28 May 2017

PENDAFTARAN PESERTA PELATIHAN PENULISAN SOAL PUSPENDIK TAHUN 2017 DAN BAHAN PELATIHAN



UNDANGAN PENULISAN SOAL ONLINE SIAP 8 JUNI 2018-29 JUNI 2018

Berdasarkan Surat dari PUSPENDIK nomor 6293/H4.2/KP/2018 tanggal 5 Juni 2018 perihal Undangan Penulisan Soal Online SIAP, diinformasikan bahwa:

1. Bapak/Ibu yang telah ditetapkan sebagai Penulis Soal Nasional 2018 mendapatkan undangan kegiatan penulisan soal secara online pada tanggal 8 Juni 2018 s.d. 29 Juni 2018.

2. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain surat izin, surat kesediaan, pakta integritas, dan mengisi formulir kesediaan.

Baca penetapan, daftar peserta dan undangan penulisan soal online tahun 2018 klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/01/seleksi-penulis-soal-nasional-puspendik.html

PENGUMUMAN PESERTA LOLOS SELEKSI TAHAP I (SELEKSI ADMINISTRASI) PENULISAN SOAL TAHUN 2018
Selamat Bapak/Ibu peserta telah lolos seleksi tahap pertama (Seleksi Administrasi) pada Sistem Inovatif Aplikasi Penilaian (SIAP). Untuk selanjutnya, Bapak/Ibu dapat melakukan login di siap.puspendik.kemdikbud.go.id dengan menggunakan:
Username : (email terdaftar)
Password : 1. Menggunakan password default 123456* (bagi pendaftar baru)
2. Menggunakan password lama (pemilik akun lama)
3. Menggunakan fitur lupa password untuk mereset password
(Bagi user yang menggunakan password default dimohon segera mengganti password setelah berhasil login)
Selanjutnya akan dilaksanakan seleksi tahap kedua, yaitu seleksi substansi/materi berupa penugasan sejumlah indikator. Bapak/Ibu dimohon memantau dashboard Bapak/Ibu terkait dengan penugasan yang akan diberikan.

TIPS SUKSES PRAKTIK MENGAJAR DI PLPG 2017

TIPS 1: MENYUSUN RPP DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING

Menyusun RPP merupakan langkah persiapan melaksaknakan praktik mengajar. Sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang harus berpusat pada siswa maka RPP yang kita buat harus berlandaskan pembelajaran yang mengaktifkan siswa. (BACA PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013)

Pembelajaran yang mengaktifkan siswa antara lain dengan mempraktikkan model pembelajaran saintifik, model pembelajaran penemuan (discovery learning), model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), dan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).

Untuk memahami konsep model-model pembelajaran dengan pendekatan active learning berikut di sajikan konsep dan contoh rpp dengan berbagai model pembelajaran.
     BACA PENDEKATAN SAINTIFIK (5M)






RPP yang kita susun juga harus memenuhi pedoman penyusunan RPP yang terbaru. Penyusunan RPP pada kurikulum 2013 berpedoman antara lain permendikbud nomor 22 tahun 2016 dan permendikbud nomor 103 tahun 2014.

BACA PEDOMAN PEYUSUNAN RPP TERBARU KURIKULUM 2013 REVISI 2017

Pedoman terbaru tahun 2017 pembelajaran hendaknya mengintegrasikan dan mengembangkan PPK, Literasi, 4C, dan HOTS

BACA MATERI LENGKAP PLPG DI SINI

27 May 2017

CONTOH RPP TERBARU SESUAI PEDOMAN PENYUSUNAN RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2017



UNDUH RPP BAHASA INDONESIA SMA KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

Unduh RPP Kelas X Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020

1. RPP Teks Laporan Hasil Observasi KD 3.1 dan 4.1 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/unduh-rpp-teks-laporan-hasil-observasi.html

2. RPP Teks Laporan Hasil Observasi KD 3.2 dan 4.2 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/unduh-rpp-semester-1-tahun-pelajaran.html







B. RPP KELAS X SEMESTER 2 (file word)









9. RPP Buku Pengayaan Fiksi/Nonfiksi KD 3.18 dab 4.18 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/01/rpp-analisis-buku-fiksi-dan-nonfiksi.html



