A. Pengertian
Prosa Lama
Prosa
lama adalah sastra lisan yang berkembang di masyarakat, terutama pada masa
lalu. Penyebaran cerita lama atau cerita rakyat disampaikan oleh seseorang
kepada orang lain melalui penuturan lisan, yakni penciptaan, penyebaran, dan pewarisannya
dilakukan secara lisan melalui tutur kata dari mulut ke mulut di kalangan
masyarakat pendukungnya secara turun–temurun dari satu generasi ke generasi
B. Ciri
Prosa Lama
Ciri-ciri
Prosa Lama :
1)
Dipengaruhi oleh sastra Hindu atau Arab.
2)
Ceritanya anonim “tanpa nama”
3)
Milik bersama.
4)
Bersifat statis, sesuai dengan kondisi masyarakat waktu itu.
5)
Berbentuk hikayat, tambo, dongeng”pembaca di bawa ke alam imajinasi”
C.
Jenis-jenis Prosa Lama
William
R. Bascom dalam James Danandjaja (2007 : 50) membagi cerita rakyat atau cerita
prosa rakyat (folk literature) ke dalam tiga kelompok, yaitu (1) mite, (myth)
(2) legenda (legend), (3) dongeng (folktale). Sejalan pembagian yang dilakukan
oleh Bascom, Haviland (1993 : 230) juga membagi cerita rakyat ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu (1) mitos, (2) legenda, (3) dongeng.
Berikut
ini penjelasan tentang jenis cerita rakyat yang hanya dibatasi pada mite/mitos,
legenda, dan dongeng.
1.
Mite atau mitos berasal dari bahasa Yunani mythos yang berarti cerita yakni
cerita tentang dewa-dewa dan pahlawan-pahlawan yang dipuja-puja. Mitos adalah
cerita tentang dewa-dewa suci yang mendukung sistem kepercayaan atau agama
(religi), contohnya adalah cerita-cerita yang menerangkan asal usul dunia,
kehidupan manusia dan kegiatan-kegiatan hidup seperti bercocok tanam, misalnya
tentang kepercayaan Dewi Sri atau adat istiadat yang lain (Suripan Sadi Hutomo,
1991 : 63).
Contoh
cerita tentang dewa-dewi adalah Dewi Sri. Menurut cerita mite jenazahya menitis
menjadi padi, sehingga Dewi Sri dipercaya sebagai Dewi Padi dan lambang
kesuburan.
Mite
yang berkembang luas dalam kehidupan masyarakat Jawa adalah Nyi Roro Kidul, Ki
Ageng Sela, dan sebagainya.
2.
Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa
zaman silam. Menurut Sudjiman (1986: 29) legenda adalah cerita rakyat tentang
tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang mencampurkan fakta historis dan
mitos. Sudikan (1985: 43) berpendapat bahwa legenda adalah sebuah cerita yang
dihubungkan dengan keajaiban alam. Misalnya; Jaka Tingkir di Jawa Tengah,
cerita Panji di Jawa Timur, dan sebagainya. Legenda setempat adalah legenda
yang berhubungan dengan asal mula suatu tempat, nama tempat dan topografi,
yaitu bentuk permukaan suatu daerah yang berbukitbukit, berjurang, dan
sebagainya (James Danandjaja, 2007: 75-83). Contoh legenda adalah Candi Roro
Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan sebagainya.
3.
Dongeng Menurut Sudjiman (1986: 15) adalah cerita tentang makhluk khayalis.
Makhluk khayali yang menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu biasanya
ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah
manusia dengan segala macam cara. Bascom dalam James Danandjaja ( 2007:50)
menyatakan bahwa dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak
benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita, dan dongeng tidak terikat oleh
waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi
terutama pada zaman dahulu.
Sumber
Pustaka
Mudini,
dkk. 2016. Teori Dan Genre Sastra
Indonesia. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
POSTINGAN
TERKAIT
Soal
Kompetensi Pedagogik dan Profesional Lengkap Baca DI SINI
0 komentar:
Post a Comment