Teks ( fakta)
Judul : pelaksanaan pentas seni (PENSI)
dalm rangkan perpisahan siwa-siswi
kelas XII SMA Kartini
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS SMA Kartini akan mengadakan pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga saat ini masih sangat kurang.
Selain itu,
dance modern juga mampu mengembangkan kreatifitas siswa dalam hal tarian. Dan
adapula kontes band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat dalam
suasana. Pentas Seni ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi
akan siap menjalani ujian.
Selain itu,
Pentas Seni ini juga dapat menjadi hiburan dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi
kelas XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan acara ini dengan
tema “Taburan Bintang”
B. Tujuan Kegiatan
Adapun
tujuan kegiatan dilaksanakannya acara ini adalah :
1. Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Negeri 8 Bulukumba
2. Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4. Sebagai sarana hiburan bagi siswa.
1. Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Negeri 8 Bulukumba
2. Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4. Sebagai sarana hiburan bagi siswa.
II. ISI
PROPOSAL
Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
Macam-macam
Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance, Band
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance, Band
Peserta
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini
a. Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
b.
Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :
1) Pentas Drama
2) Modern Dance
3) Band
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :
1) Pentas Drama
2) Modern Dance
3) Band
c. Peserta
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini
d. Peralatan
yang Dibutuhkan
1) Panggung
2) Microfon
3) Speaker/pengeras suara
4) Kostum
5) Atribut
6) Spanduk
1) Panggung
2) Microfon
3) Speaker/pengeras suara
4) Kostum
5) Atribut
6) Spanduk
e. Waktu dan
Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini adalah :
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini adalah :
Tanggal : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna SMA Kartini
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna SMA Kartini
1. Pentas
Drama :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini
2. Modern
dance :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 13.00 WIB – 14.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 13.00 WIB – 14.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini
3. Band
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 14.00 WITA – 16.00 WITA
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 14.00 WITA – 16.00 WITA
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini
III. SUSUNAN ACARA
1.
08.00 – 08.30 : Gedung Serbaguna SMA Kartini Kodinator : Hendra Utama
2. 09.00 – 09.30 :
Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator :
M.Rizki
3. 09.30-10.00 :
Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di
Panggung Pensi.
Kordinator : Golla
Kraf
4. 10.00-16.00 :
Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.
Kordinator :
Luftisia Nadisya
5. 16.30-17.00 :
Istirahat di Aula. Kordinator :
Safii
6. 6. 17.00-sd Selesai : Penutup. Kordinator :
Herna Dayana
IV. SUSUNAN KEPANITIAN
Pelindung : Asri Vival M.pd (Kepala
Sekolah)
Pengarah : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia : Anila Zulfiana
Sekretaris : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara : Rohani
Seksi acara : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha : Sudurinnas
Seksi Humas : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan : Irfan
Seksi Dokumentasi : Zainal
Seksi peralatan : Mujazin
Pengarah : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia : Anila Zulfiana
Sekretaris : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara : Rohani
Seksi acara : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha : Sudurinnas
Seksi Humas : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan : Irfan
Seksi Dokumentasi : Zainal
Seksi peralatan : Mujazin
V. ANGGARAN DANA
Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran
dana yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik.
Kegiatan ini
diperoleh dari dana:
1. Dana kas sekolah : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru : Rp. 500.000-
Total: Rp, 10.300.000-
1. Dana kas sekolah : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru : Rp. 500.000-
Total: Rp, 10.300.000-
Biaya
pengeluaran:
1. Sewa Tempat : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi : Rp. 500.000,-
6. Spanduk : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain : Rp. 250.000,-
Total: Rp. 7.750.000-
1. Sewa Tempat : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi : Rp. 500.000,-
6. Spanduk : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain : Rp. 250.000,-
Total: Rp. 7.750.000-
VI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan
dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana
sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami mengucapkan
terima kasih.
B. Pengertian Proposal
Pernahkah kamu
melaksanakan suatu kegiatan di sekolah? Untuk melancarkan kegiatan tersebut
kamu harus terlebih dahulu membuat sebuah proposal. Proposal adalah sebuah rencana
yang dituangkan dalam bentuk rancagan kerja, yang akan dilaksanakan. Rencana
tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan
baik, memberikan izin, dan menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa
terlaksana.
C. Ciri-ciri Teks Proposal
1. Fungsi Proposal
Berdasarkan
contoh di atas bahwa teks proposal
merupakan teks yang berfungsi untuk menyampaikan informasi (faktual) kepada
pihak yang berkepentingan. Dengan demikian pihak yang berkepentingan menjadi tahu rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka perpisahan siswa kelas XII SMA
Kartini.
Adapun
kegiatan yang akan ditampilkan berkenaan dengan kreatifitas siswa yaitu pentas
drama, Modern Dance dan Band.
2. Struktur Proposal
Perhatikan kembali teks
proposal di atas ataupun teks proposal lainnya yang pernah dibaca dari sumber
lain. Berdasarkan struktur atau susunannya. Teks tersebut dapat kita tulis
sistematiaka penulisanya.
I. pendahuluan
a.
latar Belakang
b.Tujuan kegiatan
1)
Mempererat tali silaturahmi antar
sesama siswa dan siswi SMA Kartini
2)
Memupuk semangat untuk bekerja sama
dalam satu tujuan.
3)
Meningkatkan kreatifitas siswa dalam
bidang seni
4)
Sebagai sarana hiburan bagi siswa.
II.
Isi Proposal
1. Tema
2. Macam-macam kegiatan
3.
Peserta
4.
Peralatan yang
dibutuhkan
5.
Waktu dan tempat
pelaksanaan
III.
Susunan Acara
VI.
Susunan Kepanitiaan
V. Angaran Dana
IV.
Penutup
3. Kaidah-kaidah kebahasaan
Perhatikankembali teks
proposal yang telah disajikan pada bagian sebelumya. Tampak bahwa teks tersebut
dibentuk oleh banyak kata dan sejumlah kalimat. Di dalam tesk proposal
kata-kata dan kalimat itu ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri.
Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembea dengan jenis
teks lainnya.
a.