RPP Kelas XI Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020












B. RPP KELAS XI SEMESTER 2 (file word)







Baca Dan Unduh Rpp Kelas XII Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020

1. RPP Teks Surat Lamaran Pekerjaan KD 3.1 dan 4.1 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/rpp-bahasa-indonesia-sma-kelas-xii.html

2. RPP Teks Surat Lamaran Pekerjaan KD 3.2 dan 4.2 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/rpp-bahasa-indonesia-kelas-xii-tahun.html







B. RPP KELAS XII SEMESTER 2 (file word)



3. RPP Teks Kritik dan Esai KD 3.12, 4.12, 3.13, dan 4.13 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/rpp-teks-kritik-dan-esai-kelas-xii.html

PEDOMAN TERBARU PENYUSUNAN RPP KURIKULUM 2013 REVISI TAHUN 2017

MATERI 2
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(BACA JUGA CONTOH RPP K13 REVISI 2017)
BACA DAN UNDUH PEDOMAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KECAKAPAN ABAD 21 DALAM PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SINI

UNDUH RPP BAHASA INDONESIA SMA KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

Unduh RPP Kelas X Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020

1. RPP Teks Laporan Hasil Observasi KD 3.1 dan 4.1 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/unduh-rpp-teks-laporan-hasil-observasi.html

2. RPP Teks Laporan Hasil Observasi KD 3.2 dan 4.2 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/unduh-rpp-semester-1-tahun-pelajaran.html







B. RPP KELAS X SEMESTER 2 (file word)









9. RPP Buku Pengayaan Fiksi/Nonfiksi KD 3.18 dab 4.18 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/01/rpp-analisis-buku-fiksi-dan-nonfiksi.html 


RPP Kelas XI Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020










B. RPP KELAS XI SEMESTER 2 (file word)







Baca Dan Unduh Rpp Kelas XII Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020

1. RPP Teks Surat Lamaran Pekerjaan KD 3.1 dan 4.1 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/rpp-bahasa-indonesia-sma-kelas-xii.html

2. RPP Teks Surat Lamaran Pekerjaan KD 3.2 dan 4.2 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/rpp-bahasa-indonesia-kelas-xii-tahun.html







B. RPP KELAS XII SEMESTER 2 (file word)



3. RPP Teks Kritik dan Esai KD 3.12, 4.12, 3.13, dan 4.13 Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/12/rpp-teks-kritik-dan-esai-kelas-xii.html


PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013


Pembelajaran berdasarkan Kurikulum 13 mengacu pada sejumlah prinsip-prinsip pembelajaran seperti yang tertulis pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.

Berikut adalah prinsip-prinsip pembelajaran yang tertulis dalam Permendikbud tersebut:

1. Peserta didik mencari tahu;

2. Pembelajaran berbasis aneka sumber belajar;

3. Pembelajaran berbasis proses untuk penguatan pendekatan ilmiah;

4. Pembelajaran berbasis kompetensi;

5. Pembelajaran terpadu;

6. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan keterampilan aplikatif;

8. Pembelajaran yang menjaga pada keseimbangan antara keterampilan fsikal (hardskills) dan keterampilan mental (sofskills);

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;

12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;

13. Pembelajaran yang memanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efsiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

14. Pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Proses pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip di atas harus secara sadar diciptakan oleh guru untuk pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip di atas adalah Pendekatan Pembelajaran Kontekstual yang memiliki tujuh komponen utama pembelajaran, yakni kontruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menyelidiki (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian autentik (authentic assessment). Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ini akan memfasilitasi penguatan proses berpikir ilmiah yang disarankan oleh Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016.

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual yang memperkuat proses berpikir ilmiah ini akan menghasilkan pembelajaran siswa aktif yang mengintegrasikan pendidikan karakter. Pengintegrasian pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dapat direalisasikan di sejumlah komponen seperti dokumen RPP, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, fungsi guru dan siswa. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ini menjadi acuan utama buku panduan teknis ini.

Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk merealisasikan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual seperti yang diterangkan di atas ANTARA LAIN adalah Pembelajaran dengan Metode Ilmiah, Inquiry/discovery Learning), Pembelajaran Berbasis Proyek (ProjectBased Learning), dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning). Disamping itu, untuk pembelajaran bahasa, dapat digunakan antara lain Pembelajaran Berbasis Teks/Wacana (Text/Genre-Based Instruction) yang diperkaya dengan prinsip-prinsip konstruktivisme.

