NILAI-NILAI DALAM KARYA SASTRA
A. Pengertian
Nilai dalam Karya Sastra
Nilai adalah sesuatu
yang penting atau hal-hal yang bermanfaat bagi manusia atau kemanusiaan yang
menjadi sumber ukuran dalam sebuah karya sastra.
B. Macam-Macam
Nilai dalam Karya Sastra
1. Nilai
sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai-nilai yang berkaitan dengan hubungan antar
manusia. Misalnya, sifat yang suka memperhatikan kepentingan umum (menolong,
berderma, dan lain-lain).
2. Nilai
budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan pikiran, akal budi, kepercayaan,
kesenian, dan adat istiadat suatu tempat yang menjadi kebiasaan dan sulit
diubah. Misalnya, upacara pernikahan, upacara kematian, dan sebagainya.
3. Nilai
moral/budi pekerti, yaitu nilai yang berkaitan dengan perbuatan yang baik
(positif) dan perbuatan tidak baik (negatif). Misalnya, berbakti pada orang tua
(positif) dan durhaka (negatif), menepati janji (positif) dan ingkar janji (negatif),
dan sebagainya.
4. Nilai
religi/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan ajaran-ajaran agama. Misalnya,
melaksanakan ibadah, puasa, zakat, dan sebagainya.
KUNCI LEMBAR KERJA SISWA
NILAI-NILAI DALAM KARYA SASTRA
Nilai adalah sesuatu yang penting atau hal-hal yang
bermanfaat bagi manusia atau kemanusiaan yang menjadi sumber ukuran dalam
sebuah karya sastra.
Macam-macam nilai dalam cerita antara lain nilai
agama, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, dan sebagainya.
A. Petunjuk:
Tentukan jenis nilai dari pengertian dan contoh-contoh berikut ini.
NO
|
PENGERTIAN
DAN CONTOH NILAI
|
JENIS
NILAI
|
1.
|
Nilai-nilai
yang berkaitan dengan hubungan antar manusia.
|
Nilai
sosial
|
2.
|
Nilai
yang berkaitan kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat atau kebiasaan suatu
masyarakat.
|
Nilai
Budaya
|
3.
|
Nilai
yang berkaitan dengan perbuatan yang baik (positif) dan perbuatan tidak baik
(negatif).
|
Nilai
Moral
|
4.
|
Nilai
yang berkaitan dengan ajaran-ajaran agama.
|
Nilai
Agama
|
5.
|
Menolong
sesama manusia
|
Nilai
sosial
|
6.
|
Berbakti
kepada orang tua
|
Nilai
moral
|
7.
|
Menepati
Janji
|
Nilai
moral
|
8.
|
Melaksanakan
upacara bersih desa
|
Nilai
budaya
|
9.
|
Berdoa
kepada Allah
|
Nilai
Agama
|
10.
|
Rajin
beribadah
|
Nilai
Agama
|
B. Tentukan
jenis dan nilai yang terdapat dalam kutipan cerita berikut.
No
|
Kutipan
|
Jenis
Nilai
|
Nilai
Cerita
|
1
|
Tapi,
bagi masyarakat Kotopanjang, semua minat akademik dan sosio-politik itu tidak
penting. Persetan dengan teori ini dan itu. Peduli amat dengan pendapat si
anu perihal makna merantau. Bagi mereka merantau punya satu arti penting:
harga dan status anak muda yang baru pulang dari rantau melonjak di pasaran
jodoh. Maka tidaklah mencengangkan bila sejak kepulangannya dari Amerika
Serikat belum sebulan berselang, Samsir menjadi buah mulut warga desa. Setiap
keluarga yang punya anak gadis yang sudah patut kawin membicarakan
kemungkinan doctor keluaran Harvard itu menjadi menantu mereka, urang sumando
mereka. Dia jadi buah bibir mulut anak-anak muda di desa.
Dikutip
dari: Ismet Fanany, “Hadiah dari
Rantau” dalam Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan: Cerpen Pilihan Kompas 1997,
Jakarta, Kompas, 1997
|
Nilai
Budaya
|
merantau
untuk meningkatkan status sosial
|
2
|
Maka
segeralah disambutnya tangan istrinya itu, …..Setelah sudah
makadipersembahkan oleh dayanglah kepada ayahanda baginda mengatakan tuan
putri sudah berkasih-kasihan dengan
anak raja itu. Maka baginda pun memberi sedekah akan segala fakir dan miskin
dari pada emas dan perak bertimbun- timbun seperti bukit. Maka anakanda
baginda itu pun dirajakan oleh baginda gantinya di dalam negeri itu."