Penggunaan bahasa yang
bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan
karena bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang
bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media
nasional.
b.
Penggunaan konjungsi
sebagai penerang kata/keterangan waktu dan tempat. Hal itu terkait dengan
kegiatan yang akan dilaksanakan
Contoh:
1) Adapula
kontes band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat dalam
suasana.
2) Pentas Seni
ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan siap
menjalani ujian.
3) Adapun waktu
dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini adalah :
Tanggal : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna SMA Kartini
Tanggal : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna SMA Kartini
4) Mengungkapkan kata yang bersifat “keakanan” seperti akan diharapkan,
direncanaka. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu
usulan, recana atau rancangan program kegiatan.
5) Menggunakan kata bermakna lugas ( denotatif). Hal ini pentig guna
menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dan
pihak penerima proposal
6) Mengunakan kalmat harapan yang menyatakan harapan atau kalimat ang
mengungkapkan keinginan terjadinya sesuatu. Kalimat ini biasanya dahului oelh
kata ungkapan seperti saya harap, saya berharap, mudah-mudahan, dan semoga,
Contoh
Kami mengharapkan dukungan dan
partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang
kita harapkan.
D. Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)
1. Mengidentifikasi
informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca.
Berdasarkan teks proposal di atas dapat diketahui dengan mengajukan enam
pertanyaan berikut:
Stuktur proposal
|
Pokok-pokok Informasi
|
I.
Pendahuluan
|
Pentas
Seni ini juga dapat menjadi hiburan dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi kelas
XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan acara ini dengan tema “Jadi
Artis Sehari”
|
II. Isi
|
kegiatan
kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain
dalam dunia peran.
|
III. Penutup
|
Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari
sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.
|
2. Menganalisis
isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
I.
Pendahuluan
a. Latar
Belakang
Seni adalah
salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah
satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS SMA Kartini akan mengadakan
pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan
untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya
diri yang hingga saat ini masih sangat kurang.
b. Tujuan
Kegiatan
1) Mempererat
tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Kartini
2) Memupuk
semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3) Meningkatkan
kreatifitas siswa dalam bidang seni
4) Sebagai
sarana hiburan bagi siswa.
II.
Isi
Proposal
1.
Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan
kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang memberikan kesempatan bagi siswa
untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
2.
Macam-macam kegiatan
Adapun
kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance,
Band
3. Peserta
Peserta
kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-
masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA
Kartini
4.
Peralatan yang dibutuhkan
Panggung, Microfon, Speaker/pengeras suara, Kostum, Atribut, Spanduk
5.
Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna SMA Kartini
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna SMA Kartini
III.
Susunan
Acara
1. 08.00 - 08.30 :
Gedung Serbaguna SMA Kartini Kodinator :
Hendra Utama
2. 09.00 - 09.30 :
Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator :
M.Rizki
3.
09.30 - 10.00 : Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua
OSIS, Kepala Sekolah di
Panggung Pensi.
Kordinator : Golla
Kraf
4.
10.00 - 16.00 :
Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.
Kordinator : Luftisia Nadisya
5. 16.30 - 17.00 : Istirahat di Aula.
Kordinator :
Safii
6. 17.00 -sd Selesai : Penutup. Kordinator : Herna Dayana
IV Susunan Kepanitiaan
Pelindung : Asri Vival M.pd (Kepala
Sekolah)
Pengarah : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia : Anila Zulfiana
Sekretaris : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara : Rohani
Seksi acara : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha : Sudurinnas
Seksi Humas : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan : Irfan
Seksi Dokumentasi : Zainal
Seksi peralatan : Mujazin
Pengarah : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia : Anila Zulfiana
Sekretaris : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara : Rohani
Seksi acara : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha : Sudurinnas
Seksi Humas : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan : Irfan
Seksi Dokumentasi : Zainal
Seksi peralatan : Mujazin
V. Anggaran Dana
Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran
dana yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik.
Kegiatan ini
diperoleh dari dana:
1. Dana kas sekolah : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru : Rp. 500.000-
Total : Rp, 10.300.000-
1. Dana kas sekolah : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru : Rp. 500.000-
Total : Rp, 10.300.000-
Biaya
pengeluaran:
1. Sewa Tempat : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi : Rp. 500.000,-
6. Spanduk : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain : Rp. 250.000,-
Total : Rp. 7.750.000-
1. Sewa Tempat : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi : Rp. 500.000,-
6. Spanduk : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain : Rp. 250.000,-
Total : Rp. 7.750.000-
VI. Penutup
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan
dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana
sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami mengucapkan
terima kasih.
Sebagai sebuah teks, proposal memiliki
kaidah berkaitan kelengkapan isi, sistematika dan kaidah
kebahasaan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian ciri teks proposal. Menganalisis isi, kesesuaian sistematika
proposal sesuai kaidah penulisan dan aspek kebahasaan suatu proposal
Analisis
Sistematika
I.
Pendahuluan
a.
Latar Belakang
b.
Tujuan Kegiatan
II. Isi Proposal
III. Susunan Acara
VI. Susunan Kepanitiaan
V. Angaran Dana
IV.
Penutup
3. Melengkapi
informasi dalam proposal
Jika kita membaca dan mendengarkan
penyampaian sebuah proposal dan menenmukan informasinya tidak lengkap. Maka
kita bisa memberikan masukan atau tambahan informasi untuk melengkapi informasi
dalam proposal tersebut. Untuk menyampaikan saran dapat dilakukan secara lisan
maupun tulisan
Langkah-langkah untuk melengkapi informasi
dalam proposal
1. Mencermati
proposal
2. Menganalisis
kelengkapan proposal
3. Menyampaikan
saran untk melengkapi proposal
4. Merancang
sebuah proposal laporan kegiatan
Sebelum menulis sebuah proposal hendaknya
membuat kerangka proposal terlebih dahulu seperti menentukan latar belakang, kegiatan, tempat,
tujuan, peserta, srana prasarana, anggaran sehingga ketika dalam menyususn
proposal tidak terkendala oleh hal tertentu.
Kompetensi Dasar
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
3.12 Mengidentifikasi informasi penting yang
ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca
|
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal
secara lisan supaya lebih efektif
|
3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan
kebahasaan suatu proposal
|
4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah
dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang
diperlukan
|
Judul
: 30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga
Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak - Banten
A.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Desa Muara-Binuangeun merupakan desa nelayan
yang terletak di pantai selatan pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Wanasalam,
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa ini tidak hanya memiliki potensi alam,
tetapi juga keragaman sosial budaya yang dikembangkan oleh masyarakat desa
tersebut. Kehidupan nelayan di Desa Muara-Binuangeun dapat dikatakan tidak saja
belum berkecukupan, melainkan juga masih terbelakang, termasuk dalam hal
pendidikan. Keterbatasan sosial yang dialami nelayan memang tidak terwujud
dalam bentuk keterasingan, karena secara fisik masyarakat nelayan tidak dapat
dikatakan terisolasi atau terasing. Namun lebih terwujud pada ketidakmampuan
mereka dalam mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi pasar secara
menguntungkan, yang ditunjukkan oleh lemahnya mereka mengembangkan organisasii
keluar lingkungan kerabat mereka atau komunitas lokal.
Gambaran kondisi kemiskinan nelayan Desa
Muara-Binuangeun antara lain secara nyata dapat dilihat dari kondisi fisik
berupa kualitas pemukiman mereka. Umumnya desa nelayan miskin akan mudah
diidentifikasi dari kondisi rumah hunian mereka. Rumah-rumah mereka yang
umumnya sangat sederhana, yaitu berdinding bambu, berlantai tanah, serta dengan
fasilitas dan keterbatasan perabot rumah tangga. Selain gambaran fisik,
identifikasi lain yang menonjol di kalangan nelayan miskin adalah rendahnya
tingkat pendidikan anak-anak, pola konsumsi sehari-hari, dan tingkat pendapatan
mereka. Di desa nelayan ini memang ada beberapa rumah yang tampak megah dengan
fasilitas yang memadai, itulah yang merupakan rumah-rumah pemilik perahu,
pedagang perantara atau pedagang ikan.
Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan yang
diderita masyarakat nelayan Desa Muara-Binuangeun disebabkan oleh faktor-faktor
yang kompleks. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berkaitan dengan fluktuasi
musim ikan, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan modal, kurangnya
akses, dan jaringan perdagangan ikan yang cenderung eksploitatif terhadap
nelayan sebagai produsen, serta dampak negatif modernisasi perikanan yang
mendorong terkurasnya sumber daya laut secara cepat dan berlebihan, serta
terbatasnya peluang dan kesempatan
nelayan untuk melakukan diverisifikasi pekerjaan, terutama di luar kegiatan
pencarian ikan di laut.
Hal inilah yang
kemudian menjadi menarik untuk dikaji lebih lanjut, yaitu mengenai bagaimana
kehidupan sosial-budaya dan kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan pada
lokasi penelitian yaitu Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten
Lebak, Provinsi Banten. Maka dari itu, penulis mencoba memberikan gambaran
tersebut dengan melakukan penelitian yang berjudul “30 Hari Menjadi Anak
Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa
Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak – Banten”.
Rumusan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada kajian tentang
“kehidupan sosial keluarga nelayan” di bagian selatan Provinsi Banten, tepatnya
pada keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten
Lebak, Provinsi Banten. Persoalan pokok yang hendak dikaji di dalam penelitian
ini adalah “bagaimanakah konteks dan aspek-aspek sosial-budaya masyarakat
setempat secara resiprokal berkaitan/berpengaruh pada aktivitas ekonomi
nelayan tradisional setempat, serta bagaimanakah struktur perekonomian
masyarakat setempat dibangun dan dikembangkan atas dasar kehidupan
sosial-budaya mereka”.
Kemudian dengan mengacu pada persoalan pokok diatas,
maka masalah-masalah yang menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah :
1.
Bagaimanakah kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
2.
Bagaimanakah kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka informasi
yang akan dicari untuk menjawab rumusan masalah tersebut antara lain adalah
konteks dan aspek-aspek sosial-budaya keluarga nelayan yang terdapat di wilayah
penelitian, dan mengidentifikasi keberkaitan dan atau keberpengaruhan secara resiprokal
dari konteks dan aspek-aspek sosial-budaya setempat pada aktivitas perekonomian
masyarakat nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
Untuk mengetahui hal tersebut, maka tujuan dari
mengkaji permasalahan di atas adalah :
1.
Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan
di Desa Muara-Binuangeun.
2.
Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan
di Desa Muara-Binuangeun.
Manfaat Penelitian
Kajian tentang kehidupan sosial keluarga nelayan ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. Adapun
manfaat-manfaat tersebut adalah:
1.
Bagi peneliti :
dapat menganalisis bagaimana kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2.
Bagi akademisi : dapat dijadikan sebagai sumber informasi ataupun referensi
bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Disamping itu juga dapat
menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk yang membacanya.
3.
Bagi masyarakat : penelitian ini diharapkan akan berkontribusi dalam memberikan
informasi dan pemahaman mengenai kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa
Muara-Binuangeun.
4.
Bagi pemerintah : penelitian ini dapat dijadikan informasi yang diharapkan
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan
pembangunan.
B.
KAJIAN
TEORI
Sistem
Sosial dan Ekonomi Masyarakat Nelayan
Sebagaian besar nelayan yang ada di Indonesia tergolong nelayan tradisional
dan buruh nelayan (Kusnadi, 2007:1). Posisi sebagai nelayan tradisonal dan
buruh nelayan ini membuat mereka menjadi sebagai masyarakat yang memiliki akses
terbatas terhadap Sumber Daya Perairan (SDP) dan masih dikendalikan oleh
nelayan besar. Misalnya saja nelayan besar yang memakai teknologi
baru membuat nelayan tradisional kesulitan dalam menangkap ikan dan buruh
nelayan yang bekerja pada nelayan besar, seolah dibuat tidak bisa lepas dari
kekuasaan nelayan besar tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadi masalah
sosial-ekonomi yang sulit diselesaikan oleh para nelayan di Indonesia. Salah
satu implikasinya adalah kemiskinan.
Satria (2009b:
25) menggambarkan posisi nelayan di Indonesia dalam sebuah tabel dibawah ini:
Tabel 1 Kondisi
Umum Masyarakat Pesisir Di Indonesia Tahun 2002.
No.
|
Kondisi Mastarakat
Pesisir
|
Jumlah
|
1.
|
Desa Pesisir
|
8.090 desa
|
2.
|
Masyarakat Pesisir
-
Nelayan
-
Pembudidaya
-
Masyarakat Pesisir Lainnya
|
16. 420.000 jiwa
4.015.320 jiwa
2.671.400 jiwa
9.733.280 jiwa
|
3.
|
Prosentase yang hidup
dibawah garis kemiskinan 932,14%)
|
5.254.400 jiwa
|
Sumber : DKP (2007)
Didalam
bukunya yang lain, Satria (2009a: 336), menyebutkan bahwa secara sosiologis
karakteristik masyarakat nelayan berbeda dengan karakteristik masyarakat
petani dalam pengelolaan atau dalam memanfaatkan lahan untuk mencari nafkah.
Nelayan menghadapi sumber daya yang tidak terkontrol dimana pada saat hasil
tangakapan berkurang, maka nelayan tersebut harus mencari lahan baru. Artinya
adalah nelayan lebih dipengaruhi oleh kondisi alam dan produktifitas mereka mencari
nafkah. Sementara masyarakat petani dapat mengontrol atau berada pada lahan
yang terkontrol. Pada saat penghasilan mulai berkurang petani dapat melakukan
usaha peningkatan lahan melalui intensifikasi pertanian, mekanisasi pertanian,
dan sebagainya dalam satu lahan yang sama.
Secara
garis besar, merujuk pada penjelasan sebelumnya kemiskinan pada masyarakat
nelayan dapat di klasifikasikan menjadi tiga berdasarkan faktor penyebabnya
yaitu kemiskinan struktural, kemiskinan kultural dan kemiskinan alamiah.
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial,
ekonomi dan sistem politik yang tidak kondusif dan selalu berubah – ubah
seiring perubahan yang terjadi pada sistem pemerintahan. Kemiskinan kultural
lebih banyak disebabkan oleh faktor kebudayaan masyarakat misalnya kemalasan,
sifat konsumtif, berfikir fatalistik, dan sebagainya sehingga kondisi
masyarakat cenderung lemah. Sedangkan kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang
disebabkan oleh kondisi alam yang tidak dapat dikontrol dan sumber daya
alam yang terbatas untuk dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan (Satria,
2009:25). Ketiga jenis kemiskinan ini saling berkaitan satu sama lain. Ketiga
jenis kemisikinan ini pulalah yang mengakibatkan “sistem patron-klien”
dalam sistem pola nafkah nelayan sampai saat ini berkembang dengan baik. Dimana
sistem patron-klien ini bukan memberikan kesejahteraan, malah memperburuk
keadaan nelayan.
Sistem
mata pencaharian masyarakat nelayan yang umumnya tertuju pada sektor perikanan
laut, memaksa mereka selalu selaras dengan alam. Dimana kondisi ini menyebabkan
para nelayan bergantung dan dipengaruhi oleh alam. Karakteristik inilah yang
kemudian berimplikasi pada tingkat pendapatan dan resiko yang mungkin bisa
terjadi saat penangkapan ikan di laut. Untuk mengantisipaasi masalah tersebut,
maka jaringan atau relasi patron-klien yang sangat kuat, beragam, dan mencakup
semua segi ekonomi masyarakat tumbuh dan berkembang dengan baik pada masyarakat
nelayan. Relasi patron-klien ini lebih kuat jika dibandingkan dengan masyarakat
lain diluar nelayan (Kusnadi, 2007: 9).
Relasi
patron-klien ini juga berkembang karena sampai dengan saat ini nelayan masih
belum menemukan lembaga/institusi yang mampu menjamin dan mampu mengakomodasi
kebutuhan sosial-ekonomi nelayan. Satria (2009a), mengutip kembali legg (1983)
dalam Masyhuri (1999), mengungkapkan bahwa hubungan patron-klien secara umum
berkaitan dengan:
“ 1.Hubungan diantara pelaku yang menguasai sumber
daya tidak sama.
2.Hubungan yang bersifat khusus merupakan hubungan
pribadi yang mengandung kekerabatan.
3.Hubungan yang didasarkan atas asas saling
menguntungkan.”
Masalah
kemiskinan ini menjadi akar permasalah dari berbagai permasalahan yang timbul
pada masyarakat nelayan. Sehingga pembangunan yang dikembangkan pada nelayan
disamping harus menyentuh aspek-aspek kelestarian lingkungan, juga harus
melihat bagaimana menyelesaikan fenomena kemiskinan masyarakat nelayan.
Disamping model pembangunan itu harus berangkat dari kearifan lokal yang
dimiliki masyarakat nelayan.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis
Penelitian
Penelitian
tentang kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun ini
merupakan penelitian sosial dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan/ melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga,
masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Namawi, 1998:63).
Metode
Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif. Pemilihan metode ini didasarkan pada jenis
data yang ingin diperoleh yaitu data kualitatif. Disamping itu, untuk
mengetahui gambaran kehidupan sosial keluarga nelayan baik kehidupan
sosial-budaya maupun sosial-ekonomi di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan
Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan mengacu pada rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka metode kualitatif dianggap paling
cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.
Teknik
Pengumpulan Data
Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer.
Data sekunder yang diperlukan merupakan dokumen yang terkait dengan
karakteristik masyarakat di lokasi penelitian, seperti data dari pemerintah
setempat. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
pemerintah desa Muara-Binuangeun berupa data profil desa, sumber daya yang
dimiliki oleh desa, luas dan batas-batas desa, serta sarana yang dimiliki oleh
desa. Sedangkan data primer diperoleh melalui pendekatan kualitatif, yaitu
dengan wawancara mendalam (in depth interview) dengan informan atau
narasumber. Teknik yang kedua adalah observasi partisipasi dimana peneliti
tinggal di tiga keluarga yang merupakan subyek penelitian selama 30 hari dan
terlibat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan, sehingga
dapat melihat dan merasakan apa yang terjadi di lapangan untuk selanjutnya
dapat mendeskripsikan hasil dari observasi yang dilakukan. Kemudian teknik yang
ketiga adalah dokumentasi melalui foto-foto di lapangan. Sementara teknik yang
keempat yaitu teknik triangulasi yang dilakukan/digunakan pada saat data yang
diperoleh terkesan simpang siur atau validitas dan kredibilitasnya diragukan.
Lokasi
Dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini akan dilaksanakan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten
Lebak, Banten. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara porposive
(sengaja) dengan beberapa pertimbangan diantaranya adalah penelitian ini
merupakan penelitian tentang kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa
Muara-Binuangeun yang merupakan salah satu desa nelayan di Kabupaten Lebak,
Banten. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari minggu kedua Juni 2010 sampai
dengan minggu keempat Oktober 2010. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel
2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No
|
Jenis Kegiatan
|
Waktu Pelaksanaan
|
1 |
Menentukan judul penelitian
|
Juni minggu ke-2
|
2 |
Menyusun Rumusan Masalah
|
Juni minggu ke-2
|
3 |
Mencari Data Pendukung
|
Juni minggu ke-2-3
|
4 |
Menyusun Metode Penelitian
|
Juni minggu ke-3
|
5 |
Penyusunan Proposal
Penelitian
|
Juni minggu ke-4
– Juli minggu ke-1
|
6 |
Evaluasi
|
Juli minggu ke-1
|
7 |
Pengajuan Proposal Penelitian
|
Juli minggu ke-2
|
8 |
Menyusun panduan pertanyan
untuk studi awal
|
Juli minggu ke-3
|
9 |
Terjun lapangan pertama (Observasi
Awal)
|
Juli minggu ke-4
|
10 |
Analisis data dan evaluasi
|
Agustus minggu
ke-1-2
|
11 |
Menyusun panduan pertanyaan
untuk observasi
|
Agustus minggu
ke-3
|
12 |
Persiapan Observasi dan
Pengumpulan data
|
Agustus minggu
ke-4
|
13 |
Observasi dan Pengumpulan
Data
|
September minggu ke-1-3
|
14 |
Analisis Data
|
September minggu
ke-4
|
15 |
Evaluasi
|
Oktober minggu
ke-1
|
16 |
Pengetikan Karya Tulis
|
Oktober minggu
ke-2
|
17 |
Evaluasi
|
Oktober minggu
ke-3
|
18 |
Penyempurnaan Karya Tulis
|
Oktober minggu
ke-4
|
Instrumen
Penelitian
Instrumen
penelitian pada awalnya adalah peneliti sendiri kemudian setelah fokus
penelitian menjadi jelas, peneliti mengembangkan instrumen lain seperti foto
untuk dokumentasi, panduan pertanyaan pengarah, catatan harian dan sarana untuk
pengetikan. Dengan instrumen sederhana ini, diharapkan dapat mempertajam dan
melengkapi data yang diperoleh di lapangan.
Teknik
Analisis Data
Teknik
analisis data pada penelitian ini disesuaikan dengan metode penelitian yang
digunakan, yaitu penelitian kualitatif. Analisis data ini mengikuti konsep
Miles and Huberman dan Spradley. Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono
(2009: 91), mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus dengan selesai sehingga data
yang diperoleh bersifat jenuh. Aktifitas dalam analisis data ini diantaranya
adalah data reduction, data display, dan data conclusion drawing/verification.
Pada
saat turun lapang pertama, diperoleh data yang bermacam-macam dan tidak
tersusun dengan benar. Data tersebut tetap dikumpulkan dan dikoleksi
sebanyak-banyaknya. Kemudian data yang beranekaragam dan terkumpul secara tidak
beraturan tersebut direduksi. Setelah dilakukan reduksi data, selanjutnya data
tersebut dijabarkan satu persatu menurut kebutuhan data penelitian dan
diurutkan secara sistematis sehingga akan lebih mudah dipahami dan akan
menentukan arah penelitian selanjutnya. Tahap ini biasanya disebut dengan tahap
penentuan fokus penelitian, aktifitasnya adalah dengan mendisplaykan data
sehingga diperoleh gambaran umum fokus penelitian yang akan dikaji lebih dalam.
Setelah fokus penelitian ini menjadi lebih jelas, maka penelitian dilanjutkan
berdasarkan fokus penelitian tadi. Data-datanyapun terfokus pada aspek yang
menjadi fokus penelitian.
Tahap
selanjutnya yaitu tahap selection, aktifitas analisis data pada tahap
ini membuat suatu kesimpulan dari data yang diperoleh, memilih data yang
diperlukan, membuat kategorisasi data yang diperlukan dan membuang data yang
tidak dipakai. Aktifitasnya biasa disebut dengan conclusion
drawing/veryfying. Berikut ini adalah gambar aktifitas analisis data
menurut Miles and Huberman.
A. REFERENSI
Garna, Judistira K. 1999. Metoda
Penelitian : Pendekatan Kualitatif. Bandung: Primaco Akademika
Kusnadi. 2007. Strategi
Hidup Masyarakat Nelayan. Jember : Tim Pemberdayaan Masyarakat Pesisir
(PSKP).
Masyhuri dan Mochammad Nadjib.
2000. Pemberdayaan Nelayan Tertinggal : Sebuah Uji Model Penanganan
Kemiskinan. Jakarta : Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan – LIPI.
Nawawi, Hadari. 1998. Metode
Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Satria, Arif. 2009a. Ekologi
Politik Nelayan. Yogyakarta : LKIS.
________. 2009b. Pesisir dan
Laut Untuk Rakyat. Bogor : IPB Press.
Sugiyono. 2009. Memahami
Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.
B.
Pengertian
Teks (Konsep)
Teks di atas adalah contoh proposal. Berdasarkan contoh tersebut
dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan proposal
adalah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk melakukan
suatu kegiatan (penelitian).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia proposal diartikan sebuah rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan.
C. Ciri-Ciri Teks (Prinsip)
1.
Fungsi
Proposal disusun
sebelum suatu kegiatan atau penelitian dilaksanakan. Proposal memiliki fungsi permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk
melakukan suatu kegiatan (penelitian). Proposal digunakan
juga sebagai panduan seseorang atau lembaga melaksanakan suatu penelitian atau
kegiatan.
2.
Struktur
Sistematika
penulisan proposal penelitian adalah sebagai berikut.
BAB I.
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah
B.
Identifikasi Masalah
C. Pembatasan
Masalah
D. Rumusan
Masalah
E. Manfaat
Penelitian
BAB II. KAJIAN
TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESISA.
A. Kajian
Teoretis
B. Kerangka
Berpikir
C. Hipotesis
BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN.
A. Tujuan
Penelitian
B. Tempat dan
Waktu Penelitian
C. Metode
Penelitian
D. Populasi,
Sampel, dan Sampling
E. Teknik
Pengumpulan Data
F. Teknik
Analisis Data
G. Hipotesis
Statistik
DAFTAR PUSTAKA
PENJELASAN SINGKAT
ELEMEN DALAM PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
1. Halaman
Judul
Judul
penelitian hendaknya ditulis secara ringkas tetapi lengkap. Elemen-elemen yang
seyogyanya ada dalam judul adalah nama variabel, hubungan
antar variabel, metode penelitian,lokasi penelitian, dan tahun penelitian. Gaya
penulisan judul disesuaikan dengan selera penulis/pembimbing.
2. Halaman
Pengesahan
Halaman ini
bersisi persetujuan komisi pembimbing tentang proposal penelitian yangdiajukan
oleh mahasiswa. Persetujuan tersebut diberikan dalam bentuk tanda tangan dari
komisi pembimbing, yang biasanya berjumlah dua orang untuk skripsi/tesis dan
tiga orang untuk disertasi.
3. Daftar Isi
Daftar isi
ditulis dengan format sebagaimana daftar isi pada struktur penulisan proposal
diatas. Masing-masing butir/elemen dalam daftar isi diikuti nomor halaman.
4. Latar
Belakang Masalah
Bagian ini
pada dasarnya berisi alasan yang melatarbelakangi dilaksanakannya
penelitiandengan topik sebagaimana tercermin dalam judul. Untuk itu perlu
dikemukakan beberapa halsebagai berikut: Apa pentingnya masalah tersebut
diteliti? Sudah adakah penelitian serupa yangdilaksanakan? Apabila sudah, apa
perbedaan penelitian yang akan dilaksanakan dengan penelitian yang telah ada?
5.
Identifikasi Masalah
Dari uraian
dalam Latar Belakang Masalah, diharapkan muncul berbagai persoalan yangterkait
terutama dengan variabel terikat (Y). Oleh karena itu, dalam bagian ini
diidentifikasikan berbagai persoalan/masalah tersebut. Biasanya identifikasi
masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
dan ditulis dalam bentuk paragraf. Jumlah masalah yang diidentifikasi dalam
bagianini dapat berkisar antara 5 hingga 10 buah.
6. Pembatasan
Masalah
Karena
terbatasnya kemampuan peneliti (baik kemampuan metodologis
maupunfinansial/logistik) dan terbatasnya waktu, maka berbagai persoalan yang
telah teridentifikasitidak mungkin dapat ditangani oleh peneliti sekaligus.
Oleh karena itu, dalam bagian ini penelitimembatasi lingkup penelitian yang
akan digarap. Pembatasan tersebut menyangkut penentuan jenis dan jumlah
variabel bebas dan variabel terikat serta hubungan antara keduanya.
7. Rumusan
Masalah Atas dasar pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah
penelitiannyasecara jelas. Rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif yang
menguji hipotesis padaumumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya
ya/tidak (yes/no question). Pertanyaantersebut hendaknya bersifat jelas,
operasional, dan terukur
8. Manfaat
Penelitian Dalam bagian ini dikemukakan manfaat yang dapat dipetik apabila
penelitian telahterlaksana. Manfaat tersebut dapat berupa manfaat praktis
maupun manfaat teoretis. Uraiantentang manfaat tersebut hendaknya bersifat
spesifik, yang terkait langsung dengan topik
penelitian. Hendaknya dihindarkan uraian tentang manfaat yang terlalu
umum dan bombastis.
9. Kajian
Teori
Bagian ini
berisi deskripsi teori yang relevan dengan masalah/variabel yang akan
dikaji.Apabila suatu penelitian melibatkan dua variabel , maka dalam bagian ini
perlu diuraiakan teoritentang masing-masing variabel itu. Proses yang perlu
dilalui untuk melakukan kajian teoretissetiap variabel adalah sebagai berikut:
memilih beberapa sumber teori yang relevan,mendeskripsikan masing-masing teori,
melakukan analisis kritis terhadap masing-masing teori,melakukan komparasi
antar teori berdasarkan hasil analisis kritis tersebut, dan membuat
sintesis.Hendaknya dihindari penulisan kajian teoretis yang hanya berupa
kompilasi pendapat orang lain.
10. Kerangka
Berpikir
Apabila dalam Bagian Kajian Teori peneliti
hanya mendeskripsikan teori untuk masing-masing variabel, maka dalam Bagian
Kerangka Berpikir peneliti mencoba membuat kaitanantarvariabel. Kerangka
berpikir pada dasarnya berupa uraian yang rasional tentang
hubunganantarvariabel tersebut berdasarkan konsep-konsep yang telah diuraikan
dalam kajian teori.Dengan kekuatan analisis dan style-nya sendiri peneliti
membuat kaitan antara variabel bebasdan variabel terikat. Untuk memperkuat
uraiannya itu peneliti dapat mengutip hasil penelitianorang lain yang relevan.
Kerangka berpikir ini digunakan sebagai landasan untuk merumuskanhipotesis.
11. Hipotesis
Hipotesis pada
dasarnya merupakan jawaban teoretis atas masalah yang diajukan. Olehkarena itu,
hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis diajukan
berdasarkan kerangka berpikir yang telah dibuat. Ketepatan hipotesis tergantung
padaketajaman kerangka berpikirnya, dan ketajaman kerangka berpikir sebagian
ditentukan olehkedalaman kajian teorinya
12. Tujuan
PenelitianTujuan penelitian dirumuskan secara spesifik berdasarkan masalah yang
dikaji. Dalam beberapa hal tujuan penelitian merupakan parafrase dari rumusan
masalah. Namun demikianrumusan lain dapat digunakan sepanjang relevan dengan
masalahnya. Hendaknya dihindarirumusan tujuan penelitian yang terlalu umum.
13. Tempat dan
Waktu Penelitian
Dalam bagian
ini dijelaskan tempat dan waktu penelitian. Ketika menjelaskan tempat
penelitian, peneliti belum menyinggung subjek penelitian. Yang dijelaskan hanya
tempatnya.Sementara itu, waktu penelitian mengacu pada rentang waktu yang digunakan
untuk melaksanakan penelitian, dari perencanaan hingga pelaporan
14. Metode
Penelitian dalam bagian ini dijelaskan metode penelitian yang digunakan
(misalnya, metode eksperimen) sesuai dengan masalahnya. Yang perlu dijelaskan adalah konsep
motode yangd igunakan itu, rancangan, dan variabelnya. Dalam kaitannya dengan variabel
penelitian, peneliti perlu menjelaskan jenis variabel, definisi operasional
variabel, dan hubungan antar variabel.
15. Populasi,
Sampel, dan Sampling
Ketika
menjelaskan populasi penelitian seyogyanya peneliti menjelaskan
karakteristik populasi tersebut berikut
alasan pengambilan populasi itu. Ketika menjelaskan sampel penelitian, peneliti
perlu menjelaskan jumlah sampel, alasan pengambilan anggota sampelsejumlah itu,
dan teknik pengambilan sampelnya (sampling). Apabila perlu, peneliti
dapatmenjelaskan prosedur pengambilan sampel untuk meyakinkan pembaca bahwa
sampel yangdiambil dari populasi benar-benar representatif.
16. Teknik
Pengambilan Data
Sebelum
menjelaskan teknik pengambilan data, seyogyanya peneliti menjelaskan jenisdata
dan ukuran-ukuran yang digunakan. Selanjutnya, penjelasan tentang
teknik/instrumen pengambilan data hendaknya bersifat rinci/spesifik. Misalnya,
apabila teknik pengambilan data berupa tes, maka perlu dijelaskan nama tes,
jenis tes, cakupan tes, jumlah butir tes, dan bobotmasing-masing butir tes. Ada
baiknya apabila peneliti juga menjelaskan rancangan pengujianvaliditas dan
reliabilitas instrumen meskipun hanya sekilas.
17. Teknik
Analisis Data
Teknik analisis
data ditentukan berdasarkan masalah dan metode penelitiannya. Apabilarumusan
masalahnya lebih dari satu dan masing-masing memerlukan teknik analisis yang
berbeda, maka hal itu perlu dijelaskan. Kiranya juga perlu disadari bahwa
masing-masingteknik analisis data memerlukan persyaratan tertentu; dan oleh
karena itu, peneliti perlumenjelaskan rancangan pengujian persyaratan analisis
data, seperti homogenitas varians populasi (sebelum peneliti membandingkan dua
kelompok atau lebih).
18. Hipotesis
Statistik
Dalam bagian
ini dikemukakan hipotesis statistik, yaitu hipotesis yang siap diuji
dilapangan, yang berisi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1).
Bentuknya disesuaikandengan rumusan masalahnya.
19. Daftar
Pustaka
Dalam bagian
ini dituliskan seluruh referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian dany
ang disebut langsung dalam tubuh proposal. Rujukan yang
tidak disebut tidak perlu ditulis.Penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan
aturan yang ada
3.
Kebahasaan
Fitur-fitur kebahasaan yang menjadi penanda proposal adalah
sebagai berikut.
1.
Banyak
meggunakan istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegitan
itu sendiri ataupun tentang istilah-istilah berkaitan
dengan bidang keilmuannya..
Istilah kegiatan
(penelitian)
|
Istilah keilmuan (kelautan)
|
abstrak
analisis data hipotesis instrumen latar belakang metode penelitian pegolahan data penelitian lapagan pengumpulan data populasi sampel teknik penelitian |
pantai
nelayan
perahu
musim
ikan
laut
nelayan
tradisional
buruh
nelayan
nelayan
besar
desa
Pesisir
sistem patron-klien
|
2. Banyak
menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan
langkah-langkah kegiatan (metode penelitian). Kata-kata
yang dimaksud,
misalnya, menentukan, menyusun,
mencari , mengembangkan, melengkapi
3. Menggunakan
kata-kata yang menyatakan pendefnisan, yang ditandai
oleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.
4. Menggunakan
kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu,
pertama, kedua, ketiga.
5. Menggunakan
kata-kata yang bersifat “keakanan”, seperti akan,
diharapkan, direncanakan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri
sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan program
kegiatan.
6. Menggunakan
kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting
guna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak
pengusul dengan pihak tertuju/penerima proposal.
D. Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)
1.
Mengidentifikasi
informasi penting dalam proposal penelitian
Proposal memuat informasi-informasi
penting penelitian atau kegiatan.
Informasi dalam teks proposal di atas dapat diketahui dengan isi
informasi setiap bagian atau struktur proposal.
no
|
bagian
|
Isi informasi
|
1
|
Judul
|
Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa
Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak - Banten
|
2
|
Latar Belakang
|
Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan yang diderita masyarakat
nelayan Desa Muara-Binuangeun disebabkan oleh faktor-faktor yang kompleks.
|
3
|
Rumusan Masalah
|
1. Bagaimanakah kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa
Muara-Binuangeun?
2. Bagaimanakah kehidupan
sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
|
4
|
Tujuan Penelitian
|
1.
Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-budaya keluarga
nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2.
Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-ekonomi keluarga
nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
|
5
|
Manfaat
Penelitian
|
1.
Bagi peneliti : dapat menganalisis bagaimana kehidupan sosial keluarga
nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2.
Bagi akademisi : dapat dijadikan sebagai sumber informasi ataupun referensi
bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Disamping itu juga dapat
menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk yang membacanya.
3.
Bagi masyarakat : diharapkan akan berkontribusi dalam memberikan informasi
dan pemahaman mengenai kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa
Muara-Binuangeun.
4.
Bagi pemerintah : dapat dijadikan informasi yang diharapkan dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan pembangunan.
|
6
|
Kajian Teori
|
Sebagaian besar nelayan yang ada di Indonesia tergolong nelayan
tradisional dan buruh nelayan (Kusnadi, 2007:1). Posisi sebagai nelayan
tradisonal dan buruh nelayan ini membuat mereka menjadi sebagai masyarakat
yang memiliki akses terbatas terhadap Sumber Daya Perairan (SDP) dan masih
dikendalikan oleh nelayan besar.
|
7
|
Jenis Penelitian
|
Penelitian sosial dengan jenis penelitian deskriptif
|
8
|
Metode Penelitian
|
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
|
9
|
Teknik Pengumpulan Data
|
1.
wawancara
mendalam (in depth interview) dengan informan atau narasumber.
2.
Observasi
partisipasi
3.
teknik yang
ketiga adalah dokumentasi melalui foto-foto di lapangan. Sementara
4.
teknik yang
keempat yaitu teknik triangulasi yang dilakukan/digunakan pada saat data yang
diperoleh terkesan simpang siur atau validitas dan kredibilitasnya diragukan.
|
10
|
Lokasi Dan Waktu Penelitian
|
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan
Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten
minggu kedua Juni 2010 sampai dengan minggu keempat Oktober 2010.
|
11
|
Instrumen Penelitian
|
Panduan pertanyaan pengarah, catatan harian
|
12
|
Teknik Analisis Data
|
Data reduction, data display, dan data conclusion drawing/verification.
|
13
|
Referensi
|
Sumber penulisan
|
2.
Menganalisis
isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
Sebagai sebuah teks, proposal memiliki
kaidah berkaitan kelengkapan isi, sistematika, dan kaidah kebahasaan
sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian ciri-ciri teks proposal.
Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan artinya menganalisis kelengkapan
isi, kesesuaian sistematika proposal sesuai kaidah ilmiah, dan aspek kebahasaan
pada suatu proposal.
3.
Melengkapi
informasi dalam proposal
Suatu
proposal haruslah memuat informasi yang lengkap. Jika kita membaca atau
mendengarkan penyampaian suatu proposal dan menemukan ketidaklengkapan
informasi, kita dapat memberikan masukan tambahan informasi untuk melengkapi
informasi dalam proposal tersebut. Penyampaian saran untuk melengkapi informasi
dalam proposal dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Langkah-langkah
melengkapi informasi dalam proposal
1. Mencermati
proposal
2. Menganalisis
kelengkapan informasi proposal berdasarkan rumus 5W + 1H
3. Menyampaikan
saran untuk melengkapi informasi dalam proposal.
4.
Merancang
sebuah proposal karya ilmiah
Merancang proposal artinya menyusun
proposal. Merancang proposal haruslah memperhatikan kelengkapan isi, struktur,
dan kaidah kebahasaan.
Penyusunan proposal harus diawali dengan
analisis masalah ataupun kebutuhan di lapangan. Untuk itu, terlebih dahulu kita
harus mengumpulkan sejumlah fakta yang menjadi dasar penyusunan proposal itu,
yakni melalui observasi langsung ataupun dengan kegiatan wawancara ataupun
penyebaran angket.
Langkah kedua adalah membaca berbagai literatur
untuk memperkuat temuan-temuan dari lapangan itu. Literatur juga berperan
sebagai rujukan atas bermasalah atau tidaknya temuan-temuan di lapangan itu.
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN
2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)
1.
RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)
2.
RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15,
4.15)
3.
RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)
4.
RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)
5.
RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS X (SMA/SMK)
1. TEKS
NEGOSIASI
2. TEKS
DEBAT
3. TEKS
BIOGRAFI
4. TEKS
PUISI
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS XII (SMA/SMK)
1. TEKS
NOVEL
2. TEKS
ARTIKEL
3. TEKS
KRITIK DAN ESAI
MOHON IZIN BERBAGI
UNDUH GRATIS PERANGKAT PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
SILABUS, PROTA, PROSEM/PROMES, KKM, RPP BAHASA INDONESIA
KELAS X, XI, XII SMA/SMK/MA
KELAS X
1.
SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS X
2.
PROGRAM TAHUNAN BAHASA INDONESIA KELAS X
3.
PROGRAM SEMESTER BAHASA INDONESIA KELAS X
4.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BAHASA INDONESIA
KELAS X
5.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA
INDONESIA KELAS X
KELAS XI
1.
SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS XI
2.
PROGRAM TAHUNAN BAHASA INDONESIA KELAS XI
3.
PROGRAM SEMESTER BAHASA INDONESIA KELAS XI
4.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BAHASA INDONESIA
KELAS XI
5.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA
INDONESIA KELAS XI
KELAS XII
1.
SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS XII
2.
PROGRAM TAHUNAN BAHASA INDONESIA KELAS XII
3.
PROGRAM SEMESTER BAHASA INDONESIA KELAS XII
4.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BAHASA INDONESIA
KELAS XII
5.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA
INDONESIA KELAS XII
selamat pagi pa, apakah saya boleh meminta fie wordnya? karna tata letak apabila di kopi paste ke word menjadi tidak teratur
ReplyDeletePerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Mohon maap pak, kl boleh tau pembelajarannya menggunakan model apa ya?
ReplyDeletePakai yang ini saja, baru https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/rpp-teks-proposal-kelas-xi-semseter-2.html
Delete
ReplyDeleteReally nice and informative blog, keep it up buddy…Thanks for sharing
clipping path service
Photo Editing ServicesGhost Mannequin services
How useful and effective shared. Liked and applaud this blog. Thank you. Image Retouching
ReplyDeletePhoto Editing Helps
Neck Joint
Photoshop Guideline
Clipping Path Tutorial
Drop Shadow Helps
Background Remove
Image Editing
Image Cut Out
Photo Manipulation