Selain itu, guru juga dapat menggabungkan beberapa ftur yang saling melengkapi dari berbagai metode untuk pembelajaran yang lebih efektif dan efsien. Metode penggabungan ini dikenal dengan istilah Metode Eklektik.

Penerapan metode-metode tersebut perlu disesuaikan dengan KD yang akan dicapai. Guru disarankan membuat peta KD mana yang cocok untuk metode tertentu. Selain itu, guru perlu juga memperhatikan karakteristik siswa.

Pembelajaran yang efektif harus melalui tahap perencanaan yang baik. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, perencanaan pembelajaran harus mengacu pada Standar Isi dan meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan Sekolah Menengah Pertama 17sumber, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan, dan komponen beserta format Silabus dan RPP disesuaikan dengan perundangan yang berlaku. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang harus diperhatikan semaksimal mungkin dalam penyusunan RPP seperti yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016:

1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2. Partisipasi aktif peserta didik.

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi.

Perencanaan pembelajaran yang baik harus dilaksanakan dengan baik pula. Kurikulum 2013 mengharuskan pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap besar, yaitu pembukaan, kegiatan inti, dan penutupan. Dalam pembukaan guru diwajibkan melakukan hal hal berikut:

1. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fsik untuk mengikuti proses pembelajaran;

2. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;

3. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

4. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan

5. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.

Tahap kegiatan inti adalah tahap yang paling penting di mana metode yang sudah dipilih akan diimplementasikan secara operasional dalam berbagai kegiatan yang berpusat pada siswa dan yang harus berorientasi pada pencapaian semua aspek kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Pelaksanaan pembelajaran harus juga ditutup dengan baik. Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh rangkain kegiatan, memberikan umpan balik, melakukan kegiatan tindak lanjut, dan menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 

Sumber:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Panduan Pembelajaran untuk Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama



PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013

Proses pembelajaran di dalam dan luar kelas pada Kurikulum 2013 meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Sebagian atau seluruh kegiatan pembelajaran dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik memperoleh pengetahuan tentang nilai, memahami atau meresapi pentingnya nilai, dan mempraktikkan nilai-nilai karakter. Berikut disajikan bagaimana menumbuhkan budi pekerti pada tahap pendahuluan, inti dan penutup.
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, umumnya guru:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fsik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
3) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
4) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan nilai, memahami pentingnya nilai, dan memfasilitasi pelaksanaan nilai-nilai karakter (budi pekerti) pada tahap pembelajaran ini. Berikut adalah beberapa contoh.
1) Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin)
2) Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (contoh nilai yang ditumbuhkan: santun, peduli)
3) Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditumbuhkan: religius)
4) Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin)
5) Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya (contoh nilai yang ditumbuhkan: religius, peduli)
6) Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin)
7) Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditumbuhkan: disiplin, santun, peduli)
8) Dengan merujuk pada silabus, RPP, dan bahan ajar, menyampaikan butir-butir karakter (budi pekerti) yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KI/KD
b. Inti
Kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti pada dasarnya mengikuti sintaks metode yang diterapkan oleh guru. Berikut disajikan contoh sikap yang ditumbuhkan apabila guru menerapkan pembelajaran dengan metode ilmiah.
1) Mengamati
Pada langkah ini siswa mengamati fenomenon dengan indera (mendengarkan, melihat, membau, meraba, mengecap) dengan atau tanpa alat (untuk menemukan masalah/gap of knowledge or skill).
Nilai-nilai sikap (budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain rasa ingin tahu dan kritis.
2) Menanya
Dalam langkah ini siswa merumuskan pertanyaan berangkat dari masalah (gap of knowledge and/or skill) yang diperoleh dari pengamatan. Nilai-nilai sikap (budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kegiatan pada langkah ini dapat sama dengan pada langkah mengamati, antara lain rasa ingin tahu dan kritis.
3) Mengumpulkan informasi/mencoba
Dalam langkah ini siswa mengumpulkan informasi/data dengan satu atau lebih teknik yang sesuai, misalnya eksperimen, pengamatan, wawancara, survei, dan membaca dokumen-dokumen. Nilai-nilai sikap (budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain ketelitian, kejujuran, kesabaran, dan ketangguhan.
4) Menalar/mengasosiasi
Dalam langkah ini siswa menggunakan informasi/data yang sudah dikumpulkan (dimiliki) untuk menjawab pertanyaan yang dirumuskan sebelumnya dan menarik kesimpulan. Nilai-nilai sikap
(budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain saling menghargai, ketelitian, kejujuran, sikap kritis, dan berfkir logis.
5) Mengomunikasikan
Dalam langkah ini siswa menyampaikan jawaban atas pertanyaan (kesimpulan) berdasarkan hasil penalaran/asosiasi informasi/data secara lisan dan/atau tertulis. Nilai-nilai sikap (budi pekerti)
yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain saling menghargai, rasa percaya diri, kesantunan dalam berkomunikasi, sikap kritis, dan berfikir logis.
6) Mencipta
Dalam langkah ini siswa mencipta dan/atau menginovasi produk, model, gagasan dengan pengetahuan yang telah diperoleh. Nilai-nilai sikap (budi pekerti) yang dapat tumbuh melalui kagiatan pada langkah ini antara lain saling menghargai, inovatif, dan kreatif.
c. Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditumbuhkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditumbuhkan: jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan);
3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai yang ditumbuhkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
5) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penumbuhan budi pekerti terjadi dengan lebih intensif selama tahap penutup.
1) Selain simpulan yang terkait dengan aspek pengetahuan, agar peserta didik difasilitasi membuat pelajaran moral yang berharga yang dipetik dari pengetahuan/keterampilan dan/atau proses pembelajaran yang telah dilaluinya untuk memperoleh pengetahuan dan/atau keterampilan pada pelajaran tersebut.
2) Penilaian tidak hanya mengukur pencapaian siswa dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada perkembangan karakter mereka.
3) Umpan balik baik yang terkait dengan produk maupun proses, harus menyangkut baik kompetensi maupun karakter, dan dimulai dengan aspek-aspek positif yang ditunjukkan oleh siswa.
4) Karya-karya siswa dipajang untuk mengembangkan sikap saling menghargai karya orang lain dan rasa percaya diri.
5) Kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok diberikan dalam rangka tidak hanya terkait dengan pengembangan kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian.
6) Berdoa pada akhir pelajaran.