Maka kata Bayan, "Demikianlah kebijakan orang yang jaga serta ingat itu.
Akan sekarang baiklah tuan pergi, karena anak raja lama itu lamalah sudah
menanti." Maka istri Khojah Mairnun pergilah, hingga pintunya, maka
haripun sianglah; rnaka ia pun kembali kerumahnya. (Hikavat Bayan Budiman).
|
Nilai
sosial
|
Membagi
rejeki pada masyarakat kurang rnampu
|
3
|
Ia
tak peduli dengan segala cemoohan, ia ingin menjadi aktor, tak bisa diganggu
gugat. "Cita-cita adalah doa, dan bagikulah nasihat bijak dari
sekeirang, kalau Tuhan mengabulkan doaku, dapatkah Kau bayangkan apa jadinya
dunia perfilman Indonesia'? Kembalilah pada ajaran-Nya."
(Laskar
Pelangi. Andrea Hirata)
|
nilai
agama
|
Menjalankan
ajaran Tuhan.
|
4
|
Maharaja
Angkasa Indera Dewa atau Betara Angkasa Indera Dewa turun dari Kayangan ke
dunia bersama isterinya tanpa kebenaran. Betara Guru, lantas disumpah menjadi
sepasang suami isteri yang miskin melarat. Sebaiknya mendekati balai Istana
Maharaja Indera Dewa di negeri Antah Berantah karena ingin menghadap baginda,
mereka dihalau dengan kayu dan batu. Terpaksa tinggal di pinggir hutan serta
mencari sisa makanan dari timbunan sampah. Menemui sebiji ketupat basi dan
sebuku tebu sebagai mengalas perut. Setiap hari apabila mereka mencari rezeki
di mana-mana, nasib serupa menimpa, dihalau. Semua orang memanggil mereka Si
Miskin.
|
Nilai
Moral (negatif)
|
Menghalau
(mengusir orang yang miskin)
|
5
|
Aku
pikir aku telah tertidur beberapa jam karena pengaruh sampanye dan
letusan-letusan bisu dalam film itu. Lalu ketika aku terbangun, kepalaku
merasa terguncang-guncang. Aku pergi ke kamar mandi. Dua dari tempat duduk di
belakangku diduduki wanita tua dengan sebelas kopor berbaring dengan posisi
yang tidak sangat karuan. Seperti mayat yang terlupakan di medan perang.
Kaca.mata bacanya dengan rantai manik-manik beradu di atas lantai dan sesaat
aku menikmati kedengkianku untuk tidak mengambilnya.
|
Nilai
Budaya (negatif)
|
Minum-minuman
keras
|
6
|
Lama
aku merasa kehilangan, karena setiap aku tidur, aku selalu minta di dongengi.
Mungkin inilah awal mula mengapa aku begitu mudah memindahkan dongeng-dongeng
itu ke atas kertas, dan kemudian ada penerbit yang tahu cara mencari uang
dengan sejumlah dongeng. Aku bersyukur kepada Allah, sebab dengan kematian
nenek, aku mampu berpikir sendliri, dan setelah aku meningkat remaja dan
dewasa, aku bisa meringankan beban orangtua dengan hasil buku-buku dongeng
yang dipesan dalam jumlah ratusan ribu eksemplar untuk proyek inpres.
"Dari
titik inilah aku mengenal hidup."
Dongeng-dongeng
itulah yang akhimya membual aku mampu lulus perguruan tinggi. Meskipun ibu
masih juga mengirimkan uang untuk kontrakan kamar dan biaya makanku
sehari-hari, akan tetapi, uang itu dengan caraku sendiri kumasukkan ke dalam
bank, dan ketika aku akan diwisuda, kukirim tiket untuk kedua orangtuaku
menghadiri suatu peristiwa bersejarah dalam hidupku itu. (Intu Lingau, Korrie
Layun R).
|
Nilai
Budaya
|
Merantau
ke Luar kota untuk berdagang dan belajar.
|
0 komentar:
Post a Comment