Ada beberapa hal lain yang perlu dilakukan oleh guru untuk mendorong dipraktikkannya nilai-nilai selama proses pembelajaran berlangsung. Pertama, guru harus merupakan seorang model dalam berperilaku. Dari awal hingga akhir pelajaran, tutur kata, sikap, dan perbuatan guru harus merupakan cerminan dari nilai-nilai budi pekerti yang hendak ditumbuhkannya.
Kedua, pemberian reward kepada siswa yang menunjukkan budi pekerti yang dikehendaki dan pemberian perhatian kepada mereka yang berperilaku dengan nilai-nilai karakter yang tidak dikehendaki. Reward dan perhatian yang dimaksud dapat berupa ungkapan verbal dan non
verbal, kartu ucapan selamat (misalnya classroom award) atau catatan perkembangan budi pekerti, dan sebagainya. Untuk itu guru harus menjadi pengamat perkembangan budi pekerti yang baik bagi setiap siswanya selama proses pembelajaran.
Ketiga, harus dihindari olok-olok ketika ada siswa yang datang terlambat atau menjawab pertanyaan dan/atau berpendapat kurang tepat/relevan. Kebiasaan olok-olok tersebut harus dijauhi untuk menumbuhkembangkan sikap bertanggung jawab, empati, kritis, kreatif, inovatif, rasa percaya diri, dan sebagainya.
Selain itu, setiap kali guru memberi umpan balik dan/atau penilaian kepada siswa, guru harus mulai dari aspek-aspek positif atau sisi-sisi yang telah kuat/baik pada pendapat, karya, dan/atau sikap siswa. Guru memulainya dengan memberi penghargaan pada hal-hal yang telah baik dengan ungkapan verbal dan/atau non-verbal dan baru kemudian menunjukkan yang belum atau baru mulai tumbuh dengan ‘hati’. Dengan cara ini sikap-sikap saling menghargai dan menghormati, kritis, kreatif, percaya diri, santun, dan sebagainya akan tumbuh subur.

Sumber:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Panduan Pembelajaran untuk Